Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
310
bantuan fasilitas dari pemerintah, bisa mendapatkan fasilitas kredit dari
bank, dan juga lebih berpeluang untuk mengembangkan usahanya.
2. Persekutuan Firma Fa
Apabila suatu badan usaha dimiliki oleh lebih dari satu orang,
dan semua pemiliknya bertanggung- jawab tak terbatas atas utang-utang
badan usaha, maka badan usaha itu biasa disebut Firma Fa. Para pemilik
Firma biasanya orang-orang yang memiliki hubungan yang sangat dekat,
misalnya satu keluarga atau famili. Hal
ini disebabkan para pemilk Firma harus bertanggung jawab tak terbatas terhadap Firma.
Oleh karena pemiliknya labih dari satu orang, maka untuk mendirikan Fa harus dengan akte notaris, kemudian
didaftarkan pada pengadilan negeri setempat. Setelah itu didaftarkan pada kantor dinas perekonomian daerah setempat
untuk mendapatkan nomer registrasi seperti halnya pada Po. Dengan demikian, secara hukum perjanjian persekutuan antar
pemiliknya akan menjadi lebih kuat terpercaya.
3. Persekutuan KomanditerCV
Hampir sama dengan Fa adalah Persekutuan Komanditer Commanditer Vennootschap
yang dikenal dengan singkatan CV. Di dalam CV, sebagian pemiliknya bertanggung jawab
tak terbatas, dan sebagian lagi bertanggung jawab terbatas atas utang-utang CV. Dengan demikian di dalam CV ada
dua kelompok pemilik , yaitu: 1 kelompok yang memiliki tanggung jawab tak terbatas yang kemudian disebut sebagai
sekutu aktif sekutu pengusaha; dan 2 kelompok yang memiliki tanggung jawab terbatas yang disebut sebagai sekutu
diam sekutu komanditer. Para sekutu aktif mempunyai wewenang untuk mengelola atau memimpin jalannya
perusahaan, sedangkan sekutu diam tidak memiliki wewenang tersebut. Proses pendirian CV ini pada dasarnya sama dengan
pendirian Firma.
Gambar 15.6 Papan Perusa-
haan Peroran- gan yang sudah
terdaftar
Gambar 15.7 Papan Perusa-
haan Perorangan
yang belum ter- daftar.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab XV Badan Usaha dan Perusahaan
311
4. Perseroan Terbatas PT
Apabila kamu mengamati dunia perusahaan yang ada di sekitarmu, hampir semua perusahaan yang besar, bentuk
badan-usahanya adalah PT Perseroan Terbatas. Di dalam PT seluruh pemiliknya mempunyai tanggung jawab terbatas,
dan modalnya terbagi atas saham-saham. Saham adalah surat tanda bukti menanamkan sejumlah modal pada badan usaha yang
mengeluarkan surat saham tersebut.
Pada umumnya PT dimiliki oleh beberapa atau banyak orang.
PT harus didirikan dengan akte pendirian yang disahkan oleh notaris. Kemudian akte tersebut diajukan kepada Menteri
Kehakiman untuk mendapatkan pengesahan. Setelah disahkan oleh Menteri Kehakiman, PT tersebut harus didaftarkan pada
pengadilan negeri, dan kemudian diumumkan dalam berita negara. Berbeda dengan Po, Firma, dan CV yang status
hukumnya hanya „terdaftar”, PT yang sudah disahkan oleh Menteri Kehakiman memiliki satus badan hukum.
Apabila pemilik PT menghendaki pemegang-sahamnya terbatas pada orang-orang tertentu saja, maka PT tersebut
bisa mengeluarkan saham yang jenisnya “saham atas nama”, sehingga saham tersebut tidak bisa diperjual-belikan secara
umum. PT yang demikian ini biasanya disebut PT Tertutup. Tetapi apabila pemilik PT menghendaki pemegang-sahamnya
masyarakat umum siapa saja bisa memiliki sahamnya, PT tersebut bisa mengeluarkan saham yang jenisnya “saham
atas unjuk”, sehingga saham tersebut bisa diperjual-belikan secara bebas kepada masyarakat umum. PT yang demikian ini
biasanya disebut PT Terbuka PTtbk}. Jenis PT inilah yang biasanya menjual sahamnya di pasar modal bursa efek.
Di dalam organisasi PT, kekuasaan tertinggi beada di tangan RUPS Rapat Umum Pemegang Saham. Ini berarti
bahwa kebijakan-kebijakan umum dalam PT ditentukan oleh RUPS. Kebijakan-kebijakan umum itu kemudian dilaksanakan
oleh pengelola PT yang disebut Dewan Direksi. Agar pengelolaan organisasi PT yang ditangani oleh Dewan Direksi
dapat berjalan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh RUPS, maka diperlukan pengawasan atau
pengendalian. Pengawasanpengendalian ini dilakukan oleh suatu badan yang disebut Dewan Komisaris. Dewan Direksi
maupun Dewan Komisaris dipilih dan diangkat oleh RUPS. Oleh karena itu, Direksi dan Komisaris bertanggung jawab
kepada RUPS.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
312
5. Koperasi a. Pengertian Koperasi