BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Register Dialek Medan
Dialek Medan sebenarnya adalah salah satu dialek Melayu yang terbentuk selama beratus-ratus tahun dan telah bercampurbaur dengan berbagai bahasa
seperti bahasa Batak Karo, Toba dan Mandailing serta bahasa yang dibawa oleh pendatang seperti Minang, Aceh dan Melayu Pesisir. Selain itu juga terdapat
beberapa perbendaharaan kata yang berasal dari bahasa asing seperti Belanda, Inggris, China, Arab dan India. Dari seluruh bahasa-bahasa yang digunakan oleh
berbagai orang yang melakukan berbagai kegiatan di kota Medan akhirnya terbentuklah suatu dialek yang disebut sebagai bahasa Medan atau dialek Medan.
Medan adalah ibukota dari provinsi Sumatera Utara yang merupakan kota yang penduduknya terdiri dari berbagai suku, keheterogenan inilah yang
menyebabkan orang Medan mempunyai berbagai istilah untuk menyampaikan sebuah kata tempat, benda dan sebagainya. Orang Medan memiliki bahasa yang
unik. Pada naskah teater karya Yusrianto Nasution, sangat banyak ditemukan
Universitas Sumatera Utara
kata-kata dialek Medan. Berikut ini adalah register dialek Medan yang khas dalam naskah-naskah karya Yusrianto Nasution.
REGISTER DIALEK MEDAN DALAM NASKAH-NASKAH TEATER KARYA YUSRIANTO NASUTION DALAM BUKU RAJA TEBALEK.
No. Dialek Medan Artinya
Halaman 1.
segini sebanyak ini
11 2
kek mananya Bagaimana
11 3
cemana bagaimana
11 4
ngapain melakukan apa
11 5
kek gini begini, seperti ini
11 6
pulak Pula
11 7
tokohi ditipu
12 8
tengok lihat
12 9
suka-sukanya seenaknya saja
13 10
cakap berkata
13 11
bosar besar
13 12
kombur berdialog, bercerita
13 13
kali sekali
14 14
malotup meledak
14
Universitas Sumatera Utara
15 sok
Sombong 15
16 sikit-sikit
sedikit-sedikit 15
17 kek gitu
begitu, seperti itu 16
18 maen
main 16
19 capek
capai, lelah 16
20 payah
sulit 17
21 jeti
juta 17
22 Kubilang
aku katakan 23
23 macam
seperti 23
24 Ngatur
mengatur 23
25 teken
tanda tangan 24
26 engklek
permainan rakyat 24
27 ratakan
membumihanguskan 30
28 taik
Kotoran 31
29 gimana
bagaimana 31
30 gitu
begitu 31
31 muncung
mulut 35
32 pitam
marah, emosi 44
33 dibeking
dilindungi 45
34 ketebelece
memo, surat perintah 49
35 bilang
Kata 51
36 kutang
bra 56
Universitas Sumatera Utara
37 cakap-cakap
berkata-kata, berbincang 58
38 tinggal
hanya, Cuma 59
39 diborong
diambil seluruhnya 61
40 cincong
banyak bicara 61
41 gimbal
hajar 61
42 kayak
seperti 61
43 pening
sakit kepala 74
44 melunjak
tinggi hati, meninggi 74
45 pijak-pijak
injak-injak 74
46 aja
saja 74
47 tengok-tengok
lihat-lihat 86
48 ngancam
mengancam 86
49 sikit
sedikit 86
50 bilang bagus-bagus
berkata dengan baik 86
51 besar-besaran
tindakan pamer 86
52 recok
ribut 86
53 sor
minat, ingin 86
53 melonte
main perempuan, melacur 86
54 gontok-gontokan
saling mengejek 86
55 hiduplah
nyala 101
56 bikin
buat, ciptakan 107
57 berak
buang air besar 109
Universitas Sumatera Utara
Jika diperhatikan tabel di atas, bahasa Indonesia banyak mengalami pengubahan fonem dalam dialek Medan yang fungsinya adalah untuk penyesuaian lafal di
wilayah tersebut. Seperti adanya penggantian fonem, penambahan fonem, pengurangan fonem, penanggalan imbuhan adalah hal yang biasa dalam dialek
regional. Kata-kata yang mengalami penggantian fonem adalah sebagai berikut:
1. Kata segini jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata
begini, be diganti dengan se. 2.
Kata kek mana jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata bagaimana, bagai diganti dengan kek.
3. Kata cemana jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari
kata bagaimana, bagai diganti dengan ce. 4.
Kata kek gini jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata begini, be diganti dengan kata kek.
5. Kata bosar jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata
besar, vokal e diganti dengan o. 6.
Kata kek gitu jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata begitu, be diganti dengan kek.
7. Kata maen jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata
main, vokal i diganti dengan e. 8.
Kata jeti jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata juta, vokal u dan a diganti dengan vokal e dan i.
Universitas Sumatera Utara
9. Kata capek jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata
capai, ai diganti dengan ek. 10.
Kata pijak jika ditinjau dari bahasa Indonesia yang baik berasal dari kata injak, in diganti dengan pi.
Kata-kata yang mengalami pengurangan fonem adalah sebagai berikut: 1.
Kata gimana jika ditinjau dalam bahasa Indonesia berasal dari kata bagaimana, mengalami pengurangan fonem ba di awal dan fonem a di
tengah. 2.
Kata gitu jika ditinjau dalam bahasa Indonesia berasal dari kata begitu, mengalami pengurangan fonem be di awal.
3. Kata aja jika ditinjau dalam bahasa Indonesia berasal dari kata saja,
mengalami pengurangan fonem s. Kata kata yang mengalami penanggalan imbuhan adalah sebagai berikut:
1. Kata ngatur berasal dari kata mengatur, mengalami penanggalan imbuhan
me. 2.
Kata Ngancam berasal dari kata mengancam, mengalami penanggalan imbuhan me.
Sedangkan kata-kata yang mengalami penambahan huruf adalah kata pulak berasal dari kata pula, terdapat penambahan huruf k.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti juga menemukan adanya dialek temporal dalam naskah tersebut. Kata ketebelece, adalah kata yang sangat pupuler pada zaman Soeharto. Di
beberapa naskah teater karya Yusrianto Nasution, peneliti sering mendapati kata ketebelece, dan kata-kata ini juga sering digunakan di Medan dan menjadi dialek
Medan dalam naskahnya. Kemudian dalam penggunaannya, tentu terjadi campur kode untuk
memudahkan pembicara dan lawan bicara memahami suatu dialog. Kata- kata yang termasuk campur kode adalah kombur, malotup, sok, macam, gimbal,
muncung, pitam, sor, recok dan gontok-gontokan. Kata-kata ini muncul akibat kota Medan di domisili oleh suku Batak dan Melayu. Kata-kata ini sangat sering
digunakan dalam suatu percakapan dan dalam setiap kesempatan. Kata dibeking, merupakan kata yang diadopsi dari bahasa asing yaitu
bahasa Inggris back-ing. Kata dibeking merupakan alih kode yang sering dipakai dalam dunia premanisme di Medan. Juga sering digunakan di pasar dan di jalanan.
4.2 Makna Dialek Medan