Pengertian Industri Kecil LANDASAN TEORI

11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Industri Kecil

Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memiliki kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 9 tahun 1995. Kriteria usaha kecil tersebut adalah sebagai berikut : a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1000.000.000,- satu milyar rupiah. c. Milik warga negara Indonesia. d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. e. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang yang berbadan hukumtermasuk koprasi hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi. Kriteria sebagaimana dimaksud dalam point a dan b diatas, nilai nominalnya dapat di ubah sesuai dengan perkembangan perekonomian, yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Industri kecil mencakup semua perusahaan 12 atau melakukan kegiatan mengubah barang dasar atau barang setengah jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Menurut BPS, industri kecil adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 5-19 orang. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mendefinisikan industri kecil adalah suatu kegiatan usaha industri yang memiliki nilai investasi samapai dengan Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 254MPPKep1997. Departemen Koperasi menggolongkan pengusaha kecil berdasarkan kriteria yaitu omset usaha tidak lebih dari dua milyar rupiah dan kekayaan tidak termasuk tanah dan bangunan tidak lebih dari 600 juta rupiah Rejekiningsih dalam Aditiya 2008: 13 Dari sekian banyaknya definisi mengenai industri kecil, namun industri kecil mempunyai karateristik tersendiri dan hampir seragam seperti : teknologi yang dipakai masih tradisional dan sistem keuangannya yang masih sederhana Kuncoro, 1997.

2.2 Orientasi Pasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran

10 51 131

Pengaruh Orientasi Pasar dan Kreativitas Program Pemasaran Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah di Kota Semarang Sulistiyani

0 3 14

Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran pada UMKM Kripik Buah di Kota Batu

0 2 8

PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP INOVASI PERUSAHAAN PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP INOVASI PERUSAHAAN (Studi pada industri kecil gerabah).

0 3 13

PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KESUKSESAN PRODUK BARU PADA INDUSTRI KREATIF DI PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KESUKSESAN PRODUK BARU PADA INDUSTRI KREATIF DI YOGYAKARTA.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA PRODUK, DAN ORIENTASI PASAR TERHADAPKINERJA Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Produk, dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Penjualan Pada UMKM Pengrajin Kayu di Gilingan Kota Surakarta.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA PRODUK, DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Produk, dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Penjualan Pada UMKM Pengrajin Kayu di Gilingan Kota Surakarta.

0 2 19

ANALISA PEMASARAN KERUPUK KULIT PADA INDUSTRI KECIL KERUPUK KULIT SARI JANGEK DI KOTA PADANG.

0 1 8

(ABSTRAK) PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA INDUSTRI KECIL KERUPUK TERUNG DI KOTA SEMARANG.

0 0 2

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Pada Industri Tahu Di Sentra Industri Tahu Kota Banjar)

4 30 13