Fungsi Model Pembelajaran Model Pembelajaran

2.3.3 Fungsi Model Pembelajaran

Dalam mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu tidak ada satu model pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran lainnya. Hal ini berarti untuk setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan pokok materi dan tujuan pembelajaran dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan- pertimbangan seperti: materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Fungsi model pembelajaran disini adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang dipergunakan sebagai upaya dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku teks, film, komputer, kurikuler dan lainnya Joyce dan Weil, 1992:4. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut. Model pembelajaran berdasarkan dua alasan penting yaitu: pertama, istilah model mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur. Kedua, model pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaksisnya dan sifat lingkungan belajarnya. Menurut Johnson dalam Trianto, 2007:5 untuk mengetahui kualitas model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir kritis dan kreatif. Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan dan kompetensi yang ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses sudah dapat dipastikan berlangsung baik. Akhirnya setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik dan sistem sosial kelas. Sifat materi dari konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan materi ajar siswa, disamping itu banyak kegiatan pengamatan gambar-gambar dan tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kogmitif, afektif dan psikomotor.

2.4 Kerangka Konseptual