HUKUM DAGANG INDONESIA dan id
HUKUM DAGANG
BAB I, II, & III
Oleh:
FAJAR ADI NUGROHO
B2A009410
PENGERTIAN HUKUM DAGANG
Pengertian Hukum:
Ketentuan/aturan yang berguna sebagai sarana
pengendali
dan
penyeimbang
perubahanperubahan dalam masyarakat (control social),
sebagai sarana social engineering, sarana
emansipasi, sarana legitimasi, dan
sarana
pendistribusi keadilan.
HUKUM DAGANG (H.M.N PURWOSUTJIPTO,S.H):
HD: hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan Perusahaan
PENGERTIAN HUKUM PERDATA
• Hukum yang mengatur antara hubungan antar
perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lain
di dalam segala usaha guna memenuhi kebutuhannya.
• Bidang hukum perdata
1. Hukum Perorangan (personenrecht)
2. Hukum Keluarga (familierecht)
3. Hukum Warisan
4. Hukum Harta Kekayaan (vermogenrecht)
a)
Hukum Kebendaan (zakenrecht)
b) Hukum Perikatan (verbintenissenrecht)
PENGERTIAN HUKUM PERIKATAN
Hukum yang mengatur akibat hukum yang
disebut
dengan
perikatan,
sedangkan
perikatan adalah suatu hubungan hukum yang
terletak dalam bidang hukum dalam harta
kekayaan, antara dua pihak yang masingmasing berdiri sendiri yang menyebabkan
pihak yang satu dengan pihak yang lainnya
atas suatu prestasi.
DASAR HUKUM DAGANG
Sebagai kodifikasi:
• Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Di luar Kodifikasi:
• S. 1927 – 262, mengenai pengangkutan dengan kereta
api.
• S. 1938 – 100 jo 101, mengenai pengangkutan dengan
kapal terbang.
• S. 1941 – 101, tentang perusahaan pertanggungan jiwa.
• PP No. 36 Tahun 1948, tentang Damri.
• UU No.04 Tahun 1959, tentang pos.
• PP No.27 Tahun 1959, tentang pos International dll.
HUBUNGAN KUHD DENGAN KUHPER
•
•
•
•
•
KUHPer merupakan perdata umum, sedangkan KUHD merupakan hukum
perdata Khusus.
berlakunya asas ”lex specialis derogat lex generalies”
KUHPer terdiri dari:
a) Buku I tentang Perorangan
b) Buku II mengenai Kebendaaan
c) Buku III mengenai Perikatan
d) Buku IV mengenai Daluarsa/Kadaluarsa/Lewat Watu dan Pembuktian.
KUHD adalah suatu aspek hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan perusahaan jadi hukum dagang merupakan bagian dari hukum
perdata.
Penerapan dalam suatu perbuatan hukum (kasus) yang menyangkut
hukum perdata dan dagang, meliputi ;
a) Apabila KUHD tidak mengtur kasus tersebut maka yang berlaku adalah
KUHPer
b) Apabila KUHD mengatur,sedangkan KUHP tidak mengatur, maka KUHD
yang berlaku
c) Apabila antara KUD & KUHP mengatur & bertentangan, maka KUHD yg
berlaku
SEJARAH HUKUM DAGANG
Perkembangan hukum dagang sebenarnya telah di mulai sejak
abad pertengahan eropa (1000/1500 SM) yang terjadi di Negara
dan kota-kota di Eropa dan pada zaman itu di Italia dan Perancis
selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat perdagangan (Genoa,
Florence, vennetia, Marseille, Barcelona dan Negara-negara lainnya
), tetapi pada saat itu hokum Romawi (corpus lurus civilis) tidak
dapat menyelsaikan perkara-perkara dalam perdagangan, maka
dibuatlah hokum baru di samping hokum Romawi yang berdiri
sendiri pada abad ke-16 & ke-17 yang berlaku bagi golongan yang
disebut hokum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur
perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan) dan
Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan kodifikasi dalam
hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-1715) yaitu Corbert dengan peraturan
(ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673. Dan pada tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA
MARINE yang mengatur tenteng kedaulatan.
