57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Semarang yang terletak di Jalan Raya Gunungapti Semarang, telepon 024 6932266.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 22 Semarang kelas VIII semester II tahun pelajaran 20062007 yang terdiri dari
delapan kelas VIII A–G. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik random sampling yaitu dengan memilih siswa secara acak untuk
dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah model
problem based learning . Sedangkan variabel dependennya adalah kemampuan
pemecahan masalah siswa SMP Negeri 22 Semarang Kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 20062007 pada kompetensi dasar menghitung keliling dan luas
daerah lingkaran.
58
D. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa yang
belajar dengan model problem based learning lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang belajar dengan metode ekspositori di SMP Negeri
22 Semarang Kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 20062007. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk bagaimana aktivitas siswa yang belajar dengan
model problem based learning dan aktivitas siswa yang belajar dengan metode ekspositori di sekolah tersebut.
Siswa pada kedua kelas sampel diberi tes awal pretes dengan tes yang sama. Dari skor pretes yang diperoleh dilakukan uji normalitas, uji kesamaan dua
varians homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Setelah diketahui bahwa populasi berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, kemudian
kelas eksperimen diberi perlakuan khusus, yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model problem based learning. Selain menerapkan lima
tahapan pembelajaran dalam problem based learning, guru juga membantu siswa dalam menerapkan langkah-langkah penyelesaian masalah. Sedangkan pada
kelompok kontrol, diterapkan pembelajaran dengan metode ekspositori. Secara lebih rinci, aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran baik pada kelas kontrol
maupun kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 25 dan 27. Pada akhir pembelajaran, kedua kelas diberi tes yang sama sebagai tes
akhir postes untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa. Dari skor
59
pretes dan postes, dihitung skor gain. Kemudian pada skor gain dilakukan uji normalitas, uji kesamaan dua varians homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata
untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata skor gain pada kedua kelas sampel tersebut signifikan ataukah tidak.
Data mengenai pendapat siswa tentang penerapan problem based learning diperoleh melalui angket yang diberikan kepada siswa. Sedangkan untuk aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran diperoleh dengan melakukan observasi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
E. Metode Pengumpulan Data