HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET.
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Pendidiakan Oahraga dan Kesehatan
Oleh :
OKI ARYA SAKTI 1001753
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Hubungan IQ(
Intelligence Quotient
)
dengan Pemahaman Peraturan
Permainan Bola Bakset
Oleh Oki Arya Sakti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Oki Arya 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Oki Arya Sakti Nim : 1001753
Judul : Hubungan IQ (Intelligence Quotient) dengan Pemahaman Peraturan Permainan Bola Basket
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd NIP. 196210231989031001
Pembimbing II
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP. 195801171989031001
Mengetahui :
Ketua Departement Pendidikan Kepelatihan
Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP. 196210231989031001
(4)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
(5)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
B. Masalah Penelitian... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Batasan Operasional Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Batasan Istilah ... Error! Bookmark not defined.
G. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. B. Pengertian Bola Basket ... Error! Bookmark not defined.
C. Peraturan Permainan Bola Basket ... Error! Bookmark not defined.
D. Pemahaman ... Error! Bookmark not defined.
E. Atlet ... Error! Bookmark not defined.
F. Pengertian IQ (intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.
G. Definisi dan Teori Intelligence ... Error! Bookmark not defined.
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi IQ (intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.
I. Hubungan IQ (Intelligence quotient) dengan Pemahaman Peraturan
Permainan bola basket ... Error! Bookmark not defined.
(6)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
E. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Proses Pengembangan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
G. Tekhnik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
H. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
J. Tes IQ (Intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.
B. Penghitungan Korelasi Tunggal ... Error! Bookmark not defined.
C. Uji Signifikansi Korelasi Tunggal ... Error! Bookmark not defined.
D. Pengujian Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
E. Diskusi Penemuan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
(7)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 2 Alternatif Jawaban Positif ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Alternatif Jawaban Negatif ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Bola Basket ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 Hasil Uji Realibilitas Pemahaman Peraturan Bola Basket... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Penelitian yang Sesungguhnya Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 7 Klasifikasi Tes IQ (Intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Simpangan Baku dan Rata-rata .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 3 Hasil Koefisien Korelasi Skor Berpasangan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Korelasi Koefisien Tunggal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Hasil Uji Signifikansi Korelasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Hasil Koefisien Korelasi Determinasi... Error! Bookmark not defined.
(8)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
(9)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Permainan Bola Basket ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2 Hasil Uji Coba Angket Menggunakan SPSS .... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 3 Hasil Angket Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 4 Hasil IQ (Intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 5 Uji normalitas Angket dan IQ (Intelligence Quotient) menggunakan
SPSS ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 6 Uji Korelasi Menggunakan SPSS ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 7 Angket Penelitian Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 8 Surat keterangan Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen
pembimbing... Error! Bookmark not defined. Lampiran 9 Surat Izin Melakukan Penelitian... Error! Bookmark not defined. Lampiran 10 Surat Balasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 11 Surat Permohonan Bantuan Tes IQ .. Error! Bookmark not defined. Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 13 Tabel nilai t ... Error! Bookmark not defined.
(10)
(11)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
ABSTRAK
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
OKI ARYA SAKTI
1001753
Penelitian ini dilatar belakangi karena pentingnya IQ (Intelligence Quotient) dengan pemahaman peraturan permainan pada cabang olahraga bola basket. Atlet yang memiliki tingkat IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi pasti tingkat pemahaman peraturan permainan juga dalam permainan bola basket menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui gambaran tentang IQ (Intelligence Quotient) atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia, 2) Mengetahui gambaran tentang pemahaman peraturan permainan atlet bola basket, dan 3) Mengetahui seberapa besar hubungan antara IQ (Intelligence Quotient) dengan pemahaman peraturan permainan atlet pada cabang olahraga bola basket. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling penuh atau total sampling dengan jumlah 19 atlet bola basket. Jenis instrumen pada penelitian ini yaitu berupa angket atau kuesioner dengan menggunakan skala Likert dan tes IQ (Intelligence Quotient) berupa soal gambar dengan instrumen APM (Advance Progressive Matrices) dengan pihak UPT Layanan Bimbingan Konseling UC sebagai tester. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisis dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Gambaran IQ pada atlet bola basket adalah sebagai berikut : (2 hasil perhitungan nilai rata-rata IQ (Intelligence Quotient) sebesar 8,6 dan pemahaman peraturan bola basket sebesar 4,3. (2 hasil perhitungan koefisien tunggal antara IQ dan pemahaman peraturan bola basket sebesar 0,548 termasuk dalam kategori sedang. (3 hasil perhitungan uji signifikansi korelasi diperoleh t-hitung 2,69 sedangkan t-tabel 0,05 dan diperoleh nilai 2,11 artinya t-hitung lebih besar dari t-tabel sehingga korelasi IQ (Intelligence Quotient) dan pemahaman peraturan bola basket bersifat signifikan. (4 hasil penghitungan koefisien determinasi sebesar 30%. Maka dukungan IQ dengan pemahaman peraturan permainan bola basket sebesar 30%. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara IQ dengan pemahaman peraturan permainan bola basket.
