Observasi Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Observasi

Observasi adalah jenis metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung tentang kondisi yang terjadi selama penelitian, baik berupa keadaan fisik maupun perilaku yang terjadi selama berlangsungnya penelitian Margono, 2004:38. Observasi dalam hal ini akan meliputi tiga komponen yaitu komponen ruang atau tempat dalam aspek fisik, pelaku yaitu semua orang yang terlibat di dalam situasi yang berkaitan dalam kegiatan, dan kegiatan yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi kegiatan. Selain itu, observasi juga menyangkut objek, yaitu benda- benda yang ada didalam ruangan yang mendukung penelitian, waktu atau urutan kegiatan, dan tujuan yaitu: apa yang ingin di capai orang, makna pembuatan orang lain. 3.3.1.1. Observasi dapat digolongkan menjadi empat yaitu: a Partisipasif adalah peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. b Partisipasi moderat adalah peneliti ikut observasi dalam beberapa kegiatan, tetap tidak semuanya. c Partisipasi aktif adalah peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya. d Partisipasi lengkap adalah peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Metode observasi dalam penelitian ini mengggunakan partisipasi pasif, karena penelitian hanya datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Pengamatan dilakukan peneliti secara langsung di Desa Sabarwangi Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, peneliti melakukan observasi penelitian di Desa Sabarwangi meliputi letak dan kondisi geografis, kependudukan, pemerintahan Desa dan kegiatan kesenian. Selain itu peneliti juga melakukan observasi pada saat latihan dan pementasan kesenian sirkus kuda kembar. Observasi dilakukan untuk mengamati hal-hal yang diperlukan dalam pengumpulan data. Adapun hal-hal yang diamati adalah bentuk urutanpenyajian sirkus kuda kembar yang meliputi gerak, iringan, tata rias dan busana dan properti, dengan cara melihat pertunjukan baik secara langsung ataupun melalui hasil rekaman yang dilakukan oleh peneliti sendiri dengan membawa kameran digital, maupun mencatat apa yang dilakukan secara langsung dengan ketua dan anggota penari maupun pemusik serta penonton. Hasil yang diperoleh pada observasi tanggal 18 April 2013 ialah monografi desa sabarwangi dan keberadaan kesenian sirkus kuda kembar yang masih ada di desatersebut, observasi saat latihan dilakukan pada tanggal 25 April 2013, hasil yang diperoleh ialah melihat proses jalannya pertunjukan kesenian kuda kembar dari bagian awal pertunjukan sampai bagian akhir pertunjukan dan nama gerakan dari setiap pertunjukan. Observasi saat pementasan dilakukan pada tanggal 26 April 2013, hasil yang diperoleh ialah mengamati persiapan pemain musik, para penari, para pemain akrobatik sebelum pertunjukan dimulai serta memahami tata urutan bentuk penyajian sirkus kuda kembar yang terdiri dari empat adegan yaitu: tari rodat, permainan akrobatik, sulap, lawak, dan mengetahui bagian-bagian gerakan akrobatik dalam pertunjukan tersebut. Peneliti tidak hanya satu atau dua kali meneliti, melainkan perlu beberapa kali penelitian karena hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang nyata atau otentik.

3.3.2 Wawancara