Plakton METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan

20 Struktur komunitas Plankton meliputi keanekaragaman jenis, dominansi jenis dan keseragaman jenis. Keanekaragaman jenis Shannon-Wiener, 1949 dalam Restu, 2002: s H’ = Indeks keanekaragaman jenis H’ = -  p i log p i p i = Proporsi jumlah individu species ke-i i=1 s = jumlah taksajenis Nilai tolak ukur indeks keanekaragaman adalah sebagai berikut: H’ 1,0 : Keanekaragaman rendah, miskin, produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan yang berat dan ekosistem tidak stabil 1,0 H’ 3,322 : Keanekaragaman sedang, produktivitas cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang, tekanan ekologis sedang. H’ 3,322 : Keanekaragaman tinggi, stabilitas ekosistem mantap, produktivitas tinggi, tahan terhadap tekanan ekologis. Dominansi jenis Simpson, 1949 dalam Odum, 1971; Southwood dan Anderson, 2000: Keterangan : D = Indeks Dominansi ni = jumlah individu jenis ke-i N = Jumlah total individu Dengan kriteria Odum, 1971 sebagai berikut : D mendekati 0 tidak ada jenis yang mendominansi dan D mendekati 1 terdapat jenis yang mendominansi. Keseragaman jenis Odum 1971 : E = H’H’ maks H’ = Indeks keanekaragaman jenis H’maks = log S S = jumlah taksa 21 Dengan kriteria sebagai berikut : 0E≤0,5 = Komunitas tertekan; 0,5,E≤0,75 = Komunitas labil; 0,75E≤1 = Komunitas stabil. Kelimpahan plankton dihitung dengan persamaan sebagai berikut: Basmi, 1994: O1 V1 1 1 N = x x x x n O2 V2 P Q dimana: N = Jumlah individu plankton per liter O1 = Luas gelas penutup O2 = Luas lapang pandang V1 = Volume air yang tersaring volume sampel V2 = Volume air yang yang diamati di bawah gelas penutup 1 tetes P = Jumlah lapang pandang pengamatan Q = Volume air yang disaring n = Jumlah individu plankton yang tercacah pada setiap preparat

c. Ikan

Ikan yang diperoleh hasil sampling diidentifikasi jenisnya dan diukur panjang dan beratnya untuk mengetahui ukuran ikan dan kondisi ikan berdasarkan hubungan panjang bobotnya. Hubungan panjang berat ikan dianalisis dengan persamaan Effendie, 1997: log W = log a + b log L dimana W= berat; L= panjang; a, b= konstanta 2 2 2 log log log log log log log log L L N W L L L W a              22

d. Tumbuhan Air

Pengambilan data tumbuhan air dilakukan pada perairan Danau Buyan dan Tamblingan di Kabupaten Singaraja. Pengambilan sampel dilakukan pada 6 stasiun dengan mempertimbangan kondisi perairan, Untuk menentukan jenis tumbuhan air yang ada pada perairan pengambilan sampel digunakan transek sebagai panduan dalam melakukan, pada setiap stasiun dibuat 2 buah garis transek dengan panjang masing masing 500 m. Sampel tumbuhan yang ditemukan di koleksi, dengan cara dimasukan dalam kantong plastik dan diberi label sesuai stasiun, selajutnya dilakukan identifikasi lanjut di Laboratorium Perikanan fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Indrawati, 2008 d. Identifikasi Pemanfaatan Kawasan Data yang diperoleh dari hasil pengamatan maupun wawancara disusun dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar kemudian dianalisis secara deskriptif, selanjutnya dibahas dan diinterprestasikan untuk mendapatkan suatu kesimpulan . L a N W b log log log     