PENGARUH RESIDUAL KLORIN TERHADAP TERJADINYA PENYAKIT ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) PADA ANAK DI KOLAM RENANG “X” KOTA MALANG
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Residu klorin/chlorine residual adalah jumlah klorin yang tersedia sebagai disinfeksi setelah waktu kontak tertentu (Chandra, 2009 : 50), sedangkan klorin atau natrium hipoklorit merupakan senyawa paling sering digunakan sebagai desinfektan dan agen pembersihan di negara maju. Pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke-19 untuk mengobati sepsis, klorin sekarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai aplikasi seperti disinfeksi air dan makanan. Keuntungan klorin yaitu murah, mudah digunakan, penghilang bau dan sebagai bahan pembasmi kuman yang kuat terhadap mikroorganisme spektrum luas. Baru-baru ini, klorin juga telah ditemukan efektif dalam inaktivasi alergi terhadap kucing dan debu rumah. Namun, klorin bersifat tidak stabil dan salah satu bahan kimia yang sangat reaktif yang harus digunakan dengan hati-hati. Ketika dicampur dengan bahan pembersih lainnya atau ketika bereaksi dengan bahan organik ataupun logam, klorin bisa melepaskan klorin dan trichloramine yaitu dua gas yang dapat mengiritasi mata dan saluran pernapasan. Dan klorin berpotensi terhadap risiko penyakit pernapasan dan penyakit alergi pada anak-anak (Nickmilder, 2007 : 27).
Bernard et al (2009 : 1111) menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan maksimum konsentrasi di bawah 0,2 mg /L klorin gabungan (perbedaan antara total residu klorin dan residu klorin bebas) sesuai dengan jumlah chloramines dalam air kolam renang. Trichloramine dapat mengganggu epitel paru-paru perenang pada konsentrasi mulai dari 355 - 490 g/m3. Paparan trichloramine dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada paru-paru anak
(2)
2
yaitu dengan menelan ataupun menghirup aerosol atau air yang diklorinasi ketika anak-anak aktif bermain dan biasanya kepala mereka di tenggelamkan kedalam air, kerusakan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh menghirup air terklorinasi. Misalnya, batas yang direkomendasikan untuk gabungan klorin adalah 2 ppm (part per million), konsentrasi dua kali lebih tinggi dari standar saat ini yaitu 0,8 ppm (part per million) dan 10 kali lebih tinggi daripada standar yang diterapkan (0,2 ppm). Klorin yang berpadu dengan udara lembab, asam hydroklorik dan hypoklorus dapat mengakibatkan peradangan jaringan tubuh yang terkena. Pengaruh 14 - 21 ppm selama 30 - 60 menit menyababkan penyakit pada paru- paru seperti pneumonia, sesak nafas, dan bronkitis (Waldbott, 2000 : 2).
Klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, baik dalam bentuk gas maupun cairan karena mampu mengakibatkan luka yang permanen, sampai terjadinya kematian (Bernard et al, 2009 : 1111). U.S. Department of Health and Human Services (2007 : 2) mengatakan pernafasan adalah salah satu jalur pemajanan klorin pada tubuh yang bersifat akut, yaitu pemajanan klorin pada konsentrasi rendah (1-10 ppm/ part per million) dapat menyebabkan iritasi mata dan hidung, sakit tenggorokan dan batuk. Sedangkan pemajanan zat klorin dalam konsentrasi yang lebih tinggi (>15 ppm) dapat dengan cepat membahayakan saluran pernafasan dengan rasa sesak di dada dan terjadinya akumulasi cairan di paru-paru (edema paru).
