TA : Aplikasi Web Service Sistem Pemesanan Barang Pada Perusahaan Distributor Barang.

(1)

Oleh:

Nama : Ronny Setyawan NIM : 96.41010.4058 Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

vii

Halaman

ABSTRAKSI ...

iv

KATA PENGANTAR ...

v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ...

ix

DAFTAR GAMBAR ...

x

DAFTAR LAMPIRAN ...

xi

BAB I.

PENDAHULUAN ...

1

1.1. Latar Belakang Masalah ...

1

1.2. Perumusan Masalah ...

3

1.3. Pembatasan Masalah ...

3

1.4. Tujuan ………...

3

1.5. Sistematika Penulisan ...

4

BAB II.

LANDASAN TEORI ...

6

2.1. Web Service ...

6

2.2. WSDL (Web Service Description Language) ...

8

2.3. WSML (Web Service Meta Language) ...

12

2.4. ASP.NET ...

14

2.5. SOAP (Simple Object Access Protocol) ...

17


(3)

viii

2.9. Database Ms SQL Server

...

21

2.10. Internet ... 21

BAB III.

METODE PENELITIAN/PERANCANGAN SISTEM ...

23

3.1. Metode Penelitian

...

23

3.2. Analisis dan Definisi Kebutuhan Sistem

...

25

3.3. Desain Sistem ...

26

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

...

43

4.1. Kebutuhan Perangkat ………. 43

4.2. Proses Instalasi ……… 44

4.3. Cara Pemakaian Program ……… 44

4.4. Evaluasi ……… 51

BAB V.

PENUTUP ...

53

5.1. Kesimpulan ...

53

5.2. Saran ...

53

DAFTAR PUSTAKA ...

54


(4)

x

Halaman

Tabel 3.1. Tabel Country ... 33

Tabel 3.2. Tabel Customer ... 34

Tabel 3.3. Tabel Kategori... 34

Tabel 3.4. Tabel Satuan ... 34

Tabel 3.5. Tabel Barang ... 35

Tabel 3.6. Tabel Master_Pesan ... 35

Tabel 3.7. Tabel Detail_Pesan ... 35


(5)

xi

Halaman

Gambar 2.1. Skema Sistem Web Service ...

7

Gambar 3.1. Sistem Flow Pemesanan Barang ...

26

Gambar 3.2. Hierarchy chart sistem pemesanan barang ...

27

Gambar 3.3. Skema sistem web service ... 27

Gambar 3.4. ER Diagram ... 32

Gambar 3.5. ER Konseptual ... 33

Gambar 3.6

Desain form login user

...

36

Gambar 3.7 Desain form informasi register ……….. 37

Gambar 3.8 Form isian untuk memperoleh informasi pendaftaran …….. 38

Gambar 3.9

Desain form halaman utama ...

39

Gambar 3.10 Desain form edit quantity dan hapus item barang ... 40

Gambar 3.11 Desain output order

...

41

Gambar 3.12 Desain form change password

...

42

Gambar 4.1

Halaman login ...

45

Gambar 4.2 Informasi cara pendaftaran ……….. 46

Gambar 4.3 Form isian pendaftaran melalui email ………. 46

Gambar 4.4. Halaman utama ...

48

Gambar 4.5. Halaman shopping cart

...

49

Gambar 4.6. Halaman order information

...

50


(6)

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Internet merupakan kependekan dari Interconnection Networking, atau disebut juga dengan Cyberspace yang merupakan koneksi antar jaringan komputer terbesar di seluruh dunia. Melalui internet kita dapat berhubungan antar jaringan komputer satu dengan yang lain tanpa batasan ruang dan waktu.

World Wide Web merupakan salah satu bentuk layanan dari internet, melalui media ini pendistribusian informasi, baik berupa teks, grafik, audio maupun video menjadi tidak terbatas. Kemampuan ini telah memberikan kesempatan secara luas bagi pertumbuhan website – website yang memberikan keuntungan bagi pengguna internet suatu dunia lain yang maya tapi nyata.

Web Service adalah istilah sebuah komponen yang menyediakan service bagi client, yang merupakan teknologi baru dan tidak sama dengan web. Service yang dimaksud umumnya berupa operasi-operasi logika maupun operasi query yang dimanfaatkan oleh client. Web service ini menggunakan protokol SOAP dan XML untuk mekanisme pertukaran data. Program untuk memanfaatkan layanan tersebut atau yang disebut program client dapat dibuat dengan bahasa pemrograman yang berbeda selama mempunyai standard komunikasi yang sama dengan web service tersebut.

Implementasi teknologi Web Service ini penulis terapkan pada sistem pemesanan barang pada sebuah perusahaan pendistribusian barang. Selama ini aktifitas pemesanan barang yang dilakukan oleh customer-customer yang bekerja


(8)

sama dengan perusahaan ini masih dilakukan melalui telepon atau pihak distributor mendatangi langsung customer yang bersangkutan. Dengan cara tersebut baru didapatkan informasi mengenai barang-barang apa saja yang sedang dibutuhkan customer dan tentu saja hal ini akan memakan waktu dan biaya. Dengan demikian dilakukan perubahan pada proses pemesanan barang yaitu dari proses manual ke komputerisasi.

Perusahaan menyediakan web service yang berisi service/method/fungsi yang berhubungan dengan proses pemesanan barang. Sebagai contoh salah satunya adalah fungsi LihatDaftarBarang. Program client nantinya akan memanggil fungsi-fungsi tersebut dalam proses pemesanan. Di program client hanya terdapat user interface untuk menerima input yang nantinya akan diproses oleh web service dan output dari web service. Perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan teknologi web service ini setelah memandang dari beberapa hal diantaranya adalah :

1. Proses logika hanya ada di web service, dengan demikian jika ada perubahan logika maka perubahan tersebut hanya dilakukan di web service.

2. Dengan adanya pemisahan antara proses logika server dan client maka untuk pengembangan program client (misal menggunakan bahasa pemrograman lain) akan lebih cepat karena yang dibuat hanya user interface dan proses koneksi ke web service.

3. Teknologi Web Service didukung oleh sebagian besar bahasa pemrograman sehingga program client dapat dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman apa saja.


(9)

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang dapat diambil dalam pembuatan aplikasi web service ini adalah :

1. Bagaimana membuat Web Service untuk menangani proses-proses yang terdapat dalam sistem pemesanan barang pada perusahaan distributor barang dengan menggunakan Visual Basic.

2. Bagaimana membuat file Web Service Description Language untuk mendeskripsikan Web Service tersebut.

3. Bagaimana membuat file Web Service Meta Language untuk menyediakan informasi yang memetakan metode layanan pada Web Service.

4. Bagaimana membuat program client dengan menggunakan ASP.NET.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dari pembuatan aplikasi web service ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi Web Service ini hanya menangani proses-proses yang terdapat pada sistem pemesanan barang pada perusahaan distributor barang.

2. Sistem ini diselesaikan dengan menggunakan ASP.NET, Visual Basic dan database MS SQL Server.

1.4 Tujuan

Tujuan dari sistem ini adalah untuk memanfaatkan teknologi Web Service dan menerapkan dalam proses-proses yang terdapat dalam sistem pemesanan


(10)

barang pada perusahaan distributor barang sebagai teknologi alternatif dari teknologi yang sudah ada saat ini.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan teori – teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi sistem.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN/PERANCANGAN SISTEM

Berisikan tentang metode penelitian yang meliputi pembuatan model sistem aplikasi web service, prosedur penelitian dengan beberapa tahapannya yaitu tahapan analisa dan definisi kebutuhan sistem dimana langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini adalah studi literatur dan survey, tahapan desain sistem dengan langkah-langkahnya antara lain desain sistem flow, hierarchy chart, desain skema sistem web service, desain database dan ER Diagram serta desain user interface.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Berisi tentang kebutuhan perangkat lunak maupun keras sistem, proses instalasi baik di server atau di client dan juga cara pemakaian program yang disertai user interface.


(11)

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dari tugas akhir, serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.