Dan pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum sipil yang ada yaitu
(CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du commerce (1673) dan ordonnance du
la marine(1838) . Pada saat itu Nederlands menginginkan adanya hokum dagang tersendiri yaitu
KUHD belanda , dan pada tahun 1819 drencanakan dalam KUHD ini ada 3 kitab dan tidak mengenal
peradilan khusus . lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan . KUHD Belanda berdasarkan azas
konkordansi KUHD belanda 1838 menjadi contoh bagi pemmbuatan KUHD di Indonesia pada tahun
1848 . Dan pada akhir abad ke-19 Prof. molengraaff merancang UU kepailitan sebagai buku III di
KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri sendiri (1893 berlaku 1896).Dan sampai sekarang
KUHD Indonesia memiliki 2 kitab yaitu, tentang dagang umumnya dan tentang hak-hak dan
kewajiban yang tertib dari pelayaran.
PENGERTIAN PERUSAHAAN
•
Menurut Molengraaff :
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan,
dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan barangbarang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Di sini
Molengraff memandang perusahaan dari sudut “ekonomi”
•
Menurut Polak :
Dikatakan ada perusahaan, apabila diperlukan adanya perhitunganperhitungan tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan, dan segala
sesuatu itu dicatat dalam pembukuan.
DASAR PELAKSANAAN PERUSAHAAN
1. Pasal 6 KUHD
2. Pasal 16 KUHD
3. Pasal 36-(1) KUHD
4. Pasal 1878-(3) KUHPER
5. Pasal 581 Rv.
6. Pasal 92 bis KUHP
7. Pasal 396-(3) KUHP
8. Pasal 397 KUHP
PERBEDAAN ANTARA PERNIAGAAN,
PERUSAHAAN DAN PEKERJAAN
Telah kita pelajar dasar hukum pengertian perbuatan
perniagaan, perusahaan dan pekerjaan. Dasar hukum
pengertian perbuatan perniagaan adalah pasal 2 sampai
pasal
5
KUHD,
sedangkan
dasar
hukum
pengertian
perusahaan adalah pendapat para sarjana, dalam hal ini
saya akan mengemukakan pendapat polak, dan pengertian
pekerjaan menurut pendapat dalam ilmiah, hal ini akan
kami uraikan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Sebagai
telah
kita
ketahui,
pengertian
Perbuatan
Perniagaan ditentukan oleh pasal 2 sampai pasal 5
KUHD, di sini pengertian
perbuatan perniagaan dibatasi dengan ketentuan dalam
pasal 3, 4, dan 5 KUHD dimana ditentukan bahwa
perbuatan perniagaan adalah perbuatan membeli barang
untuk dijual lagi dan beberapa perbuatan lainnya yang
dimaksudkan
dalam
golongan
perbuatan
perniagaan
(pasal 4 dan 5 KUHD). Dapat disimpulkan bahwa perbuatan
perniagaan terbatas pada ketentuan-ketentuan dalam
pasal 3 sampai pasal 5 KUHD.
2. Kita telah mengetahui bahwa pengertian Perusahaan tidak
ditentukan oleh undang-undang, tetapi ditentukan oleh
pengertian
ilmiah,
dimana
saya
berpendapat
bahwa
pengertisn polak adalah singkat, jelas, dan tepat yaitu:
perbuatan perusahaan adalah perbuatan-perbuatan yang
direncanakan terlebih dahulu tentang laba-ruginya, dan
3. Mengenai pengertian Pekerjaan pada hemat kami,
lebih luas dari pada pengertian perusaan, karena
unsure
laba
tidak
menjadi
mutlak
lagi.perencanaan perbuatan-perbuatan memang
ada, tetapai kriteriumnya tidak laba-rugi. beralih
pada
pelayanan
memperjelas
terhadap
masyarakat.
perbedaan
Untuk
pengertian
perusahaan dengan pengertian pekerjaan, saya
akan menganbil seorang dokter sebagai contoh.
