Sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis berbasis website pada tenaga listrik dan mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung
(+62)857 20161641
CURRICULUM VITAE EDUCATION
SDN BANJARSARI,Bandung, Indonesia 1998-2003
Elementary School
SMP NEGERI 5,Bandung, Indonesia 2003-2006
Junior High School
SMA NEGERI 22,Bandung, Indonesia 2006-2009
Senior High School
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA,Bandung, Indonesia 2009-2014
Faculty of Engineering and Computer Sciences Major of Information System
GPA : 3.19/4.00 completed 151/151 credits, with the academic distinction of Good
Final Project Title: Information System of Technical Guidance Data Management on Research Center for Electrical Power Mechatronics Indonesian Institute of Sciences Web Based Case Study: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung
WORKING EXPERIENCES
PRAKTEK KERJA LAPANGAN POLRESTABES BANDUNG 2012
SUMMARY OF QUALIFICATION
Highly develop communications skills: verbal and confidence. Competence in Microsoft Office applications.
Competence in Oracle PL/SQL.
Competence in Programming Language: PHP, MySQL, HTML.
21-years-old man, undergraduate s student who have quite enough interpersonal skill, high-enthusiasm, commitment to perform at every job, strong in analytical & decision analysis skill,
fast learner & hard worker characters, self-motivated, completed with excellent collaboration work in individual and team.
(2)
TENAGA LISTRIK DAN MEKATRONIK LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA (PUSLIT TELIMEK LIPI)
BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh :
Muhammad Kamal Ramadhani 10509619
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
(3)
iii
Segala puji dan syukur penulis mengucapkan dan panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berjuta anugerah, hikmat, kenikmatan serta karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BIMBINGAN TEKNIS BERBASIS WEBSITE
PADA PUSAT PENELITIAN TENAGA LISTRIK DAN MEKATRONIK LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (PUSLIT TELIMEK LIPI) BANDUNG”.
Skripsi ini penulis buat guna memenuhi salah satu syarat kelulusan, Program Strata I Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada setiap orang yang terlibat dan rela meluangkan waktu serta tenaga untuk menunjang pembuatan Skripsi ini. Penulis telah mendapatkan berbagai jenis bantuan baik itu berupa bantuan spiritual maupun material dari berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun secara tidak langsung dalam pembuatan Skripsi ini. Dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat dan tercinta :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
(4)
iv
3. Syahrul Mauluddin S.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer.
4. Ibu Marliana Budhiningtias W, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing dan wali SI-14 2009 yang telah membantu dalam kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.
5. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah berjasa dalam menunaikan tugasnya.
6. Bapak Dadan Ridwan Saleh, M.T. selaku pembimbing di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi masukan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh pegawai di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, khususnya pegawai di Bagian Jasa dan Informasi dan Bagian Kepegawaian yang telah membantu dalam proses penelitian dan memberi masukan dalam penulisan skripsi ini. 8. Kedua orang tua mamah dan bapak serta Keluarga Besar Oman tercinta
yang dengan tulus selalu mendoakan, memberikan dorongan moril dan materil, masukan, perhatian, dukungan sepenuhnya dan kasih sayang yang tidak ternilai dan tanpa batas yang telah kalian berikan.
(5)
v
serta doa agar penyelesaian skripsi ini berjalan dengan lancar.
10. Teman- teman dari Sobra Kayo khususnya Oles, Tikto, Riza, Ucup, Bimo, Indra dan Aldipes yang telah membantu membuat terhambatnya penyelesaian skripsi ini, terima kasih.