(12)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Web Service

Web Service merupakan kumpulan aplikasi logika yang menyediakan data dan service bagi aplikasi-aplikasi yang lain (Danny Ryan dan Tommy Ryan, 2002). Adapun aplikasi terdistibusi tersebut dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi client tanpa memperhatikan sistem operasi maupun bahasa pemrograman. Sebelum adanya web service terdapat teknologi CORBA dari OMG yang menggunakan bahasa Java dan DCOM dari Microsoft. Kekurangan yang dimiliki oleh kedua teknologi ini adalah program yang akan dipakai untuk mengakses komponen tersebut harus dibuat dengan bahasa yang sama dengan bahasa yang dipakai untuk membuat komponen tersebut untuk CORBA dan untuk DCOM cuma bisa di platform Microsoft.

Service yang disediakan oleh komponen Web Service umumnya berupa operasi-operasi logika maupun operasi query yang dimanfaatkan oleh banyak client (orang/program lain). Service tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung dan juga dapat dimanfaatkan oleh web service lain. Sebagai contoh web service yang menangani operasi perkalian dapat dimanfaatkan secara langsung yaitu program client dapat langsung memanggil web service tersebut, begitu juga dengan web service pembagian/penjumlahan/pengurangan dan web service – web service tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh web service yang lain misalnya web service kalkulator dimana program client memberikan inputan (berisi operasi matematika seperti perkalian dan lainnya) kepada web service kalkulator dan web


(13)

service ini akan memanggil web service yang menangani operasi-operasi matematika (web service perkalian, web service pembagian, web service penjumlahan serta web service pengurangan) yang sesuai dengan inputan yang diberikan oleh program client. Program client yang memanfaatkan layanan tersebut dapat dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda selama mempunyai standard komunikasi yang sama dengan komponen web service tersebut.

Gambar 2.1 Skema sistem web service Keterangan skema :

1. Program client me-request service dengan cara memanggil fungsi/method yang terdapat dalam web service dan dalam melakukan request dapat hanya dengan memanggil nama service ataupun menambahkan parameter yang dibutuhkan oleh web service tersebut. Program client dapat dibuat dengan bahasa pemrograman apa saja (tidak harus sama dengan bahasa pemrograman untuk web service) dan juga dapat berupa aplikasi berbasis web maupun aplikasi yang tidak berbasis web. Program client hanya berupa aplikasi yang

Client

Server Web Service request

response Web Service :

• File Web Service Description Language (WSDL) • File Web Service Meta Language (WSML) • File DLL


(14)

berisi user interface untuk menerima input dan output serta proses logika untuk koneksi ke web service.

2. Web Service akan memberikan response sesuai dengan method yang dipanggil oleh program client.

2.2 WSDL (Web Service Description Language)

WSDL adalah bahasa berbasis XML untuk mendiskripsikan service-service yang disediakan oleh server serta mengatur operasi dari tiap-tiap service-service yang disediakan (Microsoft, 2002). Untuk tiap-tiap operasi, WSDL juga mendiskripsikan format pesan yang harus digunakan client dalam melakukan request sebuah operasi yang ada pada komponen web service. Adapun elemen-elemen yang ada pada WSDL antara lain :

- Elemen Message

Elemen <message> dalam sebuah file WSDL mendeskripsikan isi logika dari pesan-pesan yang saling berhubungan. Tiap-tiap elemen <message> terdiri dari bagian-bagian logika yang dideskripsikan dalam elemen anak (child element) <part>. Tiap-tiap element <part> mempunyai atribut name dan type yang menspesifikasikan nama dari elemen <part> itu sendiri dan tipe datanya. Jika sebuah elemen <message> mempunyai banyak bagian logika maka perlu dispesifikasikan banyak elemen <part> untuk masing-masing bagian logika. Berikut adalah contoh elemen <message> untuk operasi penjumlahan : <message name=’AddNumbers’>

<part name=’NumberOne’ type=’double’/> <part name=’NumberTwo’ type=’double’/> </message>

<message name=’AddNumbersResponse’> <part name=’Result’ type=’double’/>


(15)

</message> - Elemen Port Type

Elemen <portType> mengidentifikasikan kumpulan operasi, dimana masing-masing operasi dipisahkan elemen anak <operation>. Contoh elemen <portType> :

<portType name=’CalcPortType’> <operation name=’AddNumbers’

parameterOrder=’NumberOne NumberTwo’> <input message=’AddNumbers’ />

<output message=’AddNumbersResponse’ /> </operation>

</portType>

Untuk tiap-tiap operasi yang ada melakukan proses request dan response. Spesifikasi format pesan untuk melakukan request menggunakan elemen <input>, sedangkan elemen <output> menspesifikasikan format pesan untuk response.

- Elemen Binding

Untuk setiap elemen <portType> yang mengidentifikasi sebuah operasi dihubungkan dengan elemen <binding> yang menyediakan detail protokol operasi tersebut. Sebagai contoh elemen <binding> :

<binding name=’CalcBinding’ type=’CalcPortType’> <stk:binding preferredEncoding=’UTF-8’ />

<soap:binding style=’rpc’

transport=’http://schemas.xmlsoap.org/soap/http’ /> <operation name=’AddNumbers’>

<soap:operation soapAction= ’http://tempuri.org/Doc1/action/ Doc.AddNumbers’ />

<input>

<soap:body use=’encoded’ namespace=’http://tempuri.org/Doc1/ message/’ encodingStyle=’http://schemas.xmlsoap.org/soap/ encoding/’

parts=’NumberOne NumberTwo’ /> </input>


(16)

<soap:body use=’encoded’ namespace=’http://tempuri.org/Doc1/ message/’ encodingStyle=’http://schemas.xmlsoap.org/soap/ encoding/’ parts=’Result’ />

</output> </operation> </binding>

Setiap elemen <binding> mempunyai atribut name dan type. Atribut name menyediakan nama khusus untuk binding sedangkan atribut type menyediakan nama dari <portType>. Elemen <binding> mempunyai tiga elemen anak, yaitu :

- Elemen <stk:binding>

Atribut preferredEncoding menentukan pengkodean karakter yang digunakan.

- Elemen <soap:binding>

Elemen anak ini untuk mendefinisikan detail protokol menggunakan atribut style dan atribut transport .

- Elemen <operation>

Elemen ini mempunyai atribut name yang merupakan nama dari operasi yang ada di elemen <portType> yang diidentifikasi dalam atribut type pada elemen <binding>. Di bawah berikut merupakan elemen anak dari elemen ini :

- Elemen <soap:operation>

Elemen ini mempunyai atribut soapAction yang mendefinisikan operasi yang dipakai.

- Elemen <input> dan <output>

Kedua elemen ini mengidentifikasikan proses input maupun output dari sebuah operasi.


(17)

- Service

Ketika client melakukan request sebuah operasi dari server, maka harus mengidentifikasikan service, port dari service dan operasi yang akan dieksekusi. Client menggunakan elemen <service> untuk menyediakan informasi ini. Setiap elemen <service> berisikan elemen anak <port> dan elemen <port> mempunyai dua atribut dan satu elemen anak. Atribut name menyediakan nama khusus dari port yang telah terdefinisi, sedangkan atribut binding menunjuk pada binding yang telah dispesifisikan sebelumnya pada elemen <binding>. Contoh elemen service :

<service name=’Calc’>

<port name=’CalcPortType’ binding=’Calcbinding’>

<soap:address location=’http://localhost/Doc1/Sample1.WSDL’ /> </port>

</service> - Types

Elemen <types> ini digunakan sebagai penampung untuk mendefinisikan berbagai tipe data yang akan digunakan dalam pertukaran pesan. Contoh : <types>

<schema targetNamespace=’http://tempuri.org/type’ xmlns=’http://www.w3.org/2001/XMLSchema’

xmlns:SOAP-ENC=’http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/’ xmlns:wsdl=’http://schemas.xmlsoap.org/wsdl/’>

</schema> </types>

Operasi-operasi pada file WSDL dapat berorientasi “dokumen” atau berorientasi “remote procedure call(RPC)”, yang didefinisikan oleh atribut style pada elemen <soap:binding> file tersebut.


