HUBUNGAN PENGGUNAAN KB HORMONAL SUNTIK DAN PIL DENGAN MASA RENTANG TERJADINYA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB DI DESA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAJINAN KABUPATEN MALANG

(1)

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB HORMONAL SUNTIK

DAN PIL DENGAN MASA RENTANG TERJADINYA

MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB DI DESA

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAJINAN

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

AHMAT SOLEH

09060030

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(2)

(3)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : AHMAT SOLEH

NIM : 09060030

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, oktober 2014 Yang Membuat Pernyataan,

AHMAT SOLEH NIM. 09060030


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya

dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep Ns. M.Kep Sp Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Drs.H Atok Miftachul Hudha.M.Pd.., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.

4. Tutu April A., S.Kp., M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril

dan materil agar skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.


(5)

7. Drg. Titik Purwati selaku kepala puskesmas tajinan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di daerah wilayah kerja peskesmas tajinan kabupaten malang.

8. H. Mujib.,Amd.Kep selaku kepala perawat sekaligus tata usaha yang telah memperlancar penelitian skripsi saya.

9. Bu Rosa selaku pelaksana posyandu sekecamatan tajinan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

10. Bu Tika selaku pelaksana posyandu lansia yang telah membantu dan memperlancar penelitian skripsi ini.

11. Teman-teman PSIK A 2009 dan semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi ini.

12. Para sahabat-sahabat ku nindy,nina,ajeng,yeni,ike,vida,prasetyo,nisa’,cindy yang telah selalu memberikan semangat dalam menyusun skripsi ini.

dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan berkat-Nya untuk kita semua.Amin.

Malang, Oktober 2014


(6)

v

The Corelation Beetwen Using Hormonal Birth Control By Injection Or Pills And The Duration Of Aceptors’ Menopause In Puskesmas Tajinan, Malang. Ahmat Soleh1, Drs.H. Atok Miftachul Hudha, M.Pd2, Tutu April A., S.Kep.,Ns.,M.Si3

ABSTRACT

Background: Birth control (KB) is a based program of social development. It is very important to increase national development and its future. This program influences the duration of a women’s menopause especially for the user of hormonal birth control by both injection and pilss. Their menopause therefore will come longer

than who don’t use it. In this research, the researcher is interested to observe the

corelation beetwen hormonal birth control using either injection or pills and the

duration of aceptor’s menopause in Tambakasri, the work area of Puskesmas Tajinan - Malang.

Research Methodology: research planning used by the researcher is case control based on Retrospektif models,. The researcher collected the data twice meetings in every week. This research was done on September, 2014 in Tambakasri, the work area of Puskesmas Tajinan - Malang. The sample of the data was taken from 26 women using hormonal birth control by injection and also 23 women using pills. The researcher collects the sample of the data by purposive sampling. The result of the research is analized by computerized system with non parametrik test, that is corelation test of Spearman Rank (Rho).

Result of the Research: the result of spearman rank test shows that r-value (0.009) less than r-table (0.279) or p-value (0.949) more than alpha (0.050). It shows the corelation significantly beetwen using urmonal birth control by injection or pills and the duration of being menopause. The sign (+) of corelated coeffisien shows that the type of the corelation is linier, where using hormonal bith control by injection will tend to increase the duration menopause slowly.

Conclussion: there is corelation beetwen using hormonal bith control or pills and the duration of menopause in some birth control aceptors in the work area of Puskesmas Tajinan, Malang.

Kata Kunci: Using Hormonal Birth Control By Injection or Pills, The Duration Of Menopause, Aceptors

1. The Student of Nursery, Faculty of medical science, University of Muhammadiyah Malang 2. The Lecturer of Nursery, Faculty of medical science, University of Muhammadiyah Malang 3. The Lecturer of Nursery, Faculty of medical science, University of Muhammadiyah Malang


(7)

Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik Dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB Di Desa Wilayah Kerja Puskesmas

Tajinan Kabupaten Malang

Ahmat Soleh1, Drs.H. Atok Miftachul Hudha, M.Pd2, Tutu April A., S.Kep.,Ns.,M.Si3