Telah dilakukan penelitian di Roma pada tahun 1998, yaitu sebanyak 282 subyek (134 anak-anak, usia <14 tahun) diperintahkan untuk menghirup hidrogen klorida dan natrium hipoklorit selama kejadian sistem pengklorinasi air kolam renang. Setelah kejadian, lima anak dirawat di rumah sakit dan sebagian diberikan bronkodilator dan kortison di ruang gawat darurat. Sebanyak 260 subyek (92.2%) diwawancarai tentang durasi paparan (<3, 3-5, >5 menit), intensitas paparan (tidak
(3)
3
sama sekali atau sedikit, banyaknya jumlah moderat), dan gejala pernapasan. Efek dari paparan klorin dianalisis melalui beberapa regresi linier, yang dilakukan secara terpisah pada orang dewasa dan pada anak-anak. Terdapat gejala pernapasan akut dengan hasil 66,7% orang pada orang dewasa dan 71,6% pada anak-anak. Insiden yang tertinggi terjadi di antara mereka yang memiliki penyakit pernapasan kronis dan memiliki durasi yang lebih lama oleh paparan. Pada sekitar 30% dari subyek, gejala pernapasan berlangsung selama 15-30 hari setelah kejadian. Dan telah ditemukan efek jangka panjang setelah pemaparan klorin yaitu dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, efek pernapasan jangka pendek terhadap klorin yaitu kejadian inhalasi selama berenang (Agabiti et al, 2001 : 399).
Dari data hasil wawancara dan observasi, ditiga kolam renang (Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng) di kota Malang ditemukan dari 15 pengunjung yang memiliki pengalaman berenang ditempat tersebut ditemukan 11 (73%) anak mereka memiliki risiko terjadinya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) khususnya ISPA yang bukan pneumonia dengan tanda dan gejala seperti batuk pilek biasa, demam dan sakit tenggorokan, dari jumlah pengunjung yang memiliki anak usia <10 tahun 4 anak yang mengalami demam setelah berenang, 4 anak mengalami batuk dan sakit tenggorokan serta 3 orang anak yang mengalami pilek setelah berenang di kolam tersebut. Menilai begitu tingginya angka risiko ISPA di Indonesia, maka ISPA dapat dikategorikan sebagai salah satu dari faktor risiko yang dapat memperburuk keadaan anak hingga dapat meningkatkan angka kematian anak (AKA) di dunia.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang masuk kedalam struktur-sturktur saluran nafas bagian atas seperti rongga hidung, faring dan
(4)
4
laring (Corwin, 2009 : 408). Usia balita dan anak adalah kelompok yang paling rentan dengan infeksi saluran pernapasan. Kenyataannya bahwa angka morbiditas dan mortalitas akibat ISPA, masih tinggi pada balita di negara berkembang (Depkes RI, 2004 : 1). World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40/1000 kelahiran hidup adalah 15% - 20% per tahun pada golongan usia balita. Menurut WHO ± 13 juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat di negara berkembang dimana pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan ± 4 juta balita setiap tahun (Depkes RI, 2002 : 1). Lima provinsi dengan ISPA tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur. Angka kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk untuk provinsi Jawa Timur sebesar 25,0 % (Litbangkes, 2013 : 1).
Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas menurut Betty Neuman yaitu salah satunya adalah rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu faktor yang terdapat dalam Community as a Partner yaitu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok keluarga/individu untuk mengurangi stress (Setiawati, 2008 : 13), diharapkan untuk pengelola untuk menjaga dan mempertahankan kualitas lingkungan kolam renang.
Kolam renang umum kota Malang khususnya kolam renang Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng adalah paling banyak dikunjungi untuk keperluan olahraga renang ataupun rekreasi. Kualitas air yang tersedia ditiga kolam renang tersebut masih kurang memenuhi syarat kualitas air bersih, salah satunya berdasarkan syarat mikrobiologis air kolam renang masih mengandung bakteri patogen. Banyak pengunjung yang tidak menyadari bahwa kolam renang merupakan media dalam penularan penyakit melalui perantara air
(5)
5
kolam renang, sehingga sanitasi kolam renang perlu diperhatikan. Salah satu aspek yang harus diawasi dari sanitasi kolam renang adalah kualitas airnya yang harus memenuhi syarat, baik secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi, penggunaan klorin atau kaporit juga harus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan batas aman yang ada karena penggunaan kaporit dengan konsentrasi yang berlebih dapat meninggalkan sisa klor yang menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan seperti risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan terutama pada anak-anak (Effendi, 2004 : 132).