(18)

- Operasi berorientasi document/dokumen

Jika sebuah operasi pada file WSDL berorientasi dokumen maka pesan masukan (request) dan keluaran (response) dispesifikasikan pada operasi yang berisi dokumen XML. Sebagai contoh, sebuah file WSDL mendefinisikan sebuah operasi SubmitPO dimana operasi ini mengharapkan dokumen purchase order (dokumen XML) sebagai bagian dari pesan inputan dan mengembalikan dokumen XML yang lain sebagai response.

- Operasi berorientasi RPC

Operasi berorientasi RPC mempunyai pesan masukan yang berisi operasi parameter dan pesan keluaran yang berisi operasi hasil. Sebagai contoh, pesan masukan untuk operasi AddNumbers didefinisikan pada file WSDL merupakan parameter yang berisi metode AddNumber pada server, dan pesan keluaran mengembalikan hasil dari operasi penjumlahan.

2.3 WSML (Web Service Meta Language)

WSML merupakan bahasa untuk menyediakan informasi yang memetakan operasi pada sebuah service yang telah dideskripsikan pada file WSDL pada metode sebuah obyek yang ada di server (Microsoft, 2002). Berikut contoh sebuah document WSML :

<servicemapping name=’xCalc’> <service name=’Calc’>

<using PROGID=’Sample1’ cachable=’0’ ID=’Sample1Object’ /> <port name=’CalcPortType’>

<operation name=’AddNumbers’>

<execute uses=’CalcObject’ method=’AddNumbers’ dispID = ’1610809345’>

<parameter callIndex=’-1’ name=’retval’ elementName=’Result’ /> <parameter callIndex=’1’ name=’NumberOne’ elementName = ’NumberOne’ />


(19)

<parameter callIndex=’2’ name=’NumberTwo’ elementName = ’NumberTwo’ />

</execute> </operation> </port>

</service>

</servicemapping>

Elemen <servicemapping> digunakan untuk ‘membungkus’ isi dari WSML. Elemen ini mempunyai elemen anak <service> untuk spesifikasi pemetaan. Elemen <service> ini sama dengan yang ada pada file WSDL yang terhubung. Atribut PROGID mengidentifikasi class dari object yang berisikan kumpulan method. Atribut cachable yang bertipe boolean menspesifikasi apakah class object tersimpan dimemory, untuk value “0” berarti object tidak tersimpan. Value yang dispesifikasikan oleh atribut ID menunjuk pada obejct.

Elemen <port> menspesifikasikan elemen <portType> yang didefinisikan pada file WSDL. Untuk setiap operasi yang diberikan elemen <portType> yang ada pada dokumen WSDL, terdapat satu elemen <operation> pada file WSML. Elemen <execute> memetakan operasi pada object, atribut uses mempunyai ID sama dengan ID pada object, atribut method mengidentifikasi method pada object. Elemen anak <parameter> dari elemen <execute> mendeskripsikan parameter dari method. Elemen ini mempunyai tiga atribut yaitu :

- Atribut callIndex yang menyediakan nomer parameter ( untuk parameter pertama adalah “1”, parameter kedua adalah “2” dan seterusnya ), untuk value “-1” mengidentifikasi parameter sebagai parameter ‘return’.

- Atribut name menyediakan nama khusus untuk parameter.

- Atribut elementName menyediakan nama dari elemen dalam section <types> pada WSDL yang menangani value dari parameter.


(20)

2.4 ASP.NET

ASP.NET merupakan generasi berikutnya dari Active Server Page (ASP) milik Microsoft, yang merupakan fasilitas dari Internet Information Server (IIS). ASP dan ASP.NET dapat dimanfaatkan oleh web builder untuk membuat web site yang dinamis dengan menentukan query untuk menghubungkan database pada suatu web site. ASP.NET berbeda dengan pendahulunya dalam dua hal penting yaitu ASP.NET mendukung penulisan kode pada bahasa terkompilasi seperti Visual Basic, C++, C# dan Perl.

Meskipun teknologi Microsoft’s Active Server Pages (ASP) terasa seperti teknologi yang lama tetapi sebenarnya merupakan teknologi yang realtif baru, diperkenalkan pada tahun 1996. Sebelum menggunakan ASP, para developer bisa membuat web site aktif dengan platform Microsoft menggunakan Common Gateway Interface (CGI) dan Internet Server Application Programming Interface (ISAPI), dimana masing-masing berperan dalam evolusi ASP.

CGI merupakan teknik yang diterima secara luas sebagai pengantar pembuatan web yang dinamis. CGI adalah metode yang efektif untuk mengembangkan fungsi-fungsi dari web server sehingga mampu untuk menggenerate response HTTP secara dinamis menggunakan program yang ditulis dengan bahasa C atau bahasa script seperti Perl. Meskipun bisa dikatakan baik tetapi CGI mempunyai beberapa kelemahan. Untuk setiap request HTTP yang diterima oleh sebuah aplikasi CGI, proses baru diciptakan. Setelah request ditangani, maka proses akan di’bunuh’. Pengulangan menciptakan dan mem’bunuh’ proses terbukti memberatkan bahkan bagi web server yang handal.


(21)

Pada tahun 1996, Microsoft mengeluarkan Active Server Pages. ASP membuat para developer dapat mengeksekusi kode menjadi satu di dalam sebuah halaman web. Meskipun teknologi ASP masih relatif baru untuk membuat suatu web site yang dinamis, tetapi teknologi ini dirancang untuk menjadi satu dari produk pengembangan web site dinamis yang terkemuka. Hal ini karena ada kemudahan dalam pembuatan halaman atau aplikasi yang rumit.

Walaupun ASP mudah digunakan, tetapi dalam beberapa hal ASP juga mempunyai kekurangan, diantaranya :

- Kode ASP dapat menjadi rumit dengan sangat cepat.

Kode ASP cenderung tidak terstruktur dan morat-marit. Banyak kode server-side digabung dengan kode script client-side dan HTML, yang kemudian menjadi sulit untuk memahaminya.

- Keharusan untuk menulis kode apabila ingin melakukan sesuatu pada ASP. ASP tidak mempunyai komponen model yang aktual. Developer cenderung untuk memulai penulisan kode dari awal halaman hingga akhir meliputi eksekusi query-query database, menjalankan logika dan menggenerate HTML.

- Kode digabung dengan presentasi.

Hal ini menimbulkan masalah ketika developer dan desainer bekerja bersama, dimana sulit untuk mendukung internasionalisasi dan banyak tipe client.

Microsoft menyadari bahwa ASP mempunyai kekurangan yang signifikan, yang kemudian mengembangkan ASP.NET. ASP.NET merupakan satu set komponen yang menyediakan developer dengan framework yang digunakan


(22)

untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi yang kompleks (Jason Butler and Tony Caudill, 2002). Dua hal utama kelebihan ASP.NET dibanding dengan ASP adalah skalabilitas dan kelengkapannya. ASP.NET berskala luas dengan menyediakan service yang bisa digunakan untuk mengatur variabel session banyak web server dalam kumpulan server. ASP.NET juga memiliki model proses dengan kecepatan tinggi yang dapat mendeteksi kegagalan aplikasi dan memperbaikinya.

Selain kemajuannya dalam skalabilitas dan segi kelengkapan, ASP.NET juga mempunyai keuntungan tambahan, antara lain :

- Kemudahan dalam pengembangan

ASP.NET menawarkan banyak model obyek dimana developer dapat mengurangi jumlah penulisan kode.

- Kebebasan menggunakan bahasa pemrograman.

Halaman ASP harus ditulis dengan menggunakan bahasa script. Dengan kata lain, ASP harus ditulis dengan bahasa yang terinterpretasi daripada terkompilasi. ASP.NET membolehkan bahasa terkompilasi untuk digunakan, dimana menyediakan kinerja yang lebih baik dan kesesuaian antar bahasa.

- Kemudahan untuk menyebarkannya.

