HAK DAN KEWAJIBAN REGISTRASI DAN PEJABAT PENDAFTARAN PENDUDUK

31. Buku Mutasi Penduduk Buku Mutasi Penduduk Sementara adalah buku yang memuat catatan perubahan data setiap penduduk penduduk sementara dalam wilayah suatu kelurahan. 32. Mutasi Penduduk adalah perubahan data penduduk sebagai akibat terjadinya pengakuan dan pengesahan anak, pengakuan anak, perubahan nama, perubahan status kependudukan, perubahan kewarganegaraan, perubahan dan pembatalan akta, pindah atau datang dan perubahan data lainnya. 33. Data Kependudukan adalah kumpulan elemen data penduduk yang terstruktur yang diperoleh dari hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. 34. Penduduk Sementara adalah penduduk daerah lain yang berdomisili di Kota Bima yang tinggal dalam waktu terbatas.

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 2 Setiap Penduduk dan Penduduk Sementara berhak mendapatkan pelayanan dalam penyelenggaraan pendaftaran penduduk. Pasal 3 1 Setiap penduduk dan penduduk sementara wajib mendaftarkan serta mencatatkan setiap peristiwa kelahiran, perkawinan dan perceraian bagi yang bukan beragama Islam, Kematian, pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama kepada unit yang mengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil; 2 Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 satu , termasuk mendaftarkan dan mencatatkan setiap mutasi penduduk.

BAB III REGISTRASI DAN PEJABAT

PENCATAT SIPIL Pasal 4 Pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil bagi warga negara Indonesia di kelurahan dilaksanakan oleh Petugas Registrasi atas rekomendasi dari Ketua RT dan RW. Pasal 5 Petugas Registrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 diangkat oleh Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan. Pasal 6 1 Pejabat pencatatan sipil dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil dari unit pengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil; 2 Pejabat pencatatan sipil sebagaimana dimaksud ayat 1 satu diangkat oleh Walikota dari pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan atas usul Kepala Unit pengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. 3 Dalam hal pejabat pencatatan sipil berhalangan, Walikota dapat menunjuk pejabat lain dari unit pengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Pasal 7 1 Pejabat pencatat sipil menerima, memverifikasi dan menvalidasi kebenaran data, mencatat data, menandatangani register dan kutipan akta serta memuat catatan pinggir pada akta-akta catatan sipil; 2 Pejabat Pencatatan Sipil adalah Pejabat eselon 2 dua bidang Pencatatan Sipil pada instasi pelaksana.