11. Untuk teman-teman SI-14 angkatan 2009 HIMAS yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di dalam kata pengantar ini. Dan Semua Pihak yang telah membantu, memberikan semangat serta doanya kepada penulis. Hanya doa dan ucapan syukur yang dapat penulis panjatkan kepada Allah SWT, Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Bandung, Januari 2014
(6)
vi
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5
1.3.1 Maksud Penelitian... 5
1.3.2 Tujuan Penelitian... 5
1.4 Kegunaan Penelitian...6
1.4.1 Kegunaan Praktis... 6
1.4.2 Kegunaan Akademis... 6
1.5 Batasan Masalah ...7
(7)
vii
2.1.1 Karakteristik Sistem... 10
2.1.2 Klasifikasi Sistem... 12
2.2 Konsep Dasar Informasi ...14
2.2.1 Data... 14
2.2.2 Pengolahan Data (Data Processing)... 15
2.3 Pengertian Informasi ...16
2.3.1 Siklus Informasi... 17
2.3.2 Kualitas Informasi... 17
2.3.3 Nilai Informasi... 18
2.4 Pengertian Sistem Informasi... 18
2.4.1 Komponen Sistem Informasi... 19
2.5 Basis Data...20
2.6 Metode Penelitian...23
2.7 Desain Penelitian ...24
2.8 Pengembangan Sistem...25
2.8.1 Model Prototype... 25
2.9 Metode Pendekatan ...28
2.9.1 Pendekatan Terstruktur... 28
2.10 Sekilas mengenai HTML (HyperText Markup Language)... 29
2.11 Sekilas mengenai PHP (Personal Home Page)... 31
2.12 Sekilas mengenai MySql ...32
2.13 Sekilas CSS(Cascading Style Sheet)... 34
(8)
viii
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ...38
3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia... 38
3.1.2 Sejarah Divisi Puslit TELIMEK... 41
3.1.3 Visi dan Misi LIPI...42
3.1.3.1 Visi LIPI ...42
3.1.3.2 Misi LIPI ...42
3.1.4 Struktur Organisasi Puslit TELIMEK LIPI... 43
3.1.5 Deskripsi Kerja...44
3.1.5.1 Bagian Tata Usaha...44
3.1.5.2 Bidang Mekatronik...44
3.1.5.3 Bidang Peralatan Transportasi... 44
3.1.5.4 Bidang Elektronika Daya dan Mesin Listrik... 45
3.1.5.5 Bidang Rekayasa ...45
3.1.5.6 Bidang Sarana Penelitian... 45
3.2 Metode Penelitian...46
3.2.1 Desain Penelitian...47
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 49
3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi )... 49
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)... 49
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 50
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 50
(9)
ix
3.2.5 Pengujian Software ...60
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 62
4.1.1 Analisis Dokumen...62
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 66
4.1.2.1 Flow Map ...68
4.1.2.2 Diagram konteks...72
4.1.2.3 Data Flow Diagram ...73
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan... 73
4.2 Perancangan Sistem...75
4.2.1 Tujuan Rancangan Sistem... 76
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 76
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan... 76
4.2.3.1 Diagram Kontek yang Diusulkan... 78
4.2.3.2 Data Flow Diagram ...79
4.2.3.3 Kamus Data ...83
4.2.4 Perancangan Basis Data... 86
4.2.4.1 Normalisasi...86
4.2.4.2 Relasi Tabel ...88
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram... 90
4.2.4.4 Struktur File...90
4.2.5 Kodifikasi...95
(10)
x
4.2.6.3 Perancangan Output ...101
4.2.7 Perancangan Arsitektur Jaringan... 103
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ...104
5.1.1 Batasan Implementasi... 104
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak... 104
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras... 105
5.1.4 Implementasi Basis Data... 105
5.1.5 Implementasi Antar Muka... 108
5.1.6 Implementasi Instalasi Program... 116
5.2 Pengujian ...116
5.2.1 Rencana Pengujian ...117
5.2.2 Kasus dan Hasil Uji...117
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian... 121
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan...122
6.2 Saran ...123
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(11)
Buku
Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha. Ilmu.Yogyakarta.
Budi Irawan, 2005.Jaringan Komputer. GRAHA ILMU, Yogyakarta
Jogiyanto, MBA,Ph.D. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi,Yogyakarta, 2005.
Nugroho Bunafit, 2009.Aplikasi Pemograman Web dengan PHP dan MySql.Gava Media. Yogyakarta
Rosa A.S, M.Shalahudin, 2011.Rekayasa Perangkat Lunak.Modula, Bandung. UntungRahardja, Augury El Rayeb, &AsepSaefullah. 2009. Siapa Saja bisa
Membuat website dengan CSS dan HTML. Andi, Yogyakarta.
Internet
(12)
1.1. Latar Belakang Masalah
Munculnya teknologi internet semakin memudahkan manusia untuk mengakses informasi, apalagi jika melihat perkembangan internet dengan diiringi perkembangan aplikasi web yang digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti penjualan atau e-commerce, belajar, maupun promosi, serta masih banyak lagi manfaatnya, baik digunakan oleh individu, organisasi, instansi negeri maupun swasta yang dapat mendukung dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan kita, misalnya dari kalangan Perguruan Tinggi, dengan dunia kerja yang sebenarnya. Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan Perguruan Tinggi hanya sebagai sumber daya yang siap latih, bukan siap pakai.
Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi atau Sekolah Kejuruan untuk mengantisipasi permasalahan di atas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengikuti Program bimbingan teknis atau Penelitian di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan bimbingan teknis pada perusahaan-perusahaan atau instansi tertentu diharapkan mahasiswa dapat memiliki gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja, sekaligus dapat menambah pengalaman serta membuka cakrawala pandang yang lebih luas yang mungkin tidak didapatkan di bangku
(13)
pendidikan Dunia kerja merupakan salah satu tujuan akhir bagi mahasiswa setelah selesai kuliah. Berbagai macam ilmu dan teori yang didapat oleh mahasiswa, tentunya sangat berhubungan erat dengan dunia kerja. Untuk itu perlu diterapkan dan dipraktekan tentang ilmu yang telah didapatkan oleh mahasiswa, supaya mengalami dan bisa merasakan apa dan bagaimana dunia kerja itu.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan salah satu instansi pemerintahan yang potensial dalam penerapan perancangan sistem penerimaan siswa dan mahasiswa BIMTEK dalam menunjang pencapaian informasi terhadap pihak-pihak yang berkaitan.
