Indeks Harga yang Diterima Petani 120,21 Nilai Tukar Petani Hortikultura

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.611116Th.XVII, 2 November 2015 4 sebesar 0,08 persen atau dari 102,23 persen menjadi 102,31 persen. Kenaikan NTPUP dipengaruhi oleh kenaikan It lebih tinggi dibanding kenaikan indeks BPPBM. It bulan Oktober 2015 naik sebesar 0,14 persen yaitu dari 114,48 persen pada bulan September 2015 menjadi 114,63 persen. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani Ib secara umum pada bulan Oktober 2015 turun 035 persen. Penurunan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga yaitu turun 0,52 persen, sedangkan kelompok BPPBM naik 0,06 persen.

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya. Tabel 3 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan September-Oktober 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100 Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok September’2015 Oktober’2015 Oktober’15 thd September’15 1 2 3 4

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 120,21

122,49 1,89 1.1. Padi 120,81 123,32 2,08 1.2. Palawija 115,93 116,51 0,49

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 121,30

120,85 -0,37

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 123,54

122,95 -0,48 2.1.1. Bahan Makanan 132,90 130,98 -1,45 2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 118,54 119,25 0,60 2.1.3. Perumahan 115,36 115,37 0,01 2.1.4. Sandang 119,54 119,90 0,30 2.1.5. Kesehatan 111,48 111,58 0,08 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110,26 111,13 0,79 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 120,27 120,04 -0,19

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115,10

115,04 -0,06 2.2.1. Bibit 113,84 112,81 -0,91 2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 114,60 114,52 -0,07 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108,29 108,29 0,00 2.2.4. Transportasi 145,09 145,18 0,06 2.2.5. Penambahan Barang Modal 115,13 115,32 0,17 2.2.6. Upah Buruh 112,24 112,25 0,01 Nilai Tukar Petani NTP 99,11 101,36 2,27 Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP 104,44 106,48 1,95 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.611116Th.XVII, 2 November 2015 5 Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan September 2015 NTP tanamana pangan mengalami penurunan dibanding tahun dasar 2012, namun pada bulan Oktober 2015 NTP tanaman pangan mengalami peningkatan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani tanaman pangan di atas 100. Bila dibanding bulan September 2015 Nilai tukar petani padi dan palawija bulan Oktober 2015 juga mengalami kenaikan 2,27 persen yaitu dari 99,11 persen menjadi 101,36 persen. Sejalan dengan NTP, Nilai tukar usaha pertanian NTUP sub sektor tanaman pangan pada bulan Oktober 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 1,95 persen yaitu dari 104,44 persen bulan September 2015 menjadi 106,48 persen pada bulan Oktober 2015. Kenaikan NTP dan NTUP sub sektor tanaman pangan pada bulan Oktober 2015 disebabkan oleh adanya kenaikan It secara umum yaitu naik 1,89 atau dari 120,21 persen menjadi 122,49 persen, sedangkan Ib secara umum turun 0,37 persen. Penurunan Ib secara umum didukung oleh adanya penurunan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga dan BPPBM yaitu masing- masing turun 0,48 persen dan 0,06 persen .

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Indeks nilai tukar petani hortikultura pada bulan Oktober 2015 sebesar 110,79 persen, lebih tinggi dibanding bulan September 2015 yaitu 110,14 persen atau mengalami kenaikan 0,59 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Oktober 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 0,19 persen atau dari 118,37 persen menjadi 118,59 persen. Peningkatan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan It lebih tinggi dari lb. Pada bulan Oktober 2015 It sub sektor hortikultura naik sebesar 0,20 persen, kenaikan It terjadi pada kelompok buah-buahan dan tanaman obat, sedangkan kelompok sayur-sayuran mengalami penurunan. Kenaikan harga tertinggi pada kelompok buah-buahan yaitu buah jeruk, untuk tanaman obat kenaikan harga tertinggi terjadi pada tanaman kencur. Sedangkan pada kelompok sayur-sayuran penurunan harga tertinggi terjadi pada komodit cabe merah. Indeks yang dibayar petani Ib secara umum pada bulan Oktober 2015 turun 0,39 persen dari 120,02 persen bulan September 2015 menjadi 119,55 persen bulan Oktober 2015. Penurunan Ib terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu turun 0,52 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan. Sedangkan Ib BPPBM naik relatif kecil yaitu 0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.611116Th.XVII, 2 November 2015 6 Tabel 4 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura September– Oktober 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat Pekebun