The Street Lingkungan sekitar

Pada Kawasan Kambang Iwak Palembang Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 41 Keterangan : Toko dan Kios Hotel dan Gedung Swarna Dwipa Gambar 5.11. Penempatan kios di kawasan Kambang Iwak dan kesinambungannya dengan Hotel Swarna Dwipa

5. The Street

The area where the street and plaza or open space meet is a key to success or failure. Ideally, the transition should be such that its hard to tell where one ends and the other begins. Jalan dan ruang terbuka publik memiliki hubungan yang terintegrasi, dimana satu sama lain saling melengkapi. Pembahasan mengenai jalan juga meliputi sirkulasi pedestrian, kendaraan, pemisahan diantara keduanya, serta kantung- kantung parkir untuk mendukung aktifitas. Jalan Tasik adalah jalan satu arah dengan lebar 10 m, jalan ini membatasi kawasan Kambang Iwak Besak dengan lingkungan disekitarnya. Sebelum kawasan Kambang Iwak menjadi kawasan yang komersil, jalan ini sudah sering digunakan sebagai tempat parkir oleh Gedung Sebaguna Swarnadwipa yang terletak berseberangan dengan Kambang Iwak Besak. Akibatnya jalan menjadi macet dan ditutup sementara waktu. Hal ini biasanya terjadi pada akhir pekan dimana orang sering mengadakan pesta atau suatu acara di gedung tersebut. Jalan Tasik Pada Kawasan Kambang Iwak Palembang Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 42 Setelah adanya fungsi komersial di dalam kawasan Kambang Iwak Besak, jalan ini menjadi sangat rawan kemacetan tidak hanya pada akhir pekan, namun juga di hari-hari biasa weekday yang puncaknya adalah pada waktu malam hari. Hal ini tentu saja selain mengganggu masyarkat umum pengguna jalan, juga mengganggu pengguna baik gedung serbaguna dan kawasan Kambang Iwak Besak. Jika hal ini dibiarkan tanpa penyelesaian, kedua fungsi ini akan dapat saling menurunkan jumlah pengunjung yang datang ke daerah mereka masing-masing, dan berakibat menurunnya kualitas ruang terbuka perkotaan tersebut. Hal yang sangat penting adalah kurangnya lahan parkir. Para pengelola kios memerlukan lahan parkir tersendiri, dan juga para pengunjung. Jika pada saat yang bersamaan ternyata berlangsung acara di gedung serbaguna Swarna Dwipa, maka keadaaan jalan Tasik akan sangat padat. Keterangan : Area Parkir Sirkulasi kendaraan Batasan Temporer Gambar 5.12. Pola sirkulasi kendaraan dan kantung parkir di kawasan Kambang Iwak Besak Palembang Adanya fungsi komersial di kawasan Kambang Iwak Palembang juga mengakibatkan perubahan jalur lalu lintas di bundaran jembatan ampera, seluruh kendaraan pribadi dan bus kota jurusan Bukit Besar tidak dapat melintas secara langsung menuju Jl Merdeka. Kepala Dinas Jalan Tasik Pada Kawasan Kambang Iwak Palembang Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 43 Perhubungan Kadishub Kota Palembang, Drs H Syaidina Ali MSi membeberkan dua alternatif pengaturan arus lalin di seputaran Kambang Iwak sebagai dampak dibangunnya Kambang Iwak Family KIF Park. Jika dulunya, Dishub memberikan alternatif penutupan Jl Tasik depan Hotel Swarna Dwipa menuju Jl Indra, mulai pukul 17.00 WIB hingga pagi hari sehingga dapat digunakan sebagai lahan parkir. Alternatif kedua adalah Jl Tasik depan Swarna Dwipa ditutup total 1x24 jam. Kendaraan yang akan melintas di jalan tersebut, harus memutar dari Jl Supeno, masuk ke Jl Kartini tembus ke simpang lima yang menghubungkan ke Jl Gajah Mada, Jl Hangtuah, Jl Tasik, dan Jl Indra. Saat tembus di simpang lima itu, kendaraan boleh masuk ke Jl Tasik depan Swarna Dwipa jika memang akan memarkirkan kendaraan di kawasan KIF Park atau Hotel Swarna Dwipa. Keluarnya, dari Jl dr Sutomo jelasnya. Penggunaan alternatif pertama ataupun kedua, tetap saja harus membuat Pemerintah Kota Pemkot Palembang membongkar taman simpang lima dekat Kambang Iwak. Dari analisa tersebut, penggunaan jalan Tasik sebagai kantung parkir sangat tidak sesuai, karena dapat mempengaruhi pola jalan lalu lintas hingga ke area kawasan lain.

6. The ‘Undesirable‘