ABSTRAKSI

Latar Belakang: Program KB adalah sebuah program pembangunan sosial dasar yang sangat berarti untuk peningkatan pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Yang mana program KB ini akan mempengaruhi umur menopause seorang wanita sehingga datangnya menopause akan lebih lama khususnya pengguna KB hormonal suntik dan KB hormonal pil. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan penggunaan KB Hormonal Suntik dan Pil dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian peneliti menggunakan desain penelitian Case Control dengan rancangan Retrospektif,. Dalam penelitian ini pengambilan data akan dilakukan 2 kali pertemuan setiap minggu. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang. Subjek penelitian berjumlah 27 orang pengguna KB hormonal suntik dan berjumlah 22 orang pengguna KB hormonal pil. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan sistem komputerisasi dengan uji non parametrik yaitu uji korelasi Spearman Rank (Rho).

Hasil: Hasil uji spearman rank menunjukkan bahwa nilai r hitung (0,009) lebih kecil dari nilai r tabel (0,279) atau p-value (0,949) lebih besar dari alpha (0,050) menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara Penggunaan KB hormonal Pil dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause. Tanda positif dari koefisien korelasi menunjukkan bahwa bentuk hubungan antara Penggunaan KB hormonal Pil dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause adalah berbanding lurus, di mana penggunaan KB hormonal suntik akan meningkatkan kecenderungan masa rentang terjadi menopause lebih lambat.

Kesimpulan: Ada hubungan antara penggunaan KB hormonal suntik dan pil dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa wilayah kerja Puskesmas Tajinan kabupaten Malang.

Kata Kunci: Penggunaan KB Suntik dan Pil, Masa Rentang Menopause, Akseptor KB.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Abstract ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Bagi peneliti ... 5

1.4.2 Bagi masyarakat (akseptor KB) ... 5

1.4.3 Bagi puskesmas ... 5

1.4.4 Bagi profesi keperawatan ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Keluarga Berencana (KB) ... 7

2.1.1 Definisi Keluarga Berencana (KB) ... 7

2.1.2 Tujuan KB ... 7

2.1.3 Manfaat Keluarga Berencana (KB) ... 8

2.1.4 Sasaran Keluarga Berancana(KB) ... 19

2.1 Kontrasepsi ... 10

2.2.1 Definisi Kontrasepsi ... 10

2.2.2 Syarat-Syarat Kontasepsi Ideal ... 10

2.2.3 Metode Kontrasepsi ... 10

2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan dan Penggunaan Alat Kontrasepsi ... 12

2.3 Keluarga Berencana (KB) Hormonal Suntik ... 13

2.3.1 Konsep Keluarga Berencana(KB) Hormonal Sutik ... 13

2.3.2 Jenis-Jenis Hormonal Suntik ... 13

2.3.3 Fungsi Keluarga Berencana (KB) Hormonal Suntik ... 14

2.3.4 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Suntikan Kombinasi ... 15

2.3.5 Indikasi dan Kontra Indikasi Penggunaan Suntikan Kombinasi ... 16

2.3.6 Efek Samping Hormonal Suntik ... 17

2.3.7 Waktu Menggunakan Suntikan Kombinasi ... 18


(9)

2.4 Keluarga Berencana (KB) Hormonal Pil ... 20

2.4.1 Konsep Keluarga Berencana (KB) Hormonal Pil ... 20

2.4.2 Cara Kerja Hormonal Pil ... 21

2.4.3 Keuntungan dan Keterbatasan Hormonal Pil Kombinasi ... 21

2.4.4 Indikasi dan Kontra Indikasi Pil Kombinasi ... 23

2.4.5 Efek Samping Hormonal pil ... 24

2.4.6 Waktu Menggunakan Pil Kombinasi ... 25

2.5 Siklus menstruasi ... 25

2.6 Menopause ... 28

2.6.1 Definisi Menopause ... 28

2.6.2 Macam-Macam Menopause ... 29

2.6.3 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Gejala-Gejala Menopause ... 30

