Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

yang membantu guru meningkatkan keprofesionalismenya sebagai tenaga pendidik, dari riset diperoleh 1 Sebesar 91 guru mengikuti kegiatan PKGPKB dengan aktif; 2 Sebesar 95,5 guru mengikuti kegiatan workshop sosialisasi PTK dengan baik; 3 Sebesar 61 guru telah melakukan koordinasi pengurus dengan baik; 4 Sebesar 1005 telah melakukan rapat pleno I II ditrowulan, Ronggowarsito dan Gunung Merapi. Perbedaan riset tersebut dengan penelitian tentang Peran MGMP Sosiologi dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Mengembangkan Pembelajaran Inovatif adalah dalam riset tersebut berfokus pada kegiatan- kegiatan aktivitas dari MGMP untuk meningkat keprofesionalan guru-guru agar dapat memperlancar KBM, meningkatkan perolehan angka kredit guru, menaikan kenaikan pangkat, golongan dan jabatan, meningkatkan karir dan kinerja dan meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan penelitian ini fokus penelitianya pada kegiatan atau aktivitas dari MGMP Sosiologi dalam membantu guru meningkatkan pengetahuan dan kemampuanya agar dap4at mengimplementasikan pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif dalam mengajar didalam kelas.

C. Landasan Teori

Teori yang digunakan untuk memperkuat penelitian tentang Peran MGMP Sosiologi mengembangkan kompetensi guru mata pelajaran Sosiologi dalam menerapkan pembelajaran inovatif adalah teori Struktural Fungsional, karena masalah yang diteliti berhubungan dengan peran dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP Sosiologi. Peranan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.MGMP sebagai wadah bagi guru- guru Sosiologi di Wonosobo mempunyai peran untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai tenaga pendidik, salah satunya dalam meningkatkan kualitasnya dalam mendidik atau dalam melaksanakan pembelajaran didalam kelas. Teori Struktural Fungsional Robert K Merton, yang beranggapan bahwa “orang dibentuk oleh struktur sosial dimana mereka hidup” Poloma, 2007:44. Hal tersebut sama dengan adanya forum MGMP Sosiologi yang bertujuan untuk membantu guru meningkatkan keprofesionalanya sebagai tenaga pendidik. Sebagai sebuah lembaga MGMP dibentuk untuk wadah bagi guru-guru mata pelajaran agar dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan, pengetahuan sebagai tenaga pendidik.Oleh karena itu kegiatan dalam MGMP mempengaruhi kemampuan dan pengetahuan guru-guru Sosiologi di Wonosobo. Robert K Merton juga menjelaskan dalam sebuah stuktur sosial lembaga sosial mempunyai konsekuensi manifest atau laten. Fungsi manifest adalah konsekuensi obyektif yang membantu penyesuaian atau adaptasi dari sistem dan disadari oleh para partisipan dalam sistem tersebut. Sedang fungsi Laten adalah fungsi yang tidak dimaksudkan atau disadari Merton. 1967: 115. Begitu pula MGMP sebagai suatu wadah untuk guru mempunyai fungsi Manifest yaitu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan, ketrampilan, dan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya salah satunya dengan mengembangkan kemampuan guru mengembangkan pembelajaran inovatif agar dapat diterapkan dalam pembelajaran, dan MGMP sebagai sarana memperoleh informasi terbaru yang berkaitan tentang pendidikan. Selain mempunyai fungsi manifest, MGMP juga mempunyai fungi laten yaitu sebagai tempat berkumpulnya guru-guru Sosiologi di Wonosobo, sebagai forum untuk silaturahmi antara anggota MGMP Sosiologi sehingga saling mengenal dan mendekatkan satu dengan lainya. Dari uraian diatas nampak bahwa MGMP Sosiologi sebagai wadah atau forum bagi guru-guru Sosiologi di Kabupaten Wonosobo mempunyai fungsi yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai tenaga pendidik, sebagai suatu lembaga MGMP juga mempunyai struktur yang jelas, dimana struktur tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainya untuk mewujudkan fungsi dari MGMP Sosiologi untuk guru-guru Sosiologi yang berada di Wonosobo. Berdasarkan hasil peneltian MGMP sebagai wadah untuk guru, dalam menjalankan fungsinya sama seperti lembaga-lembaga lain, tidak semua fungsi dapat tercapai dengan maksimal, dari hasil penelitian di lapangan MGMP Sosiologi Wonosobo sudah berperan dalam membantu guru meningkatkan keprofesionalanya sebgai tenaga pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam pertemuan MGMP namun kontribusi MGMP Sosiologi untuk membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam menerapkan pembelajaran inovatif kurang maksimal karena masih kurangnya kegiatan MGMP Sosiologi Wonosobo yang berhubungan dengan pelatihan pembelajaran inovatif sehingga pengetahuan guru dan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran inovatif masih terbatas.

D. Kerangka Berfikir