Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013

kebijakan Kurikulum 2013, diantaranya tentang: 1 Standar Kompetensi Lulusan SKL; 2 Standar Proses; 3 Standar Penilaian; 4 Struktur Kurikulum SD-MI, SMP-MTs, SMA-MA, dan SMK-MAK; dan 5 Buku Teks Pelajaran. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifikilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifikilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut. Selanjutnya untuk menjamin ciri khas tersebut pemerintah menyediakan sistem evaluasi yang otentik dan diatur secara jelas. Perkembangan kurikulum menjadi penentu arah pendidikan – di dalamnya memiki paradigma tesendiri dalam menjalankan sistem yang ada. tiap kurikulum memiliki paradigma dan karakteristik masing-masing. Ini tentu erat kaitannya dengan kondisi dan situasi yang diperkiran beberapa tahun berikutnya, termasuk di dalamnya cara dan sistem penilain yang dilakukan. Berdasarkan paparan di atas, menjadi penting kiranya untuk menguraikan kembali paradigma dan sistem penilaian yang digunakan pada kurikulum 2013. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah melihat paradigma dan sistem penilaian yang terhadap dalam kurikulum 2013. Dengan melihat paradigma dan sistem penilaiannya, akan memberikan gambaran yang utuh perbedaan-perbedaan paradigma dari kurikulum sebelumnya, selain itu, pradigma juga menentukan langkah-langkah dalam menjalankan sistem penilaian. Dengan kajian analsis dokumen ini menjadi bahan refleksi dan masukan terhadap kerberlangsungan kurikulum baru 2013.

B. Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013

Pendidikan menjadi syarat penting dalam perwujudan tatanilai berkehidupan berbangsa. Tata nilai itu menjadi tujuan utama pendidikan. Pada pendidikan potensi diri dikembagkan agar peserta didik memiliki prinsif dan keterampilan. Pendidikan sendiri menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen Terhadap Kurikulum 2013 2 kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dalam pendidikan, diatur pula kurikulum dan kompoen-komponen yang berkaitan dengannya. Selanjutnya, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Pengertian Kurikulum juga dapat dicermati menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 bab 1 yang menyebutkan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Selanjutnya pada pasal 35 tetang Standar nasional Pendidikan dijelaskan bahwa “standar pendidikan pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Dalam pengertian modern – kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial isimateri yang telah disusun secara ilmiah baik yang terjadi di dalam kelas, halaman sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Implikasi dari pengertian tersebut adalah kurikulum tidak hanya terdiri atas sejumlah mata pelajaran, tetapi meliputi seluruh pengalaman potensial, tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar sekolah, baik meliputi kegiatan menyimak, mendengarkan, beribicara melakukan demonstrasi, workshop ataupun studi kepustakaan Zaenal Arifin, 2012: 4. Kehadiran kurikulum 2013 tidak lepas dari kurikulum sebelumnya, yakni KTSP tahun 2006. Kurikulum 2013 sebagai hasil dari penjabaran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengisyaratkan mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Sebagaimana disebutkan Sudrajat 2013 bahwa kehadiran kurikulum 2013 menjadikan menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen Terhadap Kurikulum 2013 3 melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi High Order Thingking. Penerapan pendekatan saintifikilmiah dalam pembelajaran menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Hal ini sesuai dengan beberapa metode pembelajaran yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan saintifikilmiah, antara lain metode: 1 Problem Based Learning; 2 Project Based Learning; 3 InkuiriInkuiri Sosial; dan 4 Group Investigation. Metode-metode tersebut merupakan berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi atau menguji jawaban sementara atas suatu masalahpertanyaan dengan melakukan penyelidikan menemukan fakta-fakta melalui penginderaan, pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan. Dengan kata lain, paradigma pengembangan kurikulum 2013 sesuai dengan paradigma pembelajaran abad 21, yakni menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap tahu mengapa, keterampilan tahu bagaimana, dan pengetahuan tahu apa yang terintegrasi http:www.kemdikbud.go.id

C. Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013