Faktor penghambat Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pelatihan
63
mendukung kegiatan pelatihan keterampilan misalnya dari segi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
a Faktor yang menghambat pelatihan keterampilan di lokalisasi Sunan
Kuning dari segi perencaan, tidak disetujuinya oleh para bapak atau ibu asuh dari pekerja seks komersial, karena akan mengurangi waktu dari
pekerja seks komersial untuk memperoleh penghasilan, namun ada beberapa pekerja seks komersial diperbolehkan ikut kegiatan pelatihan
keterampilan dengan alasan agar para pekerja seks komersial memiliki keterampilan untuk hidup mandiri, seperti yang dikatakan Ari selaku Ketua
LSM Griya Asa dalam wawancara berikut : “...salah satu yang menghambat kegiatan pelatihan ya itu germo
sering tidak mengijinkan pekerja seks untuk ikut pelatihan dengan alasan masing-
masing” b
Faktor yang menghambat pelatihan keterampilan di lokalisasi Sunan Kuning dari segi pelaksanaan, perbedaan tingkat pendidikan dan
kemampuan pekerja seks komersial secara perseorangan sehingga berbeda tingkat penyerapan materi maupun praktek keterampilan khususnya pada
keterampilan salon. Kurang serius pekerja seks komersial dalam absensi karena mempunyai kesibukan sendiri. Kurangnya minat para pekerja seks
komersial dalam mengikuti pelatihan keterampilan salon karena hanya ikut-ikutan dan bukan berdasarkan minat atau kesadaran sendiri, seperti
yang dikatakan Slamet Harsono selaku pengurus Resosialisasi Argorejo, dalam wawancara berikut :
“...ya gitu masih ada yang suka tidak berangkat alasanya macam- macam ada yang sibuk dan ada juga yang pulang kampung dengan
64
alasan keluarga sakit. Intinya pekerja seks komersial ada yang kurang serius. Biasanya mereka yang kurang berminat hanya ikut-
ikutan saja bukan dari kesadaran diri masing- masing”
Minat pekerja seks komersial yang kurang serius mengikuti pelatihan keterampilan menjadi salah satu penghambat dalam proses pelatihan
kerampilan. Kurang serius para pekerja seks komersial mengikuti pelatihan keterampilan juga disebabkan oleh latar belakang pendidikan
dari setiap individu, jadi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman dan penyerapan materi yang diberikan. Salah satu faktor penghambat kegiatan
pelatihan keterampilan masih banyaknya pekerja seks komersial yang freelancer, akan tetapi hambatan tersebut tidak menghalangi pihak
resosialisasi argorejo untuk memberi pelatihan keterampilan kepada para pekerja seks komersial. Pihak Resosialisasi mengambil langkah untuk
memecahkan masalah tersebut dengan memberi motivasi pada pekerja seks komersial secara terus menerus.
c Faktor yang menghambat pelatihan keterampilan pada pekerja seks
komersial di lokalisasi Sunan Kuning dari segi evaluasi, kadang pekerja seks komersial kurang menguasai materi yang diberikan, sehingga tidak
bisa mempraktekan dengan baik saat dilakukan tes, seperti yang dikatakan Slamet Harsono selaku pengurus Resosialisasi Argorejo, dalam
wawancara berikut : “...para pekerja seks komersial saat tes masih ada yg belum bisa
mempraktekan dengan baik, ya karena kurang menguasai materi” Faktor penghambat pelatihan keterampilan salon juga terdapat dari segi
waktu dan tindak lanjut. Faktor penghambat dari segi waktu karena terlalu
65
cepatnya pelatihan yang hanya tiga bulan, sedangkan dari segi tindak lanjut karena tidak ada tidak lanjut dari pihak Resosialisasi Argorejo
terhadap pekerja seks komersial yang mengikuti pelatihan keterampilan salon, misalnya tidak di magangkan para pekerja seks komersial yang ikut
pelatihan ketermapilan salon.
66