Pengelola kolam renang sebaiknya memeriksakan air kolam renang ke laboratorium lingkungan secara berkala untuk mengetahui kualitas air kolam renang dan memperbaikinya apabila hasil yang didapatkan belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan WHO dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, yaitu melakukan pemeriksaan terhadap kadar klor, konsentrasi residu klorin dan pH oleh pengelola kolam renang mengingat peralatan tersebut untuk mengukur parameter tersebut cukup murah dan mudah dioperasikan. Pengelola seharusnya menyediakan alat pelindung diri (APD) seperti penutup hidung saat berenang untuk mencegah timbulnya penyakit pernapasan dan keluhan kesehatan lainnya setelah berenang dan melakukan pengawasan sanitasi terhadap kolam renang umum secara berkala. (Cita, 2009 : 30)
Berdasarkan studi pendahuluan dari hasil observasi dan wawancara diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh residual klorin terhadap risiko terjadinya penyakit ISPA pada anak.
(6)
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Residual Klorin terhadap terjadinya Penyakit ISPA pada Anak di tiga kolam renang (Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng) di Kota Malang”
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui Adanya Pengaruh Residual Klorin terhadap terjadinya Penyakit ISPA pada Anak di tiga kolam renang (Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng) di Kota Malang ?”
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik anak responden yang meliputi jenis kelamin dan usia anak pada kolam renang umum Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng Kota Malang.
2. Mengetahui kadar residual klorin pada kolam renang umum Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng di Kota Malang.
3. Mengetahui prevalensi terjadinya penyakit ISPA pada anak yang disebabkan oleh residual klorin kolam renang di Kota Malang.
4. Mengetahui pengaruh residual klorin terhadap terjadinya penyakit ISPA pada anak di tiga kolam renang (Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng) di Kota Malang.
(7)
7
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dilakukan agar peneliti dapat menerapkan pengetahuan yang berkaitan dengan biostatistik dan metodologi penelitian serta dapat meningkatkan keterampilan dan wawasan terhadap penelitian. Selain itu, peneliti juga dapat mengetahui pengaruh residual klorin terhadap penyakit ISPA pada anak.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Malang
Menjadi bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Malang dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas air kolam renang. Seperti memberikan teguran apabila ditemukan sisa klor yang tinggi pada air kolam renang.
3. Bagi Pengelola Kolam Renang
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam rangka perencanaan dan upaya pengendalian terhadap risiko pencemaran kolam renang. Antara lain melakukan pemeriksaan yang teratur dengan mengacu pada peraturan yang ada.
4. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya para pengunjung Taman Wisata Sengkaling, Taman Wisata Tlogomas dan Permandian Lembah Dieng, tentang penyakit ISPA pada anak terhadap paparan klorin pada kolam renang.
(8)
8
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, disamping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Permana, Teddy. 2013. Hubungan Sisa Klor dengan Keluhan Iritasi Kulit dan Mata Pada Pemakai Kolam Renang Hotel di Wilayah Kota Yokyakarta
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sisa klor dengan keluhan iritasi kulit dan mata pada pemakai kolam renang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian Keluhan iritasi kulit dan mata pada pemakai kolam renang hotel bintang 3 dan 4 di Wilayah Kota Yogyakarta sebanyak 28 orang (58,3 %), sedangkan 20 orang (41,7%) yang tidak mengalami keluhan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah judul, waktu penelitian, desain penelitian, populasi sampel, teknik sampling, tempat penelitian.
