sehinggan penilaian risiko harus ditinjau ulang secara teratur agar tidak terlewatkan bahaya baru dan kejadian berbahaya.
Ketidakpastian dalam penilaian risiko karena tidak adanya data, kurangnya pengetahuan mengenai aktifitas seputar rantau penyediaan air dan kontribusi
relatif kekurangan kepada terbentuknya risiko akibat bahaya atau kejadian –
kejadian berbahaya. Mendefinisikan secara jelas kemunculan dan konsekuensinya secara cukup rinci
untuk menghinarkan penilaian subyektif dan memungkinkan konsistensi.
2.4.5. Analisis Risiko
Menurut Thompson and Perry 1991 analisis risiko merupakan satu proses dari identifikasi risiko dan penilaian assessment. Sedangkan menurut Godfrey 1996
analisis risiko yang dilakukan secara sistematis dapat membantu untuk: 1. Mengidentifikasi, menilai dan meranking risiko secara jelas
2. Memusatkan perhatian pada risiko yang utama major risk 3. Memperjelas keputusan tentang batasan kerugian
4. Meminimalkan potensi kerusakan apabila timbul keadaan yang paling jelek 5. Mengontrol aspek ketidakpastian
6. Memperjelas dan menegaskan peran setiap orangbadan yang terlibat dalam manajemen risiko.
Analisis risiko dapat dilakukan baik secara kualitatif yang terfokus pada identifikasi dan penilaian risiko, maupun kuantitatif yang terfokus pada evaluasi
probabilitas terhadap terjadinya risiko. Menurut Soeharto 1997 menyatakan bahwa analisis risiko secara kualitatif adalah proses dalam menilai pengaruh yang kuat dan
kemungkinan yang terjadi dalam mengidentifikasi risiko, proses ini memprioritaskan
risiko menrut akibat potensial yang ditimbulkan pada tujuan proyek yang ingin dicapai. Hal-hal yang menjadi masukan input dalam melakukan analisis risiko kualitatif yaitu
rencana manajemen risiko, mengidetifikasi risiko, status proyek, tipe proyek, data yang diteliti, skala pada probabilitas, dan pengaruhnya serta membuat asumsi.
Selanjutnya teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan analisis risiko kualitatif adalah:
1. Menentukan probabilitas dan pengaruh risiko 2. Probabilitaspengaruh risiko berdasarkan matrik
3. Melakukan tes asumsi 4. Melakukan ranking terhadap data yang sudah lengkap
Sedangkan hasil yang didapat melalui analisis risiko kualitatif adalah: 1. Ranking risiko secara keseluruhan pada suatu proyek
2. Daftar list pada risiko yang diprioritaskan 3. Daftar list risiko untuk tambahan analisis dan manajemen
4. Kecenderungan dalam hasil analisis risiko kualitatif Keseluruhan proses analisis risiko dan manajemen dapat dibagi menjadi 2
yaitu analisis risiko dan manajemen risiko. Tujuan dari analisis dan manajemen risiko adalah membantu menghindari kegagalan dan memberikan gambaran tentang apa yang
terjadi bila proyek yang dijalankan ternyata tidak sesuai dengan rencana. Langkah- langkah analisis risiko menurut Flangan dan Norman 1993 dapat dilihat pada gambar
2.3 berikut:
Analisis Risiko Identifikasi Alternatif
Penilaian Risiko ke Biaya
Pengukuran Risiko Kuantitatif
Pengukuran Risiko Kualitatif
Analisis Probabilitas
Obyektif Subyektif
Keputusan Langsung
Analisis Sensitivitas
Tunggal Jamak
Berdasarkan Rangking
Analisis Skenario
Penjabaran Kombinasi
Berdasarkan Perbandingan
Analisis Simulasi
Tipe dari penyebaran Perkiraan
Jumlah simulasi Hubungan dengan
item yang lain Analisis
Deskriptif
Analisis Korelasi
LinearTidak Linear Tunggal Jamak
Gambar 2.3 Langkah – Langkah Analisis Risiko
Sumber : Flanagan dan Norman, 1993 Menurut Flanagan dan Norman 1993 pada gambar 2.3 dapat dilihat bahwa
langkah –langkah analisis yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi
alternatif –alternatif risiko yang mungkin akan terjadi, kemudian memberikan penilaian
risiko terhadap pengaruhnya kepada biaya, setelah itu dilanjutkan dengan melakukan pengukuran terhadap risiko tersebut. Pengukuran terhadap risiko tersebut bisa
dilakukan dengan kualitatif yang nantinya dilanjutkan dengan analisis kuantitatif. Pengukuran dengan cara kualitatif hasil dari penilaian risiko dan identifikasi risiko
lebih terfokus berupa keputusan langsung yang diambil berdasarkan rangking,
perbandingan ataupun dengan analisis deskriptif, sedangkan analis secara kuantitatif dilakukan dengan melakukan analisis probabilitas, analisis sensitivitas, analis skenario,
analis simulasi dan analis korelasi.
2.4.6. Penerima Risiko Risk Acceptability