Kompetensi Guru TELAAH TEORI

pihak agar kurikulum baru yang ditawarkan dapat dipahami dan diterapkan secara optimal, karena pelatihan merupakan langkah penting yang akan menunjang dan menentukan keberhasilan perubahan kurikulum. Pelatihan akan berlangsung secara optimal jika dirancang sesuai dengan kebutuhan, metode dan waktu yang tepat.

2.5 Kompetensi Guru

2.5.1 Pengertian Kompetensi Guru

Dalam UU nomor 14 tahun 2005 disebutkan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan kemampuan menjalankan aktivitas dalam pekerjaan, yang ditunjukkan oleh kemampuan mentransfer keterampilan dan pengetahuan pada situasi baru. Menurut Daryanto 2013:157 kompetensi guru merupakan kombinasi kompleks dari pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang ditunjukan oleh guru dalam konteks kinerja tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Mulyasa 2009:26 kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara utuh membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Kompetensi guru merupakan kemampuan guru untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilannya dalam melaksanakan kewajiban pembelajaran secara profesional dan bertanggung jawab.

2.5.2 Macam-Macam Kompetensi Guru

Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan merumuskan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh dari pendidikan profesi. a. Kompetensi pedagogik Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Menurut Mulyasa 2009:75 Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2 pemahaman terhadap peserta didik 3 pengembangan kurikulumsilabus 4 perancangan pembelajaran 5 pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6 pemanfaatan teknologi pembelajaran 7 evaluasi hasil belajar. Setiap aspek kompetensi tersebut dapat dideskripsikan dengan karakteristiknya sebagai berikut: 1. Pemahaman guru terhadap peserta didik Memahami peserta didik secara mendalam, mengandung arti bahwa dalam pembelajaran guru dituntut untuk memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; prinsip-prinsip kepribadian; dan kemampuan awalnya. 2. Perancangan pembelajaran Merancang pembelajaran, mengandung arti bahwa guru harus memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran, dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP berdasarkan strategi yang dipilih. 3. Pelaksanaan pembelajaran Melaksanakan pembelajaran, mengandung arti bahwa guru harus mampu menciptakan iklim menata latar pembelajaran yang kondusif; dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. 4. Evaluasi hasil belajar Merancang dan melaksanakann evaluasi pembelajaran, mengandung arti bahwa guru dituntut untuk merancang dan melaksanakan evaluasi assessment proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar mastery learning; dan memanfaatkan hasilnya, untuk memperbaiki kualitas program pembelajaran. 5. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, mengandung arti bahwa guru harus dapat memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik; dan non akademik. b. Kompetensi kepribadian Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Menurut Mulyasa 2009:117 kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia SDM, serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa pada umumnya. Menurut Mulyasa 2014:30 secara rinci sub kompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai norma hukum dan sosial, bangga sebagai guru dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma 2 Kepribadian yang dewasa meliputi menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru 3 Kepribadian yang arif meliputi menampilkan tindakan yang didasarkan pada kebermanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak 4 Kepribadian yang wibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani 5 Akhlak mulia dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma religius dan memiliki perilaku yang diteladi peserta didik. c. Kompetensi profesional Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 memahami Standar Nasional Pendidikan, 2 mengembangkan Kurikulum, 3 menguasai materi standar, 4 mengelola program pembelajaran, 5 mengelola kelas, 6 menggunakan media dan sumber pembelajaran, 7 menguasai landasan-landasan kependidikan, 8 memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, 9 memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, 10 memahami penelitian dalam pembelajaran, 11 menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran, 12 mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan, 13 memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individu Mulyasa, 2009:136. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mutakhir, yang harus terus dikembangkan dengan belajar dan tindakan reflektif. Kompetensi profesional berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi konsep, struktur, metode keilmuan, teknologi, seni yang menaungi materi pembelajaran Mulyasa, 2014:31. Setiap aspek kompetensi tersebut dapat dideskripsikan dengan karakteritiknya sebagai berikut: 1. Menguasai substansi keilmuan yang berkaitan dengan bidang studi, mengandung arti bahwa guru dituntut untuk memahami ruang lingkup dan urutan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi materi pembelajaran, memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari 2. Menguasai struktur dan metode keilmuan, mengandung arti bahwa guru dituntut untuk menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam materi pembelajaran. 3. Menguasai kompetensi secara profesional dalam konteks global, mengandung arti bahwa guru dituntut untuk memahami materi pembelajaran dala konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. d. Kompetensi sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Menurut Mulyasa 2009:173 kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk: 1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat 2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional 3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik 4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar sekolah dan masyarakat pada umumnya 5. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia 6. Menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan dalam setiap tindakan dan perilakunya 7. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, dan rasa bangga menjadi guru Keempat kompetensi tersebut merupakan kemampuan yang harus menyatu secara utuh dan menyeluruh dalam pribadi guru, yang akan mewarnai perilaku, tindakan, dan kinerjanya terutama ketika memberikan layanan kepada peserta didik. Dan dalam rangka implementasi kurikulum 2013 perlu adanya kesadaran dan keseriusan dari guru untuk senantiasa membenahi sikapnya, mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya serta meng-upgrade pemahamannya Mulyasa, 2014:32. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan juga kompetensi profesional.

2.6 Pemanfaatan Sarana Prasarana