B. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana langsung kegiat an pengembangan int egrasi t anaman t ahunan dengan t ernak
sapi adalah pet ani kelompok t ani t erpilih yang t elah dit et apkan melalui proses seleksi,
dengan mengacu pedoman t eknis yang t elah dit et apkan.
Dengan maksud agar penyelenggaraannya dapat berlangsung sesuai t ert ib t eknis dan
administ rasi sesuai ket ent uan, maka pelaksanaan kegiat an oleh pet ani kelompok
t ani dibawah bimbingan, pendampingan dan koordinasi:
a. Dinas Kabupat en Propinsi set empat yang
mebidangi perkebunan sebagai penanggung j awab kegiat an;
b. Pet ugas Dinas Kabupat en Propinsi yang
membidangi perkebunan yang dit unj uk unt uk menangani administ rasi kegiat an;
c. Pet ugas unit f ungsional t erkait unt uk
konsult asi kelancaran pelaksanaan kegiat an;
d. Pet ugas t eknis yang dit unj uk unt uk
memberikan pembekalan ket rampilan, bimbingan dan pendampingan t eknis
pelaksanaan.
Dengan pert imbangan dana paket bant uan berasal dari berbagai sumber, kerj asama dan
19
peran akt if dari masing-masing pelaksana kegiat an sangat mendukung keberhasilan.
Organisasi pelaksanaan kegiat an lingkup unit f ungsional pada semua t ingkat an mengacu
pada ket ent uan yang berlaku. Sedangkan organisasi pelaksanaan t ingkat kelompok t ani
diat ur sesuai musyawarah kelompok.
C. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiatan
Lokasi dan volume kegiat an pengembangan cabang usahat ani t ernak sapi pot ong
int egrat if pada perkebunan rakyat t ahun 2014 sepert i pada Lampiran 1 .
Set iap paket bant uan t erdiri dari bant uan alat biogas sert a kelengkapan lainnya,
pelat ihan ket rampilan t eknis dan st udi banding. Dengan t et ap berpegang pada
pendekat an kelompok, sesuai dengan t uj uan pokok kegiat an, idealnya set iap paket
bant uan t ernak sapi pot ong dapat mencapai 50 ekor kelompok.
D. Simpul Kritis
1. Koordinasi ant ara Direkt orat Tanaman
Tahunan, Dit j en Bun, Direkt orat Pakan Ternak, Dit j en Pet ernakan dan Kesehat an
Hewan, Pet ugas Dinas Perkebunan Provinsi dan Kabupat en, Pet ugas Dinas
Pet ernakan Provinsi dan Kabupat en, Puslit Balit Inst ansi t erkait , dan pet ugas
lapang.
20
2. Pemilihan lokasi CPCL CPBB diusahakan
lokasi yang mudah dij angkau dan dimonit or oleh pet ugas sehingga
memudahkan pengadaan dan pengiriman alat sert a evaluasi kegiat an ke daerah
t ersebut .
3. Ket epat an wakt u pengadaan dan
pengiriman alat pengolah limbah dan hasil samping biogas, generat or,
chopper, appo, dan lain-lain unt uk pengembangan kegiat an int egrasi
t anaman t ahunan - t ernak, sehingga t idak menyebabkan ket erlambat an.
4. Teknologi int egrasi t anaman t ahunan -
t ernak harus sesuai dengan pedoman pelaksanaan dan kondisi di lapangan.
5. Penet apan wakt u, f rekuensi, paramet er
pengamat an unt uk memant au perkembangan t ernak dan kondisi alat
pengolah limbah dan hasil samping biogas, generat or, chopper, appo, dan
lain-lain.
6. Ket ersediaan t ernak, dan alat pengolah
limbah dan hasil samping biogas, generat or, chopper, appo, dan lain-lain
yang akan digunakan sebagai paket t eknologi int egrasi t anaman t ahunan –
t ernak diusahakan t epat wakt u dan t epat sasaran.
21
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN
BANTUAN Proses pengadaan dan penyaluran bant uan
dengan ket ent uan sebagai berikut : a.
Pelaksanaan kegiat an dilakukan melalui mekanisme swakelola dan proses lelang
b. Prosedur pengadaan dan penyaluran
mengacu pada Perpres 54 Tahun 2010 berikut perubahannya sert a Pedoman
Pengadaan dan Penat ausahaan Barang Lingkup Sat ker Dit j en. Perkebunan
Tahun 2014.
c. Kont rak pengadaan bant uan
t elah dit andat angani paling lambat akhir
t riwulan I t ahun 2014. d.
Penyaluran bant uan
kepada pet ani paling lambat
pert engahan bulan November 2014.
e. Penyaluran bant uan t ersebut kepada
pet ani dengan dibuat berit a acara serah t erima barang sebagaimana f ormat yang
t elah dit et apkan.
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN
DAN PENDAMPINGAN Pengendalian, pengawasan dan pelaporan
dilaksanakan sesuai ket ent uan yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiat an dapat
22