Metode Pembiasaan Diri Pendidikan Moral Remaja

9

d. Metode Nasihat

Hasil wawancara terhadap reponden berinisial SIS 35 tahun ibu dari inisial DYA, menyatakan bahwa pendidikan moral yang dia berikan kepada keluarganya dengan cara memberikan nasihat. Pelaksanaan metode tersebut sesuai dengan teori strategi pendidikan moral dalam keluarga yang telah dikutip pada Bab 2 halaman 11, yang menyatakan bahwa metode nasihat termasuk metode pendidikan yang memiliki pengaruh yang baik dan efektif bagi pembentukan perilaku. Metode Nasihat dikisahkan dalam Al- Qur’an Surat Lukman ayat 13, ketika Lukman memberikan nasihat kepada anaknya agar jangan mempersekutukan Allah SWT. e. Metode Hukuman dan Ganjaran Metode ST 45 tahun ibu dari inisial IDL adalah dengan memberikan hukuman kepada anak. Tujuan pemberian hukuman ini diharapkan anak tidak pernah menggulangi perbuatan yang menyimpang. Pelaksanaan metode tersebut sesuai dengan teori strategi pendidikan moral dalam keluarga yang telah dikutip pada Bab 2 halaman 12, yang menyatakan bahwa kecerdasan, keterampilan, dan ketangkasan seseorang berbeda-beda, sebagaimana perbedaan dalam temperamen dan wataknya, sehingga diperlukan perlakuan berbeda dalam mendidik anak. Ada yang memiliki temperamen tenang, mudah gugup atau grogi. Ada yang mudah paham dengan isyarat saja apabila salah dan ada yang tidak bisa berubah, kecuali setelah melihat mata membelalak. Ada yang bisa berubah dengan peringatan dan celaan, ada yang dapat berubah dengan bentakan dan ancaman, dan ada yang baru berubah dengan hukuman yang menyakitkan pada fisiknya. Akan tetapi, hukuman secara fisik atau setiap hukuman yang menyebabkan anak mengalami trauma mental harus dihindari dan dipilihkan metode-metode yang lebih edukatif.

4. Faktor Penghambat Single

Parent Dalam Pendidikan Moral Remaja Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, faktor yang menghambat single parent dalam pendidikan moral adalah sebagai berikut: 10

a. Kendala Internal

1 Anak Sering Mengabaikan Perkataan Dari Orang Tua Hasil wawancara terhadap reponden berinisial BD 38 tahun ibu dari inisial TT, menyatakan bahwa faktor yang menghambat pendidikan moral dalam keluarganya adalah anak yang sering mengabaikan perkataannya. Kendala seperti ini sesuai dengan teori faktor yang mempengaruhi pendidikan moral yang telah dikutip pada Bab 2 halaman 13 tentang faktor internal penghambat pendidikan, yaitu kendala-kendala yang bersumber dari dalam diri pribadi anak. Kendala- kendala itu dapat berupa anak malas untuk belajar, keinginan bermain yang berlebihan, sikap tidak mau dididik atau sikap melawan. Adapun sifat sering mengabaikan perkatakaan orang tua ini bisa dikategorikan dalam faktor internal. 2 Sifat Anak Yang Cenderung Pendiam Hasil wawancara terhadap reponden berinisial LM 45 tahun ibu dari inisial TK, menyatakan bahwa faktor yang menghambat pendidikan moral dalam keluarganya adalah sifat anaknya yang cenderung pendiam. Kendala seperti ini sesuai dengan teori faktor yang mempengaruhi pendidikan moral yang telah dikutip pada Bab 2 halaman 13 tentang faktor internal penghambat pendidikan, yaitu kendala- kendala yang bersumber dari dalam diri pribadi anak. Kendala-kendala itu dapat berupa anak malas untuk belajar, keinginan bermain yang berlebihan, sikap tidak mau dididik atau sikap melawan. Adapun sifat pendiam anak ini bisa dikategorikan dalam faktor internal. b. Faktor Eksternal 1. Kesibukan dan Keterbatasan Waktu Orang Tua Single Parent Hasil wawancara terhadap reponden berinisial ST 57 tahun ibu dari inisial IDL, menyatakan bahwa faktor yang menghambat pendidikan moral dalam keluarganya adalah kesibukan dan keterbatasan waktu dengan anaknya karena alasan pekerjaan. Kendala seperti ini sesuai dengan teori faktor yang