Kata kunci : IQ (Intelligence Quotient), pemahaman peraturan, bola basket
(12)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
ABSTRACT
RELATIONSHIP IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) UNDERSTANDING WITH BASKETBALL GAME RULES
OKI ARYA SAKTI 1001753
The background of this research because of the importance of IQ (Intelligence Quotient) with an understanding of the game rules in the sport of basketball. Athletes who have high levels of IQ (Intelligence Quotient) definitely a high level of understanding of the game rules are also in the game of basketball to be high. The purpose of this study was to: 1) Determine an overview of the IQ (Intelligence Quotient) basketball athletes Indonesia University of Education, 2) Knowing picture of understanding athlete basketball game rules, and 3) Knowing how much the relationship between IQ (Intelligence Quotient) with the understanding Rules of athletes in the sport of basketball. The method used in this research is descriptive method by using quantitative approach. Technique sampling in this study is a full sampling or sampling with a total number of 19 athletes basketball. This type of instrument in this study is a questionnaire or a questionnaire using Likert scale and IQ (Intelligence Quotient) in the form of an image problem with the instrument APM (Advanced Progressive Matrices) with the Counseling Services Unit UC as a tester. Based on the results of data processing and analysis in this study it can be concluded that: 1) The description of the athlete basketball IQ is as follows: (2 result average value calculation IQ (Intelligence Quotient) of 8.6 and an understanding of the rules of basketball 4.3. (2 single coefficient calculation results between IQ and understanding the rules of basketball of 0,548 included in the moderate category. (3 correlation significance test calculation results obtained t count of 2.69, while the t-tables 0.05 and obtained a value of 2, 11 means t-test bigger than t-table so that the correlation IQ (Intelligence Quotient) and understanding the rules of basketball are significant. (4 result calculation of determination coefficient of 30%. So the IQ support with understanding the rules the game of basketball by 30%. This means that there is a significant correlation between IQ with understanding the rules the game of basketball.
Keywords: IQ (Intelligence Quotient), understanding the rules, basketball
(13)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Prosedur Penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2011, hlm. 6). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dalam buku Sugiyono (2011, hlm. 30) mengatakan bahwa :
Metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.
Jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif, dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 22) mengatakan bahwa:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistika dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ada.
Selain penjelasan tentang metode penelitian di atas, penelitian juga akan menjelaskan prosedur penelitian yang akan digunakan sebagai rencana pelaksanaanya dan juga supaya mempermudah orang lain memahami proses jalannya penelitian ini. Berikut ini adalah langkah-langkah prosedur penelitian:
1. Menentukan populasi yang akan kita pilih untuk melakukan penelitian, yaitu seluruh atlet dari Unit Kegiatan Mahasiswa Basket Universitas Pendidikan Indonesia,
(14)
23
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
3. Peneliti melakukan uji coba angket, yang dilakukan diluar anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket,
4. Melaksanakan penelitian sesungguhnya pada Unita Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia, dan
5. Melakukan pengelolahan data dan melakukan analisis terhadap hasil yang sudah didapat.
Untuk lebih dapat dipahami langkah-langkah di atas, peneliti mencoba membuat langkah-langkah tersebut ke dalam suatu gambar 3.1
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Gambar 3.1 yang tertera pada halaman (22) merupakan bayangan bahwa tahapan penelitian harus sesuai dari awal hingga akhir dan untuk mempermudah dimengerti oleh orang.
Jumlah Populasi
kesimpulan Pengolahan dan analisis
data Instrumen Penelitian
Penentuan Sampel
Prosedur dan desain penelitian
Pemahaman peraturan IQ
(15)
24
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
a. Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gymnasium Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung Bandung dan waktu untuk pelaksanaannya adalah waktu setelah latihan agar tidak mengganggu program latihan.
b. Populasi
Populasi sebagian dari totalitas dari semua nilai hasil menghitung atau mengukur kuantitatif dan kualitatif yang mengenai karakteristik tertentu. Menurut Sudjana (2005, hlm. 6) mengatakan bahwa:
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Basket dari Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 19 orang
c. Sampel
Sampel memiliki jumlah dan karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh populasi. Menurut Sugiyono (2001, hlm. 56) menyatakan bahwa:
sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengertian nonprobability sampling atau definisi nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik Sampling nonprobality ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling. Sampling yang diambil adalah total sampling, definisi total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
(16)
25
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Sampel dalam penelitian ini adalah anggota Basket Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 19 orang.
C. Desain Penelitian
Pada penelitian ini dibutuhkan suatu desain penelitian supaya penelitian ini dapat berjalan lancar secara sistematis dan berjalan dengan baik. Menurut Nazir (2005, hlm. 84) mengatakan bahwa: “Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu penelitian dalam pengumpulan dan menganalisis data”. Dalam pengertian lebih sempit, desain-desain penelitian hanya pengumpulan dan analisis data saja.
Gambar 3.2 Desain Penelitian
Keterangan:
- X = IQ (Intelligence Quotient) - (H) = Hubungan
- Y = Pemahaman Peraturan bola basket
Berdasarkan penjelasan di atas dan melihat gambar dari desain penelitian di atas terdapat sumbu X dan Y, yang diibaratkan sebagai variabel 1 adalah X dan variabel 2 adalah Y, untuk mempermudah peneliti dalam penelitian maka variabel X dan Y dinamakan variabel bebas dan variabel terikat, menurut Azwar (2012, hlm, 62) mengatakan bahwa:
1. Variabel Terikat
Variabel terikat atau tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.
2. Variabel bebas
(17)
26
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain
D. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis menjelaskan istilah-istilah penting dalam peneliian ini, yaitu:
1. IQ (Intelligence Quotient)
Menurut David Wechsler mengatakan bahwa:
Intelligence Quetient adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Artinya, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. (http://www.scribd.com/mobile/doc/87148155)
2. Pemahaman peraturan
Menurut Zul, Fajri, dan Ratu Aprilia Senja (2008:hlm 607-608) mengatakan
bahwa : “ Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengetahuan yang
banyak atau mengerti benar cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya
paham, dan pengetahuan banyak.”
(http://ian433.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/)
Menurut Lydia Harlina Martono mengatakan bahwa : ”Peraturan merupakan
salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Peraturan adalah tindakan yang harus diakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_peraturan_info2113.html)
3. Atlet
Menurut Basuki Wibobo (2002, hlm. 5) mengatakan bahwa : “Atlet adalah
subyek atau seseorang yang berprofesi atau menekuni cabang olahraga tertentu dan berprestasi pada cabang olahraga tersebut.
(18)
27
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
4. Bola Basket
Basket adalah olahraga berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing 5 orang yang saling bertanding mencetak point dengan memasukan bola ke dalam keranjang lawan.
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/bola_basket) E. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian untuk mengukur apa yang akan kita teliti dibutuhkan alat atau instrumen dalam penelitian untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat. Sugiyono (2013, hlm. 133) mengatakan bahwa: “instrumen
penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti”. Untuk mendapatkan
data atau informasi peneliti harus mempunyai alat ukur atau skala pengukuran yang akan digunakan untuk meneliti sampelnya, dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 133) mengatakan bahwa:
Skala pengukuran merupakan kesempatan yang digunaka sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Selain itu pada penelitian ini skala yang digunakan adala skala Likert,
Sugiyono (2013, hlm. 134) mengatakan bahwa: “Karena skala ini digunakan
untuk mengukur pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang
fenomena sosial”.
Setelah ditentukan instrumen yang digunakan dan skalanya, untuk lebih mempermudah penelitian, peneliti melakukan penyusunan terhadap angket yang akan mempermudah penelitian, peneliti melakukan penyusunan terhadap angket yang akan disusunnya yaitu dengan cara membuat kisi-kisi dari indikator yang sudah dipilih untuk dijadikan butir-butir pernyataan, selain itu dalam menyusun angket peneliti juga harus memperlihatkan format penyajiannya. Hal ini sesuai
(19)
28
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
disajikan dalam format pilihan sehingga lebih memudahkan pekerjaan responden
dalam memberikan responnya”.
1. Penyusunan angket Pemahaman Peeraturan Bola Basket
Dari penjelasan di atas peneliti berusaha menyusun kisi-kisi terlebih dahulu sebelum membuat angket, kisi-kisi yang digambarkan oleh peneliti adalah kisi-kisi yang diadopsi dari buku PERBASI (2012, hlm. 1-47). Peneliti mengambil kisi-kisi pemaham peraturan dari setiap peraturan permainan bola basket, kemudian peneliti mengambil indikator dari setiap peraturan tersebut utnuk membuat sebuat angket. Berikut adalah kisi-kisi angket:
Tabel 3. 1
Kisi-kisi Angket Pemahaman Peraturan Bola Basket
No Indikator Nomer Pertanyaan Jumlah
Positif Negatif
1 Pertandingan 60. 56. 55 59, 58, 57, 54, 53, 52,51
10
2 Lapangan dan Perlengkapan
50, 49, 49, 45, 42
47, 46, 44, 43, 41
10
3 Tim 38, 37, 36, 34,
32
40, 39, 35, 33, 31
10
4 Peraturan Permainan 30, 26, 23, 21 29, 28, 27, 25, 24, 22
10
5 Violaton (Penyimpangan atas Perauran)
19, 18, 17, 16, 12, 11
20, 15, 14, 13 10
6 Foul (Pelanggaran) 10, 9, 5, 3, 1 8,7,6,4,2 10
(20)
29
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Setelah menentukan indikator dari variabel, tugas peneliti membuat alternatif jawaban untuk mempermudah responden menjawab butir soal pernyataan yang sudah dibuat, alternatif ini dibagi menjadi dua yaitu positif dan negatif, berikut adalah tabel dari positif dan negatif dari alternatif jawaban yang tertera pada halam 29 :
Tabel 3. 2
Alternatif Jawaban Positif
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 3. 3
Alternatif Jawaban Negatif
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 1
Setuju 2
Ragu 3
Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 5
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa peneliti menggunakan skala likert seperti contoh tabel di atas. Dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 135)
mengatakan bahwa: “Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert
(21)
30
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
F. Proses Pengembangan Instrumen
Pada bagian proses pengembangan instrumen sebelum terjun ke lapangan untuk menyebarkan angket, terlebih dahulu angket tersebut di verifikasi indikator dan aspek-aspeknya yang akan dijadikan butir-butir pernyataan dan peneliti diharapkan membuat butir pernyataan sebanyak mungkin, karena instrumen yang sudah dibuat nantinya harus melewati proses uji coba angket terlebih dahulu untuk mencari validitas dan realibilitas hasilnya.
G. Tekhnik Pengumpulan Data
Tugas peneliti setelah menyusun instrumen dan menyebarkan angket adalah mengumpulkan data yang sudah diisi oleh sampel yang sudah ditentukan dalam penelitian ini. Arikunto (2006, hlm. 222) mengatakan bahwa:
Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama penelitian menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti.
Pada tahap ini untuk mengumpulkan data memang proses yang lumayan berat karena peneliti terjun langsung untuk membagikan dan menyebar angket
yang sudah dibuat. Sugiyono (2013, hlm. 193) mengatakan bahwa : “Dalam
penelitian terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitass data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data”.
Pengambilan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, pedapat ini diperkuat oleh Sugiyono (2013, hlm. 193) yang mengatakan
bahwa : “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara”. Namun dalam penelitian ini penelitian menggunakan
teknik pengumpulan data berupa kuesioner atau angket. Salah satu ahli metode
penelitian yaitu Saifuddin (2012, hlm. 103) mengatakan bahwa: “ Kuesioner dapat
(22)
pertanyaan-31
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
pertanaan disajikan dalam format pilihan sehingga memudahkan pekerjaan responden dalam memberikan respon.
