Pendahuluan Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013 Ka

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen Terhadap Kurikulum 2013 Lukmanul Hakim Abdullah 1

A. Pendahuluan

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa fungsi Pendidikan nasional adalah “Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dengan ditetapkan tujuan pendidikan nasional akan terciptanya keselaran dalam antar daerah diseluruh nusantara. Melalui kurikulum, pemerintah menjabarkan maksud, fungsi dan tujuan pendididkan nasional. Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang yang baru memiliki arah dan paradigma yang berbeda dibandingkan kurikulum-kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum Berbasis Kompetensi KBK tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006. Dalam kurikulumum 2004 KBK sistem penilaian Selain itu kurikulum erat sekali kaitannya dengan teori pendidikan. Teori tentang kurikulum dijabarkan melalui teori pendidikan. Sukmadinata dalam Sudrajat, 2008 mengemukakan empat teori pendidikan yang berhubungan dengan kurikulum, yaitu: 1 pendidikan klasik; 2 pendidikan pribadi; 3 teknologi pendidikan dan 4 teori pendidikan interaksional. Setiap kurikulum akan mencerminkan teori pendidikan yang digunakan. Pada teori-teori pendidikan itu, evaluasi tetap menjadi hal penting dibicarakan. Pada setiap kurikulum, evaluasi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, mengingat evaluasi sebagai salah satu alat untuk menilai dan mengukur tingkat kemampuan peserta didik di samping memahami perubahan- perubahan yang terjadi pada keseharian siswa. Kurikulum 2013 mengisyaratkan penting sistem penilaian diri, dimana peserta didik dapat menilai kemampuannya sendiri. Sistem penilaian mengacu pada tiga 3 aspek penting, yakni: knowlidge, skill dan Attitude. Di wilayah Surakarta sendiri, penilaian yang berbasis pada tiga hal tersebut sebisa mungkin dapat diterapkan di sekolah percontohan. Hal ini disampaikan oleh Suwardi selaku koordinator pengawas sekolah Disdikpora Solopost, 29 Agustus 2013. Dalam rangka menindaklanjuti dan menjabarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah melalui Kemendikbud telah menerbitkan sejumlah peraturan baru yang berkaitan dengan 1 Mahasiswa Postgradute Fress Stundent MPB UMS 2013 kebijakan Kurikulum 2013, diantaranya tentang: 1 Standar Kompetensi Lulusan SKL; 2 Standar Proses; 3 Standar Penilaian; 4 Struktur Kurikulum SD-MI, SMP-MTs, SMA-MA, dan SMK-MAK; dan 5 Buku Teks Pelajaran. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifikilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifikilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut. Selanjutnya untuk menjamin ciri khas tersebut pemerintah menyediakan sistem evaluasi yang otentik dan diatur secara jelas. Perkembangan kurikulum menjadi penentu arah pendidikan – di dalamnya memiki paradigma tesendiri dalam menjalankan sistem yang ada. tiap kurikulum memiliki paradigma dan karakteristik masing-masing. Ini tentu erat kaitannya dengan kondisi dan situasi yang diperkiran beberapa tahun berikutnya, termasuk di dalamnya cara dan sistem penilain yang dilakukan. Berdasarkan paparan di atas, menjadi penting kiranya untuk menguraikan kembali paradigma dan sistem penilaian yang digunakan pada kurikulum 2013. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah melihat paradigma dan sistem penilaian yang terhadap dalam kurikulum 2013. Dengan melihat paradigma dan sistem penilaiannya, akan memberikan gambaran yang utuh perbedaan-perbedaan paradigma dari kurikulum sebelumnya, selain itu, pradigma juga menentukan langkah-langkah dalam menjalankan sistem penilaian. Dengan kajian analsis dokumen ini menjadi bahan refleksi dan masukan terhadap kerberlangsungan kurikulum baru 2013.

B. Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013