Elektronika Dasar
9-5 Tanda positif berlingkaran dinamakan
ion positif , dan tanda berlingkaran negatif
disebut ion negatif
. Tiap pasang ion positif dengan ion negatif disebut dipole, daerah di sekitar juntion
PN akan dikosongkan dari muatan-muatan yang bergerak. Kita sebut daerah yang kosong muatan ini dengan lapisan pengosongan
depletion layer . Dari
prinsip juntion PN ini selanjutnya menjadi dasar bagi pembuatan komponen semikonduktor seperti, Diode, Transistor, thyristor, GTO dsb.
9.6. Diode
Diode banyak dipakai sebagai penyearah dari listrik AC menjadi DC dan banyak aplikasi dalam teknik listrik dan elektronika. Diode memiliki dua kaki, yaitu Anoda
dan Katoda
gambar-9.7 . Untuk mengetahui cara kerja Diode sebagai penyearah
kita lihat dua rangkaian Diode yang dihubungkan dengan sumber tegangan DC.
Gambar 9.7 : Simbol dan fisik Diode Rangkaian Diode dengan sumber
tegangan DC
Gambar-9.8
memperlihatkan tegangan DC positif terhubung dengan kaki Anoda, pada
kondisi ini Diode mengalirkan arus DC dapat dilihat dari penunjukan
ampermeter dengan arus I
f
, untuk tegangan disebut tegangan maju U
f
forward. Diode silikon akan mulai forward ketika telah dicapai tegangan
cut-in sebesar 0,7 Volt, untuk Diode germanium tegangan cut-in 0,3 Volt.
Gambar 9.8 : Diode Panjar Maju
Di unduh dari : Bukupaket.com
Elektronika Dasar
9-6 Rangkaian Diode
gambar-9.9 menun-
jukkan tegangan DC positif disam- bungkan dengan kaki Katoda, tampak
tidak ada arus yang mengalir atau Diode dalam posisi memblok arus,
kondisi ini disebut posisi mundur reverse. Karakteristik sebuah Diode
digambarkan oleh sumbu horizontal untuk tegangan Volt. Sumbu vertikal
untuk menunjukkan arus mA sampai Amper. Tegangan positif forward
dihitung dari sumbu nol ke arah kanan. Tegangan negatif reverse dimulai
sumbu negatif ke arah kiri. Garis arus maju forward dimulai dari sumbu nol keatas dengan satuan Amper.
Garis arus mundur reverse dimulai sumbu nol ke arah bawah dengan orde mA. Diode memiliki batas menahan tegangan reverse pada nilai tertentu. Jika
tegangan reverse terlampaui maka Diode akan rusak secara permanen
gambar 9.10.
Gambar 9.10 : Karakteristik Diode
9.7. Diode Zener
Diode zener banyak dipakai untuk penstabil tegangan atau penstabil arus. Diode zener justru harus bekerja pada daerah reverse, karena tujuannya untuk
menstabilkan tegangan dan arus yang diinginkan
gambar-9.11.
Gambar 9.9 : Diode Panjar Mundur
Di unduh dari : Bukupaket.com
Elektronika Dasar
9-7 Gambar 9.11 : Aplikasi Diode Zener sebagai penstabil tegangan
Diode zener dipakai sebagai penstabil tegangan dalam beberapa konfigurasi. Misalkan tegangan input U
1
= 9 Volt, tegangan output Zener U
2
= 5,6 Volt, maka tegangan yang harus di kompensasi oleh resistor sebesar 9 V – 5,6 V = 3,4 Volt.
Jika arus yang mengalir sebesar 100 mA. Besarnya resistor adalah 340 Ohm.
Gambar-2 adalah Diode zener sebagai penstabil arus. Gambar-3 Diode zener
dirangkaian dengan Transistor sebagai penstabil tegangan. Gambar-4 Diode
zener dengan Transistor sebagai penstabil arus.
Diode Zener tipe BZX C5V6 memiliki kemampuan disipasi daya P total = 400
mW. Tegangan input 12 Volt, arus yang mengalir dari 0 mA sampai 20 mA.
Hitunglah besarnya nilai Resistor yang dipasang.
Gambar 9.12 : Karakteristik Diode Zener
Di unduh dari : Bukupaket.com
Elektronika Dasar
9-8
9.8. Transistor Bipolar