Jika penelitian sudah memilih kuesioner atau angket sebagai tehnik pengumpulan data dalam penelitiannya, peneliti juga sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip dalam penulisan angket, dalam hal ini prinsip yang dikemukakan adalah prinsip dari Sugiyono (2013, hlm. 200) yang mengatakan bahwa:
Dalam penulisaan angket terdapat faktor-faktor penting yaitu: 1. Isi dan tujuan pertanyaan
2. Baha yang digunakan 3. Tipe dan bentuk pertanyaan 4. Pertanyaan tidak mendua
5. Tidak menanyakan yang sudah lupa 6. Pertamyaan tidak menggiring 7. Panjang pertanyaan
8. Urutan pertanyaan 9. Prinsip pengukuran 10.Penampilan fisik angket
Berdasarkan prinsip di atas peneliti semakin terbantu untuk menyusun butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.
1. Uji Coba Angket
Jika kisi-kisi dan angket sudah dibuat maka, untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu instrumen langkah penelitian selanjutnya yaitu melakukan uji coba terhadap angket tersebut. Sistematika atau langkah yang harus dilaksanakan untuk melakukan uji coba angket yang pertama yaitu mengelola data untuk mencari validitas dari instrumen tersebut dan yang kedua yaitu menentukan realibilitas instrumen. Menurut Suparyanto dalam web (http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/12/uji-validitas-kuesioner-penelitian.html?m=1)
mengatakan bahwa : “ Prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak “.
Proses pelaksanaan uji coba angket ini dilaksanakan pada tanggal 13-14 Januari 2015 yang di uji cobakan kepada atlet bola basket SMA PGRI 1 Bandung, dengan responden sebanyak 31 orang.
(23)
32
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
2. Uji Validitas
Dalam mencari hasil dari penelitian yang dilakukan apakah itu layak atau tidak untuk digunakan harus melewati proses penghitungan dengan mengguakan beberapa rumus dalam ilmu statistika, Sugiyono (2013, hlm. 363) mengatakan
bahwa “Validats merupakan derajat ketepatan antara yaang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Oleh sebab itu dalam penelitian ini ada beberapa rumus yang digunakan yaitu:
a. Mencari skor rata-rata dari setiap pernyataan, baik untuk kelompok atas maupun bawah dengan menggunakan dari Cholil (2008, hlm. 24) seperti berikut :
̅ ∑
Keterangan:
̅ = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan bawah
∑ = Jumlah Skor = Jumlah Sampel
b. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan dengan menggunakan rumus dari Cholil (2008:hlm 39) sebagai berikut:
√∑ ̅
Keterangan :
= Simpangan Baku
̅ = Skor Rata-rata = Jumlah Sampel
c. Mencari variabel gabungan untuk setiap butir pertanyaan dengan menggunakan dari Sudjana (2005:hlm 239) sebagai berikut:
√
Keterangan:
= Varians gabung
= Banyaknya responden kelompok atas = Banyaknya responden kelompok bawah = Simpangan baku kelompok atas
(24)
33
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
d. Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pertanyaan dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2003:hlm 239) sebagai berikut:
̅ ̅
√
Keterangan:
= Nilai t-hitung setiap butir tes
̅ = Nilai rata-rata kelompok atas
̅ = Nilai rata-rata kelompk bawah
= Simpangan baku gabungann
= banyaknya responden kelompok atas = banyaknya responden kelompok bawah
Tabel 3. 4
Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Bola Basket
No Soal T-hitung T-tabel Keterangan
1 .523 0,355 Valid
2 .391 0,355 Valid
3 .515 0,355 Valid
4 .374 0,355 Valid
5 .422 0,355 Valid
6 .340 0,355 Tidak valid
7 .226 0,355 Tidak valid
8 .541 0,355 Valid
9 .464 0,355 Valid
10 .380 0,355 Valid
11 .292 0,355 Tidak valid
(25)
34
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
13 .325 0,355 Tidak valid
14 .488 0,355 Valid
15 .417 0,355 Valid
16 .455 0,355 Valid
17 .553 0,355 Valid
18 .355 0,355 Valid
19 .318 0,355 Tidak valid
20 .230 0,355 Tidak valid
21 .469 0,355 Valid
22 .247 0,355 Tidak valid
23 .317 0,355 Tidak valid
24 .309 0,355 Tidak valid
25 .404 0,355 Valid
26 .291 0,355 Tidak valid
27 .354 0,355 Tidak valid
28 .359 0,355 Valid
29 .468 0,355 Valid
30 .490 0,355 Valid
31 .445 0,355 Valid
32 .449 0,355 Valid
33 .362 0,355 Valid
(26)
35
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
35 .263 0,355 Tidak valid
36 .446 0,355 Valid
37 .405 0,355 Valid
38 .211 0,355 Tidak valid
39 .149 0,355 Tidak valid
40 .189 0,355 Tidak valid
41 .268 0,355 Tidak valid
42 .527 0,355 Valid
43 .266 0,355 Tidak valid
44 .223 0,355 Tidak valid
45 .400 0,355 Valid
46 .356 0,355 Valid
47 .376 0,355 Valid
48 .467 0,355 Valid
49 .553 0,355 Valid
50 .448 0,355 Valid
51 .288 0,355 Tidak valid
52 .199 0,355 Tidak valid
53 .239 0,355 Tidak valid
54 .487 0,355 Valid
55 .327 0,355 Tidak valid
(27)
36
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
57 .318 0,355 Tidak valid
58 .284 0,355 Tidak valid
59 .271 0,355 Tidak valid
60 .298 0,355 Tidak valid
Untuk memastikan valid atau tidaknya butir-butir dari setiap pernyataan tes, harus dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jik lebih besar dari
dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,355 untuk pemahaman peraturan permainan bola basket, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan atau digunakan sebagai alat pengumpul data dari variabel permahaman peraturan permainan bola basket, akan tetapi jika pernyataan di atas sebaliknya, jika
lebih kecil dari maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak signifikan atau dengan kata lain pernyataan pada variabel tersebut tidak layak digunakan sebagai alat untuk pengumpul data. Hasil dari uji validitas terhadap variabel pemahaman peraturan permainan bola basket yang awalnya diperoleh soal sebanyak 60 butir menjadi 33 butir pernyataan.
