1 Bahasa Hukum Indonesia (1)
Dinamika Bahasa
• Bahasa tidak pernah statis
• Realitas berubah maka bahasa berubah
• Kata canggih tidak pernah ada dalam kosakata
bahasa Indonesia pada tahun 70-an
Manusia & Bahasa
Bahasa sebagai alat
• Tidak ada hubungan langsung antara kata
dengan obyek yang diacunya.
Mis : M-E-J-A
• Bahasa adalah kesepakatan bersama.
Definisi Bahasa
• Sistem lambang bunyi yg arbiter, digunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
diri.
Pengertian Bahasa
• Alat/sarana yg digunakan untuk menyatakan isi
pikiran, perasaan, pengalaman, keinginan untuk
melangsungkan komunikasi timbal balik.
• Sistem lambang yang berfungsi sebagai alat
komunikasi untuk melahirkan perasaan dan
pikiran seseorang kepada orang lain.
• Sistem tanda bunyi yang disepakati untuk
digunakan oleh anggota kelompok masyarakat
tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri.
Kedudukan bahasa Indonesia
• Sumpah Pemuda pernyataan ketiga.
• UUD 1945 Bab XV Pasal 36 fungsi bahasa :
– Bahasa resmi negara
– Bahasa pengantar
– Alat perhubungan tingkat nasional
(?) Mengapa bahasa Melayu yang digunakan
sebagai bahasa Indonesia
Variasi BI
A. Menurut Pemakai (dialek) Dipengaruhi
daerah, latar pendidikan, pekerjaan.
B. Menurut pemakaian (ragam bahasa)
•
•
•
Medan (field) = sesuai topik/pokok pembicaraan :
ekonomi, hukum, jurnalistik… (ada kata-kata khusus)
Suasana (tenor) = hubungan antar pembicara, penutur
dan petutur ; rsmi/tidak resi/setengah resmi
Cara/media pembicaraan mode) = lisan/tulisan
Ragam Bahasa
• Bentuk bahasa ditandai dengan ciri-ciri :
fonologi (bunyi bhs), morfologi (bentuk bhs),
sintaksis (struktur kal), dan ciri nonbahasa spt
lokasi pemakaian, lingkungan sosial dan
keprofesian pemakainya.
• BI dlm hukum bhs resmi tunduk pada
kaidah BI yang berlaku sprt : pengalineaan,
pengalimatan, pembentukan dan pemilihan
kata penulisan yang sesuai EYD
Ciri bahasa keilmuan
•
•
•
•
Lugas dan eksak
Obyektif dan menekan prasangka pribadi
Memberi definisi yang cermat
Tidak emosi dan jauh dari tafsiran yang
bersensasi
• Makna kata, ungapan baku dan gaya paparannya
berdasarkan konvensi
• Hemat,menghindari pengulangan makna
• Bentuk, makna dan fungsi kata ilmiah lebih
mantap dan stabil daripada kata biasa.
Tujuan mempelajari asas dan kaidah bahasa Indonesia bagi kalangan hukum
Mengatasi kekurangsempurnaan dalam
penggunaan bahasa hukum dalam :
• Berbicara atau mengemukakan pendapat
tentang hukum
• Membuat karya ilmiah tentang hukum
• Membuat aturan-aturan hukum, surat
pengaduan, tuduhan, kesaksian, tuntutan,
pembelaan, keputusan, surat perjanjian, akta,
surat gugatan, memori banding, kasasi, dsb
Produk hukum :
• Surat edaran
• Peraturan pemerintah, termasuk
penjelasannya
• Perundang-undangan
• Keputusan Pemerintah RI
• Keputusan Hakim
• Akta
Bahasa Hukum Indonesia
• Bahasa Indonesia yang digunakan dalam
bidang hukum, yang mengingat fungsinya
mempunyai karakteristik tersendiri. Juga harus
memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia.
• Bahasa (kata-kata) yang digunakan untuk
merumuskan dan menyatakan hukum dalam
suatu masyarakat tertentu.
