IJCCS ISSN: 1978-1520
Title of manuscript is short and clear, implies research results First Author 3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Keagenan
Menurut Sulistyanto 2008, h. 117 mendefinisikan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak dimana satu atau lebih principal menyewa orang lain agent utnuk
melakukan beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen.
Dari pengertian diatas jika diimplementasikan pada hubungan antara masyarakat dan pemerintah adalah seperti hubungan antara prinsipal dan agen. Masyarakat adalah
prinsipal dan pemerintah adalah agen. Prinsipal memberikan kewenangan dan sumber daya kepada agen, sebagai bentuk pertanggung- jawaban agen memberikan laporan
pertanggungjawaban terhadap prinsipal.
2.2 Teori Entitas
Kesatuan usaha
menjadi kesatuan
pelopor reporting
entity yang
bertanggungjawab kepada
pemilik. Kesatuan
usaha merupakan
pusat pertanggungjawaban entitas pelaporan sedangkan laporan keuangan merupakan medium
pertanggungjawaban. Nordiawan 2008, h. 34 Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri
atas satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang- undangan wajib menyampaikan laporan pertanggung-jawaban berupa laporan keuangan.
Dijelaskan pula mengenai entitas pelaporan dalam Undang-undang pasal 51 ayat 2 dan ayat 3 dari UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara yang berbunyi:
tiap-tiap kementerian Negara lembaga merupakan entitas pelaporan yang tidak hanya wajib menyelenggarakan akuntansi, tetapi juga wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
2.3 Konsep dan pengertian Akuntabilitas
Menurut SK Kepala LAN No. 239IX682003 tanggal 25 Maret 2003 tentang pedoman penyusunan dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggung-jawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tidakan
seseorangbadan hukumpimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka semua Instansi Pemerintah, Badan dan Lembaga Negara di Pusat dan Daerah sesuai dengan tugas pokok masing-masing, karena akuntabilitas yang
diminta meliputi keberhasilan dan juga kegagalan pelaksanaan misi Instansi yang bersangkutan.
ISSN: 1978-1520
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
4
2.4 Prinsip-prnsip Akuntabilitas