Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Dan Jaringan Bandung Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Kuliah Kerja Praktek merupakan suatu kegiatan studi mahasiswa dalam memenuhi salah satu mata kuliah, yang dimaksudkan bahwa mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan kegiatan dunia usaha. Kuliah Kerja Praktek dapat memberikan gambaran dan pengalaman kerja dalam mempersiapkan diri pada persaingan global, untuk itu Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan penulis dapat memberikan klasifikasi atas masalah yang hendak dijadikan Laporan Kerja Praktek tersebut.
Saat ini, listrik berkembang menjadi kebutuhan primer manusia untuk mendukung berbagai aktivitasnya, baik digunakan untuk bekerja, belajar, dan berbagai aktivitas lainnya, dimana hampir semua kegiatan manusia didukung oleh listrik. Sehingga dapat dikatakan bahwa listrik memegang peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia saat ini dan masa yang akan datang.
Di Indonesia terdapat perusahaan berupa Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan, penyediaan, dan pendistribusian tenaga listrik, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN), dimana PLN ini merupakan satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang kelistrikan di Indonesia.
(2)
PT. PLN (Persero) mempunyai tugas mengelola tenaga listrik mulai dari pembangkitan listrik sampai ke pengguna jasa listrik terakhir (user) baik untuk kebutuhan rumah tangga, sekolah, instansi-instansi pemerintahan, perusahaan-parusahaan yang menggunakan jaringan tegangan tinggi, maupun tegangan rendah. Semua ini merupakan tugas dari PT. PLN (Persero) dan semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasan para pelanggannya.
Setiap perusahaan termasuk PT. PLN, tidak terlepas dari adanya sistem arus kas yaitu kas receipt dan kas imprest. Tetapi pada PT. PLN kas receipt terakhir digunakan adalah pada bulan Maret 2011. Kas imprest di suatu perusahaan bersifat terus menerus. Jika dilihat dari karakteristik tersebut kas menjadi asset perusahaan yang paling banyak mengandung resiko. Oleh karena itu, sistem pengelolaan kas imprest perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menganalisa dan meninjau kembali sistem pengendalian intern agar pengelolaan kas imprest dapat teratur dengan baik dan terhindar dari berbagai penyimpangan.
Dengan adanya Pengelolaan Kas Imprest pada PT. PLN (Persero) maka biaya-biaya operasional dapat diefisiensikan dan diefektifkan sehingga pengeluaran kas terkoordinir dengan baik. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “ SISTEM PENGELOLAAN KAS IMPREST (KAS KECIL)
PADA PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG UTARA”
(3)
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan penulis melakukan kerja praktek pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Utara adalah :
1. Untuk mengetahui analisa laporan keuangan di PT. PLN (Persero) 2. Untuk mengetahui tentang kas imprest (kas kecil) di PT. PLN (Persero) 3. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan kas imprest (kas kecil)
di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kegunaaan yang akan di peroleh dari hasil kerja praktek ini di harapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut :
1.3.1 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembang Ilmu Akuntansi
Hasil kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan referensi atau masukan dalam pengembang kajian akuntansi keuangan, dalam hal Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
2. Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
(4)
3. Bagi Peneliti Selajutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hal Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
1.3.2 Kegunaan Praktis
Bagi penulis kerja praktek ini berguna sebagai salah satu syarat mata kuliah program S1 jurusan Akuntansi.
Adapun kegunaan Praktis antara lain :
1. Memperoleh pemahaman tentang kegiatan ilmu yang telah di dapat selama mengikuti perkuliahan terutama tentang analisa laporan keuangan.
Mengetahui keguanaan dan cara Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
2. Di harapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang memerlukannya di masa yang akan datang.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Penulis melakukan kerja praktek pada Bagian Administrasi dan Keuangan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara yang berlokasi di Jl. Ir. H. Djuanda No. 183 Bandung.