3. Uji Realibilitas
Setelah mencari hasil validitas langkah selanjutnya yang harus peneliti lakukan adalah mencari realibilitas dari instrument yang sudah disebar dengan cara mengkorelasikan soal pernyataan genap dan ganjil dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
= Koefisiensi yang dicari
∑ = Jumlah perkalian skor X dan Y
∑ = Jumlah Skor X2
∑ = Jumlah skor Y2 n = Jumlah Sampel
(28)
37
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Lalu setelah mengkolerasi soal pertanyaan genap dan gajil langkah selanjutnya yaitu mencari realibilitas seluruh perangkat butir soal yang mengginakan rumus Spearman brown dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= Koefisien yang dicari 2.r = Dua kali koefisien korelasi 1+r = satu tambah koefisien korelasi
Selanjutnya menguji signifikan korelasi, yaitu dengan rumus yang dikembangkan oleh Cholil (2008:hlm 195) dengan rumus sebagai berikut:
√ Keterangan:
t = Nilai t–hitung yang dicari r = Koefisien seluruh tes
n-2 = Jumlah soal atau pertanyaan dikurangi dua
Hasil perhitungan realibilitas dari pemahaman peraturan permainan bola basket dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3. 5
Hasil Uji Realibilitas Pemahaman Peraturan Bola Basket
No
1 124 121
15376 14641 15004
2 119 115
14161 13225 13685
3 119 123 14161 15129 14637
4 121 123
14641 15129 14883
5 121 130
(29)
38
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
6 115 112
13225 12544 12880
7 126 127
15876 16129 16002
8 113 113
12769 12769 12769
9 119 125
14161 15625 14875
10 127 106
16129 11236 13462
11 118 126
13924 15876 14868
12 123 119
15129 14161 14637
13 106 105 11236 11025 11130
14 125 121
15625 14641 15125
15 60 61
3600 3721 3660
16 113 112
12769 12544 12656
17 117 111
13689 12321 12987
18 112 115 12544 13225 12880
19 124 118 15376 13924 14632
20 126 121
15876 14641 15246
21 114 109
12996 11881 12426
22 112 111
12544 12321 12432
23 113 114 12769 12996 12882
24 103 110 10609 12100 11330
25 110 101
12100 10201 11110
26 115 109
13225 11881 12535
27 104 105
(30)
39
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
28 110 111
12100 12321 12210
29 108 105
11664 11025 11340
30 109 111
11881 12321 12099
31 118 116
13924 13456 13688
Jumlah
3544 3506 409536 400934 404720
Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan nomor ganjil dengan butir soal pernyataan genap dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√
√
√
Lalu mencari realibilitas seluruh perangkat butir denga menggunakan rumus Spearman Brown yaitu:
(31)
40
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Terakhir menguji signifikasi korelasi, yaitu dengan rumus sebagai berikut :
√
√
√
√
√
√
Hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown, kemudian untuk menentukan nilai t-hitung, nilai r-seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan ke dalam rumus yang dikembangkan oleh Sudjana. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh r-hitung = 0,88 sedangkan pada r-tabel product moment diketahui bahwa dengan n = 31 (dk = n-2 = 29) dengan 0,05 = 0,355. Artinya, maka hitung lebih besar dari r-tabel. Hal ini menunjukan bahwa instrument penelitian ini dapat dipercaya dan realibel. Lalu dari hasil uji signifikansi korelasi menunjukkan t-hitung = 9,97 sedangkan tabel-t pada taraf nyata 0,05 dan (dk = n-2 =29) = 2,00. Sehingga t-hitung lebih besar dari t-tabel, hal ini menunjukkan bahwa instrument dari variabel pemahaman peraturan permainan bola basket mempunyai realibilitas yang signifikan.
H. Angket Penelitaian
Setelah melakukan uji validitas dan realibilitas angket, maka terdapat hasil validitas nomor pernyataan angket yang layak untuk digunakan penelitian, dari hasil uji validitas terdapat 33 nomor pernyataan yang valid dari 60 pernyataan. Artinya 33 pernyataan digunakan untuk penelitian. Berikut adalah kisi-kisi angket penelitian yang sesungguhnya yang terdapat pada tabel 3.6.
