Teori – Teori Yang Melandasi Pemikiran Tentang CSR

berdampak pada loyalitas dan kepuasan pelanggan utamanya dalam menghadapi isu-isu dan krisis. Manajemen lingkungan akan berdampak pada terjaminnya pasokan bahan baku dan energi, kenaikan keuntungan dari penghematan biaya produksi, dan terhindarnya ancaman bencana atau kerusakan sumber daya alam. Penilaian Dampak akan menjaga atau mencegah terjadinya isu-isu dan krisis kepercayaan dari stakeholder. Di samping itu, dari sisi kepentingan perusahaan, CSR dapat dipandang sebagai investasi sosial, yaitu setiap pengeluaran yang didapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sosial di sekitarnya, baik dalam kedudukannya sebagai stakeholder internal maupun sebagai stakeholder eksternal.

3. Model PelaksanaanCorporate Social ResponsibilityPerusahaan

Saidi dan Abidin 2004 pada Budimanta et al, 2008:22 menyatakan Sedikitnya ada empat pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu: a. Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation. b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto perusahaan pertambangan, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund. c. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosialorganisasi non-pemerintah NGOLSM, instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosialOrnop yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia PMI, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia YKAI, Dompet Dhuafa; instansi pemerintah Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaLIPI, Depdiknas, Depkes,Depsos; universitas UI, ITB, IPB; media massa DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar. d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yangdisepakati bersama.

B. Kesejahteraan Masyarakat

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Menurut UU No 6 Tahun 1974 menyatkan bahwa Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteraman lahir bathin, yang memungkinkan bagi setiap Warganegara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.