hipotesis. Untuk menguji hipotesis, dalam penelitian ini menggunakan uji dua pihak yang dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut :
3.9.1 Uji t
Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y.
Uji t statistik ini menggunakan rumus : t
= β 1− β1
se β 1
Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus: t =
β1 se
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Hipotesis H
: β = 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Ha : β 0 artinya ada pengaruh antara variabel X terhadap Variabel Y
2. Ketentuan
Jika t
hitung
t
Tabel
maka H diterima dan Ha ditolak
Jika t
hitung
t
Tabel
maka H ditolak dan Ha diterima
Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5 atau 0,05 pada taraf signifikansi 95.
3.9.2 Uji F
Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan
adalah: F=
2
�−1 1
−
2
�−�
Yana Rohmana 2010:78
Kriteria uji F adalah sebagai berikut : 1
Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
2 Jika F
hitung
F
tabel
maka H
o
ditolak dan H
1
diterima keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y.
3.9.3 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
merupakan cara untuk mengukur ketepatan
suatu garis regresi. Menurut Gujarati 2001:98 dijelaskan bahwa koefisien
determinasi R
2
yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Untuk
mengetahui besarnya koefisien determinasi R
2
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
R
2
= β
12,3
Σy
i
x
2i
+ β
13,2
Σy
i
x
3i
Σy
i 2
Nilai R
2
berkisar antara 0 dan 1 0R
2
1 dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika R
2
semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin eratdekat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai baik. Jika R
2
semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauhtidak erat, atau dengan kata lain model tersebut
dapat dinilai kurang baik.
Nurhalimah , 2013 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Studi Kasus
Pada Siswa Kelas x SMAN 1 Kroya Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 1
Kroya Kabupaten Indramayu. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Secara umum motivasi belajar, cara belajar, persepsi siswa terhadap kompetensi guru, dan hasil belajar berada pada kategori sedang, dan teman
sebaya berada pada kategori tinggi. 2.
Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki
siswa maka hasil belajar siswa akan semakin tinggi. 3.
Cara belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya semakin baik cara belajar yang dimiliki siswa
maka hasil belajar siswa akan semakin tinggi. 4.
Persepsi siswa terhadap kompetensi guru berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya semakin baik persepsi
siswa terhadap kompetensi guru maka hasil belajar akan semakin tinggi. 5.
Teman Sebaya berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya semakin tinggi pengaruh teman sebaya terhadap
belajar siswa maka hasil belajar semakin tinggi.