2.6.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menopause ... 30

2.6.5 Klasifikasi Menopause ... 32

2.6.6 Fisiologi Menopause ... 33

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 37

3.1 Kerangka Konsep ... 37

3.2 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 39

4.1. Desain penelitian ... 39

4.2. Kerangka Penelitian ... 40

4.3. Populasi, Sampel dan Sampling ... 41

4.3.1 Populasi ... 41

4.3.2 Sampel ... 42

4.3.3 Tekhnik Sampling ... 42

4.4 Variabel Penelitian ... 42

4.4.1 Variabel Independen (Bebas) ... 42

4.4.2 Variabel Dependen(Terikat) ... 43

4.5 Definisi Operasional ... 43

4.6 Tempat Dan Waktu ... 44

4.7 Instrumen Penelitian ... 44

4.7.1 Kuesioner ... 44

4.7.2 Wawancara ... 44

4.8 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 45

4.8.1 Uji Validitas ... 45

4.8.2 Uji Reabilitas ... 45

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 47

4.9.1 Tahap persiapan ... 47

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 47

4.9.3Tahap pengumpulan data ... 47

4.10 Pengolahan Data ... 47

4.10.1 Editing Data ... 47

4.10.2 Coding ... 47

4.10.3 Sorting ... 47

4.10.4 Entry Data ... 47


(10)

ix

4.12 Etika Penelitian ... 48

4.12.1 Lembar Persetujuan Atau imformed Consent ... 48

4.12.2 Tanpa Nama atau Anonimity ... 48

4.12.3 Kerahasiaan atau Comfidentality ... 49

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Pengguna KB Hormonal ... 55

5.2 Analisa Data ... 57

5.2.1 Analisis Statistic Deskriptif………... 57

5.2.2 Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause………. 57

5.2.3 Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause………. 59

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 61

6.1.1 Identifikasi Karakteristik Umur Responden ... 61

6.1.2 Gambaran Penggunaan KB Hormonal Pil dengan Masa Rentang Terjadinya Menopuse ... 62

6.1.3 Gambaran Penggunaan KB Hormonal Pil dengan Masa Rentang Terjadinya Menopuse ... 63

6.1.4 Analisis hubungan penggunaan KB hormonal suntik dan pil dengan masa rentang terjadinya menopause ... 64

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 67

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 67

BAB VII PENUTUP ... 69

7.1 Kesimpulan... 69

7.1 Saran ... 69

7.2.1 Saran Bagi Perawat ... 69

7.2.2 Saran Bagi Akseptor ... 70

7.2.3 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.4.1.Jenis-Jenis Kontrasepsi Pil Kombinasi. ... 20 4.3 Definisi Operasional Variabel ... 43 5.1 Data Umum Responden Berdasarkan Umur ... 56 5.2 Tabulasi Silang Penggunaan KB Hormonal Suntik Dengan Masa Rentang

Terjadinya Menopause ... 58 5.3 Korelasi Spearman Penggunaan KB Hormonal Suntik Dengan Masa

Rentang Terjadinya Menopause ... 58 5.4 Tabulasi Silang Penggunaan KB Hormonal Pil Dengan Masa Rentang

Terjadinya Menopause ... 60 5.5 Korelasi Spearman Penggunaan KB Hormonal Pil Dengan Masa Rentang


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 37 4.1 Desain Penelitian Kasus Kontrol Hubungan Penggunaan KB Hormonal

Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause ... 40 4.2 Kerangka Kerja Hubungan Penggunaan KB hormonal Suntik dan Pil

Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB ... 41 5.1 Data Khusus Penelitian Variabel Penggunaan KB Hormonal ... 56


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 75

2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 76

3. Kisi-Kisi Kuesioner ... 77

4. Kuesioner ... 78

5. Uji Validitas dan Reabilitas KB Hormonal Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause ... 80

6. Reliability ... 82

7. Hasil Uji Spearman Rank Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause... 83

8. Pathway Kb Suntik Dan Kb Hormonal Pil Dengan Menopause ... 84

9. Hasil Uji Spearman Rank Hubungan Penggunaan KB Hormonal Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause... 85

10. Permohonan Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 86

11.Surat Keterangan Bakesbangpol ... 87

12.Surat Keterangan Dinas Kesehatan ... 88

13.Surat Keterangan Penelitian ... 89


(14)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Affandi Biran. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. jakarta:yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo

Affandi Biran. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Ari Sulistya wati.2012. Pelayanan Keluarga Berencana. jakarta: salemba medika

Brown pam.2007. Menopause. Erlangga

BKKBN, 2005. Kebijakan Nasional Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Dalam Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta.

