13
Cartesian pada konsentrasi yang tetap. Panjang gelombang masimum adalah panjang gelombang dimana terjadi serapan maksimum.
2.4.3. Peralatan Spektrofotometer
Komponen-komponen pokok dari Spektrofotometer meliputi : 1.
Sumber tenaga radiasi yang stabil 2.
Sistem yang tediri atas lensa-lensa, cermin, cela-cela, dll. 3.
Monokromator untuk mengubah radiasi menjadi komponen-komponen panjang gelombang tunggal.
4. Tempat cuplikan yang transparan
5. Detektor radiasi yang dihubungkan dengan sistem meter atau pencatat.
Diagram sederhana dari Spektrofotometer UV-Vis adalah sebagai berikut :
Gambar : Bagan Spektrofotometri Uv-Vis Uraian bagan spektrofotometri UV-Vis yaitu sebagai berikut :
1.
Sumber radiasi
Sumber-sumber radiasi ultraviolet kebanyakan digunakan adalah lampu hidrogen dan lampu deuterium. Sumber radiasi cahaya tampak yang paling
umum dipakai adalah lampu pijar tungsten. Lampu tungsten merupakan
sampel
Meter atau pencatat Detektor
Monokromator Sumber radiasi
Blanko
Universitas Sumatera Utara
14
campuran dari filament tungstein dan gas iodine halogen. Sumber radiasi ini dapat memancarkan radiasi kontinyu antara 380-780 nm.
2.
Monokromator
Monokromator merupakan serangkaian alat optic yang menguraikan radiasi polikromatik menjadi jalur-jalur yang efektif atau panjang gelombang-
gelombang tunggalnya dan memisahkan panjang gelombang-gelombang tersebut
menjadi jalur-jalur yang sangat sempit.
3.
Tempat cuplikan
Culipkan yang dipakai pada daerah ultraviolet atau terlihat yang biasa berupa gas atau larutan ditempatkan dalam sel atau cuvet. Untuk daerah ultraviolet
biasanya digunakan quartz atau sel dari silika yang lebur, sedangkan untuk daerah terlihat digunakan gelas biasa atau quarzt. Sel yang digunakan untuk
cuplikan yang berupa gas mempunyai panjang lintasan dari 0,1 hingga 100 nm, sedangkan sel untuk larutan mempunyai panjang lintasan tertentu dari 1 hingga
10 cm. 4.
Detektor atau pencatat Setiap detektor menyerap tenaga foton yang mengenainya dan mengubah tenaga
tersebut untuk dapat diukur secara kualitatif seperti sebagai arus listrik atau perubahan-perubahan panas. Kebanyakan detektor menghasilkan sinyal listrik
yang dapat mengaktifkan meteran atau pencatat, setiap pencatat harus menghasilkan yang secara kualitatif berkaitan dengan tenaga cahaya yang
mengenainya. Satrohamidjojo, H, 1985
Universitas Sumatera Utara
15
2.4.4. Kesalahan Pengukuran Secara Spektrofotometri