(5)
Penulis melaksanakan penelitian mulai tanggal 1 Agustus 2011 s.d. 26 Agustus 2011 dengan waktu kerja mengikuti ketentuan jam kerja yang berlaku untuk pegawai di lingkungan PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
Tabel 1.1
Aktivitas Kerja praktek
No Hari Waktu Keterangan
1 Senin- Kamis 07.30-15.30 WIB
12.00-13.00 WIB
Kegiatan aktivitas KP Istirahat
2 Jumat 07.30-16.00 WIB
12.00-13.00 WIB
Kegiatan aktivitas KP Istirahat
3 Sabtu- Minggu - Libur
Tabel 1.2
Aktivitas PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara
No Hari Waktu Keterangan
1 Senin- Kamis 07.30-15.30 WIB
12.00-13.00 WIB
Kegiatan aktivitas kantor Istirahat
2 Jumat 17.30-16.00 WIB
12.00-13.00 WIB
Kegiatan aktivitas kantor Istirahat
(6)
Tabel 1. 3
Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek Tahap
Kegiatan
Juni2011 Juli 2011 Agts 2011 Sept 2011 Okt 2011 Nov 2011 Des 2011
I
Tahap persiapan : 1.Mengambil surat izin KP 2.Mencari tempat KP 3.Menentukan tempat KP
II
Tahap Pelaksanaan : 1.Mengajukan surat
permohonan KP
2.Meminta surat pengantar ke perusahaan
3.KP di perusahaan 4.Penyusunan Laporan KP
III
Tahap Pelaporan : 1.Menyiapkan Laporan KP 2.Bimbingan KP
3.Penyempurnaan Laporan KP
(7)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)
Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yakni pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan awal mulanya dibangun di Palembang dalam kaitannya dengan usaha pertambangan minyak, sementara di Ambon dan Makasar untuk kepentingan militer. Sejak awal abad ke-20, listrik terutama digunakan sebagai ganti lampu-lampu gas. Pada saat itu perusahaan penguasaan pelistrikan Indonesia masih dipegang dan di selenggarakan secara monopoli oleh perusahaan swasta Belanda.
Pada tahun 1905,Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada
Bndoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di Bandung
yang bertugas dalam Bidang pembuatan jaringan-jaringan listrik untuk kota Bandung dan sekitarnya.
Pada tahun 1919, perusahaan BEM dihapuskan dan digabungkan dalam suatu perusahaan Perseroan Terbatas dengan nama Gemmeenshapp lijke Elektriciteit
Bsdrijf En Omstreken (GEBEO NV) dengan cakupan daerah kerja meliputi Bandung
dan sekitarnya. GEBEO NV merupakan perseroan terbatas pertama yang mengusahakan kelistrikan termasuk pendistribusian tenaga listrik.
(8)
Pada tahun 1942 sampai tahun 1945, pada masa penjajahan jepang, perusahaan distribusi tenaga listrik dikelola oleh Djawa Djigyo Sha Bandoeng
Chisa. Sedangkan pembangkitan dan penyaluran gardu-gardu dilaksanakan oleh dua
instansi yaitu oleh Seibu Denki Djigya Sha tahun 1942 sampai 1943 dan oleh Denki Kosha sejak tahun 1943-1945 dengan wilayah kerja di seluruh pulau Jawa.
Pada masa revolusi perjuangan fisik, yaitu dari tahun 1945-1946 pelaksanaan distribusi tenaga listrik untuk Jawa barat khususnya dan Indonesia umumnya dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Jawatan Listrik.
Pada tahun 1948, Belanda masuk ke Indonesia maka pemerintah RI hijrah ke Yogyakarta, sehingga pengusahaan distribusi tenaga listrik khususnya di Jawa Barat termasuk Jakarta diusahakan kembali oleh GEBEO NV. Sedangkan usaha pembangkitan dan penyaluran tetap dikuasai RI yaitu Perusahaan Negara untuk Pembangkit Listrik, yang disingkat PENUMPETEL, dengan wilayah kerja meliputi seluruh Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Tanggal. 27 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, GEBEO NV sebagai perusahaan milik asing diambil alih oleh para karyawan yang berkewarganegaraan Indonesia dan dirubah namanya menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dikuatkan dengan hadirnya Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1958 yang menetapkan bahwa perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dialihkan di bawah naungan Pemerintah RI. Dengan jalan Nasionalisasi, perusahaan
(9)
negara tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan juga memperkokoh keamanan dan ketahanan negara Republik Indonesia.
Pada tahun 1961, semua perusahaan listrik di Indonesia disatukan ke dalam satu Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN). Sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.67 tahun 1961, tugasnya mendistribusikan listrik di Indonesia dan tenaga pembangkitnya dipegang oleh PLN pusat di Jakarta.
