laboratorium Bioteknologi Hutan dan Lingkungan IPB, pupuk dasar yaitu pupuk tunggal dalam bentuk Urea, SP36 dan KCL, fumigasi
dengan bahan aktif Dazomet 98, bahan pewarna akar dan pembuatan preparat spora : asam laktat 90, gliserol 87, trypan blue, HCl 2,
KOH 10, larutan pengawet Melzer dan PVLG. 2
Alat-alat yang digunakan adalah polybag ukuran 10cm x 15cm, 5 bak kecambah 30cm x 25cm x 5cm, penggaris besi, kaliper, saringan tanah
ukuran 2 mm, saringan spora 45µ m, 125µ m, dan 250µ m, pinset spora, sentrifuge, tabung bekas roll film, tabung reaksi besar test
tube, cawan petri, gembor, neraca analitik Ohaus Analytical Plus, pH meter Hanna Instrument ISO 9001, oven, mikroskop binokuler dan
mikroskop compound Carton, digital kamera Sony DSC-P13.3, alat tulis.
Tahapan Kegiatan
1. Produksi Inokulum CMA
Persiapan media pengecambahan : zeolit dicuci bersih untuk menghilangkan serbuk halus dan kotoran yang ada. Zeolit disterilkan
dengan outoclave pada tekanan 121°C, 15 atm selama 20 menit. Zeolit yang telah steril digunakan sebagai media semai dan juga media kultur
dengan memasukan ke dalam gelas- gelas plastik . Benih sorgum direndam dalam larutan hipoklorit 5 NaOCl selama
5 menit dan kemudian dicuci bersih sampai baunya hilang. Benih kemudian direndam dalam air selama 24 jam. Dan setelah itu ditabur di
atas media zeolit steril dan pelihara selama 1 minggu. Gelas- gelas yang telah diisi media zeolit kemudian dibuat lubang
tanam dan diisi dengan inokulum G. etunicatum dan G. manihotis, G. clarum dan CMA indigenous masing- masing sebanyak 10 g.
Bibit sorgum yang telah berdaun dua kemudian ditanam pada masing- masing lubang yang telah diisi inokulum. Tanaman dipelihara selama 3-5
bulan, dengan cara melakukan penyiraman dan pemberian larutan hiponek merah dengan konsentrasi 0,5 g L
-1
setiap tiga hari sekali. Pengecekan kultur mulai dilakukan pada tanaman berumur 2 bulan,
yaitu dengan cara mengambil sedikit akar dan media tanam, kemudian diamati dibawah mikroskop binokuler. Pengecekan dilakukan untuk
mengetahui apakah inokulasi yang diberikan berkembang baik dengan ditandai adanya banyak hifa dan spora pada akar atau media tanaman. Jika
pada bulan ketiga hifa telah banyak terlihat, stressing dilakukan untuk merangsang sporulasi dengan menghentikan penyiraman selama 2 minggu.
2. Uji MPN Most Probable Number
Uji MPN dilakukan untuk mengetahui jumlah propagul infektif karena dalam penelitian ini salah satunya digunakan propagul CMA indigenous.
Persiapan media tumbuh dan biji uji. Media zeolit yang akan digunakan untuk penyemaian dan media tanam terlebih dahulu disterilkan dengan
menggunakan outoclave. Biji Puereria javanica digunakan sebagai inang disterilkan dengan direndam dalam larutan NaOCl selama 5 menit,
selanjutnya dicuci bersih sampai baunya hilang dan direndam selama 24 jam. Biji- biji tersebut kemudian dikecambahkan di media zeolit steril
dalam bak kecambah. Persiapan seri pengenceran media. Seri pengenceran yang dibuat
adalah seri pengenceran inokulan 4 , 4
-1
, hingga 4
-9
. Seri pengenceran 4 adalah inokulum murni, seri pengenceran 4
-1
adalah campuran 50 g inokulum murni dengan 150 g zeolit steril, pengenceran 4
-2
adalah campuran campuran 50 g media dari seri pengenceran 4
-1
dicampur dengan 150 g zeolit steril, dan seterusnya sampai dengan seri pengenceran 4
-9
. Setiap seri pengenceran diulang sebanyak 5 ulangan.
Kecambah yang telah tumbuh kemudian ditanam di dalam tabung kaca test tube sebanyak 25 g media tanam setiap test tube sesuai seri
pengenceran. Kemudian disusun di rak dan dipelihara sampai umur 2 minggu.
Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian akar tanaman. Akar-akar contoh kemudian diberi pewarnaan untuk melihat kolonisasi
pada akar dengan menggunakan metode Phillip dan Hayman 1970 yang dikembangkan oleh Brundrett et al. 1996. Akar-akar yang telah diwarnai
diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 40 kali atau 60 kali. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel pengamatan bila ada yang terkolonisasi
diberi tanda + dan bila tidak ada diberi tanda - . Perhitungan nilai MPN menggunakan rumus Sivierding 1991 :
Y= s – x Keterangan :
O = Jumlah propagul infektif
x = Jumlah rata- rata yang terinfeksi
s = Jumlah taraf pengenceran
a = Faktor pengenceran
K = Nilai yang diperoleh dari tabel Fisher dan Yates 1970 dalam
Sivierding 1991 Perhitungan selang kepercayaan 95 :
Log O
SI
= log O ± S O Z v n
Keterangan : S = v 0.201 untuk pengenceran kelipatan 4
N = Jumlah ulangan perpengenceran Z = 1.645 untuk taraf 95
3. Penanaman bibit A. crassicarpa