Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA Pengujian Mikrokontroler AT89S51

BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN DAN PROGRAM ALAT

4.1. Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA

Power supplay untuk PC membutuhkan daya besar, dengan tingkat panas yang minim dan tegangan yang lebih terjaga. Linear power supplay tidak cocok untuk hal ini. Maka digunakan metode switching power supplay. Jauh lebih kompleks, tapi menawarkan tingkat efisiensi dan daya lebih besar. Kelebihan utama pada kemampuan mengendalikan tegangan output agar tetap terjaga. Pulse Width Modulation PWM adalah sinyal utama yang memberikan perintah, untuk mengendalikan tegangan sekiranya terjadi perubahan beban pada output. Ia dapat bekerja dalam selang waktu singkat, hanya dalam hitungan microsecond. Secara sederhana, apa yang terjadi pada power supplay adalah sebagai berikut : input listrik AC 220V via rectifier diubah ke DC, filter membersihkan dari noise sumber listrik AC. Memungkinkan juga ditambah dengan rangkaian PFC Power Factor Corection. Sejumlah kapasitor berkapasitas besar juga digunakan untuk lebih meratakan tegangan. Rangkaian kapasitor ini juga dihubungkan dengan field-effect transistor biasanya oleh MOSFET. Pengujian pada bagian rangkaian catu daya ini dapat dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan volt meter digital. Dari hasil pengujian diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar +5,0 volt. Sedangkan tegangan keluaran kedua adalah sebesar +12,3 volt. Power supplay bertugas merubah tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik DC yang Universitas Sumatera Utara stabil sampai suatu arus maksimum yang ditentukan oleh design. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt.