Namun saat ini, penerimaan calon BIMTEK masih dilakukan secara manual. Para calon BIMTEK yang berada diluar daerah sulit untuk mengetahui informasi tentang penerimaan BIMTEK di LIPI seperti informasi saat membutuhkan atau tidaknya peserta BIMTEK. Kemudian proses pendaftaran BIMTEK harus dilakukan di LIPI sehingga membutuhkan waktu dan biaya apalagi bagi calon yang berada di luar kota. Proses penerimaan BIMTEK mempunyai banyak tahap seperti tahapan pengesahan yang akan mengganggu karyawan yang ada didalam satu ruangan dengan pembimbing. Dan juga pengumuman penerimaan peserta BIMTEK masih secara offline sehingga para peserta akan mengalami keterlambatan dalam memperoleh surat pengumuman.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis bermaksud mengambil topik skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BIMBINGAN TEKNIS BERBASIS
(14)
MEKATRONIK LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (PUSLIT TELIMEK LIPI) BANDUNG”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah
Melihat dari latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Proses pengisian formulir permohonan bimbingan teknis masih dilakukan secara manual yaitu dengan datang langsung ke LIPI, sehingga akan memperlambat proses penerimaan permohonan bimbingan teknis.
2. Proses pengisian formulir registrasi bimbingan teknis masih dilakukan secara manual yaitu dengan datang langsung ke LIPI.
3. Pengelolaan data bimbingan teknis yang berbentuk dokumen menyulitkan pegawai untuk mengelola dan mencari data.
4. Surat persetujuan penerimaan bimbingan teknis masih manual yaitu dengan cara mengambil langsung ke LIPI.
(15)
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah :
1. Bagaimana Sistem pengelolaan data bimbingan teknis yang sedang berjalan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan data penerimaan bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
3. Bagaimana pengujian sistem Informasi pengelolaan data penerimaan bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
4. Bagaimana implementasi perancangan sistem informasi pengelolaan data penerimaan bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
(16)
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari perancangan sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis di LIPI.
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Merancang sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
2. Memberikan usulan serta solusi di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung sebagai media untuk mempermudah proses penerimaan bimbingan teknis.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan data bimbingan teknis yang berjalan saat ini di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
2. Untuk merancang sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
(17)
3. Untuk menguji sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
4. Untuk mengimplementasikan sistem pengelolaan bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan praktis dan akademis dari perancangan sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis di LIPI.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis antara lain adalah :
1. Dengan adanya sistem ini maka dapat menjadi bagian e-government di Pusat TELIMEK LIPI.
2. Dapat digunakan secara bebas oleh user yang membutuhkan khususnya dibidang bimbingan teknis.
3. Pengunjung mendapatkan informasi kapan dan dimana saja.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya:
Kegunaan dari penelitian ini ditinjau dari segi Akademis, yaitu: 1. Untuk pengembangan Sistem Informasi.
(18)
2. Dapat digunakan sebagai bahan bagi peneliti lain.
3. Penulis dapat mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan mengenai pemrogramman yang telah dipelajari.
4. Memperluas wawasan keilmuan, pengalaman dan penerapan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.
5. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis tentang masalah - masalah yang berkaitan dengan sistem informasi bimbingan teknis berbasis web.
1.5 Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas tidak menyimpang, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Informasi pengelolaan data Bimbingan Teknis ini hanya membahas mengenai proses pengisian form permohonan bimbingan teknis, form registrasi pendaftaran, penilaian, dan persetujuan untuk peserta yang akan melakukan bimbingan teknis di PUSLIT TELIMEK LIPI Bandung.
2. Sistem Informasi pengelolaan data bimbingan teknis ini hanya untuk peserta yang melakukan pendaftaran secaraonline.
(19)
1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah instansi pemerintahan yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan alamat Komplek LIPI, Jalan Cisitu No 21/154 D, Bandung 40135.
Tabel 1.1Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Oktober 2013 November 2013
Desember 2013
Januari 2014
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data
2 Analisa 3 Perancangan
4 Pembuatan Program 5 Pengujian Sistem 6 Evaluasi
(20)
9
Untuk lebih mudah dalam penyelesaian atau penulisan Skripsi ini dibutuhkan teori-teori dasar yang dapat menjelaskan atau ada hubungannya dengan judul yang diambil yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Data Bimbingan Teknis Berbasis Website Pada Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PUSLIT TELIMEK LIPI) Bandung. Adapun dasar teori yang harus dimengerti oleh penulis dapat dijelaskan dibawah ini.
2.1 Sistem
Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output), dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah direncanakan sebelumnya.
Sistem secara umum menurut Jogiyanto (2005 : 1) : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Sistem sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi atau instansi tertentu, karena sistem bisa menunjang terhadap kinerja suatu organisasi atau instansi tertentu.