2. Setiyawati, Ika Nining. 2004. Pengaruh Jumlah Pemakai Kolam Renang terhadap Kadar Sisa Khlor di Kolam Renang Umbang Tirta di Kotamadya Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah pemakai kolam renang terhadap kadar sisa khlor air kolam renang. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory research dengan metode survei dan pendekatan cross sectional). Populasi penelitian ini adalah air kolam renang dengan jumlah sampel 12 di mana jumlah ke seluruhan titik pengambilan sampel sebanyak 72 titik. Data hasil penelitian dianalisa
(9)
9
menggunakan uji korelasi Product Moment dan analisa regresi. Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah pemakai kolam renang dengan kadar sisa khlor air kolam renang. Dari harga r diperoleh koefisiensi determinasi sebesar 0,75 yang berarti bahwa variabel kadar sisa khlor 75 % dipengaruhi jumlah pemakai kolam renang dan 25% dipengaruhi faktor lain, yaitu antara lain : sinar matahari, waktu kontak, suhu air, pH, mikroorganisme dan jumlah khlor aktif yang ada.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah judul, waktu penelitian, populasi sampel, teknik sampling, tempat penelitian. 3. Cita, Dian Wahyu. 2009. Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan Pengguna Kolam Renang di Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret–Juni 2009. Populasi dari penelitian ini adalah air kolam renang di Tirta Krida dan GOR Sendang Delta Sidoarjo serta masyarakat pengguna kolam renang Tirta Krida dan GOR Sendang Delta di Sidoarjo. Dari hasil penelitian sebagian besar pengunjung kolam renang Tirta Krida (51,6%) dan GOR Sendang Delta (74,2%) menyatakan adanya keluhan kesehatan yang dialami setelah berenang.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah judul, waktu penelitian, dan tempat penelitian.
(10)
i
PENGARUH RESIDUAL KLORIN TERHADAP TERJADINYA
PENYAKIT ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN
AKUT) PADA ANAK DI KOLAM RENANG
“X”
KOTA MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
ERVINA KUSRIANTI
201110420311003
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
(11)
(12)
(13)
(14)
v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ervina Kusrianti NIM : 201110420311003
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Judul Skripsi : Pengaruh Residual Klorin terhadap Terjadinya Penyakit
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada Anak di Kolam
Renang “X” Kota Malang.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, April 2015 Yang Membuat Pernyataan,
Ervina Kusrianti NIM. 201110420311003
(15)
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Residual Klorin terhadap Terjadinya Penyakit ISPA pada Anak di Kolam Renang (Sengkaling, Tlogomas, Dieng) Kota Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar- besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep. Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Ririn Harini, S.Kep. Ns, M.Kep selaku pembimbing II yang telah sabar
memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.
(16)
vii
4. Bapak Aulia Dwi Zukmana, S.Kep, Ns selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan 2011 khususnya kelas A yang memberikan motivasi dan bimbingan.
5. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa, support
dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.
6. Teman-teman PSIK 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Malang, April 2015
(17)
viii DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iii
Kata Pengantar ... iv
Abstrack ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xi
Daftar Lampiran ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Residual Klorin di Kolam Renang ... 10
2.1.1 Pengertian Klorin ... 10
2.1.2 Cara Kerja Klorin ... 13
2.1.3 Pemeriksaan Konsentrasi Klorin ... 14
2.1.4 Sifat Klorin ... 14
2.1.5 Prinsip Pemberian Klorin ... 15
(18)
ix
2.1.7 Manfaat Klorin ... 17
2.1.8 Bahaya dan Efek Klorin terhadap Kesehatan ... 19
2.1.9 Alternatif Pengganti Klorin... 21
2.1.10 Persyaratan Kuantitas dan Kualitas Air Kolam Renang ... 22
2.1.11 Cara Pengolahan Air Kolam Renang ... 24
2.1.12 Kaitan Kolam Renang dalam Bidang Keperawatan ... 27
2.2 Konsep Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ... 29
2.2.1 Pengertian ISPA ... 29
2.2.2 Etiologi ISPA ... 30
2.2.3 Klasifikasi ISPA ... 30
2.2.4 Patofisiologi dari ISPA ... 31
2.2.5 Manifestasi Klinis ISPA ... 31
2.2.6 Faktor Risiko ISPA ... 32
2.2.7 Penatalaksanaan ISPA ... 33
2.2.8 Pencegahan ISPA ... 34
2.3. Konsep Hubungan Residual Klorin dan Risiko Penyakit ISPA ... 34