BKKBN, 2010. Kebijakan Nasional Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Dalam Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta.

Brahm Pendit. 2007. Ragam Metode Kontrasepsi. jakarta:EGC

Dwi Vina, Ftrah, 2010. Memahami kesehatan pada lansia. CV. Trans Info Media Fox Rebeca. 2007. Menopause. Erlangga

Gebbie.2005. Keluarga Berencan & Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta

Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi 22, Jakarta:EGC Guyton,AC, Hall, JE 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edis 11, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/4054/3570 (diakses hari

rabu 10 september 2014, jam 11.15 wib).

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hardiyanto.2011. Kebijakan Nasional Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Dalam Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC

Larasati Tika, 2012. Jurnal Kualitas Hidup Pada Wanita Yang Sudah Memasuki Masa Menopause


(15)

Michael Smith.R. 2010. Maternity and women’s health care. MacGraw-Hill:New York Nursalam, 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Nursalam, 2002. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoadmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media Poter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC

Racmawati. 2006. menopause. Erlangga

Sarwono. 2002. Ilmu Kebidana. jakarta:yayasan bina pustaka Sarwono.2006. Ilmu Kebidana. jakarta:yayasan bina pustaka Sarwono.2009. Ilmu Kebidana. jakarta:yayasan bina pustaka

Serri Hutahaean. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas Dan Ginekologi. jakarta:CV trans info media

Suzanne Everett. 2008. Buku Saku Kontrasepsi Dan Kesehatan Seksual Reproduksi. jakarta:EGC

Smith Michael. 2007. Twenty common problem in women’s health care. MacGraw -Hill:New York

Verney, Helen, et al. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1. jakarta:EGC Wahyu dwi vina. 2010. Memahami Kesehatan Pada Lansia. jakarta:TIM


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Biologis seorang wanita yang mengalami lanjut usia merupakan seseorang yang mengalami proses penuaan secara terus-menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit. Iskandar (2009), menjelaskan bahwa masa lanjut usia identik dengan masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium. Sering munculnya kekhawatiran beberapa wanita pada umumnya yaitu saat mereka sudah mengalami masa menopause dan mereka mulai

menjadi tua. Hal ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, tidak cantik, dan tidak produktif lagi. Dimana mereka meyakini bahwa kondisi tersebut akan membuat mereka merasa tidak nyaman.

Menopause merupakan hal alami yang sering terjadi pada setiap wanita, yang

ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Beberapa wanita beranggapan bahwa

menopause adalah kesedihan karena kehilangan masa produktif, sementara bagi

sebagian wanita yang lain, mereka merasa percaya diri dengan datangnya menopause itu

sendiri. Seseorang dianggap menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12 bulan atau

1 tahun dan pada umumnya terjadi ketika perempuan memasuki usia 48 hingga 60 tahun (Rachmawati, 2006).

Hasil penelitian WHO (Word Health Organization) Setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia mengalami menopause jumlah usia 50 tahun ke atas

diperkirakan meningkat dari 500 juta pada saat ini menjadi lebih dari 1 milyar pada tahun 2030. Di Asia menurut data WHO, pada tahun 2025, jumlah wanita yang berusia tua akan melonjak dari 107 juta ke 373 juta. Dari data Badan Pusat Statistik


(17)

2

(BPS) dengan proyeksi penduduk pada tahun 2008 bahwa 5.320.000 wanita Indonesia memasuki masa menopause pertahunnya.

Berdasarkan Hardiyanto (2011) bahwa data di BKKBN Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, tahun 2011 telah mencatat jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 241 juta jiwa. Dan pada akhir tahun 2012 dapat diperkirakan akan mencapai 245 juta jiwa. Debuti Advokasi, penggerakan dan informasi pada BKKBN Kabupaten Malang, mengatakan bahwa pada Desember 2011, jumlah penduduk di Indonesia sudah mencapai 241 juta jiwa. Dari jumlah tersebut telah naik 3% dibandingkan tahun 2010 yang lalu. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 1,5% pertahun atau meningkat sekitar 3,5 juta jiwa. Jika di akumulasikan, akhir tahun 2012, maka jumlah penduduk di Indonesia dapat di perkirakan akan mencapai 245 juta jiwa.

