29
Jadi himpunan penyelesaian dari 15 – 8x 40 – 13x adalah {
x
x 5, x
∈ B}.
B. Kerangka Berpikir
Dalam mata pelajaran matematika berhubungan dengan rumus dan cara penyelesaian, untuk memahaminya diperlukan latihan soal-soal yang
diselesaikan siswa dengan bermacam-macam percobaan penyelesaian yang mungkin pada awalnya tidak berhasil akan tetapi pada akhirnya dapat
menjawab dengan tepat dan benar. Disamping itu, dengan cara ini siswa akan dapat belajar sambil bekerja. Hal ini bermanfaat bagi siswa sebab
kesan yang didapatkan siswa lebih tahan lama tersimpan dalam benak mereka. Semakin sering berlatih menyelesaikan soal maka siswa akan
terbiasa dalam mengerjakan soal latihan soal. Suatu rumus akan mudah terlupakan bila tidak dicoba dan dipakai
untuk mengerjakan latihan soal-soal. Rumus-rumus dan penyelesaian soal- soal akan tersimpan dalam memori. Salah satu alternatif yang dapat dicoba
ditengah kurangnya jam pelajaran di sekolah adalah memberikan latihan soal-soal yang dapat dikerjakan dirumah yang dikenal dengan Tugas
Pekerjaan Rumah TPR. Jika TPR yang begitu membantu dalam proses pemahaman pelajaran
dikerjakan dengan sungguh-sungguh tentu tujuan belajar akan tercapai. Dalam proses mengerjakan TPR sebagian besar siswa sering melakukan
kebiasaan yang tidak baik yaitu mereka hanya mencontek TPR dari teman
30
yang tergolong pandai dalam kelas karena pemberian soal TPR yang sama kepada setiap siswa, meskipun diberikan waktu untuk mengerjakannya.
Pemberian TPR dengan soal yang sama bagi setiap siswa akan memberi kesempatan kepada siswa untuk tidak mengerjakan TPRnya
sendiri dan hanya mencontek TPR temannya. Mereka melakukan kebiasaan tersebut karena siswa tergolong kurang pandai di kelas merasa frustasi
dalam mengerjakan soal TPR yang tidak sesuai dengan tingkat kemampuannya. Mereka juga tidak mau dianggap tidak pandai di kelas
karena tidak dapat menyelesaikan TPR-nya dengan benar. Kebiasaan tersebut akan terus berlanjut sehingga akan menghambat proses belajar
selanjutnya. Oleh karena itu untuk menghilangkan kebiasaan belajar siswa yang tidak baik dalam mengerjakan TPR dan untuk mengetahui kesalahan
dan penguasaan konsep serta meningkatkan hasil belajar mereka maka diadakan belajar secara berkelompok. Tipe yang dipilih dalam belajar secara
kelompok yaitu cooperative learning karena memiliki keuntungan dibanding dengan belajar kelompok-kelompok.
Dalam belajar secara cooperative learning tersedia kemungkinan yang luas setiap siswa untuk bertukar pikiran, bertukar pengalaman dan
menghayati interaksi diantara sesama siswa. Lebih dari itu belajar secara cooperative learning
memungkinkan siswa belajar dapat saling membantu jika ada yang mendapat kesulitan karena antar kelompok mempunyai
kemampuan yang seimbang.. Sering terjadi seorang siswa segan bertanya kepada gurunya apabila ia tidak mengerti suatu konsep atau masalah
31
matematika namun siswa tersebut dengan tanpa malu-malu atau bersikap terbuka kepada temannya. Akhirnya dengan pemberian TPR dengan
cooperative learning akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
sehingga hasil belajarnya akan lebih baik.
C. Hipotesis