PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH TERHADAPPROFIT PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadao Profit Perbankan Syariah di Indonesia.

PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH TERHADAP
PROFIT PERBANKAN SYARIAH
DI INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI

RIZAL TAFAQUH FIDIN
B.300.100.078 - I.000.103.022

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH
TERHADAP PROFIT PERBANKAN SYARIAH
DI INDONESIA

RIZAL TAFAQUH FIDIN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


ABSTRAKSI
Penelitian

ini

bertujuan

untuk

mengetahui

apakah

pembiayaan

mudharabah dan pembiayaan musyarakah mempengaruhi profit Perbankan
Syariah di Indonesia. Metode pemilihan sampel adalah purposive sampling
dan diperoleh sampel sebanyak empat Bank Syariah, yaitu Bank Muamalat
Indonesia, Bank Mega Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BRI
Syariah pada periode triwulan I 2009 – triwulan IV 2013. Metode yang

digunakan adalah regresi data panel dengan bantuan Eviews 8.0 .
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan pembiayaan
mudharabah dan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap profit
perbankan syariah. Sedangkan secara, parsial, pembiayaan mudharabah
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profit pada bank syariah di
Indonesia. Sehingga penurunan atau kenaikan tingkat pembiayaan
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap besarnya nilai profit
pada bank syariah di Indonesia.

Kata kunci : Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah,
Profitabilitas.

dan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan perbankan
Islam
di
Indonesia

sempat
mengalami penurunan, dua tahun
lalu
pertumbuhan
perbankan
syariah mencapai 48 %. Namun
berdasarkan
data
statistik
perbankan syariah Bank Indonesia
selama satu tahun terakhir, sampai
bulan Oktober 2012, pencapaian
perbankan syariah hanya tumbuh
37 %. Memang secara persentase
pertumbuhannya menurun, tapi jika
dilihat dari total asset mengalami
kenaikan yaitu mencapai Rp.
174,09 triliun. Pembiayaan telah
mencapai Rp. 135,58 triliun
(40,06%, yoy) dan penghimpunan

dana menjadi Rp 134,45 triliun
(32,06%). Strategi edukasi dan
sosialisasi perbankan syariah yang
ditempuh dilakukan bersama antara
Bank Indonesia dengan industri
dalam bentuk iB campaign baik
untuk funding maupun financing
telah mampu memperbesar market
share perbankan syariah menjadi ±
4,3%. (Bank Indonesia, 2012 : 1)
Penghimpunan
dana
masyarakat terbesar dalam bentuk
deposito yaitu Rp.78,50 triliun
(58,39%) diikuti oleh Tabungan
sebesar Rp. 40,84 triliun (30,38%)
dan Giro sebesar Rp15,09 triliun
(11,22%). Penyaluran dana masih
didominasi piutang Murabahah
sebesar Rp 80,95 triliun atau

59,71%
diikuti
pembiayaan
Musyarakah yang sebesar Rp25,21
triliun (18,59%) dan pembiayaan
Mudharabah sebesar Rp11,44
triliun (8,44%), dan piutang Qardh
sebesar Rp11,19 triliun (8,25%).
Sebagaimana pencapaian pada

tahun lalu, perbankan syariah tetap
berkomitmen untuk menggerakkan
sektor riil dan mengoptimalkan
pencapaian tersebut. Pembiayaan
sebagai upaya lembaga finansial
dalam menggerakkan sektor riil
telah mendapat perhatian tinggi dari
perbankan syariah. Sebesar 80,85%
dari
total

penyaluran
dana
perbankan syariah atau Rp135,58
triliun diinvestasikan ke dalam
aktivitas pembiayaan, lalu (Bank
Indonesia, 2012 : 2)
Penyaluran pembiayaan
pada perbankan syariah terdapat
dua produk utama yang dijalankan
oleh bank dalam penyaluran
pembiayaan, yaitu pembiayaan
dengan
prinsip
jual
beli
(murabahah) dan pembiayaan
dengan
prinsip
bagi
hasil

(Musyarakah, Mudharabah)
Musyarakah
merupakan
perjanjian. antara dua pihak atau
lebih pemilik modal (uang atau
barang) untuk membiayai suatu
usaha. Keuntungan dibagi sesuai
perjanjian namun kerugian yang
terjadi dibagi berdasarkan modal
masing-masing (Antonio, 2001 :
90).
Mudharabah merupakan
perjanjian bagi hasil antara pemilik
modal (uang atau barang) dengan
pengusaha (enterpreneur) yang
memiliki keahlian atau pengalaman
dalam pengelolaan sebuah proyek.
Dalam pembiayaan ini pemodal
tidak diperbolehkan pengelola
usaha namun sekedar penyusulan

dan
pengawasan
dan
jika
mengalami
kerugian
akan
sepenuhnya ditanggung pemlik
modal
kecuali
bila
ada
penyelewengan dari pengusaha
(Antonio, 2001 : 95).