Semakin tingginya jumlah penduduk dapat berdampak negatif jika tidak ditanggulangi dengan baik dengan ber-KB. Program KB adalah sebuah program pembangunan sosial dasar yang sangat berarti untuk peningkatan pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Sebuah progam KB adalah sebuah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta bagi masyarakat yang melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran anak, pembinaan ketahanan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program KB ini akan mempengaruhi umur menopause seorang wanita sehingga datangnya menopause akan lebih lama khususnya pengguna KB hormonal suntik dan KB hormonal pil (BKKBN, 2008).

Tujuan dari program KB adalah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan sebuah keluarga kecil yang berkualitas dengan penggunaan alat kontrasepsi sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan anak. Dari salah satu


(18)

3

upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk tersebut yaitu dengan memakai alat kontrasepsi. Kontrasepsi adalah sebuah alat untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Alat ini bersifat tidak permanen, dan dapat memungkinkan pasangan tersebut masih bisa mendapatkan anak lagi bila diinginkan (Manuaba, 2009).

Salah satu alat kontrasepsi yang sering digunakan oleh masyarakat (para ibu) KB suntik dan KB pil adalah metode yang telah menjadi bagian dari gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya semakin bertambah. Tingginya minat pemakai KB suntik dan KB pil dikarenakan aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan (Serri, 2009).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan tehnik wawancara dan studi dokumentasi pada bulan September 2013 kepada ibu Ida yang bertugas sebagai pengurus KB sekecamatan Tajinan Kabupaten Malang, mengatakan bahwa data tentang jumlah wanita menopause dari 12 Desa berjumlah 17.213 wanita yang tertanda ;

Pandan Sari 8,7 %; Gunung Ronggo 7,8 %, ; Gunung Sari 7,2 %; Randu Gading 7,8 %; Sumber Suko 8,6 %; Tambak Asri 13.0 %; Tangkil Sari 8,8 %; Jambearjo 6,9 %; Jatisari 8,4 %; Ngawonggo 7,0 %; Pandan Mulyo 9,2 %; dan Tajinan 6,6 %. Sedangkan, data Wanita Usia Subur (WUS) dari 12 Desa berjumlah 13.407 wanita ; Pandan Sari 7,9 %; Gunung Ronggo 6,9 %, ; Gunung Sari 8,4 %; Randu Gading 9,0 %; Sumber Suko 9,8 %; Tambak Asri 11,1 %; Tangkil Sari 7,1 %; Jambearjo 6,8 %; Jatisari 7,2 %; Ngawonggo 7,9 %; Pandan Mulyo 9,2 %; dan Tajinan 8,7 %. Kemudian untuk pengguna kontrasepsi KB pil 35 %, KB suntik 50%, IUD 10%, dan Implan 5%. Dimana pengguna KB hormonal suntik dan KB hormonal pil yang berusia 48-54 tahun sebanyak 280 orang. Sedangkan di Desa Tambak Asri itu sendiri


(19)

4

jumlah pengguna KB hormonal suntik sebanyak 23,3% dan pengguna KB hormonal pil sebanyak 17,5% .

Menopause terjadi ketika jumlah folikel-folikel yang turun dibawah suatu ambang

rangsang yang kritis dan tidak tergantung umur. Seorang wanita dalam menjalani transisi menopause menunjukkan bahwa kadar-kadar estrogen tidak mengalami

penurunan yang besar sampai kira-kira satu tahun sebelum menopause. Penurunan

folikel ini berkaitan dengan suatu peningkatan yang tidak diketahui akan tetapi terlihat

dalam FSH dan penurunan dalam inhibin, Sehingga dengan penggunaan KB hormonal jenis suntik dan pil dapat memperpanjang masa rentang terjadinya

menopause.

Sesuai data yang sudah dijabarkan peneliti diatas, didapatkan bahwa jumlah akseptor KB hormonal suntik dan KB hormonal pil di Desa Tambak Asri menunjukkan presentase paling besar yaitu 11,1% (155 wanita). Bidan pengurus KB di kecamatan Tajinan juga menegaskan bahwa masyarakat yang masih aktif menggunakan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil berusia 48-54 tahun, dan belum pernah ada yang melakukan penelitian. menurut Rachmawati (2006) menjelaskan bahwa seseorang akan mengalami menopause pada usia 48-60 tahun.

Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Spancer (2007) bahwa wanita akan mengalami menopause pada usia 48-50 tahun. Hal tersebut membuat peneliti ingin

meneliti tentang “Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah


(20)

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Bagaimana hubungan penggunaan KB hormonal suntik dengan masa rentang

terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja

Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

2. Bagaimana hubungan penggunaan KB hormonal pil dengan masa rentang

terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja

Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

3. Apakah ada perbedaan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB

hormonal suntik dan pil di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan KB hormonal suntik dan pil dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa

wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi hubungan penggunaan KB hormonal suntik dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah

kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang. .

2. Mengidentifikasi hubungan penggunaan KB hormonal pil dengan masa rentang

terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja


(21)

6

3. Menganalisis perbedaan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB

hormonal suntik dan pil di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi peneliti

Merupakan salah satu sumber ilmu yang bermanfaat atau sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi kehidupan penulis kedepan. Dari penelitian ini diharapkan, peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan penggunaan KB hormonal suntik dan pil dengan masa rentang terjadinya menopause

pada akseptor KB.

1.4.2.Bagi masyarakat (akseptor KB )

Dapat dijadikan bahan informasi bagi masyarakat di Desa Tambak Asri wilayah kerja puskesmas Tajinan Kabupaten Malang, dimana mereka akan lebih mengetahui keuntungan dari penggunaan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause.

1.4.3.Bagi puskesmas

Dapat dijadikan sebagai masukan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang, untuk melaksanakan program KB khususnya KB hormonal suntik dan KB hormonal pil. yang mana penelitian ini bisa menjadi tambahan informasi bagi petugas yang akan memberikan edukasi dan konseling berupa indikasi dan kontraindikasi serta efek samping penggunaan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil yang berhubungan dengan menopause.


(22)

7

1.4.4.Bagi profesi keperawatan

Sebagai informasi bagi bidang ilmu keperawatan maternitas di komunitas guna menambah wawasan keilmuan tentang penggunaan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause.

1.5. Keaslian Penelitian

Ini merupakan hasil penelitian replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun, dari segi variable, subjek penelitian serta tempat dilakukan penelitian ini benar-benar dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuyus Purwo Nugroho (2010), tentang

“Hubungan Antara Stadium Menopause dengan Perubahan Seksual Wanita Menopause di Posyandu lansia Srikandi Kelurahan Sumbersari Kota Malang” yang menggunakan

metode penelitian non eksperimen dengan korelasi dan hasil penelitian tersebut yaitu tidak ada hubungan antara stadium menopause dengan perubahan seksual wanita,

teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel independen stadium menopause dan variabel dependen perubahan seksual. Penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti sama-sama menggunakan variabel menopause, tetapi hal yang

akan diteliti sudah sangat jelas berbeda yaitu mengenai “Hubungan Penggunaan KB

Hormonal Suntik Dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada

Akseptor KB Suntik dan Pil di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten

Malang”. Dimana dalam penelitian ini yaitu membandingkan antara KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause. Hasil yang

didapatkan yaitu KB hormonal suntik cenderung lebih lama memasuki menopause.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Purwandari (2004) mengenai “Kesiapan

Wanita Menghadapi Menopause dan Keluhan yang Timbul Saat Menopause di


(23)

8

dilakukan oleh peneliti dimana hasil dari penelitian Purwandari (2004) didapatkan hasil ada hubungan Kesiapan Wanita Menghadapi Menopause dan Keluhan yang

Timbul Saat Menopause. teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah

variable independen keluhan yang timbul saat menopause dan variable dependen

kesiapan wanita menghadapi menopause. penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

sama-sama menggunakan variabel menopause, tetapi hal yang akan diteliti sudah sangat

jelas berbeda yaitu mengenai “Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB di Desa Wilayah

Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang”. Dimana dalam penelitian ini yaitu membandingkan antara KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause. Hasil yang didapatkan yaitu KB hormonal suntik


(1)

upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk tersebut yaitu dengan memakai alat kontrasepsi. Kontrasepsi adalah sebuah alat untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Alat ini bersifat tidak permanen, dan dapat memungkinkan pasangan tersebut masih bisa mendapatkan anak lagi bila diinginkan (Manuaba, 2009).

