Hal ini terjadi karena tidak adanya kantin yang berada diasrama dan tidak ada fasilitas dapur yang dapat digunakan untuk memasak. Sayur yang paling sering dan banyak dikonsumsi oleh responden adalah sawi,
kangkung, lobak dan daun singkong. Rendahnya konsumsi buah disebabkan tidak mudah mendapatkan buah disekitar asrama dan buah relatif mahal harganya.
D. Asupan Zat Gizi Responden
Status gizi seseorang sangat ditentukan oleh asupan zat gizi yang berasal dari makanannya sehari-hari. Bila terjadi ketidakseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh maka akan
terjadi masalah gizi. Tabel 8
. Rata-Rata Asupan Zat Gizi Responden yang Berdomisili di Asrama Mahasiswa Universitas Andalas
Zat gizi Rata-rata
SD Minimum
Maksimum
Energi Kal 1706,62
466,01 872,40
3482,35 Protein gr
56,49 24,72
24,45 187,90
Lemak gr 62,38
25,52 15,4
154,00 Karbohidrat gr
227,56 65,75
101.05 608,80
Serat gr 7,93
10,64 2,0
112,5 Vit B1 mg
0,48 0,16
0,15 1,35
Vit B2 mg 0,68
0,25 0,3
1,6 Vit B6 mg
0,85 0,39
3,0 Vit C mg
25,32 27,15
0,25 171,75
Vitamin A IU 513,50
451,59 7,15
2604,90 Besi mg
8,53 10,02
2,15 60,90
Kebutuhan energi pada remaja menurut AKG adalah 2500 Kal untuk laki- laki dan 1900 Kal untuk perempuan, sedangkan kebutuhan protein sebesar 60 gr untuk laki-laki dan 50 gr untuk perempuan.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata konsumsi energi responden masih rendah dari yang dianjurkan, yaitu sebesar 1706,62 Kal. Konsumsi karbohidrat dan lemak perlu ditingkatkan untuk
mencapai angka kecukupan energi yang dibutuhkan. Kebutuhan energi merupakan faktor yang cukup dominan dan perlu di perhatikan. Remaja yang
mempunyai aktifitas yang lebih akan memerlukan energi lebih banyak di bandingkan dengan remaja yang tidak banyak melakukan aktifitas. Remaja yang kurang gizi dapat terjadi karena jumlah energi dan zat-zat
lainnya yang di konsumsi tidak memenuhi kebutuhan yang sangat meningkat. Bila asupan energi kurang dari makanan dibandingkan dengan energi yang dikeluarkan maka
tubuh akan mengalami keseimbangan negatif akibatnya berat badan kurang dari berat badan seharusnya ideal, bila terjadi pada masa pertumbuhan maka akan menghambat proses pertumbuhan dan pada orang
dewasa menyebabkan penurunan berat badan dan kerusakan jaringan. Asupan energi yang kurang juga
9
menyebabkan cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh terkuras untuk menghasilkan energi dan akhirnya akan berakibat pada penurunan berat badan.
Penelitian Soekirman 2000 di Jawa Tengah mengemukakan bahwa masalah gizi, lebih banyak disebabkan karena asupan energi yang kurang dari pada kekurangan protein. Hal ini diduga terjadi
disebabkan protein yang dikonsumsi berasal dari nabati yang relatif murah sehingga dari angka kecukupan terpenuhi tapi belum mempunyai mutu protein yang tinggi, sedangkan pertumbuhan dan
penambahan otot hanya akan optimal terjadi bila mutu protein itu komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi yang mengandung semua jenis asam amino essensial dalam jumlah dan proporsi sesuai
dengan keperluan pertumbuhan. Penyebab lain kemungkinan protein digunakan sebagai pengganti energi yang kurang, karena bila energi didalam tubuh terbatas maka sel terpaksa menggunakan protein untuk
membentukmenghasilkan energi. Bila asupan protein kurang dari makanan maka jaringan dalam tubuh tidak dapat berkerja dengan
maksimal karena protein berfungsi sebagai memperbaiki jaringan yang rusak dan sebagai pertumbuhan pada usia remaja.
E. Analisis Korelasi dan Regresi Pengetahuan dan Asupan Zat Gizi