Pendapatan bank sangat
ditentukan oleh berapa banyak
keuntungan yang diterima dari
pembiayaan
yang

disalurkan.
Keuntungan yang diterima dari
prinsip bagi hasil (Musyarakah,
Mudharabah)
ditentukan
berdasarkan kesepakatan besarnya
nisbah,
keuntungan
bank
tergantung
pada
keuntungan
nasabah.
Dengan
diperolehnya
pendapatan dari pembiayaan yang
disalurkan, diharapkan profit bank
akan terus meningkat. Oleh karena
itu,
pengelolaan

pembiayaan
pembiayaan
bagi
hasil
(Mudharabah,
Musyarakah),
maupun jenis pembiyaan lainnya
akan sangat mempengaruhi profit
yang diterima bank syariah.
Tujuan Penelitian
pengaruh

1. Mengetahui

volume

pembiayaan

Musyarakah


Mudharabah

terhadap

profit

Perbankan

dan

besarnya

Syariah

di

Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA
Bank Syariah
Menurut
Undang-Undang
Perbankan Indonesia, yakni UndangUndang No.7 tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No.10 Tahun
1998,
membedakan
perbankan
berdasarkan
kegiatan
usahanya
menjadi 2, yaitu bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional
dan
bank
yang
melaksanakan
kegiatan
usaha

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

berdasarkan prinsip Islam (Rivai,
Viethzal. 2009 : 32). Sebagaimana
dijelaskan dalam butir 13 Pasal 1
UUPI memberikan batasan mengenai
prinsip Islam sebagai aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam, antara lain,
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
hasil (Mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal
(Musyarakah), prinsip jual beli barang
dengan
memperoleh
keuntungan
(Murabahah), atau prinsip sewa murni
tanpa pilihan (Ijarah), atau dengan
adanya
pilihan
pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak Bank oleh pihak lain
(Ijarah wa iqtina). (Rivai, Viethzal.
2009 : 32).
Mudharabah
Mudharabah adalah suatu jenis
pembiayaan dalam perbankan syariah
yang menggunakan sistem bagi hasil.
Pembiayaan mudharabah merupakan
akad kerja sama usaha antara dua
pihak, dimana pihak pertama sebagai
pemilik modal dan pihak kedua
sebagai pengelola modal, sedangkan
keuntungan dibagi kedua pihak sesuai
dengan kesepakatan yang tertuang
dalam perjanjian. Kerugian akan
ditanggung pemilik dana asal kerugian
tidak dikarenakan kelalaian pengelola
dana dan modal pokok tidak
berkurang.
Jika
modal
pokok
berkurang maka nasabah wajib
mengembalikannya seperti semula.
(Supriyadi, 2004)
Dasar
hukum
mengenai
Mudharabah dijelaskan oleh beberapa
hadits Nabi Muhammad SAW (Dewan
Syariah Nasional MUI, 2000) :

Artinya : ““Abbas bin Abdul
Muthallib jika menyerahkan harta
sebagaimudharabah, ia mensyaratkan
kepada mudharib-nya agar tidak
mengarungi
lautan
dan
tidak
menuruni lembah, serta tidak membeli
hewan ternak. Jika persyaratan itu
dilanggar, ia (mudharib) harus
menanggung
resikonya.
Ketika
persyaratan yang ditetapkan Abbas itu
didengar
Rasulullah,
beliau
membenarkannya.” (HR. Thabrani
dari Ibnu Abbas).
Musyarakah
Musyarakah
atau
syirkah
merupakan bentuk lain dari prinsip
bagi hasil. Yang artinya bentuk kerja
sama antara dua pihak untuk usaha
tertentu dimana dua pihak tersebut
saling memberikan kontribusi dana
dengan
kesepakatan
bahwa
keuntungan
dan
resiko
akan
ditanggung bersama sesuai dengan
porsi kontribusi dana atau kesepakatan
bersama. (Supriyadi, 2004 : 7)
Transaksi musyarakah dilandasi
adanya keinginan para pihak yang
bekerja sama untuk meningkatkan
nilai asset yang mereka miliki secara
bersama. ( Karim, 2004 : 92).
Dasar
hukum
mengenai
Musyarakah dijelaskan oleh beberapa
hadits Nabi Muhammad SAW (Dewan
Syariah Nasional MUI, 2000) :