BAB IV PENDAFTARAN PENDUDUK

Bagian Pertama Pencatatan Dan Pemutakhiran Biodata Penduduk Pasal 8 1 Penduduk wajib melapor kepada Instansi pelaksana melalui RTRW, Lurah dan Camat untuk dicatatkan biodatanya; 2 Warga Negara Indonesai yang datang dari luar negeri karena pindah wajib melaporkan kepada Instansi Pelaksana; 3 Orang Asing yang memiliki Izin tinggal tetap wajib melapor kepada Instansi Pelaksana untuk dicatat biodatanya. Bagia kedua Nomor Induk Kependudukan Pasal 9 1 Setiap penduduk wajib memiliki Nomor Induk Kependudukan NIK; 2 Petugas Registrasi melakukan verifikasi dan validasi formulir biodata penduduk serta merekam data kedalam database untuk mendapatkan NIK dengan menggunakan sistem informasi administrasi kependudukan SIAK; 3 Setiap penduduk hanya diberikan 1 satu Nomor Induk Kependudukan NIK yang berlaku seumur hidup; 4 Nomor Induk Kependudukan NIK sebagaimana dimaksud pada ayat 3 tiga dicantumkan dalam setiap dokumen kependudukan dan digunakan sebagai tanda pengenal dalam pelayanan publik. Bagian ketiga Penerbitan Kartu Keluarga Pasal 10 1 Penduduk Warga Negara Indonesia atau orang asing yang memiliki ijin tingal tetap wajib melaporkan susunan keluarganya kepada instansi pelaksana melalui RTRW, Lurah dan Camat 2 Pelaporan sebagaimana dimaksud ayat 1 sebagai dasar penerbitan Kartu Keluarga Pasal 11 1 Penerbitan KK baru dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Keterangan domisili dari RTRW, mengetahui lurah dan Camat; b. Foto copy akta nikahakta perkawinan yang sudah dilegalisir; c. Ijin tinggal tetap bagi orang asing; d. Surat Keterangan pindah datang yang diterbitkan oleh instansi pelaksana daerah asal bagi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia; e. Surat keterangan dating dari luar negeri bagi Warga Negara Indonesia yang datang dari luar negeri karena pindah; f. Mengisi formulir biodata penduduk. 2 Perubahan KK karena Penambahan anggota keluarga bagi penduduk yang mengalami kelahiran dilakukan setelah memenuhi syarat berupa: a. KK lama; b. Surat keterangan kelahiran dari bidan atau kelurahan tempat domisili danatau fotocopy cutipan akte kelahiran; c. Mengisi formulir biodata penduduk. 3 Perubahan KK karena Penambahan anggota keluarga untuk menumpang ke dalam KK bagi penduduk WNI dilakukan setelah memenuhi syarat berupa: a. KK yang akan ditumpangi; b. Surat Keterangan pindah datang yang diterbitkan oleh instansi pelaksana darerah asal bagi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia; c. Surat keterangan datang dari luar negeri bagi Warga Negara Indonesia yang datang dari luar negeri karena pindah; d. Mengisi formulir biodata penduduk. 4 Perubahan KK karena Penambahan anggota keluarga bagi orang asing yang memilki ijin tinggal tetap untuk menumpang ke dalam KK WNI atau orang asing dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. KK yang ditumpangi; b. Paspor; c. Izin tinggal tetap; d. Surat keterangan catatan kepolisian; e. Mengisi formulir biodata penduduk. 5 Perubahan KK karena pengurangan anggota keluarga dalam KK dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. KK lama; b. Surat keterangan kematian dari dokter atau kelurahan tempat domisili, atau surat pindah keluar. 6 Pemisahan KK karena adanya pernikahanperkawinan anggota keluarga dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. KK lama; b. Fotocopy akta nikahperkawinan yang dilegalisir. 7 Penerbitan KK karena hilang atau rusak dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Surat keterangan kehilangan dari lurah; b. KK yang rusak; c. Menunjukkan dokumen kependudukan dari salah satu anggota keluarga; d. Dokumen keimigrasian bagi orang asing. Bagian keempat Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Pasal 12 1 Setiap Penduduk yang sudah memenuhi syarat wajib memiliki KTP 2 Setiap Penduduk yang sudah memenuhi syarat hanya boleh memiliki satu KTP Pasal 13 Proses Penerbitan KTP dilakukan dengan alur sebagai berikut : 1. Penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan KTP bersama- sama dengan ketua RTRW; 2. Ketua RTRW menyerahkan Formulir permohonan