Bahasa Indonesia Kelas X Hukum Peradilan
H uk
um
Bahasa Indonesia
Pera
Kelompok 8
Asy-syifa Ainina
Amalia
Elsa Syafira Hidayah
Husna Nadhilah
Shalsa Dilla Ainur
dila
n
Anekdot Hukum Peradilan
Orientasi :
Suatu pagi saat Tukang Pedati
melewati jembatan,ternyata
Abstraksi
:
jembatan itu tidak kuat,sehingga
Pada
zaman
dahulu
di
suatu
dagangan,kuda dan Tukang Pedati
negara
seorang
tukang
itu jatuh
ke ada
sungai.Si
tukang
pedati
pedati
yang rajin
dan tekun.si
dan
keluarganya
melaporkan
pembuat Jembatan ke
hakim,karena merasa dirugikan.
Koda :
Reaksi
:
Penjara tidak muat untuk si Pembantu yang gemuk, dan
Si Tukang Jembatan menyalahkan
si menyuruh
Tukang
dia tidak punya uang untuk
disita.Lalu
Si
Hakim
Krisis :
kayu,si
Tukang
menyalahkan
Siberbadan
Penjual
pengawalnya
untukkayu
mencari
pembantu yang
Tidak
ada yang
mengaku
kurus,pendek
dan
punya
uang
dan
memenjarakannya.
Kayu,dan si Penjual kayu menyalahkan
bersalah
Akhirnya
pembantu
yang
berbadan
pembantunya.Meraka
saling pendek,kurus,dan
membela diri.
punya uang dimasukan penjara dan disita
uangnya.Peradilan pun dianggap adil
Partisipan yang terlibat pada
anekdot tersebut adalah
Yang Mulia Hakim
Si Tukang Pedati
Si Pembuat
Jembatan
Si Tukang Kayu
Si Penjual Kayu
Pengawal
Pembantu berbadan
tinggi dan gemuk
Pembantu berbadan
pendek, kurus, dan
punya uang
Masyarakat
Mengapa
si Pembantu
yang
kurus
Karena penjara
tidak muat
untuk
dan
pendek
dihukum
danitu,
dipenjara,
pembantu
berbadan
gemuk
dan dia
juga si
tidak
punya uang
untuk
disita
tetapi
Pembantu
yang
gemuk
dan
tinggi tidak?
Dalam teks anekdot itu terkandung
Yang disindir adalah pelaku peradilan di
sindiran, yaitu keputusan yang tidak
Indonesia, khususnya Hakim
adil dikatakan adil. Siapa yang disindir?
Seandainya tukang pedati itu tidak melewati jembatan,
maka ia tidak akan jatuh.
Seandainya jembatan itu kuat, maka tukang pedati
tidak akan jatuh.
Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu
Seandainya
zaman
dahulu
sudah
ada
polisi,
pengandaian yang
ditemukan
dalam teks
anekdot
di atas
adalahmaka
bahwa
peradilan itu dilaksanakan di suatu negara, bukan negara kita.
masyarakat
tidak akan langsung melapor kepada
hakim.
Seandainya pembantu tinggi dan gemuk itu memiliki
uang, dan penjaranya besar, maka ia yang akan masuk
penjara
Betulkahsindiran
Miskin >< itu
kaya
Kurus >< gemukdengan
dapat diungkapkan
Jujur
>< kata
dusta
lawan
Pendek >< tinggi
(antonim)?
Terima Kasih
um
Bahasa Indonesia
Pera
Kelompok 8
Asy-syifa Ainina
Amalia
Elsa Syafira Hidayah
Husna Nadhilah
Shalsa Dilla Ainur
dila
n
Anekdot Hukum Peradilan
Orientasi :
Suatu pagi saat Tukang Pedati
melewati jembatan,ternyata
Abstraksi
:
jembatan itu tidak kuat,sehingga
Pada
zaman
dahulu
di
suatu
dagangan,kuda dan Tukang Pedati
negara
seorang
tukang
itu jatuh
ke ada
sungai.Si
tukang
pedati
pedati
yang rajin
dan tekun.si
dan
keluarganya
melaporkan
pembuat Jembatan ke
hakim,karena merasa dirugikan.
Koda :
Reaksi
:
Penjara tidak muat untuk si Pembantu yang gemuk, dan
Si Tukang Jembatan menyalahkan
si menyuruh
Tukang
dia tidak punya uang untuk
disita.Lalu
Si
Hakim
Krisis :
kayu,si
Tukang
menyalahkan
Siberbadan
Penjual
pengawalnya
untukkayu
mencari
pembantu yang
Tidak
ada yang
mengaku
kurus,pendek
dan
punya
uang
dan
memenjarakannya.
Kayu,dan si Penjual kayu menyalahkan
bersalah
Akhirnya
pembantu
yang
berbadan
pembantunya.Meraka
saling pendek,kurus,dan
membela diri.
punya uang dimasukan penjara dan disita
uangnya.Peradilan pun dianggap adil
Partisipan yang terlibat pada
anekdot tersebut adalah
Yang Mulia Hakim
Si Tukang Pedati
Si Pembuat
Jembatan
Si Tukang Kayu
Si Penjual Kayu
Pengawal
Pembantu berbadan
tinggi dan gemuk
Pembantu berbadan
pendek, kurus, dan
punya uang
Masyarakat
Mengapa
si Pembantu
yang
kurus
Karena penjara
tidak muat
untuk
dan
pendek
dihukum
danitu,
dipenjara,
pembantu
berbadan
gemuk
dan dia
juga si
tidak
punya uang
untuk
disita
tetapi
Pembantu
yang
gemuk
dan
tinggi tidak?
Dalam teks anekdot itu terkandung
Yang disindir adalah pelaku peradilan di
sindiran, yaitu keputusan yang tidak
Indonesia, khususnya Hakim
adil dikatakan adil. Siapa yang disindir?
Seandainya tukang pedati itu tidak melewati jembatan,
maka ia tidak akan jatuh.
Seandainya jembatan itu kuat, maka tukang pedati
tidak akan jatuh.
Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu
Seandainya
zaman
dahulu
sudah
ada
polisi,
pengandaian yang
ditemukan
dalam teks
anekdot
di atas
adalahmaka
bahwa
peradilan itu dilaksanakan di suatu negara, bukan negara kita.
masyarakat
tidak akan langsung melapor kepada
hakim.
Seandainya pembantu tinggi dan gemuk itu memiliki
uang, dan penjaranya besar, maka ia yang akan masuk
penjara
Betulkahsindiran
Miskin >< itu
kaya
Kurus >< gemukdengan
dapat diungkapkan
Jujur
>< kata
dusta
lawan
Pendek >< tinggi
(antonim)?
Terima Kasih