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 37
3.2 Kerangka Konseptual ... 38
3.3 Hipotesis Penelitian ... 36
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 39
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 40
4.3 Populasi, Tehnik Sampling dan Sampel Penelitian ... 41
4.3.1 Populasi Penelitian ... 41
4.3.2 Tehnik Sampling ... 41
4.3.3 Sampel Penelitian ... 42
4.4 Variabel Penelitian ... 43
4.4.1 Variabel Bebas (Independen)... 43
4.4.2 Variabel Tergantung (Dependen) ... 44
4.5 Definisi Oprasional ... 44
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 45
4.7 Instrumen Penelitian ... 45
4.7.1 Uji Validitas ... 46
4.7.2 Uji Reabilitas ... 47
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 48
4.8.1 Tahap Persiapan ... 48
4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 49
4.9 Pengelolaan Data ... 49
4.10 Analisa data ... 50
4.10.1 Analisa Univariat ... 50
4.10.2 Analisa Bivariat ... 51
4.11 Etika Penelitia ... 52
4.11.1 Lembar Persetujuan Penelitian (informed Consent) ... 52
4.11.2 Tampa Nama(Anonimity) ... 52
(19)
x
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Karakteristik Responden... 54
5.2 Kadar Residu Klorin ... 55
5.3 Prevalensi Penyakit ISPA... 56
5.4 Pengaruh Residual Klorin terhadap ISPA ... 57
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kadar Residual Klorin ditiga Kolam Renang ... 59
6.2 Gambaran Prevalensi Penyakit ISPA di Kolam Renang ... 61
6.3 Pengaruh Residu Klorin terhadap Penyakit ISPA ... 63
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 67
6.5 Implikasi Keperawatan ... 68
BAB VII HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 7.1 Kesimpulan ... 70
7.2 Saran ... 71
Daftar Pustaka ... 73
Lampiran ... 76
Daftar Riwayat Hidup ... 99
(20)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Definisi Operasional Variabel ... 44
Tabel 5.1 Karakteristik Responden ... 54
Tabel 5.2 Kadar Residu Klorin... 55
Tabel 5.3 Prevalensi Penyakit ISPA... 56
(21)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Community As a Partner ... 27 Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Residual Klorin terhadap
Penyakit ISPA pada Anak di Tiga Kolam Renang Kota Malang ... 40 Gambar 5.4 Pengaruh Residu Klorin terhadap Penyakit ISPA ... 57
(22)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Permohonan Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 76
Lampiran 2. Lembar Izin Melakukan Penelitian ... 80
Lampiran 3. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 82
Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 83
Lampiran 5. Lembar Kuesioner ... 84
Lampiran 6. Tabulasi Variabel yang Diukur ... 85
Lampiran 7. Hasil Uji Laboratorium ... 86
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87
Lampiran 9. Hasil Uji Regresi Logistik ... 88
Lampiran 10. Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 91
(23)
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Adiwisastra, A. (2005). Sumber, Bahaya Serta Penanggulangan Keracunan. Bandung: Angkasa Bandung
Agabiti, C Ancona, F Forastiere, A Di Napoli, E Lo Presti, G M Corbo, F D’Orsi, C A
Perucci. (2001). Short Term Respiratory Effects of Acute Exposure to Chlorine Due to a Swimming Pool Accident. Occup Environ Med, 58, 399–404
Alfred Bernard, S Carbonnelle, O Michel, S Higuet, C de Burbure, J-P Buchet, C Hermans, X Dumont, I Doyle. (2003). Lung Hyperpermeability and Asthma Prevalence in School Children: Unexpected Associations with the Attendance at Indoor Chlorinated Swimming Pools. Occup Environ Med, 60, 385–394
Alfred Bernard, Sylviane Carbonnelle, Xavier Dumont and Marc Nickmilder. (2007). Infant Swimming Practice, Pulmonary Ephitelium Integrity, and the Risk of Allergic and Respiratory Diseases Later in Childhood. American Academy of Pediatrics,
119, 1095-1103
Alfred Bernard, Marc Nickmilder, Catherine Voisin and Antonia Sardella. (2009). Impact of Chlorinated Swimming Pool Attendance on the Respiratory Health of adolescents. American Academy of Pediatrics, 124, 1110
Allender dan Spradley. (2005). Communnity Health Nursing Concepts and Practice. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Anderson, E.T dan J. McFarlane. (2000). Community As Partner Theory and Practice and Nursing Edisi 3. Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins
Arikunto, Suharsimi. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ________________. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ________________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) Nasional 2008. Depkes RI. Jawa Timur