Dengan adanya komponen-komponen yang dimiliki ASP.NET, penyebarannya semudah meng-copy komponen ke lokasi yang diinginkan. - Kemampuan antar client.

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh developer saat ini adalah penulisan kode yang dapat diterima oleh banyak tipe client. Sebagai contoh


(23)

menulis sebuah script yang berjalan baik pada Internet Explorer 5.5 dan Netscape Navigator 4.7, serta pada PDA dan mobile phone sangat sulit. ASP.NET menyediakan banyak componen server-side yang dapat secara otomatis menghasilkan output secara khusus ke masing-masing tipe client. - Web service

ASP.NET menyediakan kemampuan bagi developer ASP.NET untuk membuat Web service dengan mudah yang bisa digunakan oleh banyak client yang memahami HTTP dan XML, bahasa untuk komunikasi antar device.

- Kinerja.

Halaman ASP.NET disusun dimana halaman ASP diinterpretasi. Ketika sebuah halaman ASP.NET pertama kali di-request, maka akan terkompilasi dan disimpan di memory oleh .NET Common Language Runtime (CLR). Copy cache-nya dapat digunakan ulang untuk request berikutnya. Kinerjanya dijadikan lebih cepat karena setelah request pertama, kode dapat berjalan dari versi kompilasi yang lebih cepat.

2.5 SOAP (Simple Object Access Protocol)

Simple Object Acces Protocol adalah sebuah cara agar suatu program yang berjalan di suatu sistem operasi dapat berkomunikasi dengan sebuah program pada sistem operasi yang sama atau lain dengan menggunakan protokol HTTP dan XML sebagai mekanisme pertukaran informasi (Jason Butler and Tony Caudill, 2002).


(24)

2.6 XML ( eXtensible Markup Language )

XML adalah kependekan dari eXtensible Markup Language dan telah diterima sebagai standard oleh World Wide Web Consorcium ( W3C ) pada bulan februari 1998. XML adalah suatu dasar baru untuk berkomunikasi melalui internet maupun media yang lainnya. Dengan xml suatu data dapat ditampilkan dalam format yang berbeda-beda (Mario Hadiwinata, 2003).

XML sebenarnya tidak dapat dikatakan sebuah bahasa yang baru, XML adalah meta-language, bahasa untuk mendefinisikan bahasa yang lain. XML digunakan untuk menciptakan suatu dokumen yang terstruktur sehingga dokumen tersebut menjadi “pintar”. XML berkenaan dengan memasukan struktur dan klasifikasi sistem informasi kedalam dokumen itu sendiri, sehingga suatu dokumen dapat mendeskripsikan sendiri isi dari informasi yang terdapat dalam dokumen tersebut. XML diperkirakan akan menjadi standart untuk pertukaran data.

Pada HTML digunakan tags untuk mendefinisikan data. Tags ini secara keseluruhan disebut “markup”. Tidak seperti HTML, XML memberikan informasi bagi kita apa arti dari sebuah data. XML berfungsi sebagai nama colum dalam program. XML memberi label pada data ( contoh : <name>Ronny</name> ). Kita diberi kebebasan dalam menentukan XML tags untuk suatu aplikasi, sama seperti halnya kita bebas dalam menentukan nama suatu colum pada struktur data. Berikut ini contoh sebuah data XML :

<mahasiwa>

<nim>96410104058</nim> <nama>Ronny Setyawan</nama> <program>S1</program>

<jurusan>Manajemen Informatika</jurusan> </mahasiswa>


(25)

Perbedaan antara HTML dan XML adalah suatu dokumen XML harus well formed (terbentuk dengan baik). Suatu dokumen dikatakan well formed jika setiap tag memiliki tag penutup dan tidak terdapat nested tag yang saling overlap. Perbedaan lainnya adalah XML bersifat case-sensitive. Setiap dokumen XML harus dimulai dengan prolog, yang mengidentifikasikan dokumen tersebut sebagai dokumen XML, prolog tersebut berbentuk sebagai berikut : <?xml version=”1.0”?>.

2.7 JavaScript

JavaScript adalah suatu script yang berjalan di client. Script ini ditulis dengan menggunakan bahasa Java. JavaScript digunakan untuk melakukan suatu prosedure programming pada sisi client berdasarkan environment dari client tersebut. Hadirnya JavaScript telah memberikan kemudahan, karena segala sesuatu yang dapat dilakukan pada sisi client tidak perlu lagi dilakukan pada sisi server.

Salah satu contoh kegunaan JavaScript adalah untuk melakukan validasi data. Pada saat sebelum ada JavaScript validasi apakah suatu data pada suatu form web diisi atau tidak dilakukan setelah data tersebut dikirim ke web server dengan adanya JavaScript maka pengecekan apakah user mengisi atau tidak suatu form dapat dilakukan sebelum data tersebut dikirim. Hal ini memberikan keuntungan dimana web server hanya akan melakukan proses dimana data yang dikirim sudah valid dan user tidak perlu lagi menunggu apakah proses dilakukannya sukses atau tidak karena user telah di-“paksa” untuk mengisi form tersebut dengan lengkap.


(26)

JavaScript tidak dapat dikatakan sama persis dengan Java. JavaScript hanya merupakan bagian kecil dari Java yang diambil dan diletakan pada web browser sehingga programmer dapat melakukan suatu proses – proses dasar / proses – proses yang tidak rumit pada sisi client, seperti validasi data, perhitungan matematis sederhana dan sebagainya.

JavaScript digunakan dengan cara menyisipkannya pada bagian tertentu dari suatu halaman web. Berikut ini adalah suatu contoh JavaScript pada suatu halaman web yang digunakan untuk memeriksa apakah user telah mengisi Nim atau tidak, jika tidak maka user akan diminta untuk mengisi dan form tidak akan dikirim ke web server untuk diproses.

<html>

<head><title>Test JavaScript</title> <script language=”JavaScript”> function checkEntry {

if ( nim.value = “” ) {

alert(“Anda harus memasukan NIM anda”); name.focus(); return false; } } </script> <body>

<form method=post onSubmit=”return checkEntry()”> <input type=text name=nim maxlength=11 size=11> <input type=submit value=” Lihat nilai “>

</form> </body> </html>

2.8 Microsoft Visual Basic

Aplikasi web service dapat dibuat dengan menggunakan sebagian besar bahasa pemrograman seperti Delphi, C, Java ataupun Microsoft Visual Basic. Penggunaan Visual Basic dalam tugas akhir ini dikarenakan web service


(27)

merupakan teknologi yang baru dan sejumlah tutorialnya dalam bentuk bahasa pemrograman Visual Basic. Visual Basic itu sendiri sebagai salah satu bahasa pemrograman berbasis windows yang sangat interaktif menyediakan kemudahan dalam berhubungan dengan database besar seperti MS SQL Server, penanganan interface sampai menghasilkan suatu laporan yang lengkap dan akurat. Terdapat juga fasilitas berupa komponen lengkap untuk penerapan client-server serta mengaktifkan dan menghubungkannya pada suatu jaringan komputer.

2.9 Database Ms SQL Server

Penggunaan database dalam aplikasi web service tidak terbatas pada Ms SQL Server saja, bisa juga menggunakan database lain seperti MySql, Oracle. Penggunaan database Ms SQL Server dalam tugas akhir ini dikarenakan lebih compatible terhadap produk Microsoft yang lain seperti Microsoft Visual Basic maupun ASP.Net. Database Ms SQL Server merupakan suatu sistem manajemen database relasional yang menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam mengelola suatu database termasuk pemanfaatan query dalam manipulasi data.

2.10 Internet

Komunikasi dalam lingkungan berbasis web terjadi antara dua entity, yaitu Web client yang merupakan aplikasi yang melakukan request file dari Web server dan Web server yang merupakan aplikasi yang menangani request dari client. Pada lingkungan web, server melayani response HTTP. Server umumnya memiliki ‘kekuatan’ lebih dibanding PC dalam penanganan request yang


(28)

dilakukan client dalam jumlah besar secara simultan (Jason Butler and Tony Caudill, 2002).