(21)
2.1.1 Karakteristik Sistem
Dalam buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto (2005 : 3) menjelaskan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu diantaranya :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen - komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
(22)
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
(23)
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Dalam buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human - machine system atau ada yang menyebut dengan
(24)
man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalahrelatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan
(25)
terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Merupakan konsep yang mendasari timbulnya informasi, maka penjabaran untuk mengetahui apa itu informasi dan elemen yang terkandungnya adalah sebagai berikut :
2.2.1 Data
MenurutAl-Bahra(2005 : 8) Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Sementara data bisnis (business data) didefinisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu
(resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s descriptions of things (resources) and events (transactions) that it face). Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity)adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.
(26)
2.2.2 Pengolahan Data (Data Processing)
Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain :
1. Data Masukan
Kumpulan data transaksi kesebuah pengolahan data medium, merupakan data masukan. Contoh lain dari data masukan adalah pengkodean data transaksi kedalam bentuk lain (contoh,convertingatribut kelaminfemaleke huruf F), dan penyortiran data atau informasi untuk pengambilan keputusan
(potential information for future). 2. Data Transformasi
Beberapa bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kalkulasi operasi aritmatik terhadapdata field.
b. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, misalkan, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja per minggu.
3. Informasi Keluaran
Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing
(memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan. Telecommunicating (Telekomunikasi) adalah kegiatan penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.
(27)
2.3 Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Menurut Mcleod dalam buku Al- Bahra (2005 : 9) informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang.
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan.
Mc Leod dalam buku Al- Bahra (2005 : 9) mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus mempunyai ciri -ciri :
1. Akurat artinya Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat Waktu artinya Informasi harus tersedia atau ada pada saat
informasi tersebut di perlukan.
3. Relevan artinya Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
(28)
2.3.1 Siklus Informasi
Menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hinggal akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.
Gambar 2.1Siklus Informasi
(Sumber :Jogiyanto.2005.Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta)
2.3.2 Kualitas Informasi
Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan
a. Relevansi
b. Ketepatan Waktu c. Keakurasian
(29)
2.3.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu menfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila menfaatnya lebih efektif disbandingkan dengan biaya mendapatkanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisiscost effectivenessataucost benefit.
Gambar 2.2Kualitas Informasi
(Sumber :Jogiyanto.2005.Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta)
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Robert dan Roscoe dalam buku Jogiyanto (2005 : 11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan.
(30)
Secara umum sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
2.4.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat mendefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memperoses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik. Jogiyanto (2004 : 697). Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:
a. Perangkas keras(hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer printer b. Perangkat lunak(software)atau program
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
(31)
c. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang
Semua pihak yang beratnggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis Data(database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
f. Jaringan komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.5 Basis Data
Menurut Fathansyah (2001:9) Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari atas sekumpulan tabel yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.
Sistem Basis data pada dasarnya di buat untuk tujuan Sebagai berikut:
1. Kecepatan dan kemudahan : Dengan sistem basis data diharapkan pengolahan data dapat lebih cepat dan lebih mudah di bandingkan dengan sistem manual.
(32)
2. Efisiensi ruang penyimpanan : Dengan basis data,efisiensi /optimalisasi penggunaan ruang penyimpan dapat dilakukan,karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redudansi data.
3. Keakuratan : Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe,data,domain data ,keunikan data dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data ,sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan masukan ataupun penyimpanan data.
4. Ketersediaan : Dengan pertumbuhan data yang semakin banyak,maka di perlukan tempat penyimpanan yang sangat besar,karena itu kita perlu memilah data dalam bentuk kategori-kategori tertentu sehingga data yang tidak terlalu penting dapat di hapus
5. Kelengkapan : Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semaki berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data tetapi juga melakukan perubahan struktur dalam basis data,baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahanfield-fieldbaru pada suatu tabel.
6. Keamanan : Dengan sistem basis data kita dapat memproteksi semua objek yang ada dengan berbagai tingkatan keamanan.
7. Kebersamaan Pemakaian : Pemakai basis data biasanya terdiri dari banyak pemakai,sehingga hendaknya basis data harus bisa di akses oleh banyak pemakai dalam waktu yang bersamaan.
(33)
Dalam sebuah Basis Data secara lengkap akan terdapat komponen-komponen utama yaitu :
1. Hardware
2. Operating system
3. Database
4. Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) 5. User
KeuntunganDatabaseadalah : a. Mereduksi redudansi
b. Data dapat dibagikan antar aplikasi c. Standarisasi data dapat dilakukan d. Batasan keamanan dapat diterapkan
e. Mengelolaintegritas(keterjaminan akurasi) data f. Menyeimbangkan kebutuhan yang saling konflik g. Independesi data (obyektifDBMS)
Struktur sistemDatabase:
a. File manager: mengelola space dan struktur data.
b. Database manager: menyediakan antar muka dengan data fisik c. Query processor: menterjemahkanqueryke instruksi yang dimengerti
database manager
d. DML precompiler: mengkonversi perintah DML menjadi calls normal.
(34)
2.6 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2011 : 3), pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, reliable, dan obyektif.
Bimbingan teknis merupakan istilah lain dari LIPI yang merajuk pada metode penelitian. Metode penelitian ini merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Dalam upaya mencapai tujuan dari sebuah penelitian diperlukan metode yang sesuai dan mudah.
