28
pengadaan sebuah pasar dengan tersedianya jalan yang lebar serta kemudahan akses ke dalam pasar. Tetapi kapasitas pada lokasi pasar yang sudah tidak
mencukupi untuk menampung lonjakan pedagang yang setiap tahun bertambah, dengan usia bangunan yang masih baru di renovasi, alternatif untuk melakukan
redesain tidak bisa menjadi pilihan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Pasar Tradisional Desa Sidemen.
b. Drainase
Permasalahan yang terjadi pada system drainase di Pasar Tradisional Desa Sidemen adalah drainase Gambar 2.26 yang seharusnya menjadi tempat
mengalirkan air hujan ataupun limbah digunakan sebagai tempat pembuangan sampah oleh pembeli maupun pedagang yang terdapat pada Pasar Tradisional
Desa Sidemen.
Gambar 2.25 Lay Out Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015
Gambar 2.26 Keadaan Drainase pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015
c. Penampungan Sampah
Tidak tersedianya fasilitas untuk menampung sampah Gambar 2.27 yang layak pada Pasar Tradisional Desa Sidemen menyebabkan sampah yang
dihasilkan setiapharinya oleh pasar harus dikumpulkan di timur Pura Melanting sebelum di angkut oleh petugas kebersihan. Hal ini menyebabkan adanya banyak
protes dari masyarakat yang tinggal disekitar pasar akibat bau sampah yang menyebar sampai ke pemukiman penduduk.
d. Parkir
Tidak adanya lahan parkir pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini mengakibatkan pengunjung memakai bahu jalan sebagai area parkir Gambar
2.28, akibatnya parkir pengunjung pasar berderet sampai ke area penduduk yang mengakibatkan terganggunya aktivitas penduduk sekitar pasar yang diakibatkan
oleh kemacetan serta sirkulasi yang terganggu.
e. Besaran Ruang
Pada kenyataan di lapangan, besaran ruang pasar tidak cukup untuk menampung barang dagangan pedagang sehingga pedagang memajang
Gambar 2.27 Tempat Pengumpulan Sampah Pasar Tradisional Desa
Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4
Oktober 2015
Gambar 2.28 Parkir Kendaraan Pada Bahu Jalan Pasar
Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4
Oktober 2015
30
dagangannya hingga menutupi jalur sirkulasi pembeli Gambar 2.29. Kurangnya kapasitas untuk los dan kios juga berdampak pada banyaknya pedagang yang
memakai jalur sirkulasi untuk berjualan.
2.2.3 Analisa Aspek Perilaku
Dalam aspek prilaku ini akan membahas mengenai hubungan aktivitas pelaku dengan lingkungan fisiknya. Evaluasi perilaku merupakan salah satu cara
untuk mengetahui hubungan psikologis dan kesejahteraan sosial dari masing- masing civitas pasar yang dipengaruhi oleh rancangan dari bangunan itu sendiri.
Permasalahan yang muncul dari segi kesejahteraan sosial sangat dirasakan khususnya para pedagang dalam hal kualitas komoditas yang diperjualbelikan.
Sedangkan rancangan bangunan dan sirkulasi sangat mempengaruhi minat pengunjung dalam melakukan transaksi.
Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap berbagai pertimbangan yang ditawarkan di dalamnya, seperti kenyamanan dan keamanan, sehingga
mempengaruhi hasil dari para pedagang yang berjualan di pasar ini. Jika ditinjau dari segi psikologis yang dirasakan pembeli, kondisi pasar yang sesak, sirkulasi
yang sempit dan kacau, serta fasilitas pendukung yang tidak menunjang seperti parkir akan mempengaruhi psikologis pembeli yang melakukan aktivitas pada
Pasar Tradisional Desa Sidemen.
2.3 Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan dengan menggunakan metode EPH dapat ditarik kesimpulan yang menyangkut perencanaan Pasar Tradisional
Desa Sidemen. Hasil evaluasi tersebut mengarah kepada Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen yang akan menjadi dasar perencanaan.
Gambar 2.29 Minimnya sirkulasi pada Pasar Tradisional Desa Sidemen
Sumber : Survey Lapangan 4 Oktober 2015