Kalau
kita
memperhatikan
pekerjaan
seorang
dokter yang bekerja dirumah sakit umum,maka
kita akan melihat bahwa seorang dokter yang
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
BAB I, II, & III
Oleh:
FAJAR ADI NUGROHO
B2A009410
PENGERTIAN HUKUM DAGANG
Pengertian Hukum:
Ketentuan/aturan yang berguna sebagai sarana
pengendali
dan
penyeimbang
perubahanperubahan dalam masyarakat (control social),
sebagai sarana social engineering, sarana
emansipasi, sarana legitimasi, dan
sarana
pendistribusi keadilan.
HUKUM DAGANG (H.M.N PURWOSUTJIPTO,S.H):
HD: hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan Perusahaan
PENGERTIAN HUKUM PERDATA
• Hukum yang mengatur antara hubungan antar
perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lain
di dalam segala usaha guna memenuhi kebutuhannya.
• Bidang hukum perdata
1. Hukum Perorangan (personenrecht)
2. Hukum Keluarga (familierecht)
3. Hukum Warisan
4. Hukum Harta Kekayaan (vermogenrecht)
a)
Hukum Kebendaan (zakenrecht)
b) Hukum Perikatan (verbintenissenrecht)
PENGERTIAN HUKUM PERIKATAN
Hukum yang mengatur akibat hukum yang
disebut
dengan
perikatan,
sedangkan
perikatan adalah suatu hubungan hukum yang
terletak dalam bidang hukum dalam harta
kekayaan, antara dua pihak yang masingmasing berdiri sendiri yang menyebabkan
pihak yang satu dengan pihak yang lainnya
atas suatu prestasi.
DASAR HUKUM DAGANG
Sebagai kodifikasi:
• Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Di luar Kodifikasi:
• S. 1927 – 262, mengenai pengangkutan dengan kereta
api.
• S. 1938 – 100 jo 101, mengenai pengangkutan dengan
kapal terbang.
• S. 1941 – 101, tentang perusahaan pertanggungan jiwa.
• PP No. 36 Tahun 1948, tentang Damri.
• UU No.04 Tahun 1959, tentang pos.
• PP No.27 Tahun 1959, tentang pos International dll.
HUBUNGAN KUHD DENGAN KUHPER
•
•
•
•
•
KUHPer merupakan perdata umum, sedangkan KUHD merupakan hukum
perdata Khusus.
berlakunya asas ”lex specialis derogat lex generalies”
KUHPer terdiri dari:
a) Buku I tentang Perorangan
b) Buku II mengenai Kebendaaan
c) Buku III mengenai Perikatan
d) Buku IV mengenai Daluarsa/Kadaluarsa/Lewat Watu dan Pembuktian.
KUHD adalah suatu aspek hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan perusahaan jadi hukum dagang merupakan bagian dari hukum
perdata.
Penerapan dalam suatu perbuatan hukum (kasus) yang menyangkut
hukum perdata dan dagang, meliputi ;
a) Apabila KUHD tidak mengtur kasus tersebut maka yang berlaku adalah
KUHPer
b) Apabila KUHD mengatur,sedangkan KUHP tidak mengatur, maka KUHD
yang berlaku
c) Apabila antara KUD & KUHP mengatur & bertentangan, maka KUHD yg
berlaku
SEJARAH HUKUM DAGANG
Perkembangan hukum dagang sebenarnya telah di mulai sejak
abad pertengahan eropa (1000/1500 SM) yang terjadi di Negara
dan kota-kota di Eropa dan pada zaman itu di Italia dan Perancis
selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat perdagangan (Genoa,
Florence, vennetia, Marseille, Barcelona dan Negara-negara lainnya
), tetapi pada saat itu hokum Romawi (corpus lurus civilis) tidak
dapat menyelsaikan perkara-perkara dalam perdagangan, maka
dibuatlah hokum baru di samping hokum Romawi yang berdiri
sendiri pada abad ke-16 & ke-17 yang berlaku bagi golongan yang
disebut hokum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur
perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan) dan
Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan kodifikasi dalam
hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-1715) yaitu Corbert dengan peraturan
(ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673. Dan pada tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA
MARINE yang mengatur tenteng kedaulatan.