Dalam penjelasan dan pengumuman tentang pembentukan kabinet Pembangunan (29 maret 1978) Perusahaan Umum Listrik Negara yang semula bernaung di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dialihkan ke bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi.
Dalam perkembangannya kemudian, Perusahaan Umum Listrik Negara di bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi mengalami perubahan status dari Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero). Dengan diterbitkannya PP No. 23 tahun 1994 tentang pengalihan bentuk perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Perubahan bentuk hukum perusahaan juga mengakibatkan terjadinya perombakan secara struktural pada tingkat Distribusi/Wilayah. Dalam hal ini, Perum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat
(10)
berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juni 1994 sesuai Akte Pendirian.
2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Pelayan dan Jaringan Bandung Utara
Gambar 2.1
Penjelasan :
a. Manager, mengawasi:
1. Supervisor Pelayanan Pelanggan.
2. Supervisor Penyambungan dan Pemutusan. 3. Supervisor Cater dan Pengelolaan Rekening. 4. Supervisor Pengendalian Penagihan.
MANAGER UPJ FUNGSI PELAYANAN PELANGGAN FUNGSI DALLOS & PENERTIBAN FUNGSI PENYAMBUN GAN & PEMUTUSAN FUNGSI CATER & PENGELOLA AN REK. FUNGSI PEMELIHARA AN KONSTRUKSI FUNGSI PENGENDAL IAN PENAGIHAN FUNGSI OPERASI DISTRIBUSI FUNGSI
(11)
5. Supervisor Admnistrasi dan Keuangan. 6. Supervisor Operasi dan Distribusi. 7. Supervisor Dallos dan Penertiban. 8. Supervisor Pemeliharaan Konstruksi.
b. Supervisor mengawasi staff baik pegawai dan outsourching sesuai dengan fungsi masing-masing.
2.3 Visi dan Misi PT. PLN (Persero)
Visi PT PLN (Perseo)
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh –kembang, Unggul dan Terpercaya, dengan bertumpu pada potensi Insani.
Misi PT PLN (Persero)
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait.
2. Berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
3. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
4. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 5. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan Lingkungan.
(12)
2.4 Uraian Tugas Perusahaan Pada Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Utara
1) Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan
Bertanggungjawab dan mengawasi kinerja SPV dalam peyelenggaraan fungsi masing-masing, seperti pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, pembacaan meter, kepemilikan dan pengelolaan Alat Pengukur & Pembatas (APP), penagihan dan administrasi serta keuangan untuk target kinerja pengusahaan (terrmasuk penurunan piutang ) dan kepuasan pelanggan.
Tugas Pokok:
1. Menetapkan rencana kerja dan anggaran UPJ. 2. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja UPJ.
3. Menerbitkan work order untuik disampaikan kepada UPT.
2) Fungsi Pelayanan Pelanggan (PP) dan pemasaran
Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, untuk meningkatkan pendapatan dalam rangka pencapaian target kenerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan.
(13)
1. Menyusun pola operasional pelayanan pelanggan guna menjamin kepuasan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.
2. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik dan menginformasikan kepada manajer UPJ.
3. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan penjualan TL (pendapatan).
4. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan. 5. Bertanggung jawab terhadap Data Induk Langganan (DIL).
6. Bertanggung jawab atas mutasi Perubahan Data Langganan (PDL). 7. Bertanggung jawab atas pembukuan langganan.
8. Melaksanakan proses administrasi tindak lanjut penyelesaian P2TL. 9. Menyiapkan laporan pelayanan dan program pemasaran seperti sarling,
dan pendirian stand.
10. Menyiapkan dokumen-dokumen PB, TD, Migrasi dan permohonan lain, seperti PK, BA, SIP, SPJBTL pelanggan baik yang lewat call center 123 (CC 123) atau yang dating langsung.
3) Fungsi Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening
Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pembacaan meter dengan melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pembacaan meter serta membina petugas baca meter dengan sasaran akurasi baca meter.
(14)
a. Menyusun rencana dan mengendalikan pembacaan meter. b. Melaksanakan baca meter untuk pelanggan potensial. c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas pembacaan meter.
d. Mengawasi pelaksanaan input data pemakaian energi listrik pelanggan ke dalam komputer.
e. Menyusun anggaran biaya pembacaan meter pelanggan.
f. Melaksanakan pemeliharaan RBM yang ada dan pembuatan RBM baru. g. Menginformasikan / menindaklanjuti hasil baca meter yang tidak normal. h. Menginformasikan peralatan APP yang rusak kepada UPJ/ fungsi terkait. i. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pembacaan meter.
j. Bertanggungjawab terhadap akurasi hasil baca meter.
k. Melakukan pembinaan petugas baca meter baik intern maupun pihak ketiga.
l. Membuat laporan kegiatan pembacaan meter.