Menurut Sugiyono (2011 : 29), bahwa berdasarkan tingkat eksplanasinya terdapat 3 macam metode penelitian yaitu sebagai berikut :
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. b. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
(35)
c. Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
2.7 Desain Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2003 : 84) memaparkan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Keseluruhan dari perencanaan bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian.
(36)
2.8 Pengembangan Sistem 2.8.1 Model Prototype
Model prototipe dapat digunakan untuk menyambung ketidakpahaman pengguna mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pengguna kepada pengembang perangkat lunak.
Gambar 2.4Mekanisme pengembangan sistem danprototype
(Sumber: Abdul Kadir,Pengenalan Sistem Informasi 2003,Andi: Yogjakarta) Tahapan dalam metode Prototype :
1. Identifikasi kebutuhan (Data)
Penulis akan mengidentifikasikan semua kebutuhan user supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahapan perancangan penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisa sistem dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan penelitian, interview, dan dengan cara literature yaitu dengan
(37)
dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan user, baik dalam model interface, teknik, prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Membangun prototipe a. Merancang sistem
Dalam tahap ini prototipe dirancang secara terstuktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.
b. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototipe yang sudah dirancang diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
3. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu sebelum digunakan.
4. Evaluasi Sistem
Penulis akan menentukan apakah sistem yang telah dibuat dapat diterima oleh user, atau harus dilakukan beberapa perbaikan. Setelah perbaikan sistem selesai dikerjakan , penulis akan kembali kepada tahap yang ketiga yaitu pengujian kembali.
5. Penerapan sistem
Setelah perangkat lunak yang telah diuji dan telah diterima oleh pemakai, maka perangkat lunak siap untuk diterapkan.
(38)
Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
a. Pengguna dapat sering mengubah-ubah data menambah spesifikasi kebutuhan karena menganggap aplikasi sudah dengan cepat dikembangkan, karena adanya interaksi ini dapat menyebabkan pengembang banyak mengalah dengan pengguna karena perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
b. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pengguna untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembangan lebih sering melakukan segala cara (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemonstrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan interaksi tanpa akhir.
Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pengguna secara lebih detail karena pengguna sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk berguna agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pengguna secara tertulis. Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan sistem masih dalam ruang lingkup proyek.
(39)
2.9 Metode Pendekatan
Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses sebuah sistem yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat umum dalam mewadahi, mengispirasi, dan melatari metode pendekatan dalam cakupan teoritis tertentu.
2.9.1 Pendekatan Terstruktur
Pada pendekatan terstruktur ini permasalahan dilihat sebagai urutan sesuatu yang harus dikerjakan, seperti menerima masukan, pemrosesan, kemudian menghasilkan keluaran. Apa yang dilakukan pada pendekatan terstuktur terutama adalah menulis daftar perintah yang harus diikuti oleh komputer, kemudian mengorganisasikan perintah-perintah tersebut kedalam kelompok-kelompok yang dinamakan fungsi / prosedur.
Kelemahan pendekatan terstuktur adalah data global, pada program yang berukuran sangat besar sangat sulit untuk dilacak. Selain itu kelemahannya yaitu tidak menggambarkan dunia nyata (real world) dengan baik. Sebabnya adalah karena fungsi-fungsi berorientasi pada aksi dan tidak terhubung langsung dengan permasalahan. Pendekatan ini lebih memungkinkan perangkat lunak sesuai dengan keinginan pengembang, bukan sesuai dengan kebutuhan/keinginan pengguna.
(40)
Sifat- sifat dari pemrograman terstruktur adalah sebagai berikut :
1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis. 2. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana.
3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami. 4. Tidak menggunakan perintah GOTO.
5. Biaya pengujian program relatif rendah. 6. Memiliki dokumentasi yang baik.
7. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
2.10 Sekilas mengenai HTML (HyperText Markup Language)
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah Penjelajah web Internet danformating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee robert ketika mereka bekerja di CERN
(41)
pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).
Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali setiap elemen dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup Language, sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML. Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi ( ISO 8879 ) yang menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML (Standard Generalized Markup Language). ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi diluar perkiraan ISO, SGML dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML adalah HTML 4.01, meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML.
(42)
2.11 Sekilas mengenai PHP (Personal Home Page)
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page
(Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernamaForm Interpreted(FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. PHP merupakan bahasa berbentuk script yang disertakan dalam dokumen HTML, bekerja di sisi server sehingga script-nya tak tampak di sisi client. PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi begitu mudah atau secara umum dokumen yang dihasilkan adalah dokumen WEB Dinamis. Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah konektivitasnya dengan sistem database
di dalam web. Sistemdatabaseyang dapat didukung oleh PHP adalah : 1. Oracle
2. Mysql 3. Sybase 4. PostgreSQL 5. dan lainnya
PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh. PHP merupakan software yang open
(43)
source yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya yaitu http://www.php.net.Softwareini dapat juga berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemrogaman yang dapat kita kembangkan sendiri untuk menambah fungsi-fungsi baru. Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung komuynikasi dengan layanan seperti protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, diantaranya adalah :
1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi
2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemrogaman web lainnya yang berorientasi padaserver-side scripting
3. Akses kesistem databaseyang lebih fleksibel, seperti Mysql
2.12 Sekilas mengenai MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
(44)
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun
(45)
demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.
