6
dengan prosentase 64, 86 sedangkan pasien yang bekerja sebagai pegawai swasta 35,14 mengalami penyakit periodontal yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien
yang bekerja sebagai PNS 2,70.
C. Profil Peresepan Obat
Periodontal Disease
1. Obat antibiotik
Beberapa antibiotik digunakan dalam peresepan di klinik X. Namun dalam penelitian ini hanya di teliti 3 obat yaitu amoksisilin, ciprofloksasin dan co-amoklav karena ketiga
obat ini paling sering digunakan dalam klinik selama 3 bulan terakhir. Berdasarkan tabel 4, amoksisilin paling tinggi digunakan dari pada co-amoklav yaitu 78, 38 dalam penelitian.
Dosis dan pemakaianan yang digunakan oleh dokter juga sesuai dengan teori yaitu 500 mg 3 x sehari untuk amoksisilin.
Tabel 4 Macam-macam nama obat beserta nama dagang dan dosis yang digunakan di klinik x Nama Obat
Nama Dagang Dosis
Sediaan pemakaian Lama
Pengobatan Jumlah Pasien
n Amoksisilin
Amoxicillin 500 mg 3 x sehari
Kaplet Oral 3 hari
15 51,72 Kalmoxilin
3 hari 6 20,69
Moxigra 3 hari
8 27,59 Totaln
29
Ciprofoksasin Floxigra
500 mg 2 x sehari Tablet salutOral
3 hari 2 5, 41
Ciprofloxacin 500 mg 2 x sehari
Tablet salutOral 3 hari
4 10, 81 Totaln
6
Co-Amoklav Viaclav
500 mg 3 x sehari Kaplet Oral
3 hari 2 5, 41
Totaln 2
2. Obat Analgesik
Obat yang diberikan oleh dokter selain antibiotik adalah pereda rasa nyeri analgesik. Analgesik tersebut adalah antalgin dan untuk pasien yang mempunyai gangguan pada
lambung gastrointestinal diresepkan biogesic yang mengandung parasetamol.
Tabel 5 Macam-macam obat analgesik dan dosis yang digunakan di klinik x n = 37
Nama Obat Indikasi
Dosis Lama
Pengobatan Jumlah Pasien
n
Antalgin
Pereda nyeri
500 mg 3 x sehari 3 hari
35 94, 59
Parasetamol
Pereda nyeri
500 mg 3 x sehari 3 hari
2 5, 41
D. Kajian Kasus ROTD
Dari 37 pasien yang telah diteliti hanya terdapat 1 pasien perempuan yang mengalami kejadian ROTD, hal ini sesuai dengan teori dari Syamsudin 2011 yang mengatakan
bahwa berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih besar beresiko terhadap efek samping obat dibandingkan dengan pria. Pasien ini mengalami ROTD setelah menggunakan obat
7
amoksisilin dengan dosis 500 mg 3 x sehari dan antalgin 500 mg 3 x sehari. Setelah 1hari meminum, terdapat reaksi kulit terbakar dengan warna kehitaman di beberapa bagian tubuh
keesokan harinya. Menurut Syamsudin 2011 reaksi hipersensitivitas ini terjadi karena antigen yang masuk menurunkan agen kuman sehingga terjadi pertukaran sel TH1 menjadi
TH2 yang memproduksi IL-4 dan IL-13. Hal ini menyebabkan sel B matang menjadi sel plasma dan mengeluarkan IgE yang terikat reseptor dan dilewati oleh allergen hingga
terjadilah reaksi tersebut. Pasien yang mengalami ROTD ini kemudian dilakukan beberapa pertanyaan berdasarkan Naranjo untuk mengetahui skornya dan diperoleh hasil berupa 5.
Besar kemungkinan bahwa kejadian ini disebabkan oleh amoksisilin namun tidak menutup kemungkinan jika obat antalgin juga bisa menyebabkan terjadinya reaksi ini, akan tetapi
sebelumnya pasien telah mengalami alergi pada antibiotik dan ketika antibiotik tersebut dihentikan sedang antalgin tetap diminum gejala yang dialami menurun jadi kuat dugaan
bahwa pasien mengalami reaksi tersebut karena amoksisilin bukan karena antalgin yang diminum.
Tabel 6 Kejadian ROTD diklinik X beserta total skor dalam naranjo n = 29 Obat
ROTD No
Pasien Jumlah
Pasien n
Total Skor
Kategori Amoksisilin
Kulit terbakar dan kehitaman 6 1 3,4
5 Probable
Co-Amoklav -
- -
Ciprofloksasin
- -
-
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lee Jae-Hyun dkk 2012, antibiotik jenis penisilin merupakan antimikroba ke-3 yang sering menimbulkan ROTD dengan persentase
2.3 dari 23,4 kejadian ROTD pada antimikroba, hal ini dikira sesuai bila hanya diperoleh 1 kejadian ROTD dari 29 pasien 3,4 lihat table 6. Dan menurut Lee Jae-
Hyun dkk 2012 manifestasi klinik paling besar dalam suatu ROTD terdapat pada kulit yaitu 28,4 dan dalam penelitian ini pasien juga mengalami manifestasi di kulit berupa
kulit merasa terbakar dan kulit menjadi kehitaman gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Reaksi ROTD di area wajah pasien.
Gambar 2. Reaksi ROTD di area tangan pasien
.
8
E. Kendala yang Dihadapi Selama Penelitian