4) Fungsi Pengendalian Penagihan
Bertanggungjawab atas penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan penagihan, pelayanan pembayaran rekening serta penekanan piutang pelanggan menuju ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.
Tugas pokok:
a) Menyusun pola penagihan rekening yang memudahkan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.
(15)
b) Menyusun anggaran biaya operasional penagihan (fee pihak ketiga, pemutusan / penyambungan,dll).
c) Menyelenggarakan dan mengendalikan proses pembuatan, pendistribusian rekening dan pengawasan / pembinaan payment point.
d) Bertanggungjawab atas pelayanan pembayaran rekening bulan berjalan maupun tunggakan, piutang ragu-ragu usulan penghapusan, koreksi rekening, restitusi, dan lainnya.
e) Mencari metoda dan mengajukan usulan penagihan piutang pelanggan untuk menekan rasio piutang ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar. f) Menyiapkan proses administrasi atas sanksi piutang pelanggan dan work
order kepada UPT.
g) Melakukan evaluasi kegiatan penagihan untuk menemukan metode yang efektif dan efisien.
h) Membuat laporan kegiatan penagihan secara berkala.
5) Fungsi keuangan dan administrasi
Bertanggungjawab atas penyusunan anggaran, pengelolaan keuangan dan akuntansi, penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pengelolaan SDM dan penyelenggaraan kegiatan kehumasan.
Tugas pokok:
a) Menyusun rencana anggaran biaya dan pendapatan dan laporan keuangan (Laba Rugi dan neraca).
(16)
b) Melaksanakan pengelolaan keuangan baik pengeluaran dan pemasukan serta pajak sesuai prosedur.
c) Melaksanakan transaksi dengan pihak ketiga sesuai dengan kewenangannya.
d) Mengelola dan mengembangkan SDM sesuai kompetensinya.
e) Mengelola kesekretariatan, rumah tangga kantor, administrasi hukum dan kehumasan.
f) Mengendalikan penggunaan sumber daya.
6) Fungsi Sambungan Pelanggan (Sampel)
Bertanggungjawab atas terlaksananya perencanaan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara dan bongkar rampung, sesuai target kinerja pengusahaan dan kepuasan pelanggan.
Tugas pokok:
a. Merencanakan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan sementara, dan bongkar rampung.
b. Menetapkan penyambungan baru dan perubahan daya.
c. Merencanakan kebutuhan material untuk penyambungan baru.
d. Melaksanakan pemutusan sementara sampai dengan bongkar rampung. e. Mengelola up-dating rayon card.
f. Membuat laporan pelaksanaan penyambungan, pemutusan sementara, dan dan bongkar rampung untuk bahan pembuatan PDL.
(17)
g. Bertanggungjawab atas pemeliharaan alat ukur dan MCB.
7) Fungsi Operasi Distribusi
Bertanggungjawab atas konstruksi, operasi, dan pemeliharaan jaringan.
Tugas pokok:
1. Bertanggungjawab atas data pengukuran tegangan dan beban.
2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei data teknik untuk penyambungan baru dan perubahan daya.
3. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei jaringan untuk perluasan. 4. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan dan
gardu distribusi.
5. Menyiapkan SOP untuk pengoperasian jaringan dan gardu distribusi. 6. Mengendalikan operasi jaringan dan piket.
7. Melaksanakan dan mengendalikan P2TL.
8) Fungsi Dallos dan Penertiban
Bertanggungjawab atas pelaksanaan penertiban atas kecurangan atau pencurian listrik maupun penyambungan listrik illegal (P2TL), menentukan target operasi (TO) P2TL dan mengkoordinir pencatatan MDI & kWh penjulang.
9) Pemeliharaan KOnstruksi
Bertanggungjawab atas mengkoordinir dan membuat RAB, melaksanakan pengawasan perluasan jaringan, membuat wilayah Kawasan Terang, menekan susut disstribusi dan menjamin K2.