Dan pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum sipil yang ada yaitu
(CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du commerce (1673) dan ordonnance du
la marine(1838) . Pada saat itu Nederlands menginginkan adanya hokum dagang tersendiri yaitu
KUHD belanda , dan pada tahun 1819 drencanakan dalam KUHD ini ada 3 kitab dan tidak mengenal
peradilan khusus . lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan . KUHD Belanda berdasarkan azas
konkordansi KUHD belanda 1838 menjadi contoh bagi pemmbuatan KUHD di Indonesia pada tahun
1848 . Dan pada akhir abad ke-19 Prof. molengraaff merancang UU kepailitan sebagai buku III di
KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri sendiri (1893 berlaku 1896).Dan sampai sekarang
KUHD Indonesia memiliki 2 kitab yaitu, tentang dagang umumnya dan tentang hak-hak dan
kewajiban yang tertib dari pelayaran.
PENGERTIAN PERUSAHAAN
•
Menurut Molengraaff :
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan,
dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan barangbarang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Di sini
Molengraff memandang perusahaan dari sudut “ekonomi”
•
Menurut Polak :
Dikatakan ada perusahaan, apabila diperlukan adanya perhitunganperhitungan tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan, dan segala
sesuatu itu dicatat dalam pembukuan.
DASAR PELAKSANAAN PERUSAHAAN
1. Pasal 6 KUHD
2. Pasal 16 KUHD
3. Pasal 36-(1) KUHD
4. Pasal 1878-(3) KUHPER
5. Pasal 581 Rv.
6. Pasal 92 bis KUHP
7. Pasal 396-(3) KUHP
8. Pasal 397 KUHP
PERBEDAAN ANTARA PERNIAGAAN,
PERUSAHAAN DAN PEKERJAAN
Telah kita pelajar dasar hukum pengertian perbuatan
perniagaan, perusahaan dan pekerjaan. Dasar hukum
pengertian perbuatan perniagaan adalah pasal 2 sampai
pasal
5
KUHD,
sedangkan
dasar
hukum
pengertian
perusahaan adalah pendapat para sarjana, dalam hal ini
saya akan mengemukakan pendapat polak, dan pengertian
pekerjaan menurut pendapat dalam ilmiah, hal ini akan
kami uraikan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Sebagai
telah
kita
ketahui,
pengertian
Perbuatan
Perniagaan ditentukan oleh pasal 2 sampai pasal 5
KUHD, di sini pengertian
perbuatan perniagaan dibatasi dengan ketentuan dalam
pasal 3, 4, dan 5 KUHD dimana ditentukan bahwa
perbuatan perniagaan adalah perbuatan membeli barang
untuk dijual lagi dan beberapa perbuatan lainnya yang
dimaksudkan
dalam
golongan
perbuatan
perniagaan
(pasal 4 dan 5 KUHD). Dapat disimpulkan bahwa perbuatan
perniagaan terbatas pada ketentuan-ketentuan dalam
pasal 3 sampai pasal 5 KUHD.
2. Kita telah mengetahui bahwa pengertian Perusahaan tidak
ditentukan oleh undang-undang, tetapi ditentukan oleh
pengertian
ilmiah,
dimana
saya
berpendapat
bahwa
pengertisn polak adalah singkat, jelas, dan tepat yaitu:
perbuatan perusahaan adalah perbuatan-perbuatan yang
direncanakan terlebih dahulu tentang laba-ruginya, dan
3. Mengenai pengertian Pekerjaan pada hemat kami,
lebih luas dari pada pengertian perusaan, karena
unsure
laba
tidak
menjadi
mutlak
lagi.perencanaan perbuatan-perbuatan memang
ada, tetapai kriteriumnya tidak laba-rugi. beralih
pada
pelayanan
memperjelas
terhadap
masyarakat.
perbedaan
Untuk
pengertian
perusahaan dengan pengertian pekerjaan, saya
akan menganbil seorang dokter sebagai contoh.
Kalau
kita
memperhatikan
pekerjaan
seorang
dokter yang bekerja dirumah sakit umum,maka
kita akan melihat bahwa seorang dokter yang
SEKIAN DAN TERIMAKASIH