Salah satu alat kontrasepsi yang sering digunakan oleh masyarakat (para ibu) KB suntik dan KB pil adalah metode yang telah menjadi bagian dari gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya semakin bertambah. Tingginya minat pemakai KB suntik dan KB pil dikarenakan aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan (Serri, 2009).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan tehnik wawancara dan studi dokumentasi pada bulan September 2013 kepada ibu Ida yang bertugas sebagai pengurus KB sekecamatan Tajinan Kabupaten Malang, mengatakan bahwa data tentang jumlah wanita menopause dari 12 Desa berjumlah 17.213 wanita yang tertanda ; Pandan Sari 8,7 %; Gunung Ronggo 7,8 %, ; Gunung Sari 7,2 %; Randu Gading 7,8 %; Sumber Suko 8,6 %; Tambak Asri 13.0 %; Tangkil Sari 8,8 %; Jambearjo 6,9 %; Jatisari 8,4 %; Ngawonggo 7,0 %; Pandan Mulyo 9,2 %; dan Tajinan 6,6 %. Sedangkan, data Wanita Usia Subur (WUS) dari 12 Desa berjumlah 13.407 wanita ; Pandan Sari 7,9 %; Gunung Ronggo 6,9 %, ; Gunung Sari 8,4 %; Randu Gading 9,0 %; Sumber Suko 9,8 %; Tambak Asri 11,1 %; Tangkil Sari 7,1 %; Jambearjo 6,8 %; Jatisari 7,2 %; Ngawonggo 7,9 %; Pandan Mulyo 9,2 %; dan Tajinan 8,7 %. Kemudian untuk pengguna kontrasepsi KB pil 35 %, KB suntik 50%, IUD 10%, dan Implan 5%. Dimana pengguna KB hormonal suntik dan KB hormonal pil yang berusia 48-54 tahun sebanyak 280 orang. Sedangkan di Desa Tambak Asri itu sendiri


(2)

jumlah pengguna KB hormonal suntik sebanyak 23,3% dan pengguna KB hormonal pil sebanyak 17,5% .

Menopause terjadi ketika jumlah folikel-folikel yang turun dibawah suatu ambang rangsang yang kritis dan tidak tergantung umur. Seorang wanita dalam menjalani transisi menopause menunjukkan bahwa kadar-kadar estrogen tidak mengalami penurunan yang besar sampai kira-kira satu tahun sebelum menopause. Penurunan folikel ini berkaitan dengan suatu peningkatan yang tidak diketahui akan tetapi terlihat dalam FSH dan penurunan dalam inhibin, Sehingga dengan penggunaan KB hormonal jenis suntik dan pil dapat memperpanjang masa rentang terjadinya menopause.

Sesuai data yang sudah dijabarkan peneliti diatas, didapatkan bahwa jumlah akseptor KB hormonal suntik dan KB hormonal pil di Desa Tambak Asri menunjukkan presentase paling besar yaitu 11,1% (155 wanita). Bidan pengurus KB di kecamatan Tajinan juga menegaskan bahwa masyarakat yang masih aktif menggunakan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil berusia 48-54 tahun, dan belum pernah ada yang melakukan penelitian. menurut Rachmawati (2006) menjelaskan bahwa seseorang akan mengalami menopause pada usia 48-60 tahun. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Spancer (2007) bahwa wanita akan mengalami menopause pada usia 48-50 tahun. Hal tersebut membuat peneliti ingin meneliti tentang “Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja puskesmas Tajinan Kabupaten Malang”.


(3)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Bagaimana hubungan penggunaan KB hormonal suntik dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

2. Bagaimana hubungan penggunaan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

3. Apakah ada perbedaan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB hormonal suntik dan pil di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan KB hormonal suntik dan pil dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi hubungan penggunaan KB hormonal suntik dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang. .

