Kromatografi Lapis Tipis KLT 1. Prinsip Kromatografi Lapis Tipis KLT

8

2.2.2. Toksisitas Asam Salisilat

Salisilat sering digunakan untuk mengobati segala keluhan ringan dan tidak berarti sehingga banyak terjadi penggunasalahan atau penyalahgunaan obat bebas ini. Keracunan salisilat yang berat dapat menyebabkan kematian, tetapi umumnya keracunan salisilat bersifat ringan. Gejala saluran cerna lebih menonjol pada intoksikasi asam salisilat. Efek terhadap saluran cerna, perdarahan lambung yang berat dapat terjadi pada dosis besar dan pemberian contoh kronik. Salisilisme dan kematian terjadi setelah pemakaian secara topikal. Gejala keracunan sistemik akut dapat terjadi setelah penggunaan berlebihan asam salisilat di daerah yang luas pada kulit, bahkan sudah terjadi beberapa kematian. Pemakaian asam salisilat secara topikal pada konsetrasi tinggi juga sering mengakibatkan iritasi lokal, peradangan akut, bahkan ulserasi. Untuk mengurangi absorpsinya pada penggunaan topikal maka asam salisilat tidak digunakan dalam penggunaan jangka lama dalam konsentrasi tinggi, pada daerah yang luas pada kulit dan pada kulit rusak. Katzung, B. G., 2004, Gennaro, A. R., 1990, Ganiswara, S., 1995 2.3. Kromatografi Lapis Tipis KLT 2.3.1. Prinsip Kromatografi Lapis Tipis KLT Kromatografi Lapis Tipis merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan. Pelaksaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang merupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna. Jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campuran,pengukuran diperoleh dari lempengan untuk memudahkan identifikasi senyawa-senyawa yang muncul.Kromatografi Lapis Tipis merupakan analisis cepat Universitas Sumatera Utara 9 yang memerlukan bahan sangat sedikit,baik penyerap maupun cuplikannya yang dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida-lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. Greenhati.blogspot.com200901kromatografi+lapis+tipis Kromatografi lapis tipis menandai puncak perkembangan kromatografi adsorpsi yang dicetuskan kali pertama oleh Izamailov dan Shraiber pada tahun 1983.Sebagai fase diam adalah bahan padat yang diletakkan pada plat gelas secara seragam,dengan ketebalam lebih kurang 0,250 mm.Disamping plat gelas juga sudah umum digunakan plat dari logam atau plastik. Teknik Kromatografi lapis tipis sangat penting artinya dalam bidang analisis dan kedudukan kromatografi lapis tipis setelah menggeser kedudukan kromatografi kertas.Hanya saja elusi pada KLT pada umumnya dilakukan dengan cara menaik ascending satu atau dua dimensi. Sebagai fase diam dipakai cairan atau campuran yang dikenal sebagai pelarut pengembang atau pelarut pengembang campur.KLT merupakan metode pemisahan komponen-komponen atas dasar perbedaan adsorpsi partisi oleh fase diam dibawah gerak pelarut pengembang atau pelarut pengembang campur,Pemilihan pelarut sangat dipengaruhi oleh macam dan polaritas zat-zat kimia yang dipisahkan. Mulja,1995 KLT dapat dipakai dengan dua tujuan.Pertama,dipakai selayaknya sebagai metode untuk mencapai hasil kualitatif atau preparative.Kedua,dipakai untuk menjajaki sistem pelarut dan sistem penyangga yang akan dipakai dalam kromatografi kolom atau kromatografi cair kinerja tinggi.Gritter,1991 Universitas Sumatera Utara 10 Nilai RF dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan sebagaimana dalama persamaan : Rf = jarak yang ditempuh noda jarak yang ditempuh pelarut Nilai maksimum Rf adalah 1 dan ini dicapai ketika solute mempunyai perbandingan distribusi D dan faktor retensi k’ sama dengan 0 yang berisi solute bermigrasi dengan kecepatan yang sama dengan fase gerak.Nilai Minimun Rf adalah 0 dan ini teramati jika solute tertahan pada posisi titik awal permukaan fase diam.Gritter,1991

2.4. Spektrofotometri Uv-Vis