2.13 Sekilas CSS(Cascading Style Sheet)
Cascading Style Sheet(CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasastyle sheetyang digunakan untuk mengatur
(46)
tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan mempengaruhi tag HTML yang lain.
2.14 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.
XAMPP dikembangkan dari sebuah tim proyek bernama Apache Friends, yang terdiri dari Tim Inti (Core Team), Tim Pengembang (Development Team) & Tim Dukungan (Support Team) XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah :
(47)
1. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, sepertiWindows, Linux, Mac OS, dan Solaris
2. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.
3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.
4. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.
(48)
2.15 Sekilas Macromedia Dreamweaver
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhirMacromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe
Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems
adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).
(49)
38
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian untuk membangun sebuah sistem informasi yang dalam hal ini Puslit Telimek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menjadi objek penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian dan membangun sebuah sistem informasi.
3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius, yang mempelajari flora Indonesia dan Rompiusdengan karyanya yang terkenal berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt mendirikan Kebun Raya Indonesia (S'land Plantentuin) di Bogor. Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentukNatuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.
(50)
Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.
Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas tambahan : membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan tahun 1966 pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).
Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut :
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
2. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
(51)
3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).
Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah pula mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu dipandang perlu untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001.
Gambar 3.1Pusat-Pusat Penelitian dan UPT (Sumber : ppet.lipi.go.id)
(52)
3.1.2 Sejarah Divisi Puslit TELIMEK
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Puslit. Telimek)-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berawal pada tahun 1987, ketika dibentuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Tenaga Listrik dan Mekatronik (Puslitbang Telimek) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua LIPI Nomor 23/Kep/D.5/87, tanggal 17 Januari 1987, tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Reorganisasi LIPI pada tahun 1999, mengakibatkan perubahan pada unit kerja-unit kerja yang berada di bawah LIPI, termasuk Puslitbang Telimek-LIPI. Berdasarkan SK Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001, tanggal 5 Juni 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Puslitbang Telimek-LIPI berubah menjadi Puslit. Telimek - LIPI, disertai perubahan pada struktur organisasi serta tugas dan fungsi pokoknya.
(53)
3.1.3 Visi dan Misi LIPI 3.1.3.1 Visi LIPI
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna peningkatan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional
3.1.3.2 Misi LIPI
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi LIPI adalah:
1. Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional;
2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI;
3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan;
4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional;
5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).
(54)
(55)
3.1.5 Deskripsi Kerja 3.1.5.1 Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, serta pelayanan jasa dan informasi. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian;
2. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kearsipan, rumah tangga, dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara;
3. Sub Bagian Jasa dan Informasi, mempunyai tugas melakukan urusan layanan jasa informasi.
3.1.5.2 Bidang Mekatronik
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang mekatronik.
3.1.5.3 Bidang Peralatan Transportasi
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang peralatan transportasi.
(56)
3.1.5.4 Bidang Elektronika Daya dan Mesin Listrik
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang elektronika daya dan mesin listrik.
3.1.5.5 Bidang Rekayasa
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang rekayasa.
3.1.5.6 Bidang Sarana Penelitian
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian. Bidang Sarana Penelitian, terdiri dari :
1. Sub Bidang Sarana Mekatronik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang mekatronik;
2. Sub Bidang Sarana Peralatan Transportasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang peralatan transportasi;
3. Sub Bidang Sarana Elektronika Daya dan Mesin Listrik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang elektronika daya dan mesin listrik.
(57)
4. Sub Bidang Sarana Rekayasa, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang rekayasa. Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Bidang, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 3.4 terlihat bahwa sarana penelitian dan SDM pendukungnya (pembantu peneliti/teknisi) berada dibawah Bidang Sarana Penelitian, dipihak lain kegiatan penelitian dilakukan dibawah Bidang Penelitian. Keadaan ini menyebabkan peneliti harus mudah mengakses sarana pelitian dan teknisi, faktanya selama ini hal tersebut tidak mudah dilakukan sehingga birokrasi pelaksanaan penelitian menjadi lebih panjang, dampaknya efektivitas dan efisiensi penelitian terganggu.
Pusat Penelitian Telimek – LIPI merupakan satuan kerja yang mengelola keuangan tetapi tidak memiliki eselon yang khusus mengurus keuangan padahal anggaran yang dikelola relatif besar, dipihak lain tugas yang dibebankan Sub Bagian Umum sangat besar, yaitu urusan tata usaha, keuangan, kearsipan, rumah tangga, dan inventarisasi barang milik atau kekayaan negara.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip- prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).