(32)
41
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Angket Penelitian yang Sesungguhnya
No Indikator Nomor Pernyataan Jumlah
Positif Negatif
1 Pertandingan 33 1
2 Lapangan dan Perlengkapan
26, 27, 30, 31, 32
28, 29 7
3 Tim 20, 21, 23,
24, 25
22 6
4 Peraturan Permainan
15, 19 16, 17, 18 5 5 Violation
(Pernyimpangan atas Peraturan)
9, 12, 13, 14
10, 11 6
6 Foul
(pelanggaran)
1, 3, 5, 7, 8 2, 4, 6 8
Total 21 12 33
I. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Setelah melakukan uji validitas dan realibilitas yang menyatakan bahwa variabel pemahaman peraturan bola basket yang akan digunakan untuk dijadikan sebagai alat ukur atau instrument dalam penelitian ini, langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah memperbanyak angket dan disebar kepada para atlet bola basket unit kegiatan mahasisawa Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal 5 dan 6 maret 2015. Jumlah soal yang akan diberikan kepada responden yaitu 34 soal untuk angket pemahaman peraturan permainan bola basket dan tes IQ yang akan diberikan oleh pihak UPT Lembaga Bimbingan dan Konseling sebagai tester yang mempunyai wewenang dalam melakukan tes IQ.
J. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti mrupakan data asli dari penyebaran angket yang telah dilakukan dalam penelitian yang sesungguhnya. Data yang telah diperoleh akan diolah dan dianalisis untuk mencari tahu suatu hubungan yang berarti melalui data yang telah dikumpulkan dan menggunakan rumus-rumus statistika untuk mengolah data hasil tes tersebut dan rumus yang
digunakan adalah kutipan dari buku “Metoda Statistika” (2005) yang disusun oleh
Sudjana. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
(33)
42
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
1. Langkah pertama yaitu menguji normalitas data dari setiap data untuk mengetahui apakah data tersebut berdristibusi normal atau tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan uji statistika non parametrik yang biasa dikenal dengan uji Lilliefors, untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.1Melakukan pengamatan dari semua nilai yang akan digunakan sebagai bilangan baku Z dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
̅
1.2Kemudian menghitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) tersebut dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan nilai (Fzi) nya adalah 0,5 luas dari daerah distribusi Z dalam tabel.
1.3Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel.
1.4Lalu menghitung selisih antara F (zi) dengan S (zi) dan menentukan harga mutlak.
1.5Lalu mengmbil harga mutlak dari yang paling besar diantara semua sampel, dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan α= 0,05 dan lihat pada daftar tabelnya.
2. Mencari gambaran tentang masalah yang akan di ungkapkan mengenai hubungan antara intelligence quotient dengan pemahaman peraturan pada cabang olahraga bola basket dengan menggunaka rumus sebagai berikut:
∑ ∑
Keterangan:
P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari
∑ = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban
∑ = Jumlah skor
3. Menghitung rata-rata nilai dari setiap variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
̅ ∑
Keterangan:
̅ = rata-rata yang dicari
∑ = jumlah dari x1 = skor mentah = jumlah sampel
4. Mencari simpangan baku dari settiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
√∑ ̅
(34)
43
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
S = Simpangan baku = Skor mentah
̅ = Rata-rata skor mentah = Jumlah sampel
5. Langkah selanjunya yaiu menghitung koefisien untuk mencari hubungan dari kdua variabel yang enggunakan rumus Product Moment yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ } ∑ ∑
Keterangan:
= Koefisien yang dicari
∑ = Jumlah perkalian skor X dan Y
∑ = Jumlah skor X2
∑ = Jumlah skor Y2 = Jumlah sampel
6. Setelah menghitung koefisien selanjutnya menghitung atau mencari
signifikan koefisien tunggal dengan menggunakan pendekatan uji-t dengan rumus sebagai berikut:
√ √
Keterangan:
t = t-hitung yang dicari r = koefisien yang dicari i = Jumlah sampel
Pengujian statistika pada uji-t bertujuan untuk mengetahui tingkat koefisien korelasi dari setiap variabel.
7. Mengitung detereminasi atau dukungan yang menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
D = Determinasi r = Koefisien 100% = Konstanta tetap K. Tes IQ (Intelligence Quotient)
Kata tes berasal dari bahasa latin “Testum” yaitu alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Perancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain. Lama kelamaan arti tes menjadi lebih umum. Di dalam lapangan psikologi kata tes bermula
(35)
44
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
digunakan oleh J. M. Cattel pada tahun1890, dan sejak itu, makin popular sebagai nama metode psikologi yang dipergunakan untuk menentukan (mengukur) aspek-aspek tertentu daripada kepribadian. Sedangkan IQ atau inteligensi menurut David Wechsler adalah kemampuan bertindak secara terarah, berfikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Jadi tes IQ adalah untuk mengkur tingkat inteligensi seseorang untuk berfikir secara rasional, mengendalikan diri dengan efektif dan menghadapi lingkungan secara efektif.
Inteligensi adalah perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia, yang mempengaruhi kemampuan seseorang di berbagai bidang. Spearman membuat
suatu rumusan yang dinamai “General Ability” yang berperan dalam menyimpan dan mengikat kembali suatu informasi, menyusun kosep-konsep, menangkap adanya hubungan-hubungan dan membuat kesimpulan, mengolah bahan-bahan dan menyusun suatu kombinasi baru dari bahan-bahan tersebut. Menurut Vernon (1973) dalam web (http:digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-fulltek-u.pdf) ada tiga arti mengenai inteligensi, yaitu :
1. Inteligensi adalah kapasitas bawaan yang diterima oleh anak dari orang tuanya melalui gene yang nantinya akan menentukan perkembangan mentalnya.
2. Istilah inteligensi mengacu pada pandai, cepat dalam bertindak, bagus dalam penalaran dan pemahaman, serta efisien dalam aktifitas mental. 3. Inteligensi adalah umur mental atau IQ atau skor dari suatu tes inteligensi.