Web browser dan server berkomunikasi dengan menggunakan protokol yang disebut Transmission Control Protocol /Internet Protocol (TCP/IP). Protokol merupakan rangkaian prosedur yang mendefinisikan bagaimana dua entity dapat berkomunikasi. TCP/IP terdiri dari dua bagian yaitu TCP dan IP. TCP atau sering juga disebut transport protocol, ‘membungkus’ data dalam sebuah amplop digital yang disebut packet dan memastikan bahwa data yang diterima berada ditempat yang sama dimana data sebelumnya dikirim. IP atau network protocol menangani rute packet dalam jaringan seperti Internet.

HyperText Transfer Protocol (HTTP) merupakan protokol tipe request-response yang menspesifikasikan client untuk koneksi ke server dan mengirim request dengan format spesifik. Server kemudian memberikan response dan menutup koneksi. HTTP mempunyai kemampuan untuk mentransfer web page, grafis dan tipe-tipe media lain yang digunakan oleh aplikasi web.


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN/PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini yaitu :

1. Pembuatan Model

Pembuatan sistem aplikasi web service sistem pemesanan barang ini menggunakan struktur model waterfall dengan beberapa tahapan aktifitas yang terstruktur dimana dari tiap-tiap tahapan akan dicapai hasil yang maksimal guna menunjang pembuatan aplikasi sistem yang baik (Rumbaugh, J. dkk, 1991). Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain analisa dan definisi kebutuhan sistem, desain sistem, implementasi sistem yang akan dijelaskan pada bagian Prosedur Penelitian, sedang untuk tahapan uji sistem akan dijelaskan pada bagian Evaluasi.

2. Prosedur Penelitian

Tahapan-tahapan pembuatan sistem aplikasi web service ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Menganalisa dan mendefinisikan kebutuhan sistem

Tahapan ini dimaksudkan agar kita mengetahui tentang apa yang perlu dipelajari, serta data-data pendukung apa saja yang diperlukan dalam membangun aplikasi web service sistem pemesanan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini adalah studi literatur dan survey.


(30)

b. Desain sistem

Pembuatan desain sistem dari aplikasi web service sistem pemesanan pada tahapan ini meliputi beberapa langkah, diantaranya pembuatan :

- Sistem Flow - Hierarchy Chart

- Desain skema sistem web service - Desain database dan ER Diagram - Desain user interface

3. Evaluasi

Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat untuk menentukan validasinya. Tahapan-tahapan pengujian dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Desain Uji Coba dan Subyek Coba

Pengujian sistem dilakukan secara uji perseorangan dengan harapan masukan-masukan terhadap sistem, pencarian kesalahan terhadap aplikasi sistem yang telah dibuat penting guna proses perbaikan aplikasi pada akhirnya.

b. Jenis data dan Instrumen Pengumpul Data

Pelaksanaan wawancara langsung diperlukan untuk memperoleh pemahaman tentang apa yang diinginkan user.

c. Analisis Hasil Uji Coba


(31)

3.2 Analisis dan Definisi Kebutuhan Sistem

Pada tahapan ini perlu dilakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan tugas akhir ini, yaitu bagaimana memahami konsep teknologi web service dan menerapkan teknologi web service tersebut kesebuah contoh kasus, dimana pada tugas akhir ini contoh kasus yang diambil adalah sistem pemesanan barang pada suatu perusahaan distributor barang. Adapun kebutuhan-kebutuhan dalam pembuatan aplikasi sistem web service ini adalah dokumen/data-data penunjang aplikasi sistem pemesanan barang, seperti surat pemesanan dan daftar barang. Untuk dapat menyelesaikan tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah :

- Studi Literatur

Dilakukan studi literatur ini adalah untuk dapat memahami bagaimana membuat sebuah aplikasi web service beserta bahasa pendukung pembuatan aplikasi, yaitu Visual Basic dan ASP.NET. Studi literatur dapat dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi ataupun dengan jalan browsing di internet. Hasil dari pelaksanaan studi literatur ini adalah dengan adanya tutorial tentang pembuatan aplikasi web service maka dapat dimanfaatkan untuk mencoba membuat aplikasi-aplikasi web service sederhana seperti web service operasi matematika (penjumlahan dan lain-lain).

- Survey

Untuk mendapatkan data barang maka dilakukan survey ke Alfa Jl. Ahmad Yani No. 260 Surabaya, dari survey didapatkan beberapa jenis barang, satuan serta harga barang. Untuk dokumen yang berkaitan dengan surat pemesanan didapatkan contoh Customer Purchase Order milik PT Wicaksana Overseas


(32)

International Tbk untuk perwakilan Surabaya Jl. Simo Kalangan No. 64 Surabaya. Data/dokumen yang didapat dimanfaatkan sebagai data-data penunjang pembuatan aplikasi web service sistem pemesanan barang.

3.3 Desain Sistem

Desain sistem aplikasi ini meliputi pembuatan : a. Sistem Flow dan Hierarchy Chart

Merupakan alur seorang user dalam melakukan proses pemesanan, yang dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.

Gambar 3.1 Sistem Flow Pemesanan Barang Start

Input Login

Proses Login Data

Customer

User Valid ?

Proses Pemilihan Item Data

Barang

End

Y T


(33)

Gambar 3.2 Hierarchy chart sistem pemesanan barang b. Skema sistem web service

Gambar 3.3 Skema sistem web service

internet

web site web server

(IIS)

Web service


(34)

Untuk web service terdiri dari tiga file : - DLL

- WSDL - WSML

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa pertama-tama program client melakukan request yang kemudian Internet Information System menjalankan .NET Framework. Lalu .NET Framework akan memeriksa apakah format pesan pada request sama dengan format pesan pada file WSDL setelah pengecekan selesai maka diteruskan pada file WSML untuk memetakan operasi yang diminta oleh program client pada object. Setelah operasi selesai maka .NET Framework akan memberikan response ke program client.

Pembuatan aplikasi web service pada tugas akhir ini menggunakan Visual Basic untuk komponen web service. Komponen web service (file .DLL) berisikan kumpulan fungsi yang mendukung aplikasi sistem pemesanan barang. Fungsi-fungsi yang dimaksud antara lain adalah :

- Password

Digunakan pada proses login berisi 2 parameter, yaitu parameter “userid” (kode outlet) dengan tipe data string dan parameter “pass” (password outlet) dengan tipe data string. Nilai balik dari fungsi bertipe data string.

Statement :

Public Function Password(ByVal userid As String, ByVal pass As String) As String


(35)

- Category

Digunakan untuk mendapatkan daftar kategori, berisi 1 parameter bertipe data string yaitu “useractive” (user yang aktif saat ini) dan nilai balik bertipe data string.

Statement :

Public Function Category(ByVal useractive As String) As String - Item

Digunakan untuk mendapatkan daftar barang berdasarkan kategori tertentu. Terdiri dari 2 parameter bertipe string yaitu “useractive” dan “kodektgr” (kode kategori) dengan nilai balik bertipe data string.

Statement :

Public Function Item(ByVal useractive As String, ByVal kodektgr As String) As String

- DItem

Digunakan untuk mendapatkan detail suatu barang, berisi 2 parameter bertipe data string yaitu “useractive” dan “kodebrg” (kode barang) dengan nilai balik bertipe data string.

Statement :

Public Function DItem(ByVal useractive As String, ByVal kodebrg As String) As String

- getOrder

Digunakan untuk melakukan pemesanan, berisi 2 parameter bertipe string yaitu “useractive” dan “detail” (detail pesan) dengan nilai balik bertipe string.


(36)

Statement :

Public Function getOrder(ByVal useractive As String, ByVal detail As String) As String

- CPass

Digunakan untuk melakukan perubahan password outlet, berisi 3 parameter bertipe string, yaitu “useractive”, “oldpass” (password outlet saat ini) dan “newpass” (password outlet baru) dengan nilai balik bertipe string.

Statement :

Public Function cPass(ByVal useractive As String, ByVal oldpass As String, ByVal newpass As String) As String

- SearchIt

Digunakan untuk melakukan pencarian barang berdasarkan keyword tertentu. Berisi 2 parameter bertipe data string yaitu “useractive” dan “keyword” dengan nilai balik bertipe string.

