situasi ekonomi menengah kebawah. Pendapatan Keluarga Ibu Ni Nyoman Santun yang seorang buruh pembuat Ron perbulannya mendapat rata-rata Rp. 600.000.
Namun penghasilan tersebut tidak menentu, hal ini disebabkan oleh tidak menentunya pekerjaan disaat bahan dasar tidak ada maka pekerjaan tersebut juga
akan terhenti. b.
Sumber Penghasilan
Pendapatan yang diperoleh dari Ibu Ni Nyoman Santun hanya berasal dari hasil bekerja menadi Buruh Pembuat Ron.
c. Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ibu Ni Nengah Santun tergolong dalam keluarga dengan ekonomi menengah Kebawah yang kebutuhan sehari-harinya hanya cukup untuk makan, dan
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
d. Kebutuhan Sehari – hari
Kebutuhan sehari-hari Ibu Ni Nyoman Santun hanya cukup untuk makan berdua
dengan kakaknya. untuk 1 bulan yaitu :
Pengeluaran setiap bulan - Kebutuhan Sehari-hari dengan rincian sebagai berikut.
- Makan sehari-hari Rp. 15.000 x 30 hari : Rp 450.000bulan
Untuk Listrik dan Air sudah di bantu oleh tetangganya yang dimana tetangganya adalah masih ada ikatan darah.
e. Pendidikan
Ibu Ni Nyoman Santun tidak bersekolah formal hanya dapat pendidikan dari keluarga serta orang tua begitu juga dengan kakaknya Ibu Ni Nengah Endrawati.
f. Kesehatan
Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan. Tingkat kesehatan keluarga Ibu Ni Nengah
Santun tidak begitu baik, beliau sering sakit. Namun, apabila beliau sakit akan
menggunakan fasilitas bantuan JKBM ataupun JKN yang telah diterima. Jadi untuk masalah kesehatan, setidaknya keluarga ini telah terbantu dengan adanya JKBM
tersebut.
g. Kerohanian
Untuk kerohanian ibu Ni Nyoman Santun sangat jarang membeli canang, beliau sering membuat sendiri canang yang ada dengan memanfaatkan barang dan
bahan yang ada dilingkungan rumahnya.
h. Pengeluaran untuk Kehidupan Sosial dan lain-lain
Selain untuk makan sehari-hari dan biaya kesehatan, penghasilan Ibu Ni Nyoman Santun juga digunakan untuk kehidupan sosial karena kehidupan masyarakat di
Bali tidak lepas dari budaya menyama braya. Namun pengeluaran untuk hal ini hanya hadir sewaktu-waktu, tidak setiap hari. Pengeluaran ini muncul hanya
ketika ada tetangga ataupun warga sekitar rumah yang memiliki upacara adat. Untuk biaya listrik sendiri, biaya yang dikeluarkan tidak besar karena hanya
sedikit barang elektronik yang digunakan. Kebutuhan lain seperti air bersih untuk minum dan mandi juga tidak memerlukan biaya setiap bulannya karena biaya
tersebut hanya dibayarkan sekali saja diawal ketika membuat aliran air yang berasal dari sumber air. Dan hal itu Ibu Nyoman Santun dapat bantuan dari
tetangganya yang dimana masih terdapat hubungan darah.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga