Syarat-syarat Mu’jizat Macam-macam Mu’jizat

Al-Qur ’an Hadis, Kurikulum 2013 19 mengalahkan tukang-tukang sihir tersebut. Zaman Nabi Isa As. adalah zaman kemajuan ilmu kedokteran, maka Mu’jizat utamanya adalah mampu menyem- buhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan pengobatan biasa, yaitu meny- embuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan dan orang yang berpenyakit sopak atau kusta, serta menghidupkan orang yang sudah mati. Dan zaman Nabi Muhammad saw. adalah zaman keemasan kesusastraan Arab, maka mu’jizat uta- manya adalah al-Qur’an, kitab suci yang ayat-ayatnya mengandung nilai sastra yang amat tinggi, sehingga tidak ada seorang manusiapun dapat membuat serupa dengan al-Qur’an.

2. Syarat-syarat Mu’jizat

Suatu kejadian atau peristiwa dikatakan sebagai Mu’jizat apabila memenuhi syarat-syarat berikut: a. Mu’jizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan oleh siapapun selain Allah Swt. b. Mu’jizat adalah sesuatu yang menyalahi kebiasaan atau tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam. c. Mu’jizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengaku membawa Risalah Ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya. d. Mu’jizat terjadi bertepatan dengan pengakuan Nabi yang mengajak bertanding menggunakan Mu’jizat tersebut. e. Tidak ada seorang manusiapun, bahkan jin sekalipun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam pertandingan tersebut. Kelima syarat tersebut di atas bila terpenuhi, maka suatu hal yang timbul di luar kebiasaan adalah merupakan Mu’jizat yang menyatakan atas kenabian atau kerasulan orang yang mengemukakannya dan Mu’jizat akan muncul dari tangannya.

3. Macam-macam Mu’jizat

Mu’jizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : a. Mu’jizat ֺissi, ialah Mu’jizat yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dan atau dirasa oleh lidah, tegasnya dapat dicapai dan ditangkap oleh pancaindera. Mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan kecerdasan akal ¿kirannya, yang tidak cakap padangan mata hatinya dan yang rendah budi dan perasaanya. Karena bisa dicapai dengan panca indera, maka mu’jizat ini bisa juga Di unduh dari : Bukupaket.com Buku Siswa Kelas X MA 20 disebut Mu’jizat inderawi. Mu’jizat Hissi ini dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya diperlihatkan kepada umat tertentu dan di masa tertentu. b. Mu’jizat Ma’nawi ialah Mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan kekuatan panca indera, tetapi harus dicapai dengan kekuatan “’aqli” atau dengan kecerdasan pikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal Mu’jizat Ma’nawi ini melainkan orang yang berpikir sehat, cerdas, bermata hati, berbudi luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasan pikirannya dengan jernih serta jujur. Karena harus menggunakan akal pikiran untuk mencapainya, maka bisa disebut juga mu’jizat ‘aqli atau mu’jizat rasional. Berbeda dengan Mu’jizat Hissi, Mu’jizat Ma’nawi bersifat universal dan eternal abadi, yakni berlaku untuk semua umat manusia sampai akhir zaman.

4. Penger Ɵan I’jƗzul Qur’an