Chandra, Budiman. (2009). Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta: EGC
Cita, Dian Wahyu dan Adriani . (2009). Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan Pengguna Kolam Renang di Sidoarjo. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Corwin, J. Elizabeth. (2009). Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan. Jakarta: Depkes RI
Depkes RI. (2002). Surve Kesehatan Nasional dan Laporan Studi mortalitas 2001. Jakarta: Badan Litbangkes
Depkes RI. (2004). Pedoman Program Pemberantasan Penyakit ISPA Untuk Penanggulangan Pada Balita. Jakarta : Depkes RI
Effendi, Hefni. (2004). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
Elly, A.R. (2007). Kadar Sisa Chlor dan Kandungan E. Coli Air PT Dream Succes Airindo (DAS). Surabaya: Universitas Airlangga
Format referensi elektronik direkomendasi oleh AE Sitanggang, 2012, http:// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34147/4/chapter%20ii.pdf/gambaran keadaan sanitasi kolam renang pamatang kotamaadya pamatang siantar, diperoleh 15 Oktober, 2014
(24)
xv
Format referensi elektronik direkomendasi oleh Rasmaliah, 2004, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penanggulangannya dalam http://library.usu.ac.id diperoleh pada 20 Oktober, 2014
Format referensi elektronik direkomendasi oleh Silalahi, Levi, 2004,
http://www.tempointeraktif.com/ISPA dan Pneumonia, diperoleh 15 Oktober, 2014 Fuadi, Azhar. (2012). Pengaruh Residual Klorin Terhadap Kualitas Mikrobiologi pada Jaringan
Distribusi Air Bersih. Depok :Fakultas Teknik Program Studi Teknik Lingkungan Ghozali, Imam. (2002). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hartono, Dwi Rahmawati. (2012). Gangguan Pernafasan pada Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Hasan, Achmad. (2006). Dampak Penggunaan Klorin. Jakarta : P3 Teknologi Konversi dan Konservasi Energi Deputi Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Hidayat, Alimul Aziz. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika
________________. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Profil Data Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI
Lin, J,S,, O’Connor, E., Whitlock, E.P., Beil, T.L., Zuber, S.P., Perdue, L.A., Plaut, D.,
Lutz, K. (2007). Behavioral Counseling to Promote Physical Activity and a Healthful Diet to Prevent Cardiovascular Disease in Adults – Update Evidence for the U.S. Preventive Services Task Force. Rockville : Agency for Healthcare Research and Quality, US Department of Health and Human Service
Misnadiarly. (2008). Infeksi Saluran Pernafasan Akut: Pneumonia. Jakarta: Pustaka Obor Populer
Mulyono. (2006). Kamus Kimia Cetakan Pertama. Jakarta: Gramedia Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Nickmilder M, Carbonnelle S, Bernard A. (2007). House cleaning with chlorine bleach and the risks of allergic and respiratory diseases in children. Pediatric Allergy and Immunol, 18, 27–35
Nina Iszatt, Mark J. Nieuwenhuijsen, Paul Nelson, Paul Elliott and Mireille B. Toledano. (2011). Water Consumption and Use, Trihalomethane Exposure, and the Risk of Hypospadias. American Academy of Pediatrics, 127-389
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
________. (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
(25)
xvi
________. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
________. (2013). Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat
dan Pengawasan Kualitas Air
Permana, Teddy. (2013). Hubungan Sisa Klor dengan Keluhan Iritasi Kulit dan Mata Pada Pemakai Kolam Renang Hotel di Wilayah Kota Yokyakarta. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
Setiawati, Santun. (2008). Penuntn Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga Edisi 2. Jakarta: TIM-2008
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis bagi Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press
Setiyawati, Ika Nining. (2004). Pengaruh Jumlah Pemakai Kolam Renang terhadap Kadar Sisa Khlor di Kolam Renang Umbang Tirta di Kotamadya Yogyakarta. Semarang: Universitas Diponegoro
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta ________. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Waldbott, G. L. (2000). Health Effect of Environmetal Pollutants. Saint Louis: The CV Mosby Company
Wong, Donna L. (2004) Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Yvonne Schoefera, Anne Zutavernb, Inken Brockowc, Torsten Schaferd, Ursula Kramere, Beate Schaaff, Olf Herbarthg,h, Andrea von Bergi,H.Erich Wichmanna, Joachim Heinricha. (2011). Health Risks of Early Swimming Pool Attendance.