(18)
2.5 Kegiatan PT. PLN (Persero)
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) secara umumnya meliputi hal-hal berikut :
Produksi transmisi dan distribusi tenaga listrik Perencanaan dan pembangunan bidang kelistrikan Pengendalian dan pengembangan tenaga listrik Pengusaha Jasa-jasa di bidang tenaga listrik
Sedangkan kegiatan usaha yang berhubungan dengan penyediaan tenaga listrik . antara lain :
a. Pembangunan Jaringan
Merupakan pembangunan hantaran udara, yang meliputi. Tegangan rendah, Tegangan menengah, dan jaringan dibawah tanah (Kabel TR dan TM).
b. Pembangunan gardu-gardu Distribusi
Pembangunan gardu yang mendistribusikan Kwh atau menyalurkan tenaga aliran listrik kepada pelanggan melalui jaringan tegangan rendah atau TR, termasuk perlengkapan Kwh.
c. Pembangunan Tiang
d. Pemeliharaan gardu jaringan, sambungan rumah dan memelihara gedung. e. Penyambungan baru
Mengadakan kegiatan pemasangan atau penyambungan ;istrik rumah-rumah konsumen baru.
(19)
f. Tambah daya
Mengadakan perubahan beban penambahan maupun penurunan daya. g. Perubahan Tarif
Merupakan perubahan tarif dari pelanggan umum ke kelompok lainnya atau sebaliknya, misalnya dari rumah tinggal ke tarif industri atau usaha.
h. Pelayanan Kepada Pelanggan
Permintaan sambungan baru dan perubahan daya
Permintaan Penerangan sementara
Permintaan perbaikan atau pembongkaran sambungan rumah i. Pembacaan Meteran Listrik
Melakukan pencatatan stan meter.
j. Pembuatan Rekening Listrik
Pembuatan rekening listrik atas pemakaian tenaga listrik.
Pengusaha Jasa-Jasa yang dikenakan objek pajak penghasilan pasal 23
Kegiatan-kegiatan usaha yang diterima yang akan dikenakan objek pajak penghasilan pasal 23 antara lain :
a. Jasa Pemasangan SR (Sambungan Rumah) 1 Phasa b. Jasa Pembuatan jurusan baru sehubungan overload c. Jasa Bongkar rampung & Penurunan tunggakan
(20)
e. Jasa Pemasangan SUTR, SKTR, & Instalasi TM/TR sehubungan tambah daya
f. Jasa Pemasangan belalai g. Jasa Perluasan SUTR, SKTR h. Jasa Penggantian tiang bengkok i. Jasa Penggantian kabel jurusan jasa j. Jasa Penyeimbang beban fasa jasa k. Jasa Penggantian tiang keropos l. Jasa Perbaikan JTR & Penyeimbang m. Jasa Pergantian APP
(21)
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa penulis melaksanakan kerja praktek di PT. PLN (Persero) unit pelayanan dan jaringan Bandung Utara, sedangkan spesifikasi bidang pelaksanaannya, penulis ditempatkan di Bagian Administrasi Keuangan, mencakup kegiatannya antara lain yaitu :
1. Pelayanan Kepegawaian 2. Pencatatan Keuangan
3. Melayani masalah Rumah Tangga dan Umum
4. Pengelolaan Bank Operasi dan Investasi, per desember 2011 rekening Bank Investasi ditutup.
5. Menangani Masalah Kesekretariatan
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Saat melaksanakan kerja praktek di PT.PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara, penulis diberi tugas sebagai berikut :
1. Memposting kas imprest, bank operasi dan bank investasi dengan menggunakan sistem berbasis komputer dengan SIMKEU (Sistem Informasi Manajemen Keuangan) dan Smart One.
(22)
2. Mencatat pembukuan kas imprest.
3. Melayani melalui telepon untuk memberikan informasi tagihan listrik.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun dan disajikan di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara dilakukan setiap sebulan sekali setiap tanggal 1 awal bulan. Laporan keuangan merupakan inti dari laporan tahunan yang didalamnya terperinci mengenai kemampuan perusahaan dalam jangka waktu satu tahun anggaran.
Laporan keuangan di PT. PLN (Persero) unit pelayanan dan jaringan Bandung Utara disusun oleh pihak manajemen perusahaan untuk dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan, sebagai pertanggungjawaban dan pengelolaan keuangan perusahaan selama satu periode, termasuk untuk keperluan pemeriksaan tahunan.
