masyarakat akan dilibatkan dalam setiap kegiatan yang didanai oleh PT PLN APJ Yogyakarta.
2. Sasaran Pemberian Dana CSR
PT PLN
APJ Yogyakarta
mempunyai sasaran
untuk mengalokasikan dana CSR tersebut bukan untuk individu, melainkan
untuk kelompok-kelompok masyarakat maupun komunitas-komunitas. PT PLN mempunyai tujuan agar memberikan dampak yang luas bagi
penerima manfaat tersebut dan tidak hanya dirasakan oleh beberapa individu. Sesuai motto PLN yaitu “listrik untuk kehidupan yang lebih
baik” maka kehidupan yang baik tersebut dapat dirasakan semua masyarakat yang telah dibantu dan dibina oleh PT PLN.
3. Pemantauan Program CSR
Dana yang diberikan oleh PT PLN kepada masyarakat maupun pelaku usaha tidak serta merta diberikan dalam satu kali, melainkan
dibagi menjadi beberapa tahap. Bagi kelompok masyarakat binaan PT PLN yang telah menerima bantuan program CSR tiap tahap
diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban sesuai dengan progres yang telah dicapai oleh kelompok masyarakat tersebut.
Apabila menurut PT PLN progres yang didapat dari masyarakat mengalami peningkatan, maka usaha atau kegiatan tersebut akan
mendapatkan prioritas untuk menerima dana tahap selanjutnya dan seterusnya. Jadi sistem pengawasan kegiatan dari PT PLN APJ
Yoyakarta menggunakan laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh masyarakat maupun pelaku usaha yang mendapatkan bantuan
program CSR PT PLN APJ Yogyakarta.
J. Gambaran Singkat Penerima Program CSR PT PLN
1. Sistem Pengajuan Bantuan Dan Pengawasan Program CSR Desa
Gerbosari
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan Staf Desa yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan dana CSR tersebut
mengatakan bahwa masyarakat membuat sebuah kelompok tani yang berjumlah 25-30 orang. Dari kelompok tani tersebut, mereka
membuat proposal pengajuan dana ke PT PLN melalui persetujuan Kepala Desa. Setelah itu Kepala Desa Gerbosari yang akan
menindaklanjuti permohonan tersebut dan menyampaikan ke PT PLN APJ Yogyakarta. Oleh sebab itu, setiap dana yang masuk
akan melalui desa dan akan dibelanjakan barang-barang sesuai permohonan dari kelompok tani yang mengajukan. Setelah barang-
barang pengajuan sudah lengkap, maka desa bertanggungjawab untuk mendistribusikan barang sarana dan prasarana petani krisan.
Oleh sebab itu, Kepala Desa menjadi salah satu pengawas dari PLN atas dana yang telah diberikan. Kepala Desa akan selalu
berkoordinasi dengan PT PLN APJ Yogyakarta untuk melakukan
monitoring terhadap kinerja dari petani yang sudah diberikan bantuan tersebut.
Untuk mempertanggungjawabkan kinerja dari petani, maka kelompok tani tersebut melaporkan setiap progres yang telah
dilaksanakan kepada Kepala Desa dan melalui Kepala Desa laporan tersebut akan diteruskan kepada PT PLN APJ Yogyakarta.
Apabila progres dinilai baik oleh PT PLN APJ Yogyakarta, maka bantuan tahap selanjutnya akan diberikan oleh PT PLN dan
seterusnya hingga kelompok tani tersebut bisa mandiri.
2. Jumlah Penerima Program CSR PT PLN APJ Yogyakarta
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan staf Desa Gerbosari mengenai jumlah penerima bantuan Program CSR,
dikatakan bahwa ada 2 kelompok tani yang sudah mengajukan permohonan bantuan Program CSR. Kelompok tani tersebut terdiri
dari kelompok tani Nilam sebanyak 30 orang dan kelompok tani bunga krisan sebanyak 30 orang. Dari kedua kelompok tani
tersebut sudah sejak tahun 2013 berjalan. Namun karena faktor cuaca yaitu musim kemarau yang panjang di Kulon Progo
menyebabkan kegagalan pada kelompok tani nilam. Oleh karena itu saat ini PT PLN fokus pada petani krisan yang memberikan
progres baik di setiap tahapnya.