digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
44
Produk-produk  UMKM,  setidaknya  memberikan  kontribusi  bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional, karena tidak sedikit produk-
produk UMKM itu yang mampu menembus pasar internasional. Sekarang ini lembaga-lembaga  donor  internasional  semuanya  mendukung  perkembangan
UMKM. Ada yang melihatnya sebagai wahana untuk menciptakan kesempatan kerja ILO, ada yang melihatnya sebagai penjabaran komitmen mereka IMF,
Bank  Dunia,  Bank  Pembangunan  Asia  untuk  memerangi  kemiskinan  di negara-negara  berkembang.  Di  Asia,  perkembangan  sektor  UMKM  ini  juga
dilihat  sebagai  salah  suatu  jalan  keluar  dari  krisis  ekonomi.  Para  donor multilateral  dan  bilateral  antara  lain  Jepang  semuanya  akan  menyediakan
dana dan bantuan teknis untuk pengembangan sektor ini.
C. Perbankan Syariah
1. Sekilas tentang Perbankan Syariah
Perbankan  Syariah  sebagaimana  halnya  perbankan  konvensional lainnya  di  Indonesia  adalah  lembaga  intermediary  yang  berfungsi
mengumpulkan dana dari dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk  pemberian  fasilitas  pembiayaan.  Oleh  karena  itu  lembaga
perbankan  mempunyai  kedudukan  yang  sangat  strategis  untuk  turut menggerakkan sektor riil dalam rangka meningkatkan laju perekonomian
dan pembangunan di Indonesia.
18
18
Djamil, Faturrahman. “Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah”. Sinar Grafika:2012
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
45
Perkembangan    sistem    ekonomi    syariah    dalam    satu    dekade terakhir  ini  di  Indonesia terlihat semakin pesat. Fenomena bank syariah
di Indonesia dimulai dengan berdirinya Bank Muamalat  Indonesia yang operasinya  diresmikan  pada  1  Mei  1992.  Bank  Muamalat  Indonesia
merupakan Bank Syariah pertama di Indonesia. Kemudian Bank Syariah Mandiri BSM yang merupakan hasil konversi sistem operasi perbankan
dari konvensional ke sistem syariah yang pada 19 November 1999 resmi mengikuti  Bank  Muamalat  dalam  menerapkan  sistem  syariah.    Melalui
dengan Dual  Banking  System,  artinya  suatu  badan  usaha  perbankan memiliki  dua  sistem operasinal sekaligus yaitu konvensional dan syariah,
pertumbuhan  lembaga  perbankan  syariah    semakin  meningkat.  Ada beberapa bank umum  syariah  saat  ini yang awalnya hanya membuka Unit
Usaha  Syariah  lalu  kemudian  bermetamorposis  menjadi  Bank  Umum Syariah diantaranya misalnya BNI Syariah dan BRI Syariah.
Proses pembentukan bank syariah di Indonesia setidaknya melalui tiga cara, yaitu:
1.  Mendirikan    bank    syariah    secara    langsung    dengan    full    sistem syariah  seperti  halnya Bank Muamalat Indonesia BMI,
2.  Melakukan    konversi    dari    bank    konvensional    ke    bank    syariah. Inipun  biasanya menggunakan  full  sistem  syariah. Hal  ini  terjadi
pada  Bank  Syariah  Mandiri    BSM  yang  awalnya  adalah  bank konvensional, dan
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
46
3.  Membuka  divisi  syariah,  biasanya  adalah  bank  konvensional  yang tertarik melakukan transaksi  syariah,  hal  ini  dilakukan  dengan  cara
membuka  divisi  syariah  dengan menggunakan dual banking system. Langkah    strategis    pengembangan    perbankan    syariah    yang
berupa  pemberian izin kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor  cabang  Unit  Usaha  Syariah  UUS  atau    konversi    sebuah    bank
konvensional menjadi  bank  syariah melalui  perubahan Undang-Undang perbankan No. 10 tahun 1998 yang mengatur tentang landasan hukum dan
jenis-jenis 11 usaha  yang  dapat  dioperasikan  dan  diimplementasikan oleh  bank  syariah  berdampak signifikant  terhadap  pertambahan  Bank
Umum  Syariah  BUS  dan  Unit  Usaha  Syariah UUS.
Tabel 2 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia
Dalam operasionalnya,  perbankan  syariah  mempunyai  beberapa
target dan tujuan yang membedakannya dengan perbankan konvensional. Di antara keistimewaannya adalah sebagai berikut:
19
19
Marthon, Said Saad. “Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global”. Zikrul Hakim. Jakarta
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
47
1.  Pertumbuhan  ekonomi.  Tujuan  utama  perbankan  syariah  adalah mempercepat  pertumbuhan  ekonomi  dalam  kehidupan  masyarakat.
Untuk merealisasikan hal tersebut, kegiatan perbankan terfokus pada kegiatan  produksi  baik  dalam  perindustrian,  pertanian,  maupun
perdagangan. 2.  Mencegah capital flight. Seperti yang kita lihat, capital yang dimiliki
oleh  seorang  Muslim  dilarikan  ke  nagara-negara  non-Muslim  untuk mendapatkan suku bunga pada level tertentu.
3.  Jaminan  sosial  dan  pemerataan  kekayaan.  Dengan  adanya pengelolaan  zakat,  diharapkan  dana  yang  telah  terkumpul  dapat
didistribusikan  kembali  kepada  pihak-pihak  yang  berhak  menerima. Dengan  demikian,  kebutuhan  fakir-miskin  bisa  terap  terjaga  dana
dapat meminimalisir tindak kejahatan. 4.  Prinsip  operasional  perbankan  syariah  menggunakan  nilai-nilai
syariah  sehingga  memungkinkan  untuk  menciptakan  kemaslahatan bagi kehidupan masyarakat.
5.  Dalam  perbankan  syariah  terdapat  dewan  pengawas  atas  keabsahan transaksi atau operasional yang ada.
Seiring dengan keistimewaan perbankan syariah, terdapat beberapa faktor  dan  kondisi  yang  dapat  menghambat  pertumbuhan  perbankan
syariah, yaitu:
20
20
Marthon, Said Saad. “Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global”. Zikrul Hakim. Jakarta
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
48
1.  Tidak  ada  atau  kurangnya  pemahaman  yang  komperensif  dari masyarakat tentang mekanisme dan operasional perbankan syariah.
2.  Belum  terdapat  Undang-ndang  independen  yang  mengatur  tentang operasional perbankan syariah secara utuh. Perbankan syariah masih
menggunakan Undang-Undang perbankan konvensional di  beberapa negara.
3.  Adanya hagemoni perbankan konvensional dalam pasar. Market share perbankan syariah relatif masih kecil.
4.  Produk  yang  ditawarkan  oleh  perbankan  syariah  masih  memerlukan adjusment penyesuaian terhadap kondisi yang ada.
5.  Minimnya sumber daya manusia sebagai tenaga pengelola perbankan syariah.
6.  Masyarakat  belum  bisa  menerima  sepenuhnya  akad-akad  yang ditawarkan, seperti Mura
bahah  dan Mud{a rabah  yang masih terdapat
perdebatan. 7.  Terkadang,  masih  terdapat  tindakan  yang  tidak  konsisten  dari
operasional perbankan syariah. Dengan  adanya  hambatan  dan  tantangan  tersebut,  maka  akan
memotivasi pertumbuhan perbankan syariah untuk melangkah lebih baik dengan melakukan pembenahan dan pengembangan pelayanan.
2. Perkembangan Perbankan Syariah Aset dan Dana Pihak Ketiga