(58)
Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Dalam perancangan sistem ini digunakan metode deskriptif, metode ini tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi.
Dalam perancangan sistem digunakan pendekatan prototype. Pengertian prototyping adalah proses pengembangan suatu prototype secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh.
Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber Masalah
Peneliti menentukan masalah - masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian.
(59)
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya didalam tahap penelitian.
3. Metode Penelitian
Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
4. Menyusun Instrument Penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument pada penelitian ini yaitu human instrument (peneliti sebagai instrumen), untuk melakukan wawancara secara langsung atau observasi. Selain melakukan wawancara langsung, instrumen yang digunakan adalah buku catatan mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah.
(60)
5. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data ada dua, yaitu data primer dan data sekunder.
3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi )
Adapun sumber data primer yang didapat oleh penulis melalui cara wawancara. Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data melalui tanya jawab langsung dengan responden tentang objek yang sedang diteliti pada Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Bandung.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)
Sumber data sekunder didapat dari dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan objek yang diteliti yang ada di tempat dilakukannya penelitian. Penyusun melakukan pengumpulan data dengan menyimpan berbagai bentuk dokumen. Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan dengan metode deskriftif analisis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode literatur yaitu teknik pengumpulan data dengan
(61)
mempelajari buku-buku, catatan-catatan dan literatur lain yang dapat dijadikan referensi yang berhubungan dengan data-data yang berupa laporan.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Penelitian akan lebih mudah apabila dalam analisis menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan terstruktur. Dalam metode pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat – alat (tools) dan teknik – teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehinga akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya terdefinisikan dengan baik dan jelas.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metodeprototypesebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar suatu efolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Metode ini dikatakan revolusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi yang lama (SDLC).
Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe (prototype) adalah ”model pertama”, yang sering digunakan oleh perusahaan industri yang memproduksi barang secara masa. Tetapi dalam kaitannya dengan sistem informasi definisi kedua dari Websteryang menyebutkan bahwa ”prototype is an
(62)
individual that exhibits the essential peatures of later type”, yang bila diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen dapat berarti bahwa Prototype tersebut adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototype sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.
Dalam beberapa hal pengembangansoftwareberbeda dengan produk- produk manufaktur, setiap tahap atau fase pengembangan sistem informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses yang harus dilakukan. Proses ini umumnya hanya untuk satu produk dan karakteristik dari produk tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti seperti produk manufaktur, sehingga penggunaan ”model pertama” bagi pengembangan software tidaklah tepat. Istilah prototyping dalam hubungannya dengan pengembangan software
sistem informasi manajemen lebih merupakan suatu proses bukan prototype
sebagai suatu produk.
3.2.3.2.1 Karakteristik Metode Prototype
Ada empat langkah yang menjadi karakteristik metodeprototypeyaitu: a. Pemilahan fungsi
Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh prototype. Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan
(63)
Identifikasi kebutuhan sistem
MembuatPrototype
MengujiPrototype
MemperbaikiPrototype
Mengembangkan Versi Produksi
b. Penyusunan Sistem Informasi
Bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianyaprototype. c. Evaluasi
Bertujuan untuk mengevaluasi sistem yang dibuat. d. Penggunaan Selanjutnya
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam membuat sistem dengan menggunakan metodePrototype.
Gambar 3.3Mekanisme pengembangan sistem danprototype
(64)
Tahapan dalam metodePrototype: 1. Identifikasi kebutuhan (Data)
Penulis akan mengidentifikasikan semua kebutuhan user supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahapan perancangan penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisa sistem dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan penelitian, interview, dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkanuser, baik dalam model
interface, teknik, prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Membangunprototype
a. Merancang sistem
Dalam tahap ini prototipe dirancang secara terstuktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.
b. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototype yang sudah dirancang diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
3. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu sebelum digunakan.
(65)
4. Evaluasi Sistem
Penulis akan menentukan apakah sistem yang telah dibuat dapat diterima oleh user, atau harus dilakukan beberapa perbaikan. Setelah perbaikan sistem selesai dikerjakan , penulis akan kembali kepada tahap yang ketiga yaitu pengujian kembali.
5. Penerapan sistem
Setelah perangkat lunak yang telah diuji dan telah diterima oleh pemakai, maka perangkat lunak siap untuk diterapkan.
3.2.4 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Flow Map
Flow map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram prosedur kerja, merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan termasuk tembusan – tembusannya. Flow map menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Jogiyanto (2001 : 800).
2. Diagram Kontek
Diagram kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram kontek merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output
(66)
dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem, sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di luar sistem. Tidak boleh ada data store dalam diagram kontek. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64).
3. Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Jogiyanto (2001 : 699).
4. Kamus Data
Kamus data disebut juga System Data Dictionarymerupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun perancangan sistem. Jogiyanto (2001 : 725).
5. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut :
(67)
a. Normalisasi
Normalisasi dapat didefinisikan sebagai proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk dimodifikasi. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 169). Bentuk – bentuk dari proses normalisasi adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria untuk bentuk normal kesatu. Semua atribut bukan kunci memiliki ketergantungan sepenuhnya terhadap kunci primer. Sehingga membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci primernya. Kunci primer haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
(68)
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap kunci primer di relasi itu saja.
b. ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD menguntungkan bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 142). Elemen–elemen diagram hubungan entitas :
1. Entitas
Pada ERD, Entitas (entity) digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).
(69)
2. Relasi
Pada ERD, relasi (relationship) dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
3. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.
4. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel atau baris yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada banyaknya hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu :
1. One to One (1:1)
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua dan sebaliknya. Jadi satu nilai atribut di
(70)
entity A dihubungkan paling banyak dengan satu nilai atribut dengan satu nilai atribut di Entity B, ehingga primary key dari entity yang dibutuhkan harus terdapat di skema relasi entity yang dibutuhkan. Dengan kata lain relasi one to one berarti satu data memiliki satu data pasangan.
2. One to Many atau Many to One (1 : N)
Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
3. Many to Many (N : N)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
a. Tabel Relasi
Suatu file yang terdiri dari beberapa grup yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel sehingga tabel – tabel dapat berelasi dengan baik dan terorganisasi.
(1)
✬ ✬✭
nama pengguna dan kata sandi diisi sesuai dengan nama pengguna.
data .yang diharapkan.
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data salah)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Nama Pengguna : bebas
Kata Sandi : bebas
Tidak dapat Login dan Menampilkan pesan kesalahan
Usertidak dapat login jika salah Username dan atau Password
[X] Diterima
[ ] Ditolak
2. Pengujian Tambah Data Pegawai
Berikut adalah tabel pengujian form Data Pegawai :
Tabel 5.3Pengujian Form Tambah Data Pegawai
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
(2)
✮ ✮✯
form pendaftaran tanpa ada yang kosong, dan menekan tombol daftar
pemberitahuan bahwa data telah disimpan, kemudian muncul di halaman pegawai. dapat melakukan fungsinya
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data salah)
Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
tidak mengisi salah satu form pendaftaran Menampilkan kotak pesan kesalahan Masih bisa input data walaupun ada yang tidak di isi
[ ] Diterima
[X] Ditolak
3. Pengujian Form Permohonan Bimtek
Berikut adalah tabel pengujian form data permohonan Bimtek : Tabel 5.4Pengujian Form data permohonan Bimtek
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengisi semua form input data
Muncul tampilan validasi data
Tombol simpan dapat
(3)
✰✱ ✲
permohonan bimtek tanpa ada yang kosong, dan menekan tombol simpan
permohonan bimtek
melakukan fungsinya
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data salah)
Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
tidak mengisi salah satu form input data permohonan bimtek
Menampilkan kotak pesan kesalahan
Muncul
Message “Anda belum
mengisikan salah satu data”
[X] Diterima
[ ] Ditolak
4. Pengujian Detail Persetujuan permohona Bimtek
Berikut ini adalah tabel pengujian Form Detail Persetujuan permohonan Bimtek :
(4)
✳✴ ✳
Tabel 5.5Pengujian Detail Persetujuan Permohonan Bimtek
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Memilih salah satu tombol “disetujui” atau “tidak disetujui”
Notifikasi Status permohonan Bimtek.
Ada notifikasi di status
permohanan bimtek
[X] Diterima
[ ] Ditolak
5.3.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perangkat Lunak secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
(5)
122 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, perancangan aplikasi, implementasi, dan uji coba perangkat lunak di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengisian form permohonan bimtek pada Pusat Penelitian TELIMEK LIPI Bandung tidak dilakukan secara manual lagi. Sehingga pengelolaan data permohonan bimtek yang sebelumnya masih berbentuk berkas dokumen menjadidatabase.
2. Pengisian form registrasi bimtek pada Pusat Penelitian TELIMEK LIPI Bandung tidak dilakukan secara manual lagi. Sehingga pengelolaan berkas - berkas yang sebelumnya ada kemungkinan untuk hilang menjadi tidak ada karena digantikan olehdatabase.
3. Informasi pencarian data bimbingan teknis sudah dapat dikelola melalui komputer sehingga pencarian datanya menjadi lebih cepat.
4. Informasi surat persetujuan penerimaan bimbingan teknis pada Pusat Penelitian TELIMEK LIPI Bandung sudah bisa dilihat pada website bimbingan teknis.
(6)
123
6.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu apabila aplikasi ini telah digunakan dan diimplementasikan kurang baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang maka perlu diperbaharui oleh peneliti lain, yang dapat dijadikan sebagai acuan atau gambaran terhadap pengembangan website sistem pengelolaan data permohonan bimtek ataupun pengembangan dalam penelitian yang sama agar lebih baik lagi.
1. Diharapkan untuk pengembang dapat membangun sistem informasi ini yang sudah dilengkapi pengelolaan data kebutuhan peserta bimbingan teknis.
2. Diharapkan sistem informasi ini kedepannya dapat terkoneksi dengan permohonan bimbingan teknis yang dilakukan secara manual.