Statement :

Public Function SearchIt(ByVal useractive As String, ByVal keyword As String) As String

- LogOut

Digunakan untuk keluar dari sistem. Berisi 1 parameter bertipe data string yaitu “useractive” dan nilai balik bertipe string.

Statement :


(37)

File WSDL digunakan untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi yang ada pada file .DLL. Pada file WSDL ini, untuk setiap fungsi yang ada harus dideklarasikan parameter request maupun parameter response dalam elemen <message> juga operasi dalam elemen <operation> yang mewakili fungsi. Berikut contoh deklarasi untuk fungsi menampilkan daftar barang berdasarkan kategori tertentu :

- Untuk deklarasi parameter request :

<message name='wserviceclass.Item'>

<part name='useractive' type='xsd:string'/> <part name='kodektgr' type='xsd:string'/> </message>

- Untuk deklarasi parameter response :

<message name='wserviceclass.ItemResponse'> <part name='Result' type='xsd:string'/> </message>

- Untuk deklarasi operasi :

<operation name='Item' parameterOrder='useractive kodektgr'> <input message='wsdlns:wserviceclass.Item'/>

<output message='wsdlns:wserviceclass.ItemResponse'/> </operation>

File WSML digunakan untuk menyediakan informasi yang memetakan operasi pada sebuah service yang telah dideskripsikan pada file WSDL ke file .dll. Berikut contoh pemetaan operasi Item yang telah dideklarasikan pada file WSDL :

<operation name='Item'>

<execute uses='wserviceclassObject' method='Item' dispID='1610809353'> <parameter callIndex='-1' name='retval' elementName='Result' />

<parameter callIndex='1' name='useractive' elementName = 'useractive' /> <parameter callIndex='2' name='kodektgr' elementName = 'kodektgr' /> </execute>


(38)

Untuk pembuatan program client, selain berisi cara pemanggilan file WSDL yang mendeskripsikan fungsi-fungsi juga berisi user interface untuk menerima inputan dan memberikan output. Inputan dari user nantinya akan digunakan sebagai parameter request sedangkan output digunakan untuk menampilkan response yang diterima.

c. Desain struktur database dan ER Diagram

Pembuatan aplikasi meliputi juga pembuatan desain database dan ER Diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3.4 dan Tabel 3.1 – Tabel 3.6.

Gambar 3.4 ER Diagram Country CountryID Nama Customer KodeCustomer Nama Password Alamat City ZIP Email Telp Kategori KodeKtgr Nama Barang KodeBrg Nama Quantity Price Master_Pesan NoOrder Tanggal OrderStat Satuan KodeSt Nama


(39)

Gambar 3.5 ER Konseptual

Dengan berpedoman pada rancangan ER Diagram diatas maka dapat dibuat struktur database dengan menggunakan Microsoft SQL Server sebagai berikut :

1. Tabel Country

Fungsi : Mencatat data negara

Tabel 3.1. struktur tabel country

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

CountryID Number SmallInt ID negara Primary Key Nama Varchar 25 Nama negara

KODEBRG = KODEBRG

NOORDER = NOORDER

KODEST = KODEST KODEKTGR = KODEKTGR

KODECUSTOMER = KODECUSTOMER COUNTRYID = COUNTRYID

COUNTRY COUNTRYID numeric(2) NAMA char(25) CUSTOMER KODECUSTOMER char(5) NAMA char(25) COUNTRYID numeric(2) PASSWORD char(10) ALAMAT char(35) CITY char(25) ZIP char(9) EMAIL char(30) TELP char(15) KATEGORI KODEKTGR numeric(2) NAMA char(5) BARANG KODEBRG char(8) NAMA char(25) KODEKTGR numeric(2) KODEST numeric(2) QUANTITY numeric(2) PRICE numeric(3) MASTER_PESAN NOORDER char(11) KODECUSTOMER char(5) TANGGAL date ORDERSTAT numeric(1) SATUAN KODEST numeric(2) NAMA char(25) DETAIL_PESAN NOORDER char(11) KODEBRG char(8) QUANTITY numeric(0) PRICE numeric(0)


(40)

2. Tabel Customer

Fungsi : Mencatat data customer

Tabel 3.2. struktur tabel customer

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

KodeCustomer Varchar 5 Kode customer Primary Key Nama Varchar 30 Nama

Password Varchar 10 Password Alamat Varchar 35 Alamat City Varchar 25 Kota ZIP Varchar 9 Kode Pos

CountryID Number SmallInt Negara Foreign Key Email Varchar 30 Alamat E-mail

Telp Varchar 15 No Telp

3. Tabel Kategori

Fungsi : Mencatat data kategori barang

Tabel 3.3. struktur tabel kategori

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

KodeKtgr Number SmallInt Kode kategori Primary Key Nama Varchar 20 Nama kategori

4. Tabel Satuan

Fungsi : Mencatat data satuan barang

Tabel 3.4. struktur tabel satuan

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

KodeSt Number SmallInt Kode satuan Primary Key Nama Varchar 5 Nama satuan


(41)

5. Tabel Barang

Fungsi : Mencatat data barang

Tabel 3.5. struktur tabel barang

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

KodeBrg Varchar 8 Kode barang Primary Key Nama Varchar 30 Nama

KodeKtgr Number SmallInt Kode Kategori Foreign Key KdSat Number SmallInt Kode satuan Foreign Key Quantity Number SmallInt Jumlah stock barang

Price Number Int Harga

6. Tabel Master_Pesan

Fungsi : Mencatat data master pemesanan

Tabel 3.6. struktur tabel master_pesan

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

NoOrder Varchar 11 No Order Primary Key Tanggal Datetime Tanggal order

KodeCustomer Varchar 9 Kode Customer Foreign Key OrderStat Number SmallInt Status Order

7. Tabel Detail_Pesan

Fungsi : Mencatat data detail pemesanan

Tabel 3.7. struktur tabel detail_pesan

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

NoOrder Varchar 11 No Order Foreign Key KodeBrg Varchar 8 Kode Barang Foreign Key Price Number Int Harga barang


(42)

8. Tabel LConnect

Fungsi : Mencatat waktu user active

Tabel 3.8. struktur tabel lconnect

Nama Field Type Lebar Keterangan Constraint

Usercode Char 10 User active

lasttime Charhar 12 Waktu user terakhir aktif

d. Desain interface 1. Default ( login )

Merupakan halaman awal yang tampil dalam web site. Pada halaman ini (Gambar 3.6) seorang user dalam hal ini customer harus mengisikan nama user dan passwordnya. Untuk mendapatkan informasi tentang pendaftaran untuk menjadi anggota customer dapat dilakukan dengan menekan tulisan “Register” di pojok kanan atas Gambar 3.6).

Gambar 3.6 Desain form login user Username : <text>

Password : <text>

Logo

LOGIN


(43)

2. Informasi pendaftaran

Halaman ini merupakan informasi tentang bagaimana user yang belum mempunyai akses (username) ke sistem (Gambar 3.7). Untuk memperoleh informasi lebih lanjut selain dengan jalan telepon atau mendatangi langsung kantor DTRO juga bisa dengan mengirimkan email. Disediakan juga format isian untuk pengiriman melalui email dengan menekan tulisan “Email” pada nomer 3. Tombol “OK” untuk kembali ke halaman Login (Gambar 3.6).

Gambar 3.7 Desain form informasi register 3. Informasi pendaftaran melalui Email

Untuk mendapatkan informasi pendaftaran menjadi anggota customer bisa melalui email yang telah disediakan form isian seperti pada Gambar 3.8.