(1)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Definisi Operasional Variabel ... 44
Tabel 5.1 Karakteristik Responden ... 54
Tabel 5.2 Kadar Residu Klorin... 55
Tabel 5.3 Prevalensi Penyakit ISPA... 56
(2)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Community As a Partner ... 27 Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Residual Klorin terhadap
Penyakit ISPA pada Anak di Tiga Kolam Renang Kota Malang ... 40 Gambar 5.4 Pengaruh Residu Klorin terhadap Penyakit ISPA ... 57
(3)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Permohonan Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 76
Lampiran 2. Lembar Izin Melakukan Penelitian ... 80
Lampiran 3. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 82
Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 83
Lampiran 5. Lembar Kuesioner ... 84
Lampiran 6. Tabulasi Variabel yang Diukur ... 85
Lampiran 7. Hasil Uji Laboratorium ... 86
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87
Lampiran 9. Hasil Uji Regresi Logistik ... 88
Lampiran 10. Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 91
(4)
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Adiwisastra, A. (2005). Sumber, Bahaya Serta Penanggulangan Keracunan. Bandung: Angkasa Bandung
Agabiti, C Ancona, F Forastiere, A Di Napoli, E Lo Presti, G M Corbo, F D’Orsi, C A
Perucci. (2001). Short Term Respiratory Effects of Acute Exposure to Chlorine Due to a Swimming Pool Accident. Occup Environ Med, 58, 399–404
Alfred Bernard, S Carbonnelle, O Michel, S Higuet, C de Burbure, J-P Buchet, C Hermans, X Dumont, I Doyle. (2003). Lung Hyperpermeability and Asthma Prevalence in School Children: Unexpected Associations with the Attendance at Indoor Chlorinated Swimming Pools. Occup Environ Med, 60, 385–394
Alfred Bernard, Sylviane Carbonnelle, Xavier Dumont and Marc Nickmilder. (2007). Infant Swimming Practice, Pulmonary Ephitelium Integrity, and the Risk of Allergic and Respiratory Diseases Later in Childhood. American Academy of Pediatrics, 119, 1095-1103
Alfred Bernard, Marc Nickmilder, Catherine Voisin and Antonia Sardella. (2009). Impact of Chlorinated Swimming Pool Attendance on the Respiratory Health of adolescents. American Academy of Pediatrics, 124, 1110
Allender dan Spradley. (2005). Communnity Health Nursing Concepts and Practice. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Anderson, E.T dan J. McFarlane. (2000). Community As Partner Theory and Practice and
Nursing Edisi 3. Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins
Arikunto, Suharsimi. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ________________. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ________________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). (2013). Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar(Riskesdas) Nasional 2008. Depkes RI. Jawa Timur
Chandra, Budiman. (2009). Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta: EGC
Cita, Dian Wahyu dan Adriani . (2009). Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan Pengguna Kolam
Renang di Sidoarjo. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Corwin, J. Elizabeth. (2009). Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan. Jakarta: Depkes RI
Depkes RI. (2002). Surve Kesehatan Nasional dan Laporan Studi mortalitas 2001. Jakarta: Badan Litbangkes
Depkes RI. (2004). Pedoman Program Pemberantasan Penyakit ISPA Untuk Penanggulangan
Pada Balita. Jakarta : Depkes RI
Effendi, Hefni. (2004). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
Elly, A.R. (2007). Kadar Sisa Chlor dan Kandungan E. Coli Air PT Dream Succes Airindo
(DAS). Surabaya: Universitas Airlangga