Bentuk dan isi laporan keuangan pada PT. PLN (Persero) unit pelayanan dan jaringan Bandung Utara didasarkan pada pedoman penyusunan laporan keuangan dari Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disesuaikan dengan aktivitas perusahaan. Adapun laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen perusahaan terdiri dari:
(23)
1. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama satu bulan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Setiap komponen laporan keuangan harus diferifikasi secara jelas, pada tiap halaman laporan keuangan harus disajikan:
Nama Perussahaan
Tanggal periode yang dicakup oleh laporan keuangan
Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan Arus Kas dan pos-pos perkiraannya pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara terdiri dari:
o Rincian Realisasi Pendapatan o Rincian Realisasi Pengeluaran
o Rincian Realisasi Dropping Dana Imprest o Rincian Realisasi Remise Masuk Dana Imprest
o Rincian Realisasi Biaya Kepegawaian o Rincian Realisasi Biaya Pegawai lainnya o Rincian Biaya Pemeliharaan
(24)
o Rincian Realisasi Biaya Pemakaian Material
o Rincian Realisasi Biaya Jasa Borongan o Rincian Realisasi Biaya Administrasi
o Rincian Realisasi Biaya Pengelolaan Pelanggan o Rincian Realisasi Biaya Baca Meter
o Rincian Realisasi Biaya Penagihan (Collection Fee) o Rincian Realisasi Biaya Honorarium
o Rincian Realisasi Biaya Pos dan Telekomunikasi o Rincian Realisasi Biaya Pajak/Retribusi
o Rincian Realisasi Biaya Administrasi dan Umum lain-lain
2. Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank di PT. PLN (Persero) UPJ Bandung Utara yaitu rekon antara di Bank dan Sistem. Rekon di Bank berupa rekening Koran dengan rekon yang di sistem yaitu saldo yang ada di perusahaan. Setiap awal bulan tanggal satu rekonsiliasi Bank tersebut dicetak dan dicek untuk transaksi masuk dan keluar serta untuk saldo akhirnya dari kedua rekonsiliasi Bank tersebut harus balance. Prosedur mencocokkan saldo kas menurut catatan perusahaan dan catatan bank dan catatan perusahaan disebut rekonsiliasi bank.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mengungkapkan setiap kesalahan dan ketidak wajaran yang ada pada catatan perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi dilakukan untuk mencari sebab-sebab ketidakcocokan yang
(25)
terjadi antara saldo menurut catatan bank dan catatan perusahaan. Selain itu, rekonsiliasi bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Rekonsiliasi Bank Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara dilakukan setiap sebulan sekali. Rekonsiliasi Bank pada PT. PLN terdiri dari Rekonsiliasi Bank Operasi dan Rekonsiliasi Bank Investasi.
3.3.2 Pengertian Kas Imprest
Kas Imprest (Pengeluaran Kas) adalah transaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo kas tunai dan bakn milik perusahaan baik karena pembelian tunai, pembayaran hutang maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Kas imprest digunakan untuk mencatat semua biaya untuk keperluan operasi dan kepegawaian maupun kegiatan investasi yang sumber dananya berasal dari alokasi dana anggaran dari PT. PLN (Persero) Kantor Pusat melalui PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten atau saham-saham yang setingkat berupa penetapan anggaran operasi dan anggaran investasi.
Dalam melaksanakan pembayaran pengeluaran kas dan bank pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagian besar menggunakan cek/bilyet giro sebagai alat pembayaran, kecuali pengeluaran kas (Kas Imprest) yang jumlahnya
(26)
relatif kecil dibayar dengan tunai. Maka semua pengeluaran itu dicatat dalam bukti pengeluaran kas (Kas Imprest).
Biasanya kas kecil ini diisi dengan sejumlah uang yang telah ditetapkan untuk keperluan pembayaran-pembayaran selama jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu, dua minggu, ataupun sebulan. Bilamana jangka waktunya telah habis dan jumlah uang dalam kas kecil pun telah menipis, maka kas kecil diisi kembali dengan menarik dana dari kas besar sampai dengan jumlah dana yang telah ditetapkan besarnya. Untuk setiap pengisian kembali dana kas kecil, pemegagang kas kecil selalu melampirkan kas kecil serta bukti-bukti pendukungnya.
