7
X MIPA 3 32
X IPS 1 33
X IPS 2 31
XI MIPA 1 22
XI MIPA 2 21
XI MIPA 3 22
XI MIPA 4 32
XI IPS 1 32
XI IPS 2 32
XII MIPA 1 24
XII MIPA 2 24
XII MIPA 3 24
XII MIPA 4 24
XII IPS 1 22
XII IPS 2 22
XII IPS 3 22
b. Potensi Guru dan Karyawan
SMA Negeri 2 Wates mempunyai guru pengajar sebanyak 50 tenaga pendidik. Pendidikan terakhir guru di SMA Negeri 2 Wates
minimal adalah S-1. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pengajar di SMA Negeri 2 Wates sudah memenuhi standar kriteria.
6. Permasalahan terkait Proses Belajar Mengajar
Setelah melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Wates, terdapat beberapa pernasalahan yang teridentifikasi,
diantaranya yaitu kondisi peserta didik yang sebagaian besar pada aktivitas belajar sosiologi masih belum memuaskan. Terlihat juga ketika
pada saat guru menerangkan beberapa siswa asik berbicara dengan teman sebangkunya ataupun dengan gadgetnya. Hal lain juga
ditunjukkan dengan siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif ketika
8
guru melontarkan pertanyaan. Tantangan bagi guru dalam hal ini adalah cara pengelolaan kelas yang baik, termasuk didalamnya penyampaian
materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
Pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian guru masih dengan cara konvensional , yang didominasi dengan ceramah . Peserta didik
lebih banyak belajar hanya dengan melakukan kegiatan membaca bahan ajar Sosiologi yang berkaitan dengan materi, mencatat fakta-fakta
penting apabila itu dirasa perlu bagi peserta didik untuk dicatat, mendengarkan ceramah atau cerita guru, atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Guru juga kurang maksimal dalam menggunakan media pengajaran dan pembelajaran yang
interaktif. Media hanya terbatas pada penggunaan Power Point atau Word yang ditampilkan di layar LCD. Walaupun dalam proses kegiatan
kelas guru sudah menerapkan aktivitas 5M yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan seperti apa yang
ditekankan pada Kurikulum 2013. Akan tetapi, proses belajar seperti ini terasa terbatas untuk dapat memanfaatkan potensi kemampuan berpikir,
kepribadian, dan keterampilan siswa. Dalam rangka untuk menarik minat siswa agar menyukai mata pelajaran Sosiologi dan dapat
berpartisipasi secara aktif di kelas maka guru harus dapat memilih strategi, metode, dan model pembelajaran yang sesuai, agar dapat
menciptakan situasi yang kondusif supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan serta memperoleh hasil yang
diharapkan. Karena pembelajaran sosiologi dimaksudkan juga untuk
mengembangkan kemampuan terhadap fenomena-fenomena sosial pada kehidupan sehari-hari. Selain itu juga pembelajaran sosiologu juga
mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis
dalam pengkajian
terhadap berbagai
fenomena dan
permasalahan yang banyak ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat.
B. Perumusan Program dan Rancangan PPL
Pada perumusan program kerja, tidak sepenuhnya semua permasalahan yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam program kerja. Pemilihan dan