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

Artinya : “Rasulullah SAW berkata :
Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah
pihak ketiga dari dua orang yang
bersyarikat selama salah satu pihak
tidak mengkhianati pihak yang lain.
Jika salah satu pihak telah berkhianat,
Akukeluar dari mereka.” (HR. Abu
Daud, yang dishahihkan oleh alHakim, dari Abu Hurairah).
Profit dalam Perbankan Islam
Islam menawarkan alternatif
yang sangat adil demi kemaslahatan
bersama dalam perekonomian bukan
untuk keuntungan satu pihak saja.Oleh
karena itu dalam Islam dikenal dengan
konsep bagi hasil.
Perbankan syariah menggunakan
sistem bagi hasil dalam mendapatkan
profitnya. Dengan prinsip Profit and
Loss Sharing, dimana pihak pertama
sebagai pemilik modal dan pihak
kedua sebagai pengelola modal,
sedangkan keuntungan dibagi kedua
pihak sesuai dengan kesepakatan yang
tertuang dalam perjanjian. Kerugian
akan ditanggung pemilik dana asal
kerugian tidak dikarenakan kelalaian
pengelola dana (Antonio, 2001 : 90).

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek /
subyek yang mempunyai kausalitas
dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012 : 119). Populasi

adalah keseluruhan dari objek yang
diteliti. Jadi yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah data
Laporan
Keuangan
perusahaan
periode triwulan 1 tahun 2009 sampai
triwulan 4 tahun 2013.
Berdasarkan kriteria pemilihan
sampel, bank umum syariah yang
memenuhi kriteria untuk menjadi
sampel adalah tiga bank umum syariah
yaitu PT Bank Muamalat Indonesia,
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah,
PT Bank Syariah Mandiri, dan PT
Bank Syariah Mega Indonesia.
Alat dan Model Analisis
Dalam penelitian ini, pengukuran
pengaruh
pendapatan
produk
pembiayaan
mudharabah
dan
musyarakah terhadap profit bank
syariah di Indonesia akan diukur
dengan metode OLS (Ordinary Least
Square) atau regresi linier berganda
dengan persamaan regresi sebagai
berikut :
PROF =

°

+

+

+

+
Dimana :
PROF
°

: Profit Bank
: Konstanta
:Koefisien
pengaruh
variabel MDR, MSY,
MRB

MDR

:Pembiayaan
Mudharabah

MSY

:Pembiayaan
Musyarakah

MRB

:Pembiayaan
Murabahah

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

: Error Term
Data yang digunakan untuk
mengesimasi model dalam penelitian
ini adalah Data Panel. Analisis data
yang diperoleh dalam penelitian ini
akan menggunakan program aplikasi
Eviews (perangkat lunak statistik
berbasis Windows).
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang
dilakukan oleh penulis adalah dengan
menggunakan data sekunder. Data
sekunder yang dipergunakan berupa
laporan keuangan bank yang meliputi
laporan laba rugi dan perhitungan
rasio keuangan periode triwulan I
tahun 2009 – triwulan IV tahun 2013
masing-masing perusahaan perbankan
di Indonesia melalui website resmi
Bank Indonesia dan website resmi
masing-masing
bank.
Data
keseluruhan berupa data panel.
Menurut Wing Wahyu Winarno
(2007:9.1),
data
panel
adalah
gabungan antara data silang (cross
section) dengan data runtut waktu
(time series).
HASIL ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Perkembangan Bank Syariah di
Indonesia
Pertumbuhan
perbankan
syariah yang relatif masih cukup
tinggi jika dibandingkan perbankan
secara umum maupun keuangan
syariah secara global ditengah kondisi
perekonomian yang masih dalam
tahap
pemulihan,
membuktikan
perbankan syariah nasional mampu
mempertahankan
eksistensi
dan
perkembangannya dalam menghadapi
situasi
perekonomian,
walaupun
memiliki tantangan dari segi SDM,

