Genetik Bentuklahan Kondisi Geomorfologi

selatan Gambar 4.5., dengan kelas lereng III 8-15 sampai dengan kelas lereng V 45. Gambar 4.5. Erosi parit yang terjadi pada satuan medan V2_T_IV_8

4.2.2.3. Genetik Bentuklahan

Dari haril analisis peta bentuklahan Kecamatan Banjarharjo yang tersaji pada gambar 4.6., secara genetik asal bentuklahan di daerah penelitian dibedakan menjadi tiga yaitu bentuklahan asal fluvial, bentuklahan asal struktural, dan bentuklahan asal vulkanik, dengan luasan masing-masing seperti disajikan pada tabel 4.5. Adapun masing-masing genetik bentuklahan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Bentuklahan asal Fluvial F Bentuklahan asal fluvial adalah bentuklahan yang berkaitan erat dengan daerah penimbunan sedimentasi oleh sungai, yang secara alami prosesnya terdiri atas tiga aktivitas yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu erosi,- Gambar 4.6. Peta Bentuklahan Kecamatan Banjarharjo transportasi, dan penimbunan. Bentuklahan asal fluvial di daerah penelitian berada pada wilayan topografi datar yaitu dengan kemiringan lereng 0-3. Bentuklahan asal fluvial yang ditemukan di daerah penelitian berupa dataran antar perbukitan F1 dengan luas 89,83 Ha atau 0,55 dari luas daerah penelitian, dataran banjir pada sungai meander F2 dengan luas 439,96 Ha atau 2,71 dari luas daerah penelitian, dan dataran aluvial F3 dengan luas 3059,80 Ha atau 18,87 dari luas daerah penelitian. Tabel 4.5. Luas dan Persentase Luas Masing-Masing Bentuk Lahan Di Daerah Penelitian NO ASAL PROSES LANDFORM Bentuklahan LUAS Ha LUAS Dataran antar perbukitan F1 89,83 0,55 Dataran banjir pada sungai meander F2 439,96 2,71 1 Fluvial F Dataran aluvial F3 3059,8 18,87 Dataran tektonik bergelombang S1 1606,75 9,91 Dataran tektonik datar S2 3187,08 19,66 Dataran tektonik berombak S3 3062,74 18,89 2 Struktural S Perbukitan struktural S4 1127,67 6,96 Pegunungan volkan V1 2474,96 15,27 3. Volkanik V Perbukitan volkan V2 722,35 4,46 Waduk Malahayu 440,41 2,72 JUMLAH 16211,54 100 Sumber : Analisis Peta Bentuklahan Daerah Kecamatan Banjarharjo 2. Bentuklahan asal Struktural S Bentuklahan asal struktural yang terdapat di daerah penelitian adalah dataran tektonik bergelombang S1 dengan luas 1606,75 Ha atau seluas 9,91 dari luas daerah penelitian, dataran tektonik datar S2 merupakan bentuklahan yang paling luas yaitu seluas 3187,08 Ha atau seluas 19,66 dari luas daerah penelitian, dataran tektonik berombak S3 seluas 3062,74 Ha atau 18,89 dari luas daerah penelitian, dan perbukitan struktural S4 dengan luas 1127,67 Ha atau seluas 6,96 dari luas daerah penelitian. 3. Bentuklahan asal Volkanik V Bentuklahan asal volkanik adalah berhubungan dengan volkanisme yaitu suatu proses bergeraknya magma naik atau menerobos keluar ke permukaan bumi. Bentuklahan asal volkanik ini tersebar pada daerah topografi terjal 15-45 sampai dengan topografi sangat terjal 45. Pada daerah penelitian bentuklahan asal volkanik ini ada dua yaitu pegunungan volkan V1 dengan luas 2474,96 Ha atau seluas 15,27 dari luas daerah penelitian, dan perbukitan volkan V2 seluas 722,35 Ha atau 4,46 dari luas daerah penelitian.

4.2.3. Kondisi Tanah