Sampai saat ini sudah banyak tes inteligensi yang disusun para ahli baik tes inteligensi untuk anak-anak maupun dewasa. Tes inteligensi yang disajikan secara individual maupun secara kelompok, tes verbal dan performansi, dan tes inteligensi untuk orang cacat khusus, misalnya, tuna rungu dan tuna netra. Ada beberapa bentuk tes inteligensi yaitu :
1. Tes inteligensi untuk anak-anak (Tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala 1 dan 2 atau TIKI dasar).
2. Tes inteligensi untuk remaja atau dewasa (TIKI menengah, TIKI tinggi, WAIS, SPM, APM, CFIT skala 3)
(36)
45
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Hasli tes inteligensi pada umumnya berupa IQ (Intelligence Quotient). Istilah IQ pertama kali dikemukakan pada tahun 1912 oleh William Stern, seorang ahli psikologi berkebangsaan Jerman. Kemudian oleh Lewis Madison Terman istilah tersebut digunakan secara resmi untuk hasil tes inteligensi Stanford Binet Intelligence scale di Amerika Serikat pada tahun 1916. Perhitungan IQ menurut Williams Stern menggunakan rasio antara MA dan CA, dengan rumus IQ = (MA/CA) x 100. MA adalah mental age sedangan CA adalah chrontological age, 100 adalah angka konstan. Terman dan Merrill mengklasifikasikan inteligensi berdasarkan standarisasi tes inteligensi Stanford Binet tahun 1937 yaitu yang tertera pada halaman 23 :
Tabel 3. 7
Klasifikasi Tes IQ (Intelligence Quotient)
Klasifikasi IQ
Very Superior 140 ke atas
Superior 120-139
High Average 110-119
Normal or Average 100-109
Low Average 80-99
Borderline Defective 60-79 Mentally Defective 30-69
Pada tabel 3.6 menjelaskan tentang klasifikasi tes IQ (Intelligence Quotient) dimana hasil tes dengan tingkat IQ tinggi memperoleh angka 140 keatas dengan klasifikasi very superior sangat jenius sedangan hasil tes dengan tingkat IQ yang paling rendah memperoleh angka 30 sampai 69 dengan klasifikasi mentally defective atau mengalami keterbelakangan mental.
(37)
46
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Dalam penelitian ini, penelti tidak membuat soal tes IQ, menghitung dan menjumlahkan hasil dari tes, peneliti hanya menunggu hasil tes IQ (Intelligence Quotient) dari tester. Tes IQ atau tes inteligensi tidak boleh dilakukan oleh peneliti atau sembarang orang, karena tes IQ atau inteligensi bersifat rahasia yang tidak dapat diketahui oleh siapapun kecuali orang yang bersangkutan atau tester. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan bantuan kepada pihak UC (University Center) Universitas pendidikan Indonesia yaitu bagian UPT lembaga Bimbingan Konseling sebagai tester untuk tes IQ atau inteligensi. Peneliti memilih UPT lembaga Bimbingan Konselingkarena mereka lebih mengerti dan lebih kompeten di bidang psikologi khususnya tes IQ atau inteligensi. Disisi lain, pihak Universitas Pendidikan Indonesia memfasilitasi mahasiswa yang ingin melakukan tes IQ atau inteligensi untuk bahan penelitian.
Dalam penelitian IQ (intelligence Quotient), instrument yang akan digunakan adalah APM (Advance Progressive Matrices). Instrumen APM (Advance Progressive Matrices) termasuk kategori instrument untuk remaja dan dewasa yang cocok digunakan untuk pelajar dan mahasiswa. Instrument APM (Advance Progressive Matrices) disusun untuk pertama kalinya oleh J. C Raven pada tahun 1943. Tes APM (Advance Progressive Matrices) bertujuan untuk membedakan secara jelas antara individu-individu yang berkemampuan intelektual lebih normal bahkan yang berkemampuan intelektual superior. Selain itu, tes APM (Advance Progressive Matrices) bertujuan untuk mengukur kemampuan observasi dan clear thinking. Instrument APM (Advance Progressive Matrices) sudah teruji validitas dan realibilitasnya sehingga peneliti tidak perlu
(38)
(39)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang sudah peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara IQ (Intelligence Quotient) dengan Pemahaman Peraturan Permainan Bola Basket (PPPBB) pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Bumi Siliwangi. Artinya, semakin tinggi IQ (Intelligence Quotient) seorang atlet bola basket, maka semakin baik pula atlet bola basket memahami peraturan permainan bola basket.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai gambaran dan pertimbangan pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Saran secara teoretis dari penelitian ini agar dapat dengan mudah untuk di mengerti makna dari IQ (Intelligence Quotient) dan pemahaman peraturan permainan bola basket, pembaca terlebih dahulu memahami pengertian dasar dari inteligensi dan pemahaman peraturan permainan. Penelitian ini berfokus pada tinggi rendahnya IQ (intellgence Quotient) manusia dan pemahaman peraturan permainan bola basket.
2. Saran secara praktis dari penelitan ini adalah sebagai berikut:
Saran untuk setiap pemain atau atlet bola basket yaitu, agar pada setiap pertandingan dapat memahami peraturan permainan bola basket agar tidak merugikan tim dan tidak terjadi kesalahan di sepanjang permaian atau suatu kompetisi, karena jika atlet tersebut tidak dapat memahami peraturan permainan bola basket pemain tersebut akan melakukan tindakan yang tidak baik seperti menciderai lawannya. Setiap pemain pada dasarnya adalah manusia yang mempunyai pemahaman peraturan permainan dalam dirinya, rasa ingin bermain
(40)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
untuk tim tanpa melakukan pelanggaran dan tetap konsentrasi untuk membawa tim meraih puncak prestasi.
