secara fisik karena dilakukan dengan mekanisme “penyembunyian kekerasan” yang dimiliki menjadi sesuatu yang diterima sebagai “yang
memang seharusnya demikian” melalui proses inkulasi atau penanaman
secara terus menerus. Proses inkulasi ini dapat terjadi pada media massa yakni website Wolipop. Terdapat beberapa konsep untuk memahami makna
kekerasan simbolik secara dalam yang kemudian dikaitkan dengan permasalahan kekerasan simbolik dalam rubrik fashion dan beauty website
Wolipop diantaranya, modal, kelas sosial, habitus, kekerasan dan kekuasaan. Berikut penjelasan dari konsep-konsep tersebut:
1. Modal
Modal dalam bidang ekonomi sering diartikan sebagai bentuk akumulasi materi uang, sedangkan Bourdieu memaknai modal
secara luas baik secara materi maupun non materi yang dimiliki seseorang atau kelompok tertentu untuk mencapai tujuan dan
menentukan posisi mereka dalam sebuah struktur sosial Bourdieu dalam Lee, 2006.
Bourdieu menyebutkan tiga macam modal, yaitu: pertama modal sosial sosial capital, modal sosial merujuk pada sumber daya
potensial terkait kepemilikan jaringan hubungan saling mengenal atau saling mengakui. Contoh modal sosial di antaranya hubungan
pertemanan, keanggotaan keluarga, sekolah dan sebagainya. Kedua modal budaya cultura capital, modal budaya merujuk pada
serangkaian kemampuan atau keahlian individu, termasuk di
dalamnya adalah sikap, cara bertutur kata, berpenampilan, cara bergaul, dan sebagainya yang menyatu dengan habitus seseorang dan
kedudukan seseorang yang tidak diperoleh secara instan. Ketiga modal simbolik symbolic capital, modal simbolik merupakan bentuk
modal yang biasanya dimasyarakat dipahami sebagai modal yang sah dan natural contohnya pemilihan tempat tinggal,hobi, tempat makan,
dan sebagainya. Menurut Bourdieu modal- modal tersebut merupakan sumber kekuasaan yang krusial dalam kekerasan simbolik. Penulis
mencoba melihat bagaimana modal-modal tersebut direpresentasikan kaitannya dengan tubuh perempuan, dengan menganalisis teks dan
gambar rubrik fashion dan beauty website Wolipop melalui konsep modal tersebut.
2. Kelas sosial
Ide dasar Marx mengenai kelas sosial juga digunakan Bourdieu dalam menjelaskan kekerasan simbolik. Kelas diartikan Bourdieu
sebagai posisi dan kondisi tertentu yang diduduki sekumpulan aktor. Posisi dan kondisi tersebut dibedakan secara vertikal. Konsep kelas
erat kaitannya dengan konsep modal, masyarakat terbagi dalam beberapa kelas karena mereka memiliki modal yang berbeda. Posisi
seoarang aktor juga dilihat dari bagaimana kepemilikan modal yang dimiliki. Boerdieu juga menyatakan selera kelas atau konsumsi
„menglasifikasikan penglasifikasian‟ classifies the classifier yang dipengaruhi kepemilikan modal dalam Lee, 2006: 60. Kelas-kelas
yang muncul dalam masyarakat memiliki kekuatan yang berbeda sehingga menimbulkan adanya dominasi kelas. Konsep kelas sosial
tersebut kemudian digunakan penulis untuk melihat bagaimana representasi perempuan melalui tubuh dalam rubrik fashion dan
beauty website Wolipop.
3. Habitus