Format referensi elektronik direkomendasi oleh AE Sitanggang, 2012, http:// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34147/4/chapter%20ii.pdf/gambaran keadaan
sanitasi kolam renang pamatang kotamaadya pamatang siantar, diperoleh 15 Oktober,
(5)
xv
Format referensi elektronik direkomendasi oleh Rasmaliah, 2004, Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) dan penanggulangannya dalam http://library.usu.ac.id diperoleh
pada 20 Oktober, 2014
Format referensi elektronik direkomendasi oleh Silalahi, Levi, 2004,
http://www.tempointeraktif.com/ISPA dan Pneumonia, diperoleh 15 Oktober, 2014 Fuadi, Azhar. (2012). Pengaruh Residual Klorin Terhadap Kualitas Mikrobiologi pada Jaringan
Distribusi Air Bersih. Depok :Fakultas Teknik Program Studi Teknik Lingkungan
Ghozali, Imam. (2002). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hartono, Dwi Rahmawati. (2012). Gangguan Pernafasan pada Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Hasan, Achmad. (2006). Dampak Penggunaan Klorin. Jakarta : P3 Teknologi Konversi dan Konservasi Energi Deputi Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Hidayat, Alimul Aziz. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika
________________. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Profil Data Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI
Lin, J,S,, O’Connor, E., Whitlock, E.P., Beil, T.L., Zuber, S.P., Perdue, L.A., Plaut, D.,
Lutz, K. (2007). Behavioral Counseling to Promote Physical Activity and a Healthful Diet to
Prevent Cardiovascular Disease in Adults – Update Evidence for the U.S. Preventive Services
Task Force. Rockville : Agency for Healthcare Research and Quality, US
Department of Health and Human Service
Misnadiarly. (2008). Infeksi Saluran Pernafasan Akut: Pneumonia. Jakarta: Pustaka Obor Populer
Mulyono. (2006). Kamus Kimia Cetakan Pertama. Jakarta: Gramedia Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Nickmilder M, Carbonnelle S, Bernard A. (2007). House cleaning with chlorine bleach and the risks of allergic and respiratory diseases in children. Pediatric Allergy and Immunol, 18, 27–35
Nina Iszatt, Mark J. Nieuwenhuijsen, Paul Nelson, Paul Elliott and Mireille B. Toledano. (2011). Water Consumption and Use, Trihalomethane Exposure, and the Risk of Hypospadias. American Academy of Pediatrics, 127-389
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
________. (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
(6)
xvi
________. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
________. (2013). Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat
dan Pengawasan Kualitas Air
Permana, Teddy. (2013). Hubungan Sisa Klor dengan Keluhan Iritasi Kulit dan Mata Pada
Pemakai Kolam Renang Hotel di Wilayah Kota Yokyakarta. Yogyakarta: Universitas
Ahmad Dahlan
Setiawati, Santun. (2008). Penuntn Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga Edisi 2. Jakarta: TIM-2008
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis bagi Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press
Setiyawati, Ika Nining. (2004). Pengaruh Jumlah Pemakai Kolam Renang terhadap Kadar Sisa
Khlor di Kolam Renang Umbang Tirta di Kotamadya Yogyakarta. Semarang: Universitas
Diponegoro
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta ________. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Waldbott, G. L. (2000). Health Effect of Environmetal Pollutants. Saint Louis: The CV Mosby Company
Wong, Donna L. (2004) Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Yvonne Schoefera, Anne Zutavernb, Inken Brockowc, Torsten Schaferd, Ursula Kramere, Beate Schaaff, Olf Herbarthg,h, Andrea von Bergi,H.Erich Wichmanna, Joachim Heinricha. (2011). Health Risks of Early Swimming Pool Attendance.