(41)
(42)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. TambakKusuma.
Hendyat. S (1982). Keunikan Inteligensi Manusia. Surabaya: Usaha Nasional Surabaya
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurhasan, dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan. dan Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Perbasi. (2010). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia
Perbasi. (2012). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia
Saifuddin. (2011). Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka pelajar Sudjana, (2005). Metode Statistika. Bandung: PT.Tarsito Bandung.
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet, cv.
Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.
Singarimbun, M (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan KaryaIlmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Walgito, Bimo (1989). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Sumber internet :
(http://silviastrilyani.wordpress.com/2013/02/11/pengertian-iq-eq-dan-sq) [Di akses 19 Juni 2014]
(43)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/kecerdasan) [Di akses 24 Desember 2014]
(http://maysandi.blogspot.com/2012/04/hubungan-dan-makna-iq-dengan-prestasi.html?m=1)
[Di akses 19 Juni 2014]
(http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-inteligensi/06511548)
[Di akses 24 Desember 2014]
(http://eprints..uny.ac.id/7711/3/BAB%202%20-%2005602241021.pdf) [Di akses 31 Desember 2014]
(http://tricklik.blogspot.com/2013/03/apa-itu-kecerdasan-iq-eq-sq-cq-dan-aq.html?m=1)
[Di askes 31 Desember 2014]
(http://depary.blogspot.com/2012/09/kerangka-berfikireddy-suranta.html?m=1) [Di akses 31 Desember 2014]
(http://entrepreneurshiplearningcenter.blogspot.com/2013/01/selayang-pandang-iq-eq-dan-sq.html?m=1)
[Di akses 1 Januari 2015]
(http://uin-community.us/2013/08/faktor-yang-mempengaruhi-inteligensi-dan-iq) [Di akses 1 januari 2015]
(http://akmapala09.blogspot,com/2011/10/pengertian-pemahaman-menurut-para-ahli.html?m=1)
[Di akses 10 Januari 2015]
(http://diglib.ump.ac.id/download.php?id=3238) [Di akses 19 Januari 2015]
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_peraturan_info2113.html) [Di akses 19 Januari 2015]
(http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/) [Di akses 19 Januari 2015]
(http://eprints.uny.ac.id/7652/3/BAB%202%20-%2008601241081.pdf) [Di akses 19 Januari 2015]
(44)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bola_basket) [Di akses 19 Januari 2015]
(http://ainnyan.blogspot.com/2014/02/pengertian-iq-eq-sq-aq-dan-esq.html?m=1) [Di akses 29 Januari 2015]
(http://diglib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-fulltek-u.pdf)
(45)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
(1)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk tim tanpa melakukan pelanggaran dan tetap konsentrasi untuk membawa tim meraih puncak prestasi.
(2)
(3)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. TambakKusuma.
Hendyat. S (1982). Keunikan Inteligensi Manusia. Surabaya: Usaha Nasional Surabaya
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurhasan, dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan. dan Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Perbasi. (2010). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia
Perbasi. (2012). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia
Saifuddin. (2011). Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka pelajar Sudjana, (2005). Metode Statistika. Bandung: PT.Tarsito Bandung.
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet, cv.
Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.
Singarimbun, M (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan KaryaIlmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Walgito, Bimo (1989). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Sumber internet :
(http://silviastrilyani.wordpress.com/2013/02/11/pengertian-iq-eq-dan-sq) [Di akses 19 Juni 2014]
(4)
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/kecerdasan) [Di akses 24 Desember 2014]
(http://maysandi.blogspot.com/2012/04/hubungan-dan-makna-iq-dengan-prestasi.html?m=1)
[Di akses 19 Juni 2014]
(http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-inteligensi/06511548)
[Di akses 24 Desember 2014]
(http://eprints..uny.ac.id/7711/3/BAB%202%20-%2005602241021.pdf) [Di akses 31 Desember 2014]
(http://tricklik.blogspot.com/2013/03/apa-itu-kecerdasan-iq-eq-sq-cq-dan-aq.html?m=1)
[Di askes 31 Desember 2014]
(http://depary.blogspot.com/2012/09/kerangka-berfikireddy-suranta.html?m=1) [Di akses 31 Desember 2014]
(http://entrepreneurshiplearningcenter.blogspot.com/2013/01/selayang-pandang-iq-eq-dan-sq.html?m=1)
[Di akses 1 Januari 2015]
(http://uin-community.us/2013/08/faktor-yang-mempengaruhi-inteligensi-dan-iq) [Di akses 1 januari 2015]
(http://akmapala09.blogspot,com/2011/10/pengertian-pemahaman-menurut-para-ahli.html?m=1)
[Di akses 10 Januari 2015]
(http://diglib.ump.ac.id/download.php?id=3238) [Di akses 19 Januari 2015]
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_peraturan_info2113.html) [Di akses 19 Januari 2015]
(http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/) [Di akses 19 Januari 2015]
(http://eprints.uny.ac.id/7652/3/BAB%202%20-%2008601241081.pdf) [Di akses 19 Januari 2015]
(5)
Oki Arya Sakti, 2015
HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bola_basket)
[Di akses 19 Januari 2015]
(http://ainnyan.blogspot.com/2014/02/pengertian-iq-eq-sq-aq-dan-esq.html?m=1) [Di akses 29 Januari 2015]
(http://diglib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-fulltek-u.pdf)
(6)