• Bagian dari bahasa Indonesia umum yang
digunakan dalam dunia hukum oleh
masyarakat Indonesia, yang meliputi bidang
produk tertulis dan lisan.
Ruang Lingkup BHI
Ruang lingkup penggunaan bahasa Indonesia yg
digunakan secara khusus dalam :
• Teori dan praktek hukum
• Aturan tertulis dan tidak tertulis
• Hukum adat atau hukum perundangan
• Karya tulis atau kepustakaan hukum
• Musyawarah atau pembicaran hukum
• Semua aspek yang bersifat khas hukum
Tujuan Pengajaran BHI
Simposium bahasa dan hukum (1974) :
• Ada ketidakseragaman, kekurangsempurnaan
dalam bidang perundangan, praktik, penulisan,
dan pendidikan hukum.
• Beberapa istilah untuk satu masalah; banyak
peraturan perundang warisan Belanda yang
belum diganti shg menimbulkan terjemahan
istilah yang berbeda.
• Tujuan BHI : meningkatkan kerampilam
penggunaan BI yang baik dan benar bagi para
legislator, praktisi, teoritisi dan pendidikan di
bidang hukum.
BHI dari segi pemakaian
• Keilmuan : bahasa yg bersifat ilmiah sprt
penulisan artikel dalam jurnal ilmiah, karya
tulis (skripsi, dsb)
• Praktis : bahasa hukum yg trdpt dlm praktik,
misalnya aturan pasal dalam perpu
Karakteristik bahasa Hukum
• Kekhususan istilah : de facto, de jure, duplik,
praduga takbersalah,dll (harus digunakan scr
konsisten/taat asas)
• Komposisi :
– kata baku, sintaksis, tata cara penulisan, ejaan, diksi;
– terdiri atas bab, bab mnrt topik terbagi atas pasal, pasal
mnrt anak topiknya terbagi atas ayat
– Penomoran bab, pasal , dan ayat serta letak nomor mrpk
ciri khas.
* Kalimat hukum sering dirumuskan dlm kalimat yg panjang.
• Gaya bahasa : pengacuan/perujukan .
• Mis : GB Fundamental Legalistik Menurut
Pasal 27 ayat (3) …..
* Bahasa hukum masih dipengaruhi oleh bahasa
Belanda : yang mana, hal mana
Syarat BHI
• Jelas, tepat, tegas (monosemantik)
• Lugas, sederhana (kalimat tidak berliku-liku
atau berbelit-belit)
• Cermat (tidak ambigu)
• Konsisten (istilahnya)
• Estetis (komposisi baik dan benar)
Masalah bahasa hukum
• Kata, kalimat, ejaan
• Istilah
• Struktur
Penggunaan bahasa hukum harus
mematuhi kaidah bahasa yang berlaku scr
umum dan kesepakatan bersama.
Mis : Kesepakatan oleh pihak pembuat undangundang, hakim, panitera, pejabat pembuat akta
tanah (PPAT) atau notaris dengan ahli bahasa (7)
berarti ayat ke-7
Masalah Bahasa Indonesia dalam Peraturan
Perundang-undangan
• Setidaknya ada enam ketidaktepatan
penerapan kaidah bahasa yang ditemukan
dalam peraturan-perundangan di Indonesia.
• Pemakaian huruf kapital, penulisan kata, dan
pemakaian tanda baca, pemilihan kata,
pemakaian ungkapan penghubung, dan
perincian yang tidak sejajar.
Contoh kesalahan bahasa dalam
lingkup Hukum
• Pengadilan Niaga dan Pemerintah Daerah.
Huruf kapital digunakan jika diikuti dengan
nama tempat.
• Kerjasama yang seharusnya ditulis kerja sama.
Antar daerah yang semestinya ditulis
antardaerah. Lalu, penulisan sumberdaya
karena yang benar adalah sumber daya.
Kaidah BI dalam lingkup UU
• UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, bahasa
peraturan perundang-undangan pada
dasarnya tunduk pada kaidah tata bahasa
Indonesia. Baik pembentukan kata,
penyusunan kalimat, teknik penulisan,
maupun pengejaannya.
• Bahasa tidak pernah statis
• Realitas berubah maka bahasa berubah
• Kata canggih tidak pernah ada dalam kosakata
bahasa Indonesia pada tahun 70-an
Manusia & Bahasa
Bahasa sebagai alat
• Tidak ada hubungan langsung antara kata
dengan obyek yang diacunya.
Mis : M-E-J-A
• Bahasa adalah kesepakatan bersama.
Definisi Bahasa
• Sistem lambang bunyi yg arbiter, digunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
diri.
Pengertian Bahasa
• Alat/sarana yg digunakan untuk menyatakan isi
pikiran, perasaan, pengalaman, keinginan untuk
melangsungkan komunikasi timbal balik.
• Sistem lambang yang berfungsi sebagai alat
komunikasi untuk melahirkan perasaan dan
pikiran seseorang kepada orang lain.
• Sistem tanda bunyi yang disepakati untuk
digunakan oleh anggota kelompok masyarakat
tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri.
Kedudukan bahasa Indonesia
• Sumpah Pemuda pernyataan ketiga.
• UUD 1945 Bab XV Pasal 36 fungsi bahasa :
– Bahasa resmi negara
– Bahasa pengantar
– Alat perhubungan tingkat nasional
(?) Mengapa bahasa Melayu yang digunakan
sebagai bahasa Indonesia
Variasi BI
A. Menurut Pemakai (dialek) Dipengaruhi
daerah, latar pendidikan, pekerjaan.
B. Menurut pemakaian (ragam bahasa)
•
•
•
Medan (field) = sesuai topik/pokok pembicaraan :
ekonomi, hukum, jurnalistik… (ada kata-kata khusus)
Suasana (tenor) = hubungan antar pembicara, penutur
dan petutur ; rsmi/tidak resi/setengah resmi
Cara/media pembicaraan mode) = lisan/tulisan
Ragam Bahasa
• Bentuk bahasa ditandai dengan ciri-ciri :
fonologi (bunyi bhs), morfologi (bentuk bhs),
sintaksis (struktur kal), dan ciri nonbahasa spt
lokasi pemakaian, lingkungan sosial dan
keprofesian pemakainya.
• BI dlm hukum bhs resmi tunduk pada
kaidah BI yang berlaku sprt : pengalineaan,
pengalimatan, pembentukan dan pemilihan
kata penulisan yang sesuai EYD
Ciri bahasa keilmuan
•
•
•
•
Lugas dan eksak
Obyektif dan menekan prasangka pribadi
Memberi definisi yang cermat
Tidak emosi dan jauh dari tafsiran yang
bersensasi
• Makna kata, ungapan baku dan gaya paparannya
berdasarkan konvensi
• Hemat,menghindari pengulangan makna
• Bentuk, makna dan fungsi kata ilmiah lebih
mantap dan stabil daripada kata biasa.
Tujuan mempelajari asas dan kaidah bahasa Indonesia bagi kalangan hukum
Mengatasi kekurangsempurnaan dalam
penggunaan bahasa hukum dalam :
• Berbicara atau mengemukakan pendapat
tentang hukum
• Membuat karya ilmiah tentang hukum
• Membuat aturan-aturan hukum, surat
pengaduan, tuduhan, kesaksian, tuntutan,
pembelaan, keputusan, surat perjanjian, akta,
surat gugatan, memori banding, kasasi, dsb
Produk hukum :
• Surat edaran
• Peraturan pemerintah, termasuk
penjelasannya
• Perundang-undangan
• Keputusan Pemerintah RI
• Keputusan Hakim
• Akta
Bahasa Hukum Indonesia
• Bahasa Indonesia yang digunakan dalam
bidang hukum, yang mengingat fungsinya
mempunyai karakteristik tersendiri. Juga harus
memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia.
• Bahasa (kata-kata) yang digunakan untuk
merumuskan dan menyatakan hukum dalam
suatu masyarakat tertentu.