kepada penduduk untuk selanjutnya dilaporkan kepada Lurah 3. Petugas Registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting; 4. Lurah Menandatangani formulir permohonan KTP; 5. Petugas Registrasi kelurahan menyerahkan formulir permohonan KTP kepada Penduduk untuk dilaporkan kepada Camat; 6. Petugas registrasi kecamatan melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; 7. Petugas Registrasi kecamatan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting; 8. Camat menandatangani formulir permohonan KTP; 9. Petugan Registrasi kecamatan menyampaikan formulir permohonan KTP yang dilampiri dengan kelengkapan berkas persyaratan kepada Instansi Pelaksana; 10. Petugas registrasi instansi pelaksana melakukan verifikasi dan validasi data penduduk dan merekam data ked alam data base kependudukan; 11. Instansi pelaksana menerbitkan dan menandatangani KTP. Pasal 14 1 Bagi penduduk yang sudah berakhir masa berlaku KTPnya, wajib memperpanjang selambat-lambatnya satu hari setelah tanggal berakhir masa berlakunya KTP 2 Dalam hal KTP diterbitkan karena perpanjangan, KTP lama ditarik dan dalam waktu tertentu dimusnahkan oleh Instansi yang berwewenang Pasal 15 1 Penerbitan KTP baru bagi Penduduk Warga Negara Indonesia, dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Telah berusia 17 Tujuh Belas Tahun atau sudah kawin atau pernah kawin; b. Fotocopy : 1. KK; 2. Kutipan Akta Nikah Akta Kawin bagi penduduk yang belum berusia 17 Tujuh Belas Tahun; c. Surat keterangan dari Luar Negeri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana bagi Warga Negara Indonesia yang datang dari luar negeri karena pindah; d. Pas Poto terbaru berwarna ukuran 3x4 dari penduduk yang bersangkutan; e. Mengisi formulir permohonan KTP yang ditandatangani oleh Ketua RTRW mengetahui lurah dan camat; 2 Penerbitan KTP baru bagi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap , dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Telah berusia 17 Tujuh Belas Tahun atau sudah kawin atau pernah kawin; b. Fotocopy : 1. KK; 2. Kutipan Akta Nikah Akta Kawin bagi Penduduk yang belum berusia 17 Tujuh Belas Tahun; 3. Paspor dan Izin Tinggal Tetap; dan c. Surat Keterangan Catatan Kepilisian. d. Pas Poto terbaru berwarna ukuran 3x4 dari penduduk yang bersangkutan. 3 Penerbitan KTP Karena hilang atau rusak bagi penduduk Warga Negara Indonesia atau Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap, dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Surat keterangan kehilangan dari Kepolisian atau KTP yang rusak; b. Fotocopy KK; c. Paspor dan Izin Tinggal Tetap bagi Orang Asing ; d. Pas Poto terbaru berwarna ukuran 3x4 dari penduduk yang bersangkutan. 4 Penerbitan KTP Karena perpanjangan bagi penduduk Warga Negara Indonesia atau Orang Asing yang meiliki Izin Tnggal Tetap, dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Fotocopy KK; b. KTP Lama; dan c. Fotocoy Paspor, Izin Tnggal Tetap, dan Surat keterangan Catatan Kepolisian bagi Orang Asing yang mwmiliki Izin Tinggal Tetap. d. Pas Poto terbaru berwarna ukuran 3x4 dari penduduk yang bersangkutan. 5 Penerbitan KTP karena adanya perubahan data bagi penduduk Warga Negara Indonesia atau Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap, dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Fotocopy KK; b. KTP lama; dan c. Surat keterangan bukti perubahan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting; d. Pas Poto terbaru berwarna ukuran 3x4 dari penduduk yang bersangkutan. Bagian Kelima Pendaftaran Peristiwa Pindah Keluar Penduduk Pasal 16 1 Penduduk yang bermaksud pindah dalam satu Kelurahan, antar Kelurahan dalam satu Kecamatan, antar Kecamatan dalam satu Kebupaten Kota harus mendapat surat keterangan pindah dari Lurah mengetahui Camat. 2 Pendaftaran Penduduk di kelurahan dalam hal pindah sebagaimana ayat 1 Dilakukan dengan tata cara sebai berikut : a. Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir permohonan Pindah; b. Petugas Registrasi Kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting; c. Petugas Registrasi melakukan Verifikasi dan Validasi data Penduduk; d. Lurah atas nama Kepala Instansi Pelaksana Menerbitkan dan menandatanganni Surat Keterangan Pindah Keluar; dan e. Petugas Registrasi mencatat dalam Buku Induk Penduduk dan Buku Mutasi Penduduk; f. Petugas Registrasi kelurahan menyerahkan formulir permohonan dan Keterangan Pindah kepada Penduduk untuk dilaporkan kepada Camat; g. Petugas registrasi kecamatan melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; h. Petugas Registrasi kecamatan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting; i. Camat menandatangani formulir permohonan Pindah dan Surat Keterangan Pindah; j. Petugan Registrasi kecamatan menyampaikan formulir permohonan Pindah dan Surat Keterangan Pindah yang dilampiri dengan kelengkapan berkas persyaratan kepada Instansi Pelaksana; k. Petugas registrasi instansi pelaksana melakukan verifikasi dan validasi data penduduk dan merekam data ke dalam data base kependudukan; l. Surat Keterangan Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diserahkan kepada Penduduk untuk dilaporkan ke Kelurahan Kecamatan tujuan. 3 Untuk mendapatkan Surat pindah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan setelah memenuhi syarat berupa : a. Surat pengantar RT RW; b. Kartu Keluarga; c. Fotocopy KTP. 4 Surat Keterangan Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 digunakan sebagai dasar untuk : a. Proses perubahan KK bagi Kepala Anggota Keluarga dalam KK yang tidak pindah; b. Prosese penerbitan KK dan KTP dengan alamat baru; dan c. Perekaman ke dalam Data base Kependudukan. Bagian Keenam Pendaftaran Peristiwa Pindah Datang Penduduk Pasal 17 1 Penduduk warga Negara Indonesia yang bermaksud Pindah Datang Ke dalam Wilayah Kota Bima melaporkan kedatangan kepada Lurah di tempat tujuan dengan menunjukan Surat Keterangan Pindah; 2 Surat Keterangan Pindah sebaimana dimaksud pada ayat 1 harus diterbitkan dan ditandatangani oleh Instansi Pelaksana Daerah asal. 3 Pendaftaran Penduduk Warga Negara Indonesia di Kelurahan sebaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan tata cara : a. Penduduk mengisi dan menandatangani Formulir Pemohonan Pindah Datang; b. Petugas Registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting; c. Petugas Registrasi melakukan Verifiaksi dan Validasi data Penduduk; d. Lurah menandatangani dan meneruskan Formulir Permohonan Pindah Datang sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a kepada camat; 4 Pendaftaran Penduduk di Kecamatan sebaimana dimaksud pada ayat 3 huruf d dilakukan dengan tata cara : a. Petugas melakukan Verifikasi dan Validasi data penduduk; dan b. Camat menandatangani Formulir Permohonan Pindah Datang dan menyampaikan kepada Kepala Instansi Pelaksana. 5 Surat Keterangan Pindah Datang sebaimana dimaksud pada ayat 1 digunakan sebagai dasar : a. Proses Penerbitan KK dan KTP baru; dan b. Perekaman kedalam Database Kependudukan. Bagian Ketujuh Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan Pasal 18 1 Bagi penduduk rentan administrasi kependudukan sebelum diberikan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil oleh Pemerintah Daerah, diberikan Surat Keterangan Penggantian Dokumen Penduduk; 2 Surat Keterangan Penggantian Dokumen Penduduk sebagaimana dimaksud ayat 1 satu berlaku selama 1 satu tahun dan dapat diperpanjang satu kali setelah dilakukan verifikasi data dengan daerah asal; 3 Penerbitan Kartu Keluarga , Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 1 satu tanpa dipungut biaya. Pasal 19 1 Surat Keterangan Penggantian Dokumen Penduduk sebagaimana dimaksud pada pasal 24 ayat 1 terdiri atas : a. Surat Keterangan Pangganti Tanda Identitas SKPTI; b. Surat Keterangan Pencatatan Sipil. 2 Surat Keterangan Pengganti Tanda Identitas SKPTI ditandatangani oleh Kepala Dinas yang mengelola Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil. 3 Surat Keterangan Pencatatan Sipil terdiri dari Surat Keterangan Kelahiran, Surat Keterangan Lahir Mati, Surat Keterangan Kematian dan Surat Keterangan Perkawinan yang dikeluarkan oleh Lurah dan diketahui Camat.

BAB V PENCATATAN PERISTIWA KEPENDUDUKAN