produk, jaringan dan permodalan jika
dibandingkan perbankan konvensional
maupun perbankan syariah global. (BI
Outlook Perbankan Syariah 2014,
2013 : 19 )
Akhir tahun 2014, total asset
perbankan
syariah
diperkirakan
Rp255,2 triliun (pesimis), Rp283,6
triliun (moderat) dan maksimal Rp312
triliun (optimis) sementara total DPK
diperkirakan di kisaran Rp209,6 triliun
(pesimis), Rp220,7 triliun (moderat)
dan Rp232,8 triliun (optimis) dan,
total pembiayaan akan mencapai
minimal Rp216,7 triliun (pesimis),
Rp228 triliun (moderat) dan maksimal
Rp239,5 triliun (optimis).Berdasarkan
tiga skenario tersebut, pangsa pasar
perbankan syariah pada akhir tahun
2014 diperkirakan antara 5,25%6,25%. (BI Outlook Perbankan
Syariah 2014, 2013 : 19 )
Perkembangan Mudharabah
Pembiayaan
Mudharabah
merupakan produk pembiayaan utama
dalam perbankan syariah namun
perkembangan
pembiayaan
Mudharabah
sejauh
ini
peningkatannya
tidak
sebesar
pembiayaan
murabahah
dan
pendapatan cenderung di dominasi
oleh pembiayaan murabahah.
Berdasarkan data dari Bank
Indonesia,
nilai
pembiayaan
Mudharabah masih tergolong rendah
jika dibandingkan dengan jenis
pembiayaan
yang
lain.
Nilai
pembiayaan Mudharabah selama
sepuluh tahun terakhir dapat dicermati
datanya sebagai berikut :
Tabel 1
Perkembangan Pembiayaan
Mudharabah

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

2004
2.062
(17,9
5%)

2009
6.597
(14,0
7%)
+5,5
2%

2005
3.12
4
(20,5
1 %)
+
51,5
%
2010
8.63
1
(12,6
6 %)
+30,
83%

Tahun
2006 2007
4.06
5.57
2
8
(20,3 (19,9
7 %) 6 %)
+30, +37,
03% 32%

2008
6.205
(16,34
%)
+12,0
5%

2011

2012

2013

10.2
29
(9,96
%)
+18,
51%

12.0
23
(8,15
%)
+17,
54%

13.29
9
(7,62
%)
+10.6
1%

Perkembangan Musyarakah
Perkembangan
pembiayaan
Musyarakah dari tahun 2004 hingga
2013
(Sept)
ini
mengalami
perkembangan yang lebih baik
dibanding
dengan
pembiayaan
Mudharabah. Meskipun pendapatan
didominasi
oleh
pembiayaan
Murabahah, namun perkembangan
pembiayaan Musyarakah mampu
menunjukkan perkembangan yang
cukup baik. Berdasarkan data Bank
Indonesia
nilai
pembiayaan
Mudharabah selama sepuluh tahun
terakhir dapat dicermati datanya
sebagai berikut :
Tabel 2
Perkembangan Pembiayaan
Musyarakah
Tahun
2004

2005

2006

2007

2008

1.270

1.898

2.335

4.406

7.411

2009

2010

2011

2012

2013

10.412 14.624 18.960 27.667 35.883

Hasil Olah Data
Berdasarkan uji Chow dan uji
Hausman, terlihat bahwa model
mengikuti fixed effect.
Uji Chow (chow test) atau
Likelihood Ratio Test juga biasa
disebut dengan uji signifikasi fixed
effect (uji F). Uji F di sini merupakan
uji perbedaan dua regresi yang
digunakan unuk membuat keputusan
apakah sebaiknya menambah variabel
dummy untuk mengetahui intersep
berbeda antar perusahaan dengan
Fixed Effect atau tidak.
Seperti yang dapat dilihat pada
output diatas, nilai Prob Cross-section
F = 0.000 , yang berarti kurang dari
0.05 (Keputusan: Terima Ha) sehingga
dapat disimpulkan model Fixed Effects
lebih baik daripada model Common
Effects.
Tabel 3
Hasil Uji Model Fixed Effect
Chi-Sq. Chi-Sq.
Statistic
d.f.

Test Summary

Cross-section random

168.553984

3

Prob.

0.0000

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

C
MSY
MDR
MRB

329495.1
-3.113870
0.083626
1.037138

55938.06
0.524379
0.223058
0.105269

5.890357
-5.938206
0.374908
9.852252

0.0000
0.0000
0.7088
0.0000

Dari hasil penelitian tehadap
variabel
Mudharabah
(MDR)
diperoleh koefisien regresi sebesar
0.083626 dengan nilai signifikan
sebesar 0.7088. Nilai signifikansi ini
lebih besar dari tingkat signifikansi
0,05 berarti terdapat pengaruh positif

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

dan tidak signifikan antara variabel
MDR dengan variabel PROF di
perbankan syariah. Maka dengan hasil
tersebut
bahwa
tinggi
atau
rendahnyaberpengaruh namun tidak
signifikan terhadap profit (PROF)
perbankan syariah.
Pembiayaan Mudharabah tidak
berpengaruh signifikan pada profit
dikarenakan, jumlah pembiayaan
Mudharabah
secara
presentase
mengalami penurunan dibandingkan
pembiayaan lainnya, meskipun secara
jumlah
terus
mengalami
peningkatan.Hasil ini sesuai dengan
penelitian Wartoyo (2013) yang
berjudul
Kontribusi
Pembiayaan
Produktif Terhadap Profitabilitas
Bank Syariah di Indonesia.Dari hasil
penelitian tersebut jugamenunjukkan
MDR berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap PROF.
Dari hasil penelitian terhadap
variabel Musyarakah (MSY) diperoleh
koefisien regresi sebesar -3,113870
dengan nilai signifikan sebesar 0.0000.
Nilai signifikansi ini lebih kecil dari
tingkat signifikansi 0,05 berarti
terdapat pengaruh negatif dan
signifikan antara variabel MSY
dengan variabel PROF di perbankan
syariah.
Walaupun
pembiayaan
Musyarakah berpengaruh negative
namun signifikan terhadap profit
perbankan syariah di Indonesia
dikarenakan
jumlah
pembiayaan
Musyarakah
terus
mengalami
peningkatan dari tahun ke tahunnya.
Dan merupakan pembiayaan yang
sering disalurkan setelah pembiayaan
murabahah. Sehingga besar kecilnya
pembiayaan ini tetap berpengaruh
pada besar kecilnya profit perbankan.
Hal
ini
salah
satunya
disebabkan karena pembiayaan ini

lebih fleksibel dan memberikan
kemudahan bagi bank maupun mitra
dalam pelaksanaannya. Selain itu
sebagian besar mitra usaha yang
mengajukan pembiayaan ini adalah
para pengusaha dalam skala usaha
yang besardan memerlukan dana
investasi
yang
banyak
untuk
menjalankan usahanya tersebut.
Sedangkan pengaruh negatif
pembiayaan musyarakah dikarenakan
pada Bank Mega Syariah dan Bank
Rakyat Indonesia Syariah kurang
diminati oleh masyarakat, sehingga
pendapatan
dari
pembiayaan
musyarakah dari kedua bank ini
tergolong rendah.
Hasil ini berbeda dengan
penelitian Muhammad Ziqri (2009)
yang
berjudul
AnalisisPengaruh
Pembiayaan
Mudharabah
,
Musyarakah
dan
murabahah
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah,
dari
hasil
penelitian
tersebut
pembiayaan Musyarakah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas Bank Syariah.

Secara parsial, pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap profit pada bank
syariah di Indonesia. Sehingga
penurunan atau kenaikan volume
pembiayaan
berpengaruh
positif
namun tidak signifikan terhadap
besarnya nilai profit pada bank syariah
di Indonesia.
Sedangkan
pembiayaan
musyarakah
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap,
sehingga
penurunan dan kenaikan pembiayaan
musyarakah berpengaruh terhadap
besarnya nilai profit pada bank
syariah. Pengaruh negatif ini di
karenakan pada Bank Mega Syariah
dan Bank Rakyat Indonesia Syariah
pembiayaan musyarakahnya kurang
diminati sehingga tergolong rendah
dibanding pada Bank Muamalat
Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.
Namun besar kecilnya volume
pembiayaan
musyarakah
tetap
berpengaruh pada profit perbankan
syariah di Indonesia.
.
DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
tingkat
signifikansi
pengaruh pembiayaan mudharabah
dan pembiayaan musyarakah terhadap
profit perbankan syariah di Indonesia
pada periode triwulan I tahun 2009
sampai triwulan IV tahun 2013, baik
secara parsial maupun simultan.
Penelitian ini menggunakan analisis
regresi data panel dalam menganalisis
data. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa secara simultan pembiayaan
mudharabah
dan
musyarakah
berpengaruh signifikan terhadap profit
perbankan syariah.

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank
Syariah dari Teori ke Praktik,
Cetakan 1, Kerjasama Gema
Insani Press dengan Tazkia
Institute, GIP, Jakarta: 2001.
Arikunto,
Suharsimi.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,
2006
Bank Indonesia, Outlook Perbankan
Syariah Tahun 2013, Jakarta,
2012

Bank Indonesia, Outlook Perbankan
Syariah Tahun 2014, Jakarta,
2013
Dewan

Syariah Nasional, Fatwa
Dewan Syariah Nasional No.
07/DSN-MUI/VI/2000, 2000

Dewan

Syariah Nasional, Fatwa
Dewan Syariah Nasional No.
08/DSN-MUI/VI/2000, 2000

Fachrudin, Fachri. Filosofi Laba
Dalam Perspektif Syariah.
Artikel diakses 15 Maret 2014
dari
http://irfansb.blogdetik.com/20
12/05/09/filosofi-laba-dalamperspektif-syariah.

Karim, Adiwarman. Bank Islam :
Analisis Fiqh dan Keuangan,
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004
Laporan Keuangan Bank BRI Syariah
Triwulan I 2009 – Triwulan IV
2013. Diakses 27 Juni 2014
dari
http://www.brisyariah.co.id/sit
es/default/files/laporan_keuang
an/Publikasi.

www.muamalatbank.com/hom
e/investor/annual_report.
Laporan Keuangan Bank Syariah
Mandiri Triwulan I 2009 –
Triwulan IV 2013. Diakses 27
Juni
2014
dari
www.syariahmandiri.co.id/cate
gory/investor-relation.
Muhammad, Manajemen Pembiayaan
Bank Syari’ah, Yogyakarta:
Akademi
Manajemen
Perusahaan YKPN, 2005
Oktariani,
Yesi.
Pengaruh
Pembiayaan
Musyarakah,
Mudharabah, dan Murabahah
Terhadap Profitabilitas (studi
kasus pada PT Bank Muamalat
Indonesia,Tbk), 2012
Rahman, Aulia Fuad dan Ridha
Rochmanika. Pengaruh
Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan bagi Hasil, dan
Rasio Non Performing
Financing terhadap
Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia, 2011.

Rivai,

Viethzal. Islamic Banking,
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Laporan Keuangan Bank Mega
Syariah Triwulan I 2009 –
Triwulan IV 2013. Diakses 27
Juni
2014
dari
http://www.megasyariah.co.id/
main/report/publikasi.

Sugiyono.
Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D, Bandung, Alfabeta,
2005.

Laporan Keuangan Bank Muammalat
Indonesia Triwulan I 2009 –
Triwulan IV 2013. Diakses 27
Juni
2014
dari

Supriyadi,
Ahmad,
Sistem
Pembiayaan
Berdasarkan
Prinsip
Syariah
(Suatu
Tinjauan Yuridis Terhadap
Praktek
Pembiayaan
di
Perbankan
Syariah
di

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

Indonesia),
Jurnal
Dasar
Pemahaman Pembiayaan, 2004
Wartoyo, Kontribusi Pembiayaan
Produktif
Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah di
Indonesia, 2013
Wibowo, Anto & M. Ghafur. Faktor Faktor Penentu Tingkat
Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia, 2012
Winarno, Wing Wahyu, Analisis
Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews. Jakarta : STIE
YKPN, 2007
Ziqri, Muhammad. Analisis Pengaruh
Pembiayaan
mudharabah,
musyarakah dan murabahah
Terhadap Profitabilitas Bank
Syariah, 2009

Rizal Tafaquh Fidin - Ekonomi dan Bisnis, UMS 2014

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Pembiayaan Dengan Sistem Perbankan Syariah (Murabahah, Musyarakah Dan Mudharabah)

4 67 122

Pengaruh Risiko pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

1 9 150

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK SYARIAH

0 3 112

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah Terhadap Profitabilitas pada BRI Syariah Di Indonesia (Studi Empiris Pada BRI Syariah di Indonesia Tahun 2011-2014).

0 2 18

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BRI SYARIAH DI Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah Terhadap Profitabilitas pada BRI Syariah Di Indonesia (Studi Empiris Pada BRI Syariah di Indonesia Tah

0 3 16

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAHTERHADAP PROFIT PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadao Profit Perbankan Syariah di Indonesia.

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadao Profit Perbankan Syariah di Indonesia.

0 2 7