Walaupun secara teoritis ada dua sistem pengelolaan dana kas kecil, tetapi dalam kenyataanya hampir semua perusahaan yang telah membentuk dana kas, mengelolanya dengan sistem imprest dengan alasan untuk mempermudah pengawasan.
Dari penjelasan tersebut maka jelaslah bahwa dana kas kecil yang dikelola dengan sistem Imprest Fund menghasilkan beberapa keuntungan bagi pihak perusahaan yaitu untuk mempermudah pengawasan, perhitungan dan pertaggung jawaban (Accountabilities).
3.3.3 Sistem Pengelolaan Kas Imprest Pada PT. PLN (Persero)
Yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara adalah:
(27)
2. Pencatatan pengeluaran kas dilaksanakan berdasarkan barang dan dan jasa yang benar-benar diterima
3. Pencatatan pengeluaran kas harus ada otorisasi dari pejabat yang berwenang 4. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat adalah yang benar-benar terjadi 5. Pencatatan pengeluaran kas dinilai dengan benar
6. Pengeluaran kas dicatat dengan tepat pada waktunya
7. Transaksi pengeluaran kas dicatat dan dimasukkan dalam buku tambahan utang dan diikhtisarkan dengan benar
8. Adanya verifikasi dan pemeriksaan pengeluaran kas 9. Adanya cash flow
10.Adanya prosedur pengeluaran kas 11.Adanya budget (anggaran) kas.
Dari point diatas, terdapat dua cara yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero), untuk mengelola Kas Imprest, yaitu:
1. Setiap terjadi pengeluaran kas dilakukan pencatatan dengan baik dan tertib disesuaikan dengan kode-kode perkiraanya.
2. Pengeluaran kas dilakukan sesuai budget (anggaran) yang telah ditetapkan sebelumnya.
(28)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, maka penulis mencoba mengambil kesimpulan tentang fungsi pelayanan sehingga penulis mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Administrasi dan keuangan di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
1. Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun dan disajikan di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara dilakukan setiap sebulan sekali setiap tanggal 1 awal bulan. Laporan keuangan merupakan inti dari laporan tahunan yang didalamnya terperinci mengenai kemampuan perusahaan dalam jangka waktu satu tahun anggaran.
2. Pengertian Kas Imprest
Kas imprest digunakan untuk mencatat semua biaya untuk keperluan operasi dan kepegawaian maupun kegiatan investasi yang sumber dananya berasal dari alokasi dana anggaran dari PT. PLN (Persero) Kantor Pusat melalui PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten atau saham-saham yang setingkat berupa penetapan anggaran operasi dan anggaran investasi.
(29)
Dua cara yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero), untuk mengelola Kas Imprest, yaitu:
1. Setiap terjadi pengeluaran kas dilakukan pencatatan dengan baik dan tertib disesuaikan dengan kode-kode perkiraanya.
2. Pengeluaran kas dilakukan sesuai budget (anggaran) yang telah ditetapkan sebelumnya.
1.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah penulis tuangkan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat dijadikan masukkan bagi perusahaan untuk langkah-langkah perbaikan selanjutnya, antara lain:
1. Tetap mempertahankan kinerja yang sudah ada yaitu untuk semua Droping dan transaksi pengeluaran tetap harus dilakukan dengan dua metode manual di buku dan sistem agar lebih rinci dan mudah dilakukan pengecekan.
2. Semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dicatat dengan baik, sehingga dapat diketahui biaya yang dikeluarkan selama masa periode tertentu dan dapat disajikan dalam laporan kas imprest.
(30)
SISTEM PENGELOLAAN KAS IMPREST (KAS KECIL) PADA
PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN
BANDUNG UTARA
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi
Oleh :
NAMA : AMELLIA ATASSYA ACHYAR NIM : 21108050
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Arif Nurhuda. (2009). Laporan Arus Kas. Diakses pada Bulan Juni, 2009 melalui World Wild Web http://dasar-akuntansi.blogspot.com
Muttaqin Hasyim. (2009). Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund). Diakses pada tanggal 14 Mei, 2009 melalui World Wild Web http://mutaqqinhasyim.wordpress.com
Sijenius. (2004). Prosedur dan Bentuk Rekonsiliasi Bank. Diakses pada tanggal 7 Juni, 2011 melalui World Wild Web http://sijenius.wordpress.com
(32)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Amellia Atassya Achyar
Tempat tanggal lahir : Ambon, 30 Mei 1990
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Sekeloa Loa II No 91C/31B RT02/02
DATA PENDIDIKAN
SD Negeri Mustika Jaya III Bekasi 1996 - 2002
SMP Negeri 26 Bekasi 2002 - 2005
SMA Teratai Putih Global Bekasi 2005 - 2008
Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswi di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) Bandung tahun pendidikan 2008.