You can register by :

1. Call us on (+62 031) 8538602

2. Come directly to our office on Jl. Jatayu No. Kav 61-U,

Rewwin, Waru – Sidoarjo 3. Email us ( reg@dtro.com )


(44)

Gambar 3.8 Form isian untuk memperoleh informasi pendaftaran 4. Home ( utama )

Bagi user yang telah memiliki akses (username), setelah user mengisikan password yang benar pada halaman Login (Gambar 3.6), halaman utama web site akan tampil (seperti ditunjukkan pada Gambar 3.9). Pada halaman ini selain berisikan daftar kategori barang juga terdapat menu-menu yang dapat dipilih oleh user untuk menentukan aktifitasnya, diantaranya menu Shopping Cart untuk melihat item yang telah dipilih dan melakukan pemesanan, menu Home untuk kembali ke menu utama, menu Change Password untuk melakukan perubahan password user dan menu Log Out untuk keluar dari sistem.

Name : <text> Address : <text> City : <text> ZIP : <text> Country : <combobox> Email : <text> Phone : <text>


(45)

Gambar 3.9 Desain form halaman utama

5. Shopping cart

Halaman dimana kita melakukan pemrosesan pemesanan (ditunjukkan pada Gambar 3.10). Halaman berisikan informasi barang yang telah kita pilih dan juga jumlah barang untuk dipesan. User dapat juga melakukan perubahan quantity atau menghapus item dari daftar. Disediakan pula tombol “BUY” untuk melakukan proses order.

Logo

Shopping Cart Contains n items

Browse Category >> Category1

Category1 Category2 Category3 ………..

Categoryn

Search <text> GO

Click price to cart Code Item Name Unit Price


(46)

Gambar 3.10 Desain form edit quantity dan hapus item barang 6. Informasi order

Halaman akhir dimana user setelah menekan tombol “BUY” pada Gambar 3.10. yang menampilkan informasi no. order pemesanan beserta tanggal order. Lihat Gambar 3.11.

Logo Shopping Cart Contains n items

Shopping Cart

BUY

No Code Item Name Price Unit Quantity Sub Total Manage

Change Quantity <text> Remove Item

Total

HOME Shopping Cart Change Password Log Out


(47)

Gambar 3.11 Desain output order 7. Change password

Halaman yang tampil setelah user menekan menu “Change Password” dimana pada halaman ini (Gambar 3.12) user dapat melakukan perubahan password dengan memasukkan password lama, password baru dan re-entry password baru.

Thank You

Order No : [OrderNo] Order Date : [Date]

OK

Thank you for Shopping @ Dtro Visit us next time

For area in Surabaya, Sidoarjo and Gresik your order will be dellivered in less than 24 hours


(48)

Gambar 3.12 Desain form change password Logo

Sopping Cart Contains n Itmes

Change Password

Old Password : <text> New Password : <text> Re-Entry New Password : <text>

HOME Shopping Cart Change Paswword Log Out


(49)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Kebutuhan Perangkat

Perangkat-perangkat yang dibutuhkan aplikasi web service ini adalah : a. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ( server ) dan mengakses aplikasi ( client ) adalah sebagai berikut :

- Server :

1. Windows 2000. 2. Web server ( IIS 5).

3. Windows 2000 Service Pack II. 4. MDAC 2.7.

- Client :

1. Windows NT/9x/ME/XP/2K. 2. Ms Internet Explorer 5.5. 3. MDAC 2.7

b. Perangkat Keras

Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ( server ) dan mengakses aplikasi ( client ) adalah sebagai berikut :

- Server :

1. PC dengan prosesor minimal Pentium III 450 Mhz 2. Memory minimal 128 Mbytes


(50)

- Client :

1. PC dengan prosesor minimal Pentium I 166 Mhz 2. Memory minimal 32 Mbytes

3. Harddisk minimal 1 Gbytes

4.2 Proses Instalasi

Urutan instalasi untuk server dan client adalah sebagai berikut : - Server :

1. . Net Framework.

2. Microsoft Soap Toolkit 3.0. 3. Ms SQL Server 2000. 4. Webservice.dll 5. Virtual Folder

- Client : jika program client dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic maka pada sisi client harus di-install program .EXE.

4.3 Cara Pemakaian Program

Berikut merupakan panduan bagi user untuk menjalankan program :

4.3.1 Alamat program

User harus mengisikan alamat program pada address bar pada web browser untuk menampilkan program. Pada tugas akhir ini alamat program yang dimaksud adalah “http://localhost/aweb/index.aspx”. Setelah mengisikan alamat program maka akan ada tampilan Login seperti yang ditunjukkan pada Gbr 4.1.


(51)

4.3.2 Proses memperoleh informasi pendaftaran

Bagi user yang belum mempunyai hak akses (username) ke sistem, maka user diharapkan melakukan pendaftaran terlebih dulu. Informasi tentang bagaimana cara mendaftar menjadi anggota customer dapat diperoleh dengan menekan tulisan “Register” pada pojok kanan atas pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Halaman Login

Kemudian akan tampil Halaman informasi tentang bagaimana mendaftar menjadi anggota customer (Gambar 4.2). User dapat melakukan pendaftaran dengan menelepon, mendatangi langsung kantor DTRO atau juga melalui email sesuai dengan form isian yang disediakan. Tombol “OK” digunakan untuk kembali ke halaman Login, sedangkan untuk bisa memasuki form pengisian pendaftaran melalui email bisa dilakukan dengan menekan tulisan “Email” pada Gambar 4.3. Setelah form pengisian tampil, user dapat mengisi form yang disediakan. Tombol “Send” untuk mengirim informasi melalui email ke alamat


(52)

email DTRO ( reg@DTRO.com) dan tombol “Cancel” untuk membatalkan pengiriman email.

Gambar 4.2 Informasi cara pendaftaran


(53)

4.3.3 Proses login

Bagi user yang telah memiliki username dapat langsung melakukan proses login pada halaman Login (Gambar 4.1). Untuk proses login dimana user wajib memasukkan username dan password yang kemudian menekan tombol “Login”. Jika user tidak memasukan username dan/atau password maka user akan diminta untuk memasukan username dan/atau password terlebih dahulu. Jika terjadi kesalahan, baik pada username maupun password maka user akan diminta untuk memasukan ulang username dan/atau password yang benar. Pesan kesalahan yang akan tampil adalah “You must entry username” jika user tidak memasukkan username, “You must entry password” jika user tidak memasukkan password dan “Invalid username/password” jika username atau password yang dimasukkan salah.

4.3.4 Proses pemilihan item barang

Setelah user berhasil melakukan proses login maka akan tampil halaman utama seperti Gambar 4.4 dimana user akan melakukan pemilihan item. Daftar item barang dikelompokkan berdasarkan kategori. User dapat memilih item barang dengan meng-click harga item barang tersebut maka item akan tercatat di shopping cart dengan quantity awal 1, apabila item tersebut di-click lagi maka quantity item akan bertambah satu.


(54)

Gambar 4.4 Halaman Utama

4.3.5 Proses search item

User juga dapat melakukan proses pencarian item dengan memasukkan keyword kemudian menekan tombol “GO” pada Gambar 4.4. Pesan kesalahan “You must entry keyword” akan tampil jika user tidak memasukkan keyword. Daftar item akan tampil sesuai dengan keyword yang telah ditentukan, apabila tidak ada item yang sesuai dengan keyword maka akan tampil pesan “No result found”. Dari daftar item yang tampil user dapat melakukan pemilihan item dengan meng-click harga item yang kemudian item tersebut akan tersimpan pada shopping cart dengan quantity awal 1. Dan apabila user meng-click lagi item tersebut maka quantity akan ditambah 1.


(55)

4.3.6 Proses order

Setelah proses pemilihan item selesai, user dapat melihat daftar item yang telah dipilih dengan menekan menu “Shopping Cart”. Pada halaman shopping cart (Gambar 4.5) user dapat melakukan perubahan quantity atau menghapus item. Untuk perubahan quantity user harus memasukkan jumlah quantity dan kemudian meng-click tombol “Change Quantity” dan untuk penghapusan item dapat dilakukan dengan meng-click tombol ”remove item”. Proses order dilakukan dengan meng-click tombol “Buy”.

