5
Table 2: Ketentuan skor penilaian ROTD dalam algoritma Naranjo
≥8 Definite
ADR Pasti 5-8
Probable ADR Besar kemungkinan
1-4 Possible
ADR Mungkin 1
Doubtful ADR Meragukan
Naranjo et al., 1981
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Proses Penelusuran Data
Proses penelitian dilakukan pada bulan Juni- Agustus 2013, dengan pemilihan pasien berdasarkan keluhannya dan kemudian diseleksi berdasarkan kriteria inklusi yang sudah
ditetapkan. Diperoleh subyek sebanyak 40 yang telah sesuai dengan kriteria inklusi, tetapi dalam perkembangannya 3 subyek dinyatakan hilang atau
lost
oleh beberapa alasan diantaranya subyek tidak mempunyai nomer telepon, subyek tidak melanjutkan kontrol
setelah hari yang ditentukan oleh dokter dan subyek tidak bersedia melanjutkan penelitian.
B. Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik subyek penelitian antara lain didasarkan pada jenis kelamin, usia dan pekerjaannya.
Tabel 3 Karakteristik pasien berdasarkan usia, jenis kelamin dan status pekerjaan pada penelitian di klinik x
n = 37
Karakteristik Jumlah Total
Pasien n
Usia tahun 17- 40
24 64,86 41-50
7 18,92 51-60
5 13,51 ≥61
1 2,70
Jenis Kelamin Laki-Laki
13 35,14 Perempuan
24 64,86
Status Pekerjaan Mahasiswa
7 18,92 PNS
1 2,70 Pegawai Swasta
13 35,14 Wiraswastapedagang
8 21,62 ibu rumah tangga
8 21,62
Penyakit periodontal sendiri sering terjadi pada semua umur, namun dalam penelitian ini diberikan inklusi usia pasien yaitu diatas 17 tahun untuk mempermudah peneliti
menperoleh jawaban. Berdasarkan tabel 3 subyek didominasi oleh usia 17-40 tahun 64, 86, usia 41-50 tahun 18, 92, 51-
60 tahun 13, 51 dan usia ≥61 tahun 2,7. Pada tabel tersebut pasien yang menglami penyakit ini sebagian besar adalah wanita
6
dengan prosentase 64, 86 sedangkan pasien yang bekerja sebagai pegawai swasta 35,14 mengalami penyakit periodontal yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien
yang bekerja sebagai PNS 2,70.
C. Profil Peresepan Obat
Periodontal Disease
1. Obat antibiotik
Beberapa antibiotik digunakan dalam peresepan di klinik X. Namun dalam penelitian ini hanya di teliti 3 obat yaitu amoksisilin, ciprofloksasin dan co-amoklav karena ketiga
obat ini paling sering digunakan dalam klinik selama 3 bulan terakhir. Berdasarkan tabel 4, amoksisilin paling tinggi digunakan dari pada co-amoklav yaitu 78, 38 dalam penelitian.
Dosis dan pemakaianan yang digunakan oleh dokter juga sesuai dengan teori yaitu 500 mg 3 x sehari untuk amoksisilin.
Tabel 4 Macam-macam nama obat beserta nama dagang dan dosis yang digunakan di klinik x Nama Obat
Nama Dagang Dosis
Sediaan pemakaian Lama
Pengobatan Jumlah Pasien
n Amoksisilin
Amoxicillin 500 mg 3 x sehari
Kaplet Oral 3 hari
15 51,72 Kalmoxilin
3 hari 6 20,69
Moxigra 3 hari
8 27,59 Totaln
29
Ciprofoksasin Floxigra
500 mg 2 x sehari Tablet salutOral
3 hari 2 5, 41
Ciprofloxacin 500 mg 2 x sehari
Tablet salutOral 3 hari
4 10, 81 Totaln
6
Co-Amoklav Viaclav
500 mg 3 x sehari Kaplet Oral
3 hari 2 5, 41
Totaln 2
2. Obat Analgesik
Obat yang diberikan oleh dokter selain antibiotik adalah pereda rasa nyeri analgesik. Analgesik tersebut adalah antalgin dan untuk pasien yang mempunyai gangguan pada
lambung gastrointestinal diresepkan biogesic yang mengandung parasetamol.
Tabel 5 Macam-macam obat analgesik dan dosis yang digunakan di klinik x n = 37
Nama Obat Indikasi
Dosis Lama
Pengobatan Jumlah Pasien
n
Antalgin
Pereda nyeri
500 mg 3 x sehari 3 hari
35 94, 59
Parasetamol
Pereda nyeri
500 mg 3 x sehari 3 hari
2 5, 41
D. Kajian Kasus ROTD