4.2. Pengujian Mikrokontroler AT89S51

Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian. Pengujian bagian ini dilakukan dengan cara menghubungkansumber tegangan ke rangkaian dan mengamati tegangan pada masing – masing PIN menggunakan multimeter digital. Berikut adalah hasil pengukuran yang ditampilkan oleh multimeter digital. Tabel 4.1. Hasil Penggujian PIN Mikrokontroler AT89S51 PIN Tegangan V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4,97 11 4,92 Universitas Sumatera Utara 12 13 14 15 16 17 18 2,21 19 2,15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 4,91 30 1,66 31 4,97 32 0,6 33 0,62 34 0,63 Universitas Sumatera Utara 35 0,63 36 0,64 37 0,64 38 0,64 39 0,65 40 4,97 Berikut ini adalah rancangan perangkat lunak atau program yang akan diunduh kedalam mikrokontroler. Program dibuat dengan bahasa asembly, kemudian di compile menjadi kode mesin dan diunduh ke chip mikrokontroler dengan program pengunduh tertentu. Mov P0,0 Mov P1,0 Mov P2,0 Mov P3,3 Acall serial_Initialization Read_command : Acall Serial_Read Cjne A,’R’,Jump1 Acall Set_R Ajmp Read_Command Universitas Sumatera Utara Jump1: Cjne A,’L’,Jump2 Acall Set_L Ajmp Read_Command Jump2: Cjne A,’U’,Jump3 Acall Set_U Ajmp Read_Command Jump3: Cjne A,’D’,Jump4 Acall Set_D Ajmp Read_Command Jump4: Ajmp Read_Command Set_R: mov R0,1 SetR: mov P2,1 Acall Delay_Step mov P2,3 Acall Delay_Step mov P2,2 Acall Delay_Step mov P2,6 Acall Delay_Step mov P2,4 Universitas Sumatera Utara Acall Delay_Step mov P2,0 Acall Delay_Step mov P2,8 Acall Delay_Step mov P2,9 Acall Delay_Step Djnz R0,SetR Mov P2,0 Ret Set_L: mov R0,1 SetL: mov P2,9 Acall Delay_Step mov P2,8 Acall Delay_Step mov P2,0 Acall Delay_Step mov P2,4 Acall Delay_Step mov P2,6 Acall Delay_Step mov P2,2 Acall Delay_Step mov P2,3 Universitas Sumatera Utara Acall Delay_Step mov P2,1 Acall Delay_Step Djnz R0,SetL Mov P2,0 Ret Set_U: mov R0,1 SetU: mov P2,10H Acall Delay_Step mov P2,30H Acall Delay_Step mov P2,2OH Acall Delay_Step mov P2,60H Acall Delay_Step mov P2,40H Acall Delay_Step mov P2,0C0H Acall Delay_Step mov P2,80H Acall Delay_Step mov P2,90H Acall Delay_Step Djnz R0,SetU Universitas Sumatera Utara Mov P2,0 Ret Set_D: mov R0,1 SetD: mov P2,90H Acall Delay_Step mov P2,80H Acall Delay_Step mov P2,0C0H Acall Delay_Step mov P2,40H Acall Delay_Step mov P2,60H Acall Delay_Step mov P2,20H Acall Delay_Step mov P2,30H Acall Delay_Step mov P2,10H Acall Delay_Step Djnz R0,SetD Mov P2,0 Ret Serial_Initialization: Universitas Sumatera Utara Mov SCON,52H Mov TMOD,20H Mov TH1,0FdH Mov TCON,040H Mov PCON,80H Ret Serial_Read: Clr RI Jnb RI, Mov A,SBUF Delay_1s: Mov R4,200 Tunggu_1detik: Acall Delay_5ms Djnz R4,Tunggu_1detik Ret Delay_Step: Mov R4,5 Delay: Acall Delay_5ms Djnz R4,Delay Ret Universitas Sumatera Utara Delay_5ms: Push TMOD Mov TMOD,21H Mov TH0,0EDH Mov TLO,0FFH Setb TR0 Tunggu_5ms: Jbc TF0,Sudah_5ms Ajmp Tungggu_5ms Sudah_5ms: Clr TR0 Pop TMOD Ret END Adapun penjelasan perintah – perintah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mov P0,0 Mov P1,0 Mov P2,0 Mov P3,3 Perintah di atas adalah perintah untuk mengisi nilai awal port dengan kondisi tertentu sesuai dengan keperluan pada rangkaian daam hal ini P ,P 1 ,P 2 diisi dengan data 0 sedangkan P 3 diisi dengan data 1. Universitas Sumatera Utara 2. Acallserial_Initialization Perintah di atas merupakan perintah pemanggilanuntuk inisialisasi port serial yang berfungsi untuk menginisialisasi port serial sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. 3. Acall Serial_Read perintah di atas merupakan perintah untuk memanggil rutin baca port serial yaitu data yang diberikan oleh komputer server. 4. Cjne A,’R’,Jump1 Acall Set_R Ajmp Read_Command Perintah di atas adalah data untuk membandingkan data yang terbaca oleh port serial dengan data tertentu dalam hal ini karakter R. Jika isi akumulator = R program akan dilanjutkan dengan menjalankan kamera ke kanan yaitu untuk menggerakkan motor stepper 1 ke kanan. Sedangkan jika tidak sama program akan lompat ke alamat berikutnya. 5. Set_R: mov R0,1 SetR: mov P2,1 Acall Delay_Step mov P2,3 Acall Delay_Step mov P2,2 Acall Delay_Step mov P2,6 Acall Delay_Step Universitas Sumatera Utara mov P2,4 Acall Delay_Step mov P2,0 Acall Delay_Step mov P2,8 Acall Delay_Step mov P2,9 Acall Delay_Step Djnz R0,SetR Mov P2,0 Ret Perintah di atas adalah perintah untuk memanggil motor stepper ke kanan yaitu ndengan memberikan urutan step secara teratur agar motor bergerak ke kanan. Mode kendali motor step dipilih mode setengah langkah agar gerakan motor lebih halus. 6. Serial_Initialization: Mov SCON,52H Mov TMOD,20H Mov TH1,0FdH Mov TCON,040H Mov PCON,80H Ret Perintah di atas adalah rutin untuk menginisialisasi port serial yaitu dengan memberikan konstanta tertentu ke register serial. Dalam hal ini kecepatan port serial adalah 19.200 Bps dengan data 8 bit dan 1 bit sto. Universitas Sumatera Utara 7. Serial_Read: Clr RI Jnb RI, Mov A,SBUF Perintah di atas adalah rutin untuk membaca data dari port serial dan menyimpannya di akumulator. 8. Delay_1s: Mov R4,200 Tunggu_1detik: Acall Delay_5ms Djnz R4,Tunggu_1detik Ret Perintah di atas adalah perintah untuk melakukan tundaan waktu selama 1 detik dengan melakukan loop 200 x 5ms 9. Delay_Step: Mov R4,5 Delay: Acall Delay_5ms Djnz R4,Delay Ret Perintah di atas adalah perintah untuk menunda waktu selama 25ms dengan melakukan loop 5 x 5ms 10. Delay_5ms: Push TMOD Mov TMOD,21H Universitas Sumatera Utara Mov TH0,0EDH Mov TLO,0FFH Setb TR0 Tunggu_5ms: Jbc TF0,Sudah_5ms Ajmp Tungggu_5ms Sudah_5ms: Clr TR0 Pop TMOD Ret END Perintah di atas adalah perintah untuk melakukan tundaan waktu selama 5ms dengan menjalankan timer 0 dan pengisian register untuk penundaan waktu selama 5 detik.

4.3. Pengujian RS232