2. Mengidentifikasi hubungan penggunaan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.


(4)

3. Menganalisis perbedaan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB hormonal suntik dan pil di Desa Tambak Asri wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi peneliti

Merupakan salah satu sumber ilmu yang bermanfaat atau sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi kehidupan penulis kedepan. Dari penelitian ini diharapkan, peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan penggunaan KB hormonal suntik dan pil dengan masa rentang terjadinya menopause pada akseptor KB.

1.4.2.Bagi masyarakat (akseptor KB )

Dapat dijadikan bahan informasi bagi masyarakat di Desa Tambak Asri wilayah kerja puskesmas Tajinan Kabupaten Malang, dimana mereka akan lebih mengetahui keuntungan dari penggunaan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause.

1.4.3.Bagi puskesmas

Dapat dijadikan sebagai masukan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang, untuk melaksanakan program KB khususnya KB hormonal suntik dan KB hormonal pil. yang mana penelitian ini bisa menjadi tambahan informasi bagi petugas yang akan memberikan edukasi dan konseling berupa indikasi dan kontraindikasi serta efek samping penggunaan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil yang berhubungan dengan menopause.


(5)

1.4.4.Bagi profesi keperawatan

Sebagai informasi bagi bidang ilmu keperawatan maternitas di komunitas guna menambah wawasan keilmuan tentang penggunaan KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause.

1.5. Keaslian Penelitian

Ini merupakan hasil penelitian replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun, dari segi variable, subjek penelitian serta tempat dilakukan penelitian ini benar-benar dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuyus Purwo Nugroho (2010), tentang “Hubungan Antara Stadium Menopause dengan Perubahan Seksual Wanita Menopause di Posyandu lansia Srikandi Kelurahan Sumbersari Kota Malang” yang menggunakan metode penelitian non eksperimen dengan korelasi dan hasil penelitian tersebut yaitu tidak ada hubungan antara stadium menopause dengan perubahan seksual wanita, teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel independen stadium menopause dan variabel dependen perubahan seksual. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sama-sama menggunakan variabel menopause, tetapi hal yang akan diteliti sudah sangat jelas berbeda yaitu mengenai “Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik Dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB Suntik dan Pil di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang”. Dimana dalam penelitian ini yaitu membandingkan antara KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause. Hasil yang didapatkan yaitu KB hormonal suntik cenderung lebih lama memasuki menopause.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Purwandari (2004) mengenai “Kesiapan Wanita Menghadapi Menopause dan Keluhan yang Timbul Saat Menopause di Kelurahan Terban Kecamatan Gondokusuman” juga berbeda dengan penelitian yang


(6)

dilakukan oleh peneliti dimana hasil dari penelitian Purwandari (2004) didapatkan hasil ada hubungan Kesiapan Wanita Menghadapi Menopause dan Keluhan yang Timbul Saat Menopause. teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah variable independen keluhan yang timbul saat menopause dan variable dependen kesiapan wanita menghadapi menopause. penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sama-sama menggunakan variabel menopause, tetapi hal yang akan diteliti sudah sangat jelas berbeda yaitu mengenai “Hubungan Penggunaan KB Hormonal Suntik dan Pil Dengan Masa Rentang Terjadinya Menopause Pada Akseptor KB di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang”. Dimana dalam penelitian ini yaitu membandingkan antara KB hormonal suntik dan KB hormonal pil dengan masa rentang terjadinya menopause. Hasil yang didapatkan yaitu KB hormonal suntik cenderung lebih lama memasuki menopause (menopause terlambat).


Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Karakteristik Akseptor KB Di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009

4 62 169

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Perilaku Akseptor Kb Pria Terhadap Metode Medis Operasi Pria (MOP) Di Medan Labuhan Tahun 2009

0 26 87

Hubungan Akses KB dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal dan non Hormonal pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016

6 26 117

Hubungan antara Penggunaan KB Suntik Dengan Tekanan Darah pada Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 1 9

Hubungan antara Penggunaan KB Suntik Dengan Tekanan Darah pada Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 1 2

Hubungan antara Penggunaan KB Suntik Dengan Tekanan Darah pada Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 0 6

Hubungan antara Penggunaan KB Suntik Dengan Tekanan Darah pada Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 0 14

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONJONG I GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Penggunaan KB Suntik dengan Siklus Menstruasi pada Akseptor KB Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Po

0 0 19