• Bagian dari bahasa Indonesia umum yang
digunakan dalam dunia hukum oleh
masyarakat Indonesia, yang meliputi bidang
produk tertulis dan lisan.
Ruang Lingkup BHI
Ruang lingkup penggunaan bahasa Indonesia yg
digunakan secara khusus dalam :
• Teori dan praktek hukum
• Aturan tertulis dan tidak tertulis
• Hukum adat atau hukum perundangan
• Karya tulis atau kepustakaan hukum
• Musyawarah atau pembicaran hukum
• Semua aspek yang bersifat khas hukum
Tujuan Pengajaran BHI
Simposium bahasa dan hukum (1974) :
• Ada ketidakseragaman, kekurangsempurnaan
dalam bidang perundangan, praktik, penulisan,
dan pendidikan hukum.
• Beberapa istilah untuk satu masalah; banyak
peraturan perundang warisan Belanda yang
belum diganti shg menimbulkan terjemahan
istilah yang berbeda.
• Tujuan BHI : meningkatkan kerampilam
penggunaan BI yang baik dan benar bagi para
legislator, praktisi, teoritisi dan pendidikan di
bidang hukum.
BHI dari segi pemakaian
• Keilmuan : bahasa yg bersifat ilmiah sprt
penulisan artikel dalam jurnal ilmiah, karya
tulis (skripsi, dsb)
• Praktis : bahasa hukum yg trdpt dlm praktik,
misalnya aturan pasal dalam perpu
Karakteristik bahasa Hukum
• Kekhususan istilah : de facto, de jure, duplik,
praduga takbersalah,dll (harus digunakan scr
konsisten/taat asas)
• Komposisi :
– kata baku, sintaksis, tata cara penulisan, ejaan, diksi;
– terdiri atas bab, bab mnrt topik terbagi atas pasal, pasal
mnrt anak topiknya terbagi atas ayat
– Penomoran bab, pasal , dan ayat serta letak nomor mrpk
ciri khas.
* Kalimat hukum sering dirumuskan dlm kalimat yg panjang.
• Gaya bahasa : pengacuan/perujukan .
• Mis : GB Fundamental Legalistik Menurut
Pasal 27 ayat (3) …..
* Bahasa hukum masih dipengaruhi oleh bahasa
Belanda : yang mana, hal mana
Syarat BHI
• Jelas, tepat, tegas (monosemantik)
• Lugas, sederhana (kalimat tidak berliku-liku
atau berbelit-belit)
• Cermat (tidak ambigu)
• Konsisten (istilahnya)
• Estetis (komposisi baik dan benar)
Masalah bahasa hukum
• Kata, kalimat, ejaan
• Istilah
• Struktur
Penggunaan bahasa hukum harus
mematuhi kaidah bahasa yang berlaku scr
umum dan kesepakatan bersama.
Mis : Kesepakatan oleh pihak pembuat undangundang, hakim, panitera, pejabat pembuat akta
tanah (PPAT) atau notaris dengan ahli bahasa (7)
berarti ayat ke-7
Masalah Bahasa Indonesia dalam Peraturan
Perundang-undangan
• Setidaknya ada enam ketidaktepatan
penerapan kaidah bahasa yang ditemukan
dalam peraturan-perundangan di Indonesia.
• Pemakaian huruf kapital, penulisan kata, dan
pemakaian tanda baca, pemilihan kata,
pemakaian ungkapan penghubung, dan
perincian yang tidak sejajar.
Contoh kesalahan bahasa dalam
lingkup Hukum
• Pengadilan Niaga dan Pemerintah Daerah.
Huruf kapital digunakan jika diikuti dengan
nama tempat.
• Kerjasama yang seharusnya ditulis kerja sama.
Antar daerah yang semestinya ditulis
antardaerah. Lalu, penulisan sumberdaya
karena yang benar adalah sumber daya.
Kaidah BI dalam lingkup UU
• UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, bahasa
peraturan perundang-undangan pada
dasarnya tunduk pada kaidah tata bahasa
Indonesia. Baik pembentukan kata,
penyusunan kalimat, teknik penulisan,
maupun pengejaannya.