21
p. Kemungkinan tulisannya jelek,
q. Ingin melakukan segala sesuatu,
r. Menyukai permainan yang menyibukkan. DePorter
Hernacki, 2007: 118-120 Sebagian orang mungkin memiliki gaya belajar tertentu yang dominan
digunakan dalam berbagai situasi, sehingga kurang menggunakan gaya belajar yang lain. Hal tersebut tidak menjadikan salah satu gaya belajar menjadi yang
paling baik dibandingkan yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Prashnig 2007: 297 bahwa tidak ada gaya belajar tertentu yang lebih unggul
dibandingkan yang lainnya.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Gaya Belajar
Semua orang tidak memproses informasi yang diterima dengan cara yang sama Prashnig, 2007: 39. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
gaya belajar yang dimiliki setiap orang berbeda-beda begitu pula dengan gaya belajar anak sekolah dasar. Ada anak yang suka belajar dengan cara melihat
obyek secara langsung, mendengarkan penjelasan dari guru, dan ada pula yang suka belajar dengan cara mempraktikkan langsung. Hal ini dikarenakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kecenderungan gaya belajar yang dimiliki seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian tiga perlima gaya belajar bersifat genetis dan sisanya terbentuk melalui pengalaman Prashnig, 2007: 43. Kecenderungan
gaya belajar yang dimiliki siswa bisa jadi merupakan turunan dari orangtuanya. Selain itu, kecenderungan gaya belajar juga dipengaruhi faktor
pengalaman. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Hilliard Sugihartono, dkk,
22
2007: 53 bahwa gaya belajar bukan sesuatu yang statis dan dapat berubah tergantung pada aktivitas belajar atau perubahan pengalaman. Pengalaman
tersebut didapat baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan pergaulan. Seorang pelopor di bidang gaya belajar yaitu Rita Dunn Deporter
Hernacki, 2007: 110 juga telah menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar siswa. Faktor tersebut, yaitu faktor fisik,
sosiologis, emosional, dan lingkungan. Sebagian orang, misalnya mempunyai kecenderungan gaya belajar visual karena mengalami gangguan pada indera
pendengaran, dan indera penglihatan lah yang dapat berfungsi lebih maksimal. Ada pula orang yang suka belajar secara berkelompok, sedangkan yang lain
memilih adanya guru ataupun orangtua, yang lain lagi merasa paling efektif ketika belajar sendiri. Ada anak yang suka belajar dengan diiringi musik
kesukaan, namun ada pula yang hanya bisa belajar dengan baik apabila berada
di lingkungan yang sepi.
Ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi gaya belajar siswa. Reid 2006: 53 menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
gaya belajar siswa, yaitu 1 kepribadian, 2 lingkungan, 3 gaya berfikir, 4 kesadaran diri sendiri, 5 kebudayaan, 6 suasana kelas dan sekolah, 7
tujuan kurikulum dan sekolah, 8 gaya mengajar guru, dan 9 kegiatan praktek di kelas. Setiap faktor yang mempengaruhi kecenderungan gaya
belajar sama-sama memberikan pengaruh terhadap gaya belajar siswa, sebagai contoh, gaya berfikir siswa bisa diakibatkan oleh gaya mengajar guru. Namun
pada saat yang bersamaan guru juga berusaha menyesuaikan gaya mengajar
23
agar sesuai dengan gaya berfikir siswa.
G. Keterkaitan Kecenderungan Gaya Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar