41 penerbit, bekerja dengan media masa, 9 Pekerja sosial,
memberikan nasehat dan bimbingan, 10 Ahli
sains
, menganalisa, mengevaluasi dan memecahkan masalah, 11
Mahasiswa, mau mendengar, belajar, dan menggali ilmunya.
c. Gaya Kepemimpinan Pelatih
Gaya kepemimpinan pelatih satu dengan yang lain berbeda-beda. Setiap pelatih memiliki gaya kepemimpinan yang khas dan setiap gaya
kepemimpinan seorang pelatih memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Menurut Pate, at. all, dalam Kasiyo Dwijowinoto, 1993:
12-13, membagi gaya kepemimpinan pelatih menjadi kepemimpinan otoriter dan demokratis, yaitu sebagai berikut:
1 Ciri-ciri kepemimpinan gaya otoriter:
a Menggunakan kekuasaan untuk mengendalikan orang lain.
b Memerintah yang lain dalam kelompok.
c Berusaha semua dikerjakan menurut keyakinannya.
d Bersikap tidak mengorangkan orang.
e Menghukum anggota yang mengabaikan atau menyimpang.
f Memutuskan pembagian pekerjaan.
g Memutuskan pekerjaan bagaimana dilakukan.
h Memutuskan kebenaran ide.
2 Sebaliknya, pemimpin yang demokratis umumnya:
a Bersikap ramah dan bersahabat.
b Memberikan kelompok sebagai keseluruan membuat
rencana. c
Mengijinkan anggota-anggota kelompok untuk berinteraksi tanpa ijin.
d Menerima saran-saran.
e Berbicara sedikit lebih banyak dari rata-rata anggota
kelompok. Menurut Djoko Pekik Irianto 2002: 20-21, ada beberapa
kelemahan dalam gaya kepemimpinan otoriter. Secara umum, diperlukan banyak kerja, tetapi kualitas lebih kecil jika dibandingkan kepemimpinan
demokratis. Atlet cenderung menunjukan semangat berlatih dan
42 bertanding yang kurang. Sedangkan gaya kepemimpinan demokratis juga
memiliki kelemahan. Gaya kepemimpinan demokratis hanya cocok untuk persiapan sebuah tim yang memiliki waktu cukup lama tetapi kurang
cocok jika pelatih harus mengambil keputusan yang mendadak dan harus diterima,
bika dibandingkan
dengan kepemimpinan
otoriter, kepemimpinan demokratis bisa mengurangi agresifitas atlet dalam
olahraga. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa setiap
gaya kepemimpinan mempunyai kelemahan dan kekurangan. Dalam melatih pelatih tidak diharuskan menganut salah satunya. Hal tersebut
sesuai dengan kondisi langsung di lapangan mana yang paling cocok untuk diterapkan dalm melatih.
d. Komunikasi Pelatih