Gambar 4.5 Halaman Shopping Cart

4.3.7 Informasi order

Penekanan tombol “Buy” merupakan proses bagi user untuk melakukan order, dimana untuk selanjutnya akan tampil halaman informasi (Gambar 4.6)


(56)

order tentang no order dan tanggal dilakukannya order. Tombol “OK” merupakan proses akhir dari order yang dilakukan user dan untuk selanjutnya halaman login (Gambar 4.1) akan ditampilkan.

Gambar 4.6 Halaman Order Information

4.3.8 Proses change password

User dapat melakukan perubahan pasword dengan menekan menu “Change Password” pada bagian menu. Tampilan untuk merubah password ditunjukkan seperti pada Gambar 4.7. User akan diminta untuk memasukan password yang saat ini dimiliki oleh user dan memasukan password yang baru sebanyak 2x lalu menekan tombol “OK”. Password tidak akan berubah jika password saat ini yang dimasukan tidak cocok atau password baru yang dimasukan sebanyak 2x tidak sama. Pesan kesalahan yang tampil pada proses change password adalah “You must entry your old password” jika user tidak


(57)

memasukkan password yang saat ini dimiliki, “You must entry new password” jika user tidak memasukkan password baru dan pengisian ulang password baru, “New password are not equal” jika pengisian new password dan re-entry new password tidak sama, dan “Your old password is invalid” jika user salah mengisikan password yang dimiliki saat ini. Pesan “Password successly changed” tampil jika proses change password berhasil.

Gambar 4.7 Halaman Change Password

4.4 Evaluasi

Pengujian komponen web service dilakukan dengan membuat program client dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Program client ini memanfaatkan komponen web service untuk melakukan pemesanan barang dan


(58)

hanya berisi user interface untuk menerima inputan dari user yang akan digunakan sebagai paremeter request dan memberikan output sebagai response.

Hasil pengujian terhadap komponen web service yang telah dibuat dapat dinyatakan berhasil karena fungsi-fungsi pada komponen web service yang dimanfaatkan oleh program client dari bahasa pemrograman Visual Basic dapat berjalan dengan baik.


(59)

53

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil perancangan aplikasi web service sistem pemesanan barang ini, dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

a. Aplikasi web service memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi client. Dikarenakan proses logika hanya sekali dibuat maka program client hanya perlu memanggil fungsi-fungsi yang disediakan tanpa perlu lagi memikirkan proses logika.

b. Dengan memanfaatkan teknologi web service, program client dapat dibuat dalam bahasa pemrograman yang berbeda.

5.2 Saran

a. Aplikasi web service yang dibuat dalam tugas akhir ini menangani proses pemesanan barang dimana untuk pengembangan kedepan aplikasi web service ini bisa dimanfaatkan oleh aplikasi web service yang lain untuk sistem yang lebih luas.

b. Aplikasi web service ini untuk komponen server dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan program client-nya dibuat dengan menggunakan ASP.NET, maka untuk berikutnya aplikasi ini bisa dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lain.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Butler, J. and Caudill, T., 2002, ASP.NET Database Programming Weekend

Crash Course,Hungry Minds, Inc, New York.

Hadiwinata, M., 2003, Solusi Pemrograman XML Web Services dengan Visual

Basic .NET, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kurniawan, Y., 2001, Aplikasi Web Database dengan ASP, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Microsoft, 2002, Soap Toolkit 3.0, Microsoft Corporation.

Okianto, D., 1997, Panduan Belajar Microsoft Visual Basic 5.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Rumbaugh, J. dkk, 1991, Object-Oriented Modeling and Design, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Ryan, D. and Ryan, T., 2002, ASP.NET Your Visual Blueprint for Creating Web

Applications on The .NET Framework, Hungry Minds,Inc, New York.

Sampurna, 1996, Belajar sendiri membuat home page dengan HTML, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.


(1)

4.3.6 Proses order

Setelah proses pemilihan item selesai, user dapat melihat daftar item yang telah dipilih dengan menekan menu “Shopping Cart”. Pada halaman shopping cart (Gambar 4.5) user dapat melakukan perubahan quantity atau menghapus item. Untuk perubahan quantity user harus memasukkan jumlah quantity dan kemudian meng-click tombol “Change Quantity” dan untuk penghapusan item dapat dilakukan dengan meng-click tombol ”remove item”. Proses order dilakukan dengan meng-click tombol “Buy”.

Gambar 4.5 Halaman Shopping Cart

4.3.7 Informasi order

Penekanan tombol “Buy” merupakan proses bagi user untuk melakukan order, dimana untuk selanjutnya akan tampil halaman informasi (Gambar 4.6)


(2)

50

order tentang no order dan tanggal dilakukannya order. Tombol “OK” merupakan proses akhir dari order yang dilakukan user dan untuk selanjutnya halaman login (Gambar 4.1) akan ditampilkan.

Gambar 4.6 Halaman Order Information

4.3.8 Proses change password

User dapat melakukan perubahan pasword dengan menekan menu “Change Password” pada bagian menu. Tampilan untuk merubah password ditunjukkan seperti pada Gambar 4.7. User akan diminta untuk memasukan password yang saat ini dimiliki oleh user dan memasukan password yang baru sebanyak 2x lalu menekan tombol “OK”. Password tidak akan berubah jika password saat ini yang dimasukan tidak cocok atau password baru yang dimasukan sebanyak 2x tidak sama. Pesan kesalahan yang tampil pada proses change password adalah “You must entry your old password” jika user tidak


(3)

memasukkan password yang saat ini dimiliki, “You must entry new password” jika user tidak memasukkan password baru dan pengisian ulang password baru, “New password are not equal” jika pengisian new password dan re-entry new password tidak sama, dan “Your old password is invalid” jika user salah mengisikan password yang dimiliki saat ini. Pesan “Password successly changed” tampil jika proses change password berhasil.

Gambar 4.7 Halaman Change Password

4.4 Evaluasi

Pengujian komponen web service dilakukan dengan membuat program client dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Program client ini memanfaatkan komponen web service untuk melakukan pemesanan barang dan


(4)

52

hanya berisi user interface untuk menerima inputan dari user yang akan digunakan sebagai paremeter request dan memberikan output sebagai response.

Hasil pengujian terhadap komponen web service yang telah dibuat dapat dinyatakan berhasil karena fungsi-fungsi pada komponen web service yang dimanfaatkan oleh program client dari bahasa pemrograman Visual Basic dapat berjalan dengan baik.


(5)

53 BAB V PENUTUP

Berdasarkan hasil perancangan aplikasi web service sistem pemesanan barang ini, dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

a. Aplikasi web service memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi client. Dikarenakan proses logika hanya sekali dibuat maka program client hanya perlu memanggil fungsi-fungsi yang disediakan tanpa perlu lagi memikirkan proses logika.

b. Dengan memanfaatkan teknologi web service, program client dapat dibuat dalam bahasa pemrograman yang berbeda.

5.2 Saran

a. Aplikasi web service yang dibuat dalam tugas akhir ini menangani proses pemesanan barang dimana untuk pengembangan kedepan aplikasi web service ini bisa dimanfaatkan oleh aplikasi web service yang lain untuk sistem yang lebih luas.

b. Aplikasi web service ini untuk komponen server dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan program client-nya dibuat dengan menggunakan ASP.NET, maka untuk berikutnya aplikasi ini bisa dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lain.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Butler, J. and Caudill, T., 2002, ASP.NET Database Programming Weekend Crash Course, Hungry Minds, Inc, New York.

Hadiwinata, M., 2003, Solusi Pemrograman XML Web Services dengan Visual Basic .NET, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kurniawan, Y., 2001, Aplikasi Web Database dengan ASP, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Microsoft, 2002, Soap Toolkit 3.0, Microsoft Corporation.

Okianto, D., 1997, Panduan Belajar Microsoft Visual Basic 5.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Rumbaugh, J. dkk, 1991, Object-Oriented Modeling and Design, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Ryan, D. and Ryan, T., 2002, ASP.NET Your Visual Blueprint for Creating Web Applications on The .NET Framework, Hungry Minds,Inc, New York. Sampurna, 1996, Belajar sendiri membuat home page dengan HTML, PT. Elex

Media Komputindo, Jakarta.