(33)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek. Laporan kerja praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara yang berjudul “Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara”. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh Program Studi Akuntansi Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangannya, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis, baik dalam hal penyajian maupun dalam penggunaan tata bahasa. Tetapi penulis berupaya menyusun sebaik mungkin dengan harapan laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Selama penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan, maupun bantuan moril dan materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segenap ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih
(34)
yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orangtuaku yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya, mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
5. Inta Budi Setya Nusa, SE., M. Ak., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Kerja Praktek ini. 6. Ely Suhayati, S.E., Ak., M.Si., selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-2. 7. Lilis Ligawati selaku Supervisor Adm dan Keuangan di PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan kerja praktek.
(35)
8. Staf Subbagian Adm dan Keuangan PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara (Teh Nisa, Teh Yuni, Teh Uning) terima kasih atas bantuannya.
9. Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
10.Seluruh StafDosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.
11.Kakakku Farah dan adik-adikku tersayang Vicky dan Nadia yang telah memberikan doa dan semangatnya untuk meyelesaikan laporan kerja praktek ini.
12.Untuk spupuku Fachrul trimakasih atas doa dan dukungannya.
13.Untuk semua keluargaku terima kasih telah memberikan doa dan dukungannya.
14.Untuk Iponk terima kasih atas doa, dukungan dan semangatnya.
15.Untuk sahabat-sahabatku Rani, Aini, Kartika, Kirana, Fiki, Intan, Dani terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
16.Semua teman-teman kelas Akuntansi 2 angkatan 2008 terimakasih atas dukungan dan bantuannya.
17.Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
(36)
Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Desember 2011 Penulis
Amellia Atassya Achyar 21108050
(37)
(1)
31
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Amellia Atassya Achyar Tempat tanggal lahir : Ambon, 30 Mei 1990 Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Sekeloa Loa II No 91C/31B RT02/02
DATA PENDIDIKAN
SD Negeri Mustika Jaya III Bekasi 1996 - 2002 SMP Negeri 26 Bekasi 2002 - 2005 SMA Teratai Putih Global Bekasi 2005 - 2008
Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswi di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) Bandung tahun pendidikan 2008.
(2)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek. Laporan kerja praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara yang berjudul “Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara”. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh Program Studi Akuntansi Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangannya, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis, baik dalam hal penyajian maupun dalam penggunaan tata bahasa. Tetapi penulis berupaya menyusun sebaik mungkin dengan harapan laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Selama penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan, maupun bantuan moril dan materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segenap ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih
(3)
ii
yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orangtuaku yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya, mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
5. Inta Budi Setya Nusa, SE., M. Ak., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Kerja Praktek ini. 6. Ely Suhayati, S.E., Ak., M.Si., selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-2. 7. Lilis Ligawati selaku Supervisor Adm dan Keuangan di PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan kerja praktek.
(4)
iii
8. Staf Subbagian Adm dan Keuangan PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara (Teh Nisa, Teh Yuni, Teh Uning) terima kasih atas bantuannya.
9. Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
10.Seluruh StafDosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.
11.Kakakku Farah dan adik-adikku tersayang Vicky dan Nadia yang telah memberikan doa dan semangatnya untuk meyelesaikan laporan kerja praktek ini.
12.Untuk spupuku Fachrul trimakasih atas doa dan dukungannya.
13.Untuk semua keluargaku terima kasih telah memberikan doa dan dukungannya.
14.Untuk Iponk terima kasih atas doa, dukungan dan semangatnya. 15.Untuk sahabat-sahabatku Rani, Aini, Kartika, Kirana, Fiki, Intan, Dani
terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
16.Semua teman-teman kelas Akuntansi 2 angkatan 2008 terimakasih atas dukungan dan bantuannya.
17.Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
(5)
iv
Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Desember 2